Search

Sermoni

Pokok 9: Kitab Roma (Komentari dalam Surat Roma)

[Pasal 6-2] Arti yang Sesungguhnya dari Baptisan Yesus (Roma 6:1-8)

(Roma 6:1-8)
“Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu? Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya? Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematianNya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematianNya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitanNya. Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa. Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia.”


Apa arti baptisan?


Kita menyebut Yohanes, yang membaptiskan Yesus, Yohanes Pembaptis. Lalu apa arti baptis? “Baptis” adalah “βάφτισμα” dalam bahasa Yunaninya. Arti kata itu adalah, “diselamkan.” Dan arti yang paling penting dari baptisan adalah “menghapus dosa dan kematian.”
Kata “diselamkan” mengandung implikasi kematian. Segala dosa dunia ditanggungkan kepada Yesus ketika Yohanes Pembaptis membaptiskan Dia dan dengan itu Ia menghapus dosa dan mati di kayu Salib untuk membayar upah dari segala dosa kita. Yesus mati menggantikan kita. Kematian artinya akibat dari dosa karena “upah dosa adalah maut” (Roma 6:23).
Baptis juga berarti “dibasuh.” Semua dosa kita dibasuhkan tanpa meninggalkan sedikitpun dosa tersisa karena Yesus sudah menanggung dosa dunia ke dalam tubuhNya melalui baptisan. Segala dosa di dalam hati umat manusia dibasuhkan karena semuanya ditanggungkan kepada Yesus melalui baptisan.
Baptisan memiliki arti yang sama dengan, “penumpangan tangan,” yang berarti “memindahkan.” Tindakan Yesus menerima baptisan dari Yohanes Pembaptis adalah untuk memikul semua dosa dunia. Adalah hukum kekal keselamatan Allah bahwa imam menumpangkan tangannya ke atas kepala korban penghapus dosa untuk menanggungkan segala dosa bangsa Israel ke atasnya pada hari yang kesepuluh bulan yang ketujuh. 
Imamat 16:21-22 mengatakan, “dan Harun harus meletakkan kedua tangannya ke atas kepala kambing jantan yang hidup itu dan mengakui di atas kepala kambing itu segala kesalahan orang Israel dan segala pelanggaran mereka, apa pun juga dosa mereka; ia harus menanggungkan semuanya itu ke atas kepala kambing jantan itu dan kemudian melepaskannya ke padang gurun dengan perantaraan seseorang yang sudah siap sedia untuk itu. Demikianlah kambing jantan itu harus mengangkut segala kesalahan Israel ke tanah yang tandus, dan kambing itu harus dilepaskan di padang gurun.” Ketika Harun, Imam Besar, menumpangkan tangannya ke atas kambing hidup itu, kambing itu menanggung dosa bangsa Israel dan disembelih menggantikan bangsa itu.


“Penumpangan tangan ke atas kepala korban penghapus dosa” dalam Perjanjian Lama melambangkan “baptisan” di dalam Perjanjian Baru 


