Search

Preken

Pokok 10: Kitab Wahyu (Komentari dalam Kitab Wahyu)

[Pasal 20-2] Bagaimana Kita Berpindah Dari Maut kepada Hidup? (Wahyu 20:1-15)

Bagaimana Kita Berpindah Dari Maut kepada Hidup?
(Wahyu 20:1-15)
 
Jahweh mengatakan kepada kita bahwa ketika Ia membuat dunia ini lenyap dan memberikan kepada kita Langit Baru dan Bumi Baru, Ia akan membangkitkan semua orang berdosa yang sudah hidup di dunia ini dan yang sudah tertidur di dalam kuburannya. Ayat 13 di sini mengatakan, “Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya.” Tubuh seseorang yang tenggelam di laut kemungkinan besar dimakan oleh ikan, sementara yang terbakar sampai mati tidak akan bisa dikenali lagi. Tetapi Alkitab mengatakan bahwa ketika akhir jaman tiba, Jahweh akan membangkitkan kembali semua dan menentukan apakah mereka akan dikirim ke Surga atau neraka, tergantung dari apakah mereka ditelan oleh Iblis, dibunuh di dalam alam maut, atau dibakar sampai mati. 
Di hadapan Jahweh terdapat Kitab Kehidupan, dimana nama orang-orang yang akan masuk ke dalam Kerajaan Surga yang kekal dituliskan. Juga ada Kitab Perbuatan, yang mencatat nama-nama dan dosa-dosa orang-orang yang akan dibuang ke dalam neraka. Di dalam Kitab Perbuatan ini dituliskan dosa-dosa yang sudah dilakukan seseorang selama hidup di dunia. Semuanya sudah ditentukan Jahweh di dalam pemeliharaanNya.
 

Tuhan Memiliki Dua Macam Kitab
 
Jahweh sudah menggolongkan manusia ke dalam dua kelompok sesuai dengan kriteriaNya yang adil. Sudah ditentukan oleh Jahweh bahwa semua yang mati akan dibangkitkan, dan kemudian berdiri di hadapan kedua KitabNya serta dihakimi. Di dalam Kitab Kehidupan hanya tertulis nama orang-orang yang sudah percaya kepada Jahshua di dalam dunia ini, menerima pengampunan dosa mereka, dan dengan demikian ditentukan untuk masuk ke Surga. Penghakiman terakhir Jahweh kemudian akan tergantung kepada di buku yang manakah nama orang itu tertulis. Jahweh sudah menetapkan, dengan kata lain, siapa yang akan masuk Surga dan siapa yang akan dibuang ke dalam neraka.
Jahweh kemudian akan membangkitkan semua yang sudah mati, membuka Kitab-KitabNya, dan melihat di buku yang manakah nama mereka tertulis. Ia kemudian akan mengirimkan mereka yang namanya tertulis di dalam Kitab Kehidupan ke Surga, tetapi mereka yang namanya tidak tertulis di Kitab Kehidupan ini, sebaliknya, akan dibuang ke dalam neraka. Kita harus memastikan untuk mengetahui dan percaya kepada kenyataan yang sudah pasti yang ditentukan oleh Jahweh.
Untuk menentukan siapa yang akan dikirim ke Surga dan siapa yang akan dikirim ke neraka, Jahweh akan membangkitkan semua yang mati dan menghakimi mereka. Sudah ditetapkan oleh Jahweh bahwa Ia akan menghakimi mereka berdasarkan apakah nama mereka tertulis di dalam Kitab Kehidupan atau Kitab Perbuatan (Kitab Penghukuman). 
Ada dua tempat dimana Jahweh sudah menetapkan bagi semua yang akan menghadap Dia. Keduanya tidak lain dari Surga dan neraka. Neraka adalah lautan api dimana nyala api dan belerang membakar. Jahweh sudah menentukan bahwa mereka yang namanya tidak tercatat di dalam Kitab Kehidupan akan dilemparkan ke dalam lautan api, sementara mereka yang namanya tertulis di dalam Kitab Kehidupan akan disambut di dalam Surga. 
Di Surga, Pohon Kehidupan berdiri di dekat air kehidupan, menghasilkan dua belas buah yang berbeda sesuai dengan masing-masing musimnya. Di dalam Surga yang indah, orang-orang kudus tidak akan menderita penyakit atau kesengsaraan, tetapi akan hidup bahagia selamanya bersama dengan Jahweh. Kita harus percaya kepada kenyataan bahwa Jahweh sudah memutuskan untuk memberikan Surga ini kepada orang-orang kudus.
Mereka yang tidak percaya kepada Jahshua, di sisi lain, namanya tertulis di dalam Kitab Perbuatan. Karena semua perbuatan yang dilakukan orang-orang berdosa selama di dunia ini dicarat di dalam Kitab itu, Jahweh mengatakan bahwa Ia akan melemparkan mereka semua ke dalam lautan api, untuk menghukum mereka karena dosa-dosa yang tercatat di dalam Kitab ini, dan untuk dosa-dosa mereka yang tidak percaya kepada Jahshua. Yang teramat sangat penting di sini adalah di Kitab mana nama anda dan saya tertulis. 
Ketika hidup di dunia ini, kita harus menyadari bahwa hidup di dunia ini tidak sepenuhnya berlangsung baik. Sebagaimana Mazmur 90:10 mengatakan, “Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.” Meskipun kita hidup di dunia ini selama 70 atau bahkan 80 tahun, cepat atau lambat kita semua akan menghadap Jahweh. Dan ketika kita kemudian menghadap Tuhan pada akhirnya, yang masih tersisa hanyalah di Kitab yang manakah nama kita tertulis, apakah di dalam Kitab Kehidupan atau Kitab Perbuatan (Kitab Penghukuman), karna ini akan menentukan apakah kita disambut di dalam Surga atau dibuang ke dalam lautan api. Kita harus sampai kepada pengakuan bahwa dunia ini bukan segalanya.
 


