Search

Проповеди

Pokok 9: Kitab Roma (Komentari dalam Surat Roma)

[Pasal 8-4] Karena Keinginan Daging Adalah Maut, Tetapi Keinginan Roh Adalah Hidup Dan Damai Sejahtera (Roma 8:4-11)

(Roma 8:4-11)
“Supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh. Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah. Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus. Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran. Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh RohNya, yang diam di dalam kamu.”
 

Missi luar negeri menjadi efektif kalau dilakukan melalui literatur, seperti yang kami lakukan sekarang ini. Kita diberkati ketika membaca Firman Allah dan iman kita bertumbuh karena kita percaya kepada FirmanNya.
Manusia sudah menderita selama lima abad belakangan, tertipu karena doktrin palsu seperti Doktrin Pembenaran Bertahap, Doktrin Pengudusan, dan doktrin lain yang mengatakan bahwa penebusan bisa terjadi melalui doa pertobatan. 
Roma 8:3 mengatakan kepada kita bahwa Allah melakukan apa yang tidak bisa dilakukan hukum Taurat di dalam kelemahan daging. Allah mengutus AnakNya dalam rupa daging yang berdosa, menghukum dosa di dalam tubuhNya, dan menghakimi Dia untuk membebaskan kita dari segala dosa kita.
Hari ini, kita membuka Roma 8:4-11 untuk melihat kebenaran Allah. Roma 8:3-4 mengatakan, “Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.” Pertanyaannya, tentu saja, adalah: apa artinya ini?
 
 


Pertama, apa artinya tidak hidup menurut daging?

 
 
Ini berarti tidak mencari keuntungan daging. Ini adalah untuk membedakan antara keinginan Roh dengan hawa nafsu kedagingan, dan untuk terus menjauh dari mereka yang tidak taat kepada Firman Allah. Ayat 5 menegaskan, “Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging.” Apa artinya “hal-hal yang dari daging?” Ini berarti bahwa ada orang-orang yang, meskipun mereka anggota gereja, mengejar keinginannya sendiri.
Sederhananya, orang Kristen tidak boleh pergi ke gereja dengan tujuan untuk bisnis mencari keuntungan dunia. Yang demikian itu adalah hidup menurut daging. Orang-orang ini pergi ke gereja dengan jemaat yang banyak untuk memperkenalkan dan mengiklankan bisnis mereka, dengan harapan mereka bisa mendapatkan pelanggan tetap yang setia. Mereka masuk ke gereja dan percaya kepada Yesus untuk keuntungan daging mereka sendiri.
Ada yang lain lagi. Mereka yang mengajar perpecahan di dalam lingkungan Kristen, dan mereka yang mengajar pengikutnya untuk mengejar hanya berkat materi saja juga mereka yang hidup menurut daging dan yang menetapkan keinginannya kepada perkara-perkara kedagingan.
Kita bisa dengan mudah bertemu dengan pemecah di dalam lingkungan Kristen. Siapakah para pemecah itu? Mereka adalah orang-orang yang menipu diri mereka sendiri dengan iman mereka yang keliru di dalam superioritas denominasi mereka. Mereka mengatakan bahwa kelompok mereka didirikan oleh si anu dan anu, bahwa mereka memiliki teolog ini dan itu, bahwa mereka sebesar ini dan sangat dikenal di dunia serta memiliki tradisi yang kuat, dan seterusnya. Semua kemegahan ini yang menjadi kebanggaan orang-orang itu dan menjadi dasar membangun iman mereka. Ada banyak iman yang demikian di dalam dunia ini.
Para pemecah itu percaya kepada Yesus demi keuntungan daging mereka. Mereka yang hidup menurut daging masih memegahkan gereja mereka dan karena secara materi diberkati dengan datang ke gereja besar. Beberapa gereja memiliki goal yang sangat umum seperti “kasihi istrimu.” Tetapi inilah artinya “mereka yang hidup menurut daging.” Apakah gereja harus menjadikan kasih kepada istri sebagai goalnya? Seharusnya tidak. Apakah saya mengatakan kita tidak perlu mengasihi istri kita? Tentu saja tidak! Tetapi goal seperti itu, seberapapun bagus dan menarik, tidak bisa menjadi tujuan yang mendasar dari Gereja kita. 
Mereka yang hidup menurut daging menetapkan pikiran mereka kepada perkara-perkara daging. Terlalu banyak pelayan jaman ini yang mengubah diri mereka menjadi orang-orang yang demikian dengan tertarik hanya kepada pertambahan jumlah anggota gereja, persembahan, dan gedungnya—semua itu sekarang menjadi tujuan utama dari iman mereka. Membangun gereja yang lebih besar, lebih tinggi, dan lebih luas menjadi goal mereka yang paling utama. Bahkan mereka berani mengatakan bahwa mengumpulkan lebih banyak orang akan membawa mereka ke Surga dan membuat alasan yang demikian, sementara tujuan utamanya adalah untuk mengumpulkan sebanyak mungkin uang untuk membangun gedung gereja yang lebih besar lagi.
Untuk menjadikan gereja mereka hidup menurut daging, mereka harus mengubah pengikutnya menjadi fanatik agama. Beberapa pendeta membangun keberhasilan mereka atas dasar kemampuan mengubahkan jemaat mereka menjadi fanatik, setengah gila, terbawa kahayalan, dan salah arah. 
 