Arti baptisan adalah “diselamkan.” Itu mencakup “dikuburkan, dibasuhkan atau ditanggungkan.” orang-orang di dalam Perjanjian Lama membawa kambing atau domba yang tidak bercela dan menumpangkan tangan mereka ke atas kepala korban itu untuk menanggungkan dosa-dosa mereka ke atas binatang korban. Hal itu sama dengan tindakan baptisan di dalam Perjanjian Baru. Kambing itu menanggung segala dosa melalui “penumpangan tangan” dan kemudian disembelih. Yesus dibaptiskan oleh Yohanes Pembaptis, yang adalah perwakilan dari semua manusia, menanggung segala dosa dunia dan kemudian disalibkan.
Harun, Imam Besar dan wakil bangsa Israel, menumpangkan tangannya ke atas kambing korban untuk menanggungkan segala dosa bangsa Israel ke atasnya, menyembelih kambing itu, mengambil darah itu dan mengoleskannya ke tanduk mezbah korban bakaran. Karena itu, Lukas mengatakan bahwa Yohanes Pembaptis, yang dilahirkan dalam jalur keturunan Harun, adalah wakil dari semua umat manusia, sama seperti Harun, Imam Besar, menjadi wakil dari semua bangsa Israel.
Alkitab mengatakan, “Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis” (Matius 11:11). Yohanes Pembaptis memiliki hak untuk menanggungkan dosa-dosa dunia kepada Yesus sekali untuk selamanya seperti para imam besar manusia melakukannya sesuai dengan peraturan Allah yang kekal. Yohanes Pembaptis adalah Imam Besar yang terakhir. Ketika saya mengatakan bahwa Yohanes Pembaptis adalah Imam Besar yang terakhir, ada beberapa orang yang mengatakan, “Dimana tertulis di dalam Alkitab bahwa Yohanes Pembaptis adalah Imam Besar yang terakhir?” Tidakkah ada tertulis demikian? Orang yang dilahirkan oleh istri Zakaria adalah Yohanes Pembaptis. Imam Zakaria dari golongan Imam Abia, cucu Harun sang Imam Besar, adalah jelas-jelas keturunan dari keluarga Harun. 
Alkitab mengatakan mengenai golongan-golongan imam, yang adalah keturunan Harun, di dalam 1 Tawarikh 24:10. Di masa akhir pemerintahan Daud, ada begitu banyak imam dan karena itu perlu diatur. Karena itu, mereka semua diatur berdasarkan undi ke dalam 24 golongan sesuai dengan 24 cucu dalam keluarga Harun. Undi yang kedelapan jatuh kepada golongan Abia. Masing-masing golongan melayani tempat kudus dan rumah Tuhan selama 15 hari. Dan Zakaria dari golongan imam Abia terpilih oleh Allah sebagai imam yang melayani dari golongannya. 
Lukas 1:9 mengatakan, “Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ.” Dikatakan bahwa Yohanes Pembaptis dilahirkan ke dalam jalur keturunan Harun dan Imam Besar, dan menjadi Imam Besar yang terakhir yang mewakili umat manusia (Matius 11:11, 3:13-17). Hanya seseorang yang dilahirkan di dalam keturunan Imam Besar bisa menjadi Imam Besar menurut hukum Taurat. Hanya singa yang bisa memperanakkan anak singa. Yohanes Pembaptis menggantikan Harun, leluhurnya sebagai Imam Besar.


Rasul-rasul Yesus menyaksikan baptisan Yesus 


Semua rasul, khususnya Paulus, Petrus, Matius dan Yohanes menyaksikan baptisan Yesus. Mari kita melihat kepada kesaksian yang dibuat oleh Paulus yang menjadi topik utama pembahasan kita dalam bab ini. “Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu? Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya? Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematianNya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematianNya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitanNya. Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa. Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia.” 
Galatia 3:27 juga mengatakan, “Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.” Mari kita lihat kesaksian Petrus. 1 Petrus 3:21 mengatakan, “Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan -- maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah -- oleh kebangkitan Yesus Kristus.” 
Rasul Yohanes mengatakan di dalam 1 Yohanes 5:5-8, “Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah? Inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus, bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran. Sebab ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi]: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.”
Kesaksian Matius tertulis di dalam Matius 3:13-17. “Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya. Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: “Akulah yang perlu dibaptis olehMu, dan Engkau yang datang kepadaku?” Lalu Yesus menjawab, kataNya kepadanya: “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kebenaran.” Dan Yohanes pun menurutiNya. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atasNya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan.”” 
Yesus menanggung dosa dunia dengan menerima baptisan dari Yohanes Pembaptis. “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kebenaran.” Yesus menanggung dosa dunia ke atas diriNya dengan menerima baptisan dari Yohanes Pembaptis, yang adalah cara yang paling benar. “Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atasNya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah AnakKu yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan.” Yesus menanggung segala dosa kita melalui baptisanNya, menyaksikan Injil air dan Roh selama tiga tahun, disalibkan sampai mati dan bangkit kembali dari kematian pada hari yang ketiga. Sekarang Ia duduk di sebelah kanan Allah.
Yesus akan datang lagi untuk mereka yang menantikan Dia tanpa dosa. Ibrani 9:28 mengatakan, “Demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diriNya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diriNya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.” Allah sendiri mengatakan, “Inilah AnakKu yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan,” dan Roh Kudus menyaksikan bahwa Dia yang menanggung dosa dunia adalah Yesus, sang Juruselamat. Namun, manusia tidak mengerti Alkitab karena mata rohani mereka tertutup. Mata rohani mereka seharusnya terbuka dan mereka seharusnya dilahirkan kembali oleh Injil air dan Roh (Yohanes 3:5).
Karena itu, mereka berpikir bahwa hanya Yesus sendiri yang melakukan segalanya bagi keselamatan manusia. Tetapi sebenarnya, Yesus adalah Anak Domba Allah dan membutuhkan Yohanes Pembaptis, yang adalah wakil dari semua umat manusia dan yang bisa menanggungkan segala dosa dunia ke atas diriNya, karena demikian juga, Harun sang Imam Besar menumpangkan tangannya ke atas korban penghapus dosa (kambing yang hidup) dan menanggungkan dosa-dosa bangsa Israel ke atasnya dengan menumpangkan tangannya ke atas kepala korban itu. Harun lalu membebaskan mereka dari dosa-dosanya dengan menyembelih korban penghapus dosa itu. Karena itu Allah mengutus utusanNya sebelum Yesus.