Orang Yang Namanya Tertulis di dalam Kitab Kehidupan 

 
Mari kita melihat Lukas 16:19-26, “Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini. Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang.””
Dalam bagian ini, Jahshua mengajarkan kepada kita bahwa neraka dan Surga sungguh-sungguh ada. Seperti orang kaya di dalam kisah itu, begitu banyak orang tidak percaya kepada keberadaan Surga dan neraka. Abraham adalah bapa iman. Ketika dikatakan di sini bahwa pengemis Lazarus dibawa ke pangkuan Abraham, itu berarti bahwa, seperti Abraham percaya kepada firman Jahweh, Lazarus juga percaya kepada Jahshua sebagai Juruselamatnya, menerima pengampunan dosa, dan dengan itu pergi ke Surga. Saat hidup di dunia ini, kita perlu merenungkan dan memikirkan mengenai nasib Lazarus dan orang kaya itu.
Jahweh mengatakan kepada kita bahwa untuk semua manusia di dunia ini, hidup di dunia bukanlah segalanya. Tidak pedulu bagaimana kita bekerja keras selama hidup di dunia, tidak hanya ia akan hidup hanya 70-80 paling lana, tetapi bahwa yang menjadi kebanggaannya adalah kerja keras dan kesusahan. 
Dalam menghidupi kehidupan kita, karena itu, kita semua harus mempersiapkan diri untuk kehidupan sesudah mati kita. Dan kita juga harus meneruskan iman kita kepada anak-anak kita, supaya mereka, juga, bisa pergi ke tempat yang baik. Betapa tragisnya kalau seseorang, sesudah menjalani hidup di dunia ini, akhirnya akan menghadap Jahweh untuk dihakimi dan dibuang ke dalam lautan api? 
Tidak seorangpun yang bisa merubah apa yang sudah diputuskan Jahweh, bahwa semua yang namanya ditulis di dalam Kitab Perbuatan akan dibuang ke dalam lautan api. Kemudian yang ada hanya satu jalan supaya kita menghindar dari lautan api, dan itu adalah dengan memastikan bahwa nama kita tertulis di dalam Kitab Kehidupan. Untuk lepas dari lautan api, tidak ada cara lain kecuali membuat nama kita tertulis di dalam Kitab Kehidupan.
Bagaimana, kemudian, nama kita bisa tertulis di dalam Kitab Kehidupan ini? Sama seperti Lazarus dibawa ke pangkuan Abraham, begitu juga kita harus menerima pengampunan dosa dengan mengenal dan percaya kepada karya kebenaran Jahweh (Roma 5:18) melalui FirmanNya. Hanya begitu cara kita masuk ke Surga. Untuk membuat nama kita tertulis di dalam Kitab Kehidupan, kita harus percaya kepada Jahshua. Jahshua adalah Jahweh sendiri dan Mesias kita. Mesias berarti Dia yang menyelamatkan mereka yang jatuh ke dalam dosa. Hanya Jahshua bisa menyelamatkan kita, yang, karena dosa-dosa kita, seharusnya ditentukan untuk dihukum oleh Jahweh dan dibuang ke dalam lautan api. 
Siapa di bumi ini yang tidak pernah melakukan dosa di hadapan Jahweh, dan siapa di antara kita yang 100 persen suci dalam perbuatan? Tidak ada! Kita harus menyadari bahwa karena kita semua penuh dengan kelemahan, kita tidak bisa tidak jatuh ke dalam dosa, dan untuk dosa-dosa kita inilah kita ditentukan untuk dilemparkan ke dalam lautan api.
Tetapi Jahweh mengutus Jahshua ke dunia ini untuk menyelamatkan kita, yang tidak bisa tidak dilemparkan ke dalam lautan api karena dosa-dosa kita. Nama ‘Jahshua’ berarti ‘Dialah yang akan menyelamatkan umatNya dari dosa mereka’ (Matius 1:21). Karena itu, kita bisa masuk Surga hanya kalau kita percaya kepada kebenaran bahwa Jahshua datang ke dunia ini untuk menyelamatkan kita dari segala dosa kita dengan karya kebenaranNya.
 