 


Mereka yang hidup menurut Roh Allah 

 
 
Namun, ada orang-orang yang sungguh-sungguh hidup menurut Roh Allah di antara orang Kristen. Mereka yang hidup menurut Roh hidup sesuai dengan Firman Allah, percaya kepada apa yang tertulis di dalam Kitab Suci saat menyangkal pemikirannya sendiri, melakukan yang dikehendaki Allah, dan memberitakan Injil air dan Roh.
Alkitab mengatakan bahwa mereka yang hidup menurut Roh menetapkan pikiran mereka kepada perkara-perkara Roh. Kalau kita sudah diampuni dari segala dosa kita dengan percaya kepada kebenaran Allah, kita tidak boleh hidup sembarangan, tetapi hidup dengan merenungkan pekerjaan Roh. Mereka yang hidup menurut Roh berpikir secara rohani dan menetapkan untuk melakukan perkara-perkara Roh dengan iman. Berbahagialah mereka yang mengejar perkara-perkara Roh. Mereka adalah orang-orang yang berkenan kepada Allah, menyelamatkan orang lain dari dosa-dosa dunia, dan hidup oleh iman. Kita sudah diampuni dari segala dosa kita dan karena itu kita harus menetapkan pikiran kita kepada perkara-perkara Roh dan hidup sesuai kehendakNya.
Goal dalam kehidupan kita adalah menggenapi pekerjaan Roh, yaitu memberitakan Injil air dan Roh. Kita harus menetapkan pikiran kita kepada perkara-perkara Roh. Seberapa banyak anda sudah menetapkan pikiran anda kepada perkara-perkara Roh? Kita bertempur di dalam peperangan rohani dan harus mempraktekkan perkara-perkara Roh dengan percaya kepada kebenaran Allah dan dengan memberitakannya. Kita harus selalu berpikir mengenai apa yang menyenangkan Tuhan dan melakukan pekerjaan Roh dengan menetapkan pikiran kita kepada pekerjaan Allah, meskipun kita lemah dan banyak kekurangan. Ketika suatu pekerjaan tertentu selesai, kita harus berjuang lagi melakukan pekerjaan lain yang akan menyenangkan Tuhan.
Kami sekarang memberitakan Injil air dan Roh ke seluruh dunia melalui literatur. Sekitar 200 sampai 300 orang menerima buku Kristen gratis dari kami setiap hari dengan mengunjungi website kami. Dengan berjuang dengan iman untuk memberitakan Injil air dan Roh kepada semua manusia di setiap negara di dunia, kami melayani Injil bersama dengan anda di dalam GerejaNya. Kalau kita tidak menetapkan pikiran kita kepada perkara-perkara Roh, kita tidak akan menerima buah-buah Roh. Kita harus melakukan pekerjaanNya satu demi satu dengan pikiran yang ditetapkan kepada perkara-perkara Roh. Kemudian itu akan menyenangkan mempelai pria kita, Yesus Kristus, seperti istri yang bijaksana yang kita lihat di dalam kitab Amsal pasal 31. 
Ayat 8 mengatakan, “Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.” Ini menunjuk kepada mereka yang belum menerima pengampunan dosa. “Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah” (Roma 8:7-8). Demikianlah, orang berdosa yang tidak memiliki Roh Kudus di dalam dirinya tidak bisa melakukan pekerjaan Allah dan juga tidak bisa menyenangkan Dia. 