Siapakah Yohanes Pembaptis?

Yohanes Pembaptis adalah utusan Allah yang dinubuatkan di dalam Maleakhi 3:1-3. Tuhan memerlukan utusan, Yohanes Pembaptis, yang akan mewakili umat manusia. Yesus Kristus, Anak Allah, menanggung dosa kekal manusia melalui Yohanes Pembaptis dan disalibkan sebagai upah dari dosa di dalam Perjanjian Baru, sementara domba menanggung dosa dalam waktu yang terbatas dalam satu masa saja dan disembelih di dalam Perjanjian Lama. Karena itu, Yesus menyelamatkan manusia dari dosa kekal.
Dua peristiwa besar terjadi sebelum kelahiran Yesus. Yang pertama adalah bahwa Maria mengandung Yesus dan yang satunya adalah Yohanes Pembaptis dilahirkan di dalam keluarga salah satu imam dari golongan Abia. Kedua peristiwa itu terjadi di dalam Pemeliharaan Allah. Hal itu adalah lakon yang sempurna yang ditulis oleh Allah. Allah mengutus Yohanes Pembaptis ke dunia enam bulan sebelum Yesus dan kemudian mengutus AnakNya yang Tunggal untuk membebaskan kita dari peperangan dan kesakitan. Apakah anda mengerti? Mari kita lihat lebih dalam di dalam Alkitab.
Mari kita melihat Matius 11:7-14, yang memberi kesaksian mengenai Yohanes Pembaptis. “Setelah murid-murid Yohanes pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak itu tentang Yohanes: Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari? Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja. Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi. Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalanMu di hadapanMu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya. Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya. Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat hingga tampilnya Yohanes dan -- jika kamu mau menerimanya -- ialah Elia yang akan datang itu.”
Orang-orang pergi ke padang gurun untuk melihat Yohanes Pembaptis, yang berseru-seru, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!” (Matius 3:2). Yesus berkata kepada mereka, “Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari? Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja. Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi.”
Pada masa Perjanjian Lama, seorang raja tidak lebih berkuasa dari pada seorang nabi. Para raja mentaati apa yang dikatakan para nabi. Siapa yang lebih berkuasa dibandingkan dengan para nabi dan para raja dalam Perjanjian Lama? Dia adalah Yohanes Pembaptis. Yesus memberi kesaksian mengenai hal ini. Siapa yang menjadi wakil dari seluruh umat manusia? Siapa yang menjadi wakil dari semua manusia yang memiliki daging, selain Yesus? Yohanes Pembaptislah orangnya. Yohanes Pembaptis adalah Imam Besar dunia bagi semua umat manusia. Ia ditunjuk oleh Tuhan sendiri dan diutus ke dunia untuk memainkan perannya. 
“Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi. Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalanMu di hadapanMu.”
Yesaya bernubuat bahwa peperangan di Yerusalem akan berakhir. Kita bisa melihat bahwa nubuat itu disadari ketika Yohanes Pembaptis mengatakan, “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Yohanes 1:29). Yohanes Pembaptis menyaksikan bahwa Yesus adalah Anak Allah dan Ia akan menanggung segala dosa dunia ini. 
Di lain pihak, Yesus menyaksikan bahwa Yohanes Pembaptis adalah utusan yang akan datang yang dipilih oleh Allah. Matius 11:11 mengatakan, “Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis.” Apakah pernah ada seseorang yang lebih besar dibandingkan dengan Yohanes Pembaptis di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan? Tidak. Apa artinya “yang dilahirkan oleh perempuan”? Artinya, “semua manusia yang ada di dunia.” Kata “di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis,” berarti bahwa Yohanes Pembaptis adalah wakil dari semua umat manusia. Ia adalah Imam Besar karena ia dilahirkan di dalam jalur keturunan Harun.