Siapa Yang Akan Dibuang Ke Dalam Lautan Api?
 
Wahyu 21:8 mengatakan tentang siapa yang akan dibuang ke dalam lautan api, “Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyalaNyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua.” 
Terlebih dahulu, siapa yang disebut di dalam Alkitab sebagai “orang-orang penakut?” Ini menunjuk kepada orang-orang Kristen nominal yang tidak bisa menerima pengampunan dosa mereka melalui Injil air dan Roh, dan karena itu mereka takut di hadapan Jahweh meski mereka dalam taraf tertentu percaya kepada Jahshua. Jahweh sudah memutuskan bahwa orang-orang yang demikian akan dibuang ke dalam lautan api. Jahweh juga sudah menentukan bahwa mereka yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta akan dibuang ke dalam neraka.
Secara tradisi, ada banyak penyembah berhala di Korea. Bahkan sekarang, bukan pemandangan yang langka untuk melihat orang yang bersujud di depan patung Jahweh ciptaannya sendiri dan menaikkan doa kepada mereka. Orang melakukannya karena mereka tidak mengerti dan bodoh. Jahweh sangat benci ketia manusia menyembah patung yang mati seolah-olah mereka ilahi.
Jahweh menciptakan manusia seturut dengan gambarNya (Kejadian 1:27). Manusia juga merupakan penguasa dari semua ciptaan. Ini sebabnya kita harus percaya kepada Jahweh. Karena kita diciptakan seturut dengan gambar Jahweh, kita ada selamanya, seperti Jahweh ada selamanya. Ada dunia kekal bagi kita sesudah kematian. Inilah sebabnya Jahweh menyuruh kita menyembah Dia, satu-satunya Jahweh yang kekal. Apa, kemudian, yang akan terjadi kelau kita bersujud menyembah sesuatu yang sekedar ciptaan Jahweh? Kita akan melakukan dosa besar di hadapan Jahweh, karena kita akan melakukan apa yang paling dibenci Jahweh: penyembahan berhala. Manusia bisa begitu bodoh dan bebal. Jahweh sudah memutuskan, kita harus sadari, bahwa mereka yang memiliki iman yang salah tempat seperti ini akan dibuang ke dalam lautan api.
Orang yang dibuang ke neraka akan mati dua kali. inilah yang sudah Jahweh sendiri tetapkan. Kematian yang pertama terjadi di akhir kehidupan dunia yang menyakitkan ini, setelah berjalan di dunia yang melelahkan ini. Sering dikatakan bahwa orang yang hidup pertama-tama dengan empat kaki, kemudian dengan dua kaki, dan terakhir dengan tiga kaki, dan akhirnya akan mati, tidaklah lain dari manusia itu sendiri. 
Setelah mati sekali dengan cara ini, ketika manusia menghadap Jahweh sebagai orang-orang berdosa, mereka akan menghadapi penghakiman mereka, dan inilah saatnya ketika kematian kedua, yang tidak akan pernah berakhir tetapi sampai selamanya, akan mendatangi mereka, dalam rupa mereka dibuang ke dalam lautan api. Kalau mereka bisa mati di dalam lautan api ini, mereka akan paling tidak dibebaskan dari penderitaan mereka. Tetapi di tempat ini, meskipun mereka sangat menginginkan untuk mati, kematian akan menjauh dari mereka.
Semua manusia memiliki keinginan untuk hidup selamanya, tidak pernah menghadapi kematian. Keberadaan manusia, dalam kenyataanya, sebenatnya kekal, sebagaimana yang dikehendaki manusia. Inilah sebabnya Alkitab, ketika seseorang mati, tidak disebut sebagai mati, tetapi sebagai tidur. Karena itu kita harus melepaskan diri dari kematian yang kedua yang akan membuang kita ke dalam lautan api. Kita semua harus menyadari apa sebenarnya yang harus kita lakukan supaya nama kita bisa dituliskan di dalam Kitab Kehidupan. Dan untuk membuat nama kita dituliskan di dalam Kitab Kehidupan, kita percaya kepada Jahshua secara benar.