Orang berdosa tidak menundukkan dirinya kepada hukum Allah. Mereka juga tidak menundukkan diri kepada kebenaran Allah. Mereka tidak bisa menyenangkan Dia. Ini karena mereka tidak bisa mengerti apakah kehendak Allah, seperti Roh Kudus tidak bisa berdiam di dalam kehidupan mereka. Yang menyenangkan Tuhan adalah untuk mengampuni segala dosa manusia dengan Injil air dan Roh. Ia tidak menyenangi pujian dan penyembahan dari orang berdosa. 
Allah tidak disenangkan kalau orang berdosa menyembah Dia. Tidak peduli bagaimanapun orang-orang berdosa mengangkat tangan dan mengeluarkan air mata dalam penyembahan, mereka tidak bisa menyenangkanNya. Orang Kristen yang penuh dosa berusaha menyenangkan Allah dengan dibawa oleh perasaannya. Mereka tidak bisa menyenangkan Tuhan. Mereka yang memiliki dosa tidak bisa menyenangkan Tuhan karena mereka orang berdosa. Seberapapun mereka berusaha, orang berdosa tidak pernah bisa menyenangkan Tuhan. Itu bukan masalah seberapa keinginan mereka untuk menyenangkan Tuhan; tetapi masalahnya adalah memang tidak mungkin bagaimana mereka menyenangkan Dia. 
Apakah Allah disenangkan kalau orang membangun gereja yang lebih besar? Tidak. Kalau memang perlu untuk membangun gereja yang lebih besar, dengan segala cara gereja yang besar perlu dibangun. Tetapi membangun gereja yang lebih besar hanya demi bangunan itu sendiri sama sekali tidak menyenangkan Allah. 
Sebuah gereja di kota saya, contohnya, baru-baru ini menghabiskan dana US $ 3 juta untuk membangun sebuah gedung gereja baru, meskipun gedung gerejanya yang lama yang letaknya tepat di sebelahnya masih sangat bagus dan memadai. Kalau jumlah anggotanya hanya 200 atau 300 orang, perlukah membangun gereja yang demikian? Gereja Allah bukan dibangun dari batu bata. Allah mengatakan bahwa kita adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah berdiam di dalam hati orang-orang benar. 
Benar untuk membangun gereja yang lebih besar kalau memang diperlukan, tetapi apakah membangun gereja yang besar itu sendiri memberi kemuliaan bagi Allah? Tidak. Apakah mengumpulkan lebih banyak orang ke dalam gereja memberi kemuliaan bagi Allah? Tidak, anda tidak bisa menyenangkan Allah hanya dengan melakukan hal itu. Mereka yang ada di dalam daging tidak bisa menyenangkan Tuhan. 
Kadangkala, bahkan ada orang benar yang hanya mengejar keuntungan daging. Orang-orang ini tidak bisa menyenangkan Tuhan. Di antara orang-orang benar, ada yang masih terikat kepada pemikiran daging seperti orang berdosa. Orang-orang ini tidak bisa menyenangkan Allah. Mereka, pada kenyataannya, tidak bisa menjalani kehidupan iman yang sehat di dalam gereja, mengeluh dan membenci gereja Allah, dan pada akhirnya akan meninggalkan gereja.
Karena itu, kita yang benar seharusnya menjalani kehidupan yang benar dan menyenangkan Allah, bukan kehidupan yang hanya mencari keuntungan daging. Kita harus berpikir mengenai pekerjaan Allah dan kebenaranNya, melayani pekerjaan kebenaranNya, dan menggunakan tubuh, pikiran, dan milik kita sebagai alat bagi kebenaran Allah. Kita harus menjalani kehidupan yang menyenangkan Allah.
 
 


Mereka yang ada di dalam Roh Kristus. 

 
 
