Ze względu na COVID-19 i zakłócenia w międzynarodowych usługach
pocztowych tymczasowo zawiesiliśmy naszą posługę bezpłatnych książek drukowanych.
pocztowych tymczasowo zawiesiliśmy naszą posługę bezpłatnych książek drukowanych.
Z powodu tej sytuacji nie jesteśmy w stanie wysłać Ci książek w tej chwili.
Módl się, aby ta pandemia wkrótce się skończyła, a usługi pocztowe zostały wznowione.
Módl się, aby ta pandemia wkrótce się skończyła, a usługi pocztowe zostały wznowione.
Temat 1: Ponowne narodziny z wody i Ducha
1-7. ROMA 8:30 MENGATAKAN, “DAN MEREKA YANG DITENTUKAN-NYA DARI SEMULA, MEREKA ITU JUGA DIPANGGIL-NYA, DAN MEREKA YANG DIPANGGIL-NYA, MEREKA ITU JUGA DIBENARKAN-NYA. DAN MEREKA YANG DIBENARKAN-NYA, MEREKA ITU JUGA DIMULIAKAN-NYA.” APAKAH SABDA INI BERBICARA MENGENAI PENGUDUSAN BERTAHAP?
Ayat ini tidak berbicara mengenai penyucian bertahap, sedikit demi sedikit. Banyak teologis dan guru-guru palsu yang mengajar, “Orang yang percaya kepada Yesus akan berubah berangsur-angsur dan menjadi sempurna disucikan secara jasmani dan rohani,” dan banyak orang percaya pada ini.
Namun sebenarnya, manusia menyadari bahwa mereka sendiri menjadi semakin keras kepala. Dan dosa dalam hati mereka bertumbuh sejalan dengan bertambahnya usia mereka. Bagaimana mungkin pengudusan manusia bergantung kepada waktu? Kata ‘pengudusan bertahap” adalah kata yang paling dibenci Allah dan paling disukai iblis.
Manusia bisa menjadi benar kalau mereka tidak lagi memiliki hubungan apa-apa lagi dengan dosa. Karena Yesus menghapus semua dosa melalui baptisanNya dan mengorbankan diriNya sendiri untuk membayar hutang bagi dosa, manusia menjadi benar karena baptisan dan darah Yesus. Manusia menjadi benar dengan percaya kepada kenyataan bahwa Yesus menanggung sendiri semua dosa manusia.
Kata ‘pengudusan’ berarti ‘menjadi kudus.’ Usaha untuk pengudusan dengan kekuatan diri sendiri berarti tidak percaya kepada kebenaran, tetapi justru tertipu oleh kelemahan pribadinya sendiri.
Konsep pengudusan bertahap juga datang dari kehendak hati manusia sendiri. Semua agama memiliki konsep mengenai pengudusan, tetapi bagi kita yang percaya kepada Yesus, kita tidak boleh terikat kepada gagasan-gagasan itu.
Kita tidak menjadi kudus secara berangsur-angsur dengan percaya kepada Yesus; kita menjadi benar sekali untuk selama-lamanya dengan iman percaya kepada baptisan dan darah Yesus, injil keselamatan rohani. Orang yang sungguh-sungguh benar dilahirkan dari iman dalam kabar keselamatan dari baptisan dan darah Yesus.
Namun sebenarnya, manusia menyadari bahwa mereka sendiri menjadi semakin keras kepala. Dan dosa dalam hati mereka bertumbuh sejalan dengan bertambahnya usia mereka. Bagaimana mungkin pengudusan manusia bergantung kepada waktu? Kata ‘pengudusan bertahap” adalah kata yang paling dibenci Allah dan paling disukai iblis.
Manusia bisa menjadi benar kalau mereka tidak lagi memiliki hubungan apa-apa lagi dengan dosa. Karena Yesus menghapus semua dosa melalui baptisanNya dan mengorbankan diriNya sendiri untuk membayar hutang bagi dosa, manusia menjadi benar karena baptisan dan darah Yesus. Manusia menjadi benar dengan percaya kepada kenyataan bahwa Yesus menanggung sendiri semua dosa manusia.
Kata ‘pengudusan’ berarti ‘menjadi kudus.’ Usaha untuk pengudusan dengan kekuatan diri sendiri berarti tidak percaya kepada kebenaran, tetapi justru tertipu oleh kelemahan pribadinya sendiri.
Konsep pengudusan bertahap juga datang dari kehendak hati manusia sendiri. Semua agama memiliki konsep mengenai pengudusan, tetapi bagi kita yang percaya kepada Yesus, kita tidak boleh terikat kepada gagasan-gagasan itu.
Kita tidak menjadi kudus secara berangsur-angsur dengan percaya kepada Yesus; kita menjadi benar sekali untuk selama-lamanya dengan iman percaya kepada baptisan dan darah Yesus, injil keselamatan rohani. Orang yang sungguh-sungguh benar dilahirkan dari iman dalam kabar keselamatan dari baptisan dan darah Yesus.
Copyright © 2021 by The New Life Mission