Manusia berpikir dan mengatakan bahwa Jahshua, Buddha, Confucius, dan Muhammad semuanya hanyalah manusia, bahwa tidak masalah kalau hidup sebagai orang yang baik. Itulah sebabnya mereka tidak bisa memahami mengapa kita terus yakin bahwa mereka harus percaya kepada Jahshua. Tetapi pemikiran mereka adalah salah. Anda dan saya, sebagaimana segala hal yang lain di dunia ini, tidaklah lebih dari sekedar ciptaan dan umat manusia di hadapan Jahweh. Tetapi ketika kita melihat kepada kelahiran Jahshua dan apa yang digenapiNya ketika ada di dunia ini, kita semua bisa menyadari bahwa Ia bukanlah sekedar manusia biasa seperti keempat Tokoh yang lainnya. Ia adalah Jahweh sendiri yang, untuk menyelamatkan manusia, datang ke dunia ini dalam rupa manusia, menanggung segala dosa kita melalui baptisanNya, menerima semua penghukuman dosa-dosa kita menggantikan kita, dan dengan itu menggenapkan karyaNya membebaskan manusia dari dosa. 
Kelahiran Kristus adalah berbeda dengan kelahiran manusia biasa. Bayi-bayi dilahirkan oleh persekutuan antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan. Inilah cara semua orang dilahirkan ke dunia ini. Tetapi Jahshua dilahirkan oleh seorang anak dara yang belum mengenal laki-laki. Untuk menyelamatkan manusia, dan menggenapi Firman nubuatan yang dikatakan 700 tahun yang lalu melalui nabi Yesaya, Jahshua, yang adalah Jahweh sendiri, dilahirkan ke dunia ini dalam rupa manusia, melalui seorang anak dara (Yesaya 7:14). Dan sementara di dunia Ia tidak hanya membangkitkan orang mati dan menyembuhkan orang sakit, tetapi Ia juga membuat segala dosa dunia dilenyapkan.
Jahweh, Tuhan atas ciptaan yang menciptakan seluruh isi alam semesta, datang ke dunia dan menjadi manusia Sendiri untuk sementara waktu, semuanya untuk menyelamatkan manusia dari segala dosa mereka. Alasan mengapa kita harus percaya kepada Jahshua adalah, pertama, karena Ia adalah Jahweh sendiri. Kedua, karena Ia menanggung segala dosa kita, sehingga nama kita akan ditulis di dalam Kitab Kehidupan, dan membuat kita menjadi anak-anak Jahweh yang tidak berdosa. Sekali dilahirkan ke dunia ini, kita semua harus mati sekali, dan setelah kematian kita semua harus dihakimi. 
Tetapi Jahshua datang ke dunia ini, menanggung segala dosa kita dengan baptisanNya yang diterima dari Yohanes, dihukum di Kayu Salib menggantikan kita, dan dengan itu memungkinkan kita yang percaya kepadaNya untuk hidup dengan Dia selamanya di dalam Kerajaan Surga yang kekal. Untuk membebaskan kita dari penghukuman dosa, dengan kata lain, Jahweh sendiri menghapuskan segala dosa kita. Inilah sebabnya kita harus percaya kepada Jahshua, Dia yang sudah menjadi Juruselamat kita.
Jahshua bukan hanya sekedar manusia. Karena Jahweh berjanji kepada manusia bahwa Ia akan menyelamatkan mereka, dan karena untuk menggenapi janji ini Ia datang ke dunia ini dalam rupa manusia melalui anak dara Maria, dan karena Ia memang menyelamatkan semua dari segala dosa mereka, kita semua harus percaya kepada Jahshua, yang adalah Jahweh sendiri. Ketika kita percaya kepada Jahshua secara benar, nama kita dituliskan ke dalam Kitab Kehidupan. Jahweh mengatakan bahwa hanya dengan dilahirkan kembali dari air dan Roh saja manusia bisa melihat dan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Kita semua harus percaya kepada Jahshua.
 