Mari kita membaca ayat 9 bersama, “Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.”
Bagian ini, menurut Paulus, berarti bahwa kalau kita percaya kepada Injil air dan Roh—dengan kata lain, kalau kita percaya kepada kebenaran Allah—dan kita sudah ditebus dari segala dosa kita, kita tidak lagi di dalam daging tetapi di dalam Roh. Kalau seseorang memiliki Roh di dalam hatinya, orang ini di dalam Kristus, dan kalau ada yang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milikNya.
Kita, dengan demikian, bukan di dalam daging tetapi di dalam Roh. Kita, yang di dalam Roh dan sudah dibebaskan dari dosa melalui Injil air dan Roh, tidak boleh lupa bahwa kita adalah tentara kebenaran, yang memiliki kemampuan menyenangkan Allah sebagai orang benar di dalam Kristus. Kita tidak boleh putus asa karena kelemahan daging kita, tetapi menyenangkan Allah dengan iman bahwa, meskipun kita lemah, kita milikNya dan kita di dalam Dia, dan karena itu kita adalah pekerjaNya.
Kita harus mengerti bahwa tidak diijinkan bagi kita hanya mengejar keuntungan daging setelah kita dilahirkan kembali. Kita harus hidup dengan pemahaman bahwa orang-orang benar ditentukan untuk hidup hanya untuk kebenaran Allah. Ayat 10 menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya orang Kristen hidup, “Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran.”
Dalam kebenaran, kita, tubuh kita, disalibkan dan mati dengan Yesus Kristus karena dosa-dosa kita. Kita diselamatkan dari dosa melalui kebenaran Allah. Karena kebenaran ini, roh orang-orang benar dengan demikian memiliki hidup kekal. Hidup kekal! Kita harus mengerti bahwa mereka yang sudah dibenarkan tidak lagi diijinkan hidup hanya untuk dagingnya. Mereka yang tidak hidup untuk kebenaran Allah setelah dilahirkan kembali adalah jauh dari berkat-berkatNya. 
Kita ditentukan untuk hidup bagi kebenaran Allah. Mungkin beberapa di antara anda, setelah dilahirkan kembali dari air dan Roh, pernah berpikir dalam keputus-asaan, “Alkitab mengatakan bahwa mereka yang di dalam daging tidak bisa menyenangkan Allah. Saya pasti salah satu di antaranya.” Tetapi itu tidak benar. Allah sudah memperbaharui kita untuk hidup sebagai tentara kebenaranNya.
Beberapa orang berpikir seperti itu mungkin karena mereka salah paham akan Alkitab. Meski beberapa orang benar berpikir bahwa mereka tidak bisa hidup sesuai dengan kehendak Allah karena tubuh mereka hidup menurut daging dan karena mereka lemah, yang benar adalah bahwa mereka yang memiliki Roh Kudus di dalam mereka bersukacita dalam melakukan pekerjaan Allah. Melakukan pekerjaan Allah membuat mereka berbahagia, senang dan baik. Sebaliknya, hidup tanpa melakukan pekerjaan Allah adalah hidup tanpa motivasi dan tujuan, hidup yang penuh kutuk. 
Setelah kita menerima Injil air dan Roh dan berdiam di dalam kebenaran Allah, Roh Kudus berdiam di dalam kita. Roh Kudus datang dan berdiam di dalam diri orang yang sudah menerima penebusan. Apa yang terjadi kepada mereka yang didiami Roh Kudus? Mereka ditentukan untuk melayani kebenaran Allah dan melakukan pekerjaan kebenaranNya. 
Singkatnya, mereka yang sudah menerima pengampunan dosa dan dibenarkan harus hidup oleh iman saja. Orang benar bisa memelihara iman mereka hanya ketika mereka hidup oleh iman dan melakukan pekerjaan Allah. Kalau anda berpikir bahwa anda akan menjalani dunia ini dengan daging anda meskipun anda sudah dibenarkan, ini karena anda tidak menyadari bahwa anda sudah menerima pengampunan dosa dan bahwa nasib anda sudah diubahkan. 
Nasib orang benar sudah diubahkan. Sebelum mereka dilahirkan kembali, mereka hidup bagi dunia dan untuk tujuan mereka sendiri, dan sudah berbahagia ketika menjalani kehidupan duniawi mereka. Namun, setelah dilahirkan kembali, tidak mungkin untuk hidup demikian lagi. Kita sudah menerima pengampunan dosa. Apakah kita akan berbahagia kalau pendapatan yang kita terima angka nolnya sampai enam? Ketika kita menyerahkan diri sepenuhnya untuk membebaskan jiwa orang lain dari dunia ini, bagaimana kita bisa puas hanya dengan hal-hal materi saja? 