Yohanes Pembaptis adalah wakil dari semua manusia di dunia

Bisakah anda percaya bahwa Yohanes Pembaptis adalah wakil dari semua manusia di dunia dan Imam Besar yang menanggungkan segala dosa kepada Yesus, dan mengerti bahwa Allah menetapkan Harun dan keturunannya untuk melayani dalam pelayanan keimaman sampai selamanya di dalam Perjanjian Lama? 
Siapakah wakil dari semua manusia? Dan siapakah wakil dari semua manusia yang memiliki daging, selain Yesus? Ia adalah Yohanes Pembaptis, yang membaptiskan Yesus. 
“Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi. Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalanMu di hadapanMu.” 
Dan kemudian orang yang bersaksi, “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Yohanes 1:29) adalah Yohanes Pembaptis.
Yesus mengatakan “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya. Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya” (Matius 11:12-13). Bagian ini menunjukkan bahwa Yesus menanggung segala dosa dunia dengan menerima baptisan dari Yohanes Pembaptis dan menjadi Juruselamat dari semua manusia. Itu juga menunjukkan kepada kita bahwa Yohanes Pembaptis menanggungkan segala dosa dunia kepada Yesus. Yesus sendiri yang mengatakan demikian. Ini berarti bahwa Yohanes Pembaptis menanggungkan segala dosa dunia kepada Yesus dan siapa saja yang percaya kepada kenyataan ini akan diselamatkan dari dosa-dosanya dan akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Apakah ini benar atau salah? Hal itu tepat sekali sesuai dengan firman Allah, dan dengan demikian kita yang memberitakan kebenaran Alkitabiah bisa mewartakannya dengan cara yang penuh kepastian. Siapa saja yang percaya kepada kebenaran akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. 


Yohanes Pembaptis menanggungkan dosa dunia kepada Yesus sebagai Imam Besar terakhir Perjanjian Lama 

Zakaria, ayah Yohanes Pembaptis, mendengar dari seorang malaikat Tuhan. Mari kita mendengarkan kesaksian Zakaria tentang anaknya. Bukankah kesaksian seorang ayah lebih tepat? Mari kita melihat kesaksiannya dinyanyikan dalam bentuk mazmur. “Dan Zakharia, ayahnya, penuh dengan Roh Kudus, lalu bernubuat, katanya: “Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umatNya dan membawa kelepasan baginya, Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hambaNya itu, -- seperti yang telah difirmankanNya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabiNya yang kudus -- untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita, untuk menunjukkan rahmatNya kepada nenek moyang kita dan mengingat akan perjanjianNya yang kudus, yaitu sumpah yang diucapkanNya kepada Abraham, bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita, supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepadaNya tanpa takut, dalam kekudusan dan kebenaran di hadapanNya seumur hidup kita. Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagiNya, untuk memberikan kepada umatNya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita, Surya pagi dari tempat yang tinggi, untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera.” Adapun anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Dan ia tinggal di padang gurun sampai kepada hari ia harus menampakkan diri kepada Israel.” (Lukas 1:67-80).
Ayahnya menubuatkan mengenai akan menjadi nabi dan imam yang bagaimana Yohanes nantinya. Mari kita lihat nubuat mengenai anaknya. “Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagiNya, untuk memberikan kepada umatNya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita, Surya pagi dari tempat yang tinggi, untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera.” (Lukas 1:76-79).
Di sini, Alkitab dengan jelas mengatakan, “memberikan kepada umatNya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka.” Siapa yang memberikan kepada kita pengertian akan keselamatan? Lukas 1:76 mengindikasikan bahwa orang itu adalah Yohanes Pembaptis. Kita sampai kepada pengenalan akan Yesus dan percaya kepadaNya karena Yohanes Pembaptis menyaksikan bahwa Yesus Kristus menyelamatkan orang berdosa dari segala dosa mereka dengan menerima baptisan darinya untuk menanggung segala dosa, yang sudah dilakukan dengan cara yang paling adil dan benar. Yohanes Pembaptis “datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu” (Yohanes 1:7, 8).


Kita harus diselamatkan

Kita harus ditebus dengan percaya bahwa Yesus menyelamatkan semua manusia di dunia dengan cara yang paling adil dan benar dengan menerima baptisan dari Yohanes Pembaptis. Kebenaran Allah mengatakan bahwa Yesus datang ke dunia dalam rupa manusia, membebaskan orang berdosa dari segala dosa mereka dengan cara yang paling adil dan benar dengan dibaptiskan oleh Yohanes Pembaptis dan bangkit kembali setelah Ia mati karena disalibkan. Kebenaran Allah tersembunyi di dalam Injil air dan Roh.
Kebenaran Allah yang dinyatakan di dalam Injil mengajarkan kepada kita bahwa Yesus diutus ke dalam dunia dalam rupa manusia, dibaptiskan, disalibkan dan bangkit kembali dari kematian pada hari yang ketiga. Kita bisa percaya kepada Yesus melalui kesaksian Yohanes Pembaptis dan diselamatkan dari segala dosa kita dengan percaya kepada kebenaran Yesus. Dosa semua manusia dibasuhkan dan mereka memiliki kehidupan kekal dengan iman kepada Yesus melalui Yohanes Pembaptis. Mereka kemudian menerima Roh Kudus, yang memberikan kesaksian bahwa kita adalah anak-anak Allah, sebagai karunia.