Jahshua yang Menjadi Jalan ke Surga 

 
Kita harus, kemudian, mengenal betapa pastinya Jahshua sudah membuat segala dosa kita dihapuskan. Ketika datang ke dunia ini, Jahshua dibaptiskan oleh Yohanes di Sungai Yordan (Matius 3:13-17). Ia menerima baptisanNya dari Yohanes sehingga Ia bisa menanggung segala dosa manusia (termasuk dosa-dosa anda dan saya). Melalui tangan Yohanes Pembaptis, wakil manusia, segala dosa semua manusia ditanggungkan kepada Jahshua. Setelah menanggung segala dosa dunia ke atas diriNya melalui Yohanes, Jahshua kemudian mencurahkan darahNya di Kayu Salib dan mati di sana. Ia kemudian bangkit kembali dari kematian setelah tiga hari. 
Tuhan kita sudah berjanji bahwa siapa saja yang percaya kepadaNya akan menerima kehidupan kekal. Jahweh sudah menetapkan bahwa siapa saja yang percaya kepada kebenaran bahwa Jahshua menanggung segala dosanya ke atas diriNya dan menerima penghukuman bagi dosa-dosa itu di Kayu Salib tidak akan dibuang ke dalam lautan api, tetapi justru namanya akan dituliskan di dalam Kitab Kehidupan. 
Jahshua mengatakan di dalam Yohanes 14:6, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Manusia harus percaya kepada Jahshua yang sudah menjadi jalan ke Surga. Jahshua adalah Juruselamat kita. Jahshua adalah Jahweh kita. Jahshua adalah satu-satunya kebenaran yang nyata di dunia. Dan Jahshua adalah Tuhan atas kehidupan. Untuk memastikan bahwa nama kita tertulis di dalam Kitab Kehidupan dan bahwa kita kemudian akan disambut di dalam Kerajaan Surga, kita semua harus percaya kepada Jahshua.
Karena Jahshua sungguh-sungguh menanggung segala dosa kita ke atas diriNya dengan menerima baptisanNya dari Yohanes Pembaptis di Sungai Yordan, kita harus percaya kepadaNya, Dia yang sudah menjadi Juruselamat pengudus kita. Dan karena Jahshua menggenapi keselamatan kita dengan disalibkan dan mencurahkan darahNya di Kayu Salib sebagai penghukuman bagi dosa-dosa kita sehingga anda dan saya sekarang bisa masuk Surga.
Jahshua sudah memutuskan siapa yang akan dibuang ke lautan api. Mereka yang tidak percaya dan yang penakut semuanya akan dilemparkan ke dalam lautan api. Bukan hanya mereka sendiri yang akan dibuang ke dalam lautan api karena ketidak percayaan mereka, tetapi juga akan menimpa anak-anak dan keturunan mereka kemudian. Untuk mencapai kesehatan secara rohani dan fisik, kita memang harus sungguh-sungguh percaya kepada Jahshua.
 