Saya, dengan kata lain, meminta anda untuk berpikir keras mengenai perkara-perkara daging dan Roh. Anda tidak harus melakukan semuanya untuk bisa mengenalinya; yang harus anda lakukan hanyalah untuk memikirkannya secara serius dalam hal ini. 
Sampai sekarang saya mengkhotbahkan surat Roma pasal 1 sampai 6 dalam buku sebelumnya dari khotbah surat Roma, dan dari pasal 7 sampai 16 dalam buku ini. Kedua buku khotbah ini, buku ke-5 dan ke-6 dari seri buku Kristen saya, akan dibagikan kepada orang Kristen di seluruh dunia untuk dibaca. Saya yakin bahwa banyak orang akan mengenal kebenaran Allah melalui seri buku Kristen saya. Melalui tiga buku khotbah sebelumnya, saya sudah berbicara mengenai pengajaran dasar mengenai keselamatan Allah. Buku pertama berbicara mengenai Injil, buku kedua mengenai issu teologi, dan buku ketiga mengenai Roh Kudus dan bagaimana cara yang benar untuk menerima Roh Kudus. Dan buku keempat serta kelima mengenai surat Roma berbicara secara mendalam mengenai betapa kelirunya banyak doktrin, mengapa dosa-dosa tidak lenyap ketika seorang Kristen percaya kepada Yesus, dan bagaimana Injil air dan Roh dinyatakan sebagai kebenaran Allah. 
Saya percaya bahwa Injil ini akan berkembang semakin luas ke seluruh penjuru dunia melalui buku ini. Ada kemajuan yang cukup menarik dalam memberitakan Injil ketika kami menerbitkan buku ketiga jika dibandingkan dengan ketika kami baru menerbitkan kedua buku yang pertama. Sekarang, setelah buku ketiga, semakin banyak orang meminta buku pertama dan kedua dari seri buku Kristen saya. 
Setelah kedua buku ini diterbitkan, kita akan tahu betapa luar biasanya kuasa Injil air dan Roh. Saya berdoa agar banyak berkat akan secara berlimpah dicurahkan Allah kepada orang-orang yang sampai kepada pengenalan akan kebenaranNya. Mereka akan tahu bagaimana mengenal Kitab Roma, yaitu untuk dimengerti dengan iman kepada Injil yang mengandung kebenaran Allah. 
Kita semua bekerja bersama bagi Injil. Tidakkah anda juga melakukan pekerjaan Allah? Anda mendukung pelayanan memberitakan Injil untuk menyelamatkan orang berdosa dari dosa-dosa mereka. Ketika kita dengan setia melakukan bagian pelayanan kita dan melayani Injil, begitu banyak jiwa di seluruh dunia akan dibebaskan dari segala dosa mereka. Bagaimana, kemudian, kita bisa meninggalkan pekerjaan yang berharga ini hanya demi pekerjaan duniawi? 
Saya mau membuatnya jelas kepada anda bahwa kita, orang benar, ditentukan untuk tidak lagi hidup untuk daging kita. Sekarang, kita ditentukan untuk menggenapi kebenaran Allah, menyelamatkan jiwa, dan hidup bagi kebenaran ini. Anda harus mengerti ini dan menjalani sepanjang kehidupan anda bagi Allah, bagi Injil yang sejati, dan bagi keselamatan jiwa-jiwa yang terhilang di dalam dosa. 
Inilah yang dibicarakan surat Roma dalam bagian ini. Mari kita memperhatikan ayat 10 dan 11, “Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran. Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh RohNya, yang diam di dalam kamu.”
Bagian di atas berarti bahwa kita, tubuh kita, sudah lama mati karena dosa-dosa kita. Tetapi roh kita hidup karena kebenaran Allah dan iman. Kalau seseorang percaya kepada kebenaran Allah, ia akan mendapatkan kehidupan baru. Kita sudah mendapatkan kehidupan baru dengan percaya kepada kebenaran Allah. 
Ayat 11 mengatakan, “Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh RohNya, yang diam di dalam kamu.” Ini berarti bahwa Ia akan membangkitkan kita di akhir jaman. Hidup yang dengannya kita hidup dahulu hanyalah untuk daging dan dosa kita sekarang sudah berlalu, dan nasib kita sekarang diubahkan sepanjang kehidupan kita sehingga kita hidup bagi Allah dan kebenaranNya. 
Mungkin anda bosan dengan kehidupan orang benar, dan berpikir, “Tidak heran orang benar akan sering berkumpul untuk membicarakan apa yang mereka bicarakan.” Namun, mendengar orang yang dilahirkan kembali menguap di samping anda ataupun mendengarkan pujian dan suara mereka akan memperbaharui pikiran anda kalau anda setia di gereja. Ini karena Roh Kudus bekerja di dalam gereja Allah dan di dalam hati orang percaya. Pikiran anda akan diperbaharui dan anda akan mendapatkan kekuatan baru di dalam hati anda, diberi makan roti kehidupan, dan mendapatkan tanggungjawab rohani untuk pergi dan melakukan pekerjaan rohani. 
Anda bisa disegarkan dalam perkumpulan orang percaya. Kenyataan bahwa anda terpisah dari dunia ini menunjukkan bahwa nasib anda memang sudah diubahkan. Itulah sebabnya mereka yang hidup menurut daging menetapkan pikiran mereka kepada perkara-perkara daging, tetapi mereka yang hidup menurut Roh, terhadap perkara-perkara Roh. kita, yang sekarang dibenarkan, tidak lagi hidup sesuai dengan daging. Orang benar tidak lagi ingin menjadi hamba dosa. Kita ingin untuk paling tidak hidup menurut Roh dan menetapkan pikiran kita kepada perkara-perkara Roh. Orang benar melakukan pekerjaan Roh, pekerjaan memenangkan jiwa bagi Kristus.
Kita harus bekerja keras dalam pekerjaan Allah, menyangkal pemikiran sendiri akan hal itu, dan menetapkan pikiran kita. Kita sekarang harus menjalani kehidupan kita dengan cara ini. Nasib anda sudah diubah untuk hidup hanya untuk kebenaran Allah, karena anda sudah menerima penebusan dengan percaya kepada Injil air dan Roh. Saya harap anda mengenal kebenaran ini. 
Saya minta maaf, tetapi anda tidak bisa kembali kepada dunia dan menjadi hamba dosa lagi. Kalau anda kembali kepada dunia sekarang, itu berarti kematian anda sendiri. Keinginan duniawi berarti kematian. Roh anda akan mati, pikiran anda akan mati, dan tubuh anda akan mati, kalau anda masih mengejar kehendak duniawi anda. Bangsa Israel tidak kembali ke Mesir setelah mereka keluar; juga mereka tidak senang bertemu lagi dengan orang Mesir setelah menyeberangi Laut Merah. Demikian juga, kita yang sudah dibenarkan tidak bisa lagi kembali ke Mesir, dan tidak juga senang bertemu orang Mesir secara rohani.
Kalau orang benar, orang yang dilahirkan kembali pergi kembali kepada dunia dan hidup bersama orang-orang berdosa di dunia, ia akan gila karena keinginan kembali kepada gereja Allah. Ia akan sangat merindukan gereja Allah. Mari kita hidup dengan pikiran yang ditetapkan kepada perkara-perkara Roh. 
Apa artinya perkara-perkara Roh Allah itu? Bukankah itu perkara-perkara Allah? Bukankah itu perkara-perkara melayani Injil Allah? Dan lagi bukankah kita lemah dan tidak sempurna? Anda lemah, dan demikian juga saya. Tetapi tidakkah anda menerima pengampunan dosa bahkan ketika anda lemah dan tidak sempurna? Tentu saja anda sudah menerimanya! Apakah Roh Kudus kemudian berdiam di dalam kehidupan anda? Jawabannya sangat jelas ya!
Apakah kita, kemudian, bisa menetapkan pikiran kita kepada perkara-perkara Roh atau tidak? Tentu saja ya—kita bisa menetapkan pikiran kita kepada perkara-perkara Roh. Apakah anda tahu bahwa Allah sudah mengubah nasib anda sehingga anda akan melakukan perkara-perkara Roh? Apakah anda percaya kepada hal ini? 
Pikiran kita sekarang diubahkan. Kalau anda tidak tahu bahwa pikiran anda sudah diubahkan sementara kenyataannya memang sudah, itu menunjukkan anda dalam bahaya. Anda harus menetapkan pikiran anda kepada kebenaran Allah. Gereja Allah kemudian akan menjadi rumah anda, rekan sesama orang percaya akan menjadi saudara anda, saudari, orang tua—keluarga anda, dengan kata lain, di dalam Roh yang sama. Semua orang di dalam gereja anda akan menjadi keluarga anda. Kalau anda belum pernah memikirkan hal ini sebelumnya, sekarang waktunya untuk mempertimbangkan lagi dan mengadakan pemikiran yang serius mengenai pengajaran ini.
Jangan berpikir bahwa hanya keluarga sedarah sedaging saja yang menjadi keluarga anda. Di sini rumah anda dan rumah semua orang yang sudah dilahirkan kembali. Anda semua adalah bagian dari keluarga Allah. Itulah sebabnya kita harus hidup menurut Roh. Kita harus hidup bagi Allah, karena keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.