Bagaimana Seandainya Jahshua tidak Menerima BaptisanNya?

 
Jahweh adalah satu-satunya Dia yang memberikan berkat-berkat atau kutukNya kepada manusia. Inilah sebabnya kita harus percaya kepadaNya. Tahukah anda mengapa kehidupan banyak orang begitu sengsara, mengapa bangsa-bangsa di dunia jatuh? Itu karena Jahweh mengatakan bahwa Ia akan mengutuk mereka yang membenci Dia dan yang menyembah berhala sampai tiga, atau empat generasi yang akan datang. Tetapi Ia juga mengatakan bahwa Ia akan memberkati untuk seribu generasi yang akan datang bagi orang-orang yang sudah melayani dan mengasihi Jahweh serta mentaati perintah-perintahNya (Keluaran 20:5-6).
Ini tidak berarti bahwa kalau seseorang entah bagaimana percaya kepada Jahshua, ia langsung tanpa syarat akan diberkati. Orang harus percaya kepada Jahshua dengan pemahaman yang benar aakn Dia. Kalau seseorang percaya, dengan kata lain, bahwa Jahshua adalah Jahweh sendiri yang datang ke dunia ini, bahwa Ia membasuhkan segala dosa mereka dengan menanggung segala dosa itu dengan baptisanNya, dan bahwa Ia sudah menjadi Juruselamat yang benar dengan disalibkan menggantikan mereka—kalau mereka percaya, singkatnya, bahwa Jahshua adalah Jahweh dan Juruselamat mereka—Jahweh mengatakan bahwa Ia akan memberkati mereka yang percaya demikian sampai seribu generasi yang akan datang.
Tetapi pada saat yang sama, Jahweh juga berjanji bahwa Ia akan mengutuk sampai tiga, atau empat generasi yang akan datang bagi mereka yang tidak percaya kepada Jahshua. Inilah sebabnya semua manusia, tidak perduli siapapun dia, harus percaya kepada Jahshua, dan mengapa semua manusia harus mengenal dan percaya kepada kebenaran dilahirkan kembali dari air dan Roh. Mereka yang memiliki iman yang demikian akan diampuni dari segala dosa mereka, menerima kehidupan kekal, masuk ke Surga, dan juga menerima, ketika masih di dunia ini, semua berkat-berkat yang Jahweh janjikan kepada Abraham sebelumnya. 
Kita semua harus berdiam di dalam Firman yang sudah Jahweh tetapkan bagi kita, dan iman kita harus sepenuhnya sesuai dengan Firman sebagaimana yang tertulis. Kita harus memahami dan percaya kepada kenyataan bahwa mereka yang tidak percaya kepada Jahweh akan dilemparkan ke dalam lautan api, tetapi bahwa semua yang percaya, sebaliknya, akan mendapati nama mereka dituliskan di dalam Kitab Kehidupan dan disambut di dalam Langit Baru dan Bumi Baru. Dan kita juga harus percaya bahwa siapa saja yang percaya akan hidup kembali. Bahwa kita dilahirkan kembali hanyalah dimungkinkan oleh Injil air dan Roh.
Karena tidak seorangpun yang bisa hidup tanpa air, Injil air juga, bersama dengan Injil darah, sangat penting bagi keselamatan kita. Ketika Jahshua dibaptiskan, Ia menanggung segala dosa kita ke atas diriNya. Dan Ia diselamkan ke dalam air dan kemudian muncul dari dalam air. Ini berarti kematianNya di Kayu Salib dan kebangkitanNya. Tuhan kita, dengan kata lain, dihukum bagi dosa-dosa kita menggantikan kita. Tuhan kita, dengan kata lain, dihukum bagi dosa menggantikan kita. Dan keluarnya Tuhan dari air melambangkan tentang kebangkitanNya. Ini juga berarti kebangkitan kita sendiri, yaitu kita yang percaya.
Kita percaya sepenuhnya bahwa Jahshua menanggung segala dosa kita melalui baptisanNya. Kalau Jahshua tidak menerima baptisanNya, apa yang akan terjadi kepada kita? Tidak ada cara bagi kita untuk bisa lepas dari lautan api itu. Sama seperti tanpa hujan tidak ada yang bisa hidup di bumi ini, planet bumi juga bisa tetap ada karena air. Demikian juga, inilah pentingnya baptisan Jahshua bagi kita. Juga, kematianNya di Kayu Salib sama juga pentingnya, karena ini berarti bahwa Ia yang justru dihukum bagi dosa-dosa kita. Kalau kita ingin dibebaskan dari kutuk dan penghukuman Jahweh, kita harus percaya kepada Jahshua secara penuh. Dan kalau kita ingin dibasuh dari dosa-dosa kita, kita harus percaya bahwa segala dosa kita sudah ditanggungkan kepada Jahshua ketika Ia dibaptiskan.
Iman Kristen bukanlah jenis agama yang akan membuat manusia gemetar ketakutan. Semua manusia harus percaya kepada Jahshua. Orang-orang yang dilahirkan kembali harus datang ke Gereja yang dilahirkan kembali dan mendengar Firman untuk dipelihara dalam imannya. 
Beberapa orang mengatakan bahwa manusia harus percaya kepada Jahshua dan melakukan perbuatan baik untuk diselamatkan dan menerima berkat-berkat, tetapi semua itu hanya perkataan pendusta yang tidak memiliki kebenaran. Tentu saja, kita harus menjalani kehidupan sebagai orang Kristen yang baik dan melakukan perbuatan baik, tetapi sejauh berhubungan dengan masalah yang mendasar tentang keselamatan, keberadaan kita sangatlah jahat sehingga tidak ada seorangpun yang pernah hidup dalam dagingnya 100 persen sempurna. Inilah sebabnya perkataan yang mengatakan bahwa seseorang harus diselamatkan melalui perbuatan baiknya adalah pendusta yang tidak mengenal Injil air dan Roh dan yang mendustai orang.
Ketika kita memahami diri kita bahwa kita pada dasarnya terikat untuk melakukan dosa, ketika kita merenungkan baptisan yang Jahshua Kristus terima dan Kayu Salib yang ditanggungNya bagi kita dari firman Jahweh yang tertulis, dan kita menerima semuanya itu, hanya saat itulah kita bisa menjadi orang-orang benar, yang hatinya tidak memiliki dosa, dan memenuhi syarat untuk masuk ke Surga. Sebelum Roh Kudus berdiam di dalam kita dan menuntun kita, tidak ada di antara kita yang bisa hidup baik, begaimanapun kerasnya kita berusaha.
Jahweh menyelamatkan kita dengan membuat segala dosa kita dilenyapkan. Bukannya melemparkan kita ke lautan api yang membakar selamanya, Ia sudah menuliskan nama kita di Kitab Kehidupan, memberikan kepada kita Langit Baru dan Bumi Baru, dan, sebagai pengantin perempuan sudah menyiapkan diri bagi Mempelai Laki-Laki, Ia, juga, sudah memberikan kepada kita rumah, taman, dan bunga-bunga yang paling bersih dan paling indah. Dan Ia akan melenyapkan segala penyakit dari kita, dan akan hidup dengan kita selamanya di dalam KerajaanNya. Kita harus percaya kepada Jahshua bagi kehidupan sesudah kita mati, tetapi kita juga harus percaya kepadaNya bagi kehidupan kita sekarang. Bagi kebaikan anak-anak kita, juga, kita harus percaya.
Apakah anda ingin disambut di Surga, atau anda ingin dilemparkan ke dalam lautan api? Warisan apa yang ingin anda turunkan kepada anak-anak anda? Bahkan kalaupun anda menghadapi beberapa masalah dan menderita bagi iman anda kepada Jahshua, anda tetap masih harus percaya kepadaNya, karena hal itu akan membawa berkat-berkat yang besar bagi anda dan anak-anak anda. 
Orang-orang kudus yang saya kasihi, Jahweh sudah mengatakan kepada kita alasan mengapa kita harus mengabarkan Injil air dan Roh, dan alasan mengapa keluarga kita juga perlu diselamatkan. Saya menaikkan syukur saya kepada Jahweh.