Search

Sermões

Pokok 8: Roh Kudus

[8-11] Menjaga kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus (Efesus 5:6-18)

Menjaga kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus
(Efesus 5:6-18)
“Janganlah kamu disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa, karena hal-hal yang demikian mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka. Sebab itu janganlah kamu berkawan dengan mereka. Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang, karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran, dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan. Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu. Sebab menyebutkan saja pun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan. Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang. Itulah sebabnya dikatakan: “Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu.” Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh.”
 

Apa yang harus kita lakukan agar Selalu dipenuhi Roh Kudus?
Kita harus menyangkal diri, memikul salib, Dan menolak pikiran jahat, menyerahkan diri untuk mengabarkan Injil

Untuk “menjaga kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus,” kita harus menyerahkan diri kita untuk mengabarkan Injil. Untuk hidup senantiasa dipenuhi Roh Kudus, kita harus terlebih dahulu menerima berkat-berkat yang membuat Roh Kudus berdiam di dalam kehidupan kita. Untuk bisa menerima berdiamnya Roh Kudus kita harus memiliki iman yang seperti itu, yaitu bahwa kita percaya kepada Injil air dan Roh yang diberikan Allah kepada kita. Dengan memiliki iman seperti itu, kita akan menerima berkat-berkat yang membuat Roh Kudus berdiam di dalam kita. 
Apakah mereka yang didiami Roh Kudus menginginkan kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus? Tentu saja. Tetapi mengapa ada yang tidak hidup demikian? Alasannya adalah karena masalah-masalah mereka menghalangi pekerjaan Allah, artinya mereka tidak bisa berjalan bersamaNya. Untuk menjaga kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus, kita harus tahu dan percaya kepada Firman Allah. Pertama-tama, mari kita melihat ke dalam Alkitab untuk melihat kehidupan dan iman yang bagaimana yang yang seharusnya kita miliki. 
 


Apa alasannya sehingga beberapa orang tidak bisa hidup dipenuhi Roh Kudus?


Pertama, bisa kita katakan bahwa hal itu karena mereka belum menyangkal diri. Alkitab berkata bahwa hanya mereka yang menyangkal diri yang bisa berjalan dengan Tuhan. Karena kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus tidak bisa terjadi karena kuasa doa seseorang, maka semua orang harus memiliki iman dalam berdiam Roh Kudus agar ia bisa menyangkal diri. Bahkan mereka yang telah didiami Roh Kudus, sangat sulit bagi mereka untuk menyangkal diri tanpa berpikir mengenai kehendak Allah. Karena itu, agar kehidupan kita dipenuhi Roh Kudus, kita harus melayani Injil air dan Roh. Hanya dengan demikian saja seseorang bisa menyangkal diri dan hidup sebagai hamba kebenaran. 
Dalam Matius 16:24-25 dikatakan, “Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” “Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?”
Alasan mengapa banyak orang yang sudah dilahirkan kembali tidak bisa hidup dengan dipenuhi Roh Kudus adalah karena mereka tidak bisa menyangkali keinginan kedagingan mereka. Bahkan mereka yang didiami Roh Kudus hanya bisa mengikuti Roh Kudus kalau mereka sudah meninggalkan kehendak kedagingan mereka. Ada banyak aspek dalam kehidupan kita yang harus kita tinggalkan kalau kita mau mengikut Tuhan. Tuhan berkata, “dia harus menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti Aku.”
Berpikiran secara duniawi, berarti maut, tetapi berpikir secara rohani akan membawa kehidupan dan damai sejahtera. Orang-orang yang mau hidup oleh Roh harus menanggalkan kehidupan dagingnya. Hanya mereka yang siap melakukan pengorbanan ini saja yang bisa menjaga kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus. Inilah kebenaran mengenai kepenuhan Roh Kudus. 
Yang mana yang akan anda ikuti, Tuhan atau dunia? Terserah kepada pilihan anda, kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus atau kehidupan yang dikuasai kehendak kedagingan. Kalau anda mau hidup dalam kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus, maka anda harus memilihnya sendiri. Allah menyelamatkan kita dari segala dosa dan memberikan kepada kita anugerah berdiamnya Roh Kudus. Tetapi terserah kepada anda untuk memutuskan apakah anda mau memiliki kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus atau tidak. Dengan kata lain, kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus bukanlah ditentukan atau ditakdirkan oleh Allah. Kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus tergantung sepenuhnya kepada kehendak mereka yang percaya kepada Injil air dan Roh yang indah itu. 
 


Anda harus memiliki kehendak untuk memiliki kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus


Kalau anda memiliki keinginan untuk memiliki kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus, Allah akan mengijinkan anda memilikinya. Ia akan menolong dan memberkati anda. Tetapi kalau anda tidak menginginkannya, anda harus berhenti hidup dipenuhi Roh Kudus. 
Anda bisa menerima berdiamnya Roh Kudus hanya dengan iman di dalam Injil air dan Roh dan bukan karena kehendak anda. Tetapi untuk menjalani kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus dan mempertahankannya, sangat tergantung kepada kehendak anda. 
Karena itu, kalau anda ingin menjalani kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus, anda harus menguji kehendak anda dan meminta pertolongan Allah. Kalau kita sungguh-sungguh ingin menjalani kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus, Allah akan memberkati kita dan memenuhi kerinduan kita. Tetapi untuk mencapai tujuan kita, kita harus menanggalkan nafsu kedagingan. 
Yang kedua, untuk menjalani kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus, kita harus memikul salib kita. Kita harus hidup dan berjalan sesuai dengan kehendak Allah dalam situasi sulit sekalipun. Inilah artinya menjalani kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus. 
Dan yang ketiga, Tuhan berkata, “Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?” Ini berarti bahwa mengikut Tuhan sangat relevan dengan kehidupan kita. Dan memang, kalau kita mengikut Dia, roh dan daging kita akan diberkati, tetapi kalau kita tidak mengikuti Dia dan memilih untuk hidup dengan kekuatan sendiri, roh dan tubuh kita akan binasa. 
Mengapa kita tidak bisa memiliki kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus? Alasannya adalah karena kita tidak menanggalkan pemikiran kita, yaitu keinginan nafsu kedagingan. Kalau kita mengikuti Yesus, Roh menguatkan batin kita dan dengan demikian Ia memimpin kita dengan kuasa yang lebih besar. 
Dalam Efesus 5:11-13 dikatakan, “Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu. Sebab menyebutkan saja pun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan. Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang.” Orang Kristen tidak boleh bersekutu dengan pekerjaan kegelapan yang sia-sia. Dan kalau kita melibatkan diri dengan pekerjaan kegelapan yang sia-sia, Allah memerintahkan kita untuk menelanjanginya. Kita harus menjauhkan diri dari pekerjaan-pekerjaan kegelapan, karena hal-hal yang dilakukan dalam kegelapan itu untuk dikatakan saja sudah sangat memalukan. Tetapi segala sesuatu yang ditelanjangi menjadi nampak jelas karena terang. 
Siapa yang bisa menelanjangi dan berbicara mengenai hal-hal yang memalukan itu? Kalau orang lain, saudara-saudara anda dan para hamba Tuhan tidak bisa menelanjangi hal itu, maka anda sendiri yang harus melakukannya. 
Dikatakan bahwa segala sesuatu yang ditelanjangi akan nampak jelas karena adanya terang. Karena itu kita harus mengakui bahwa perbuatan jahat kita adalah salah dan membiarkan diri dipimpin oleh Roh Kudus untuk menelanjangi pekerjaan kegelapan yang sia-sia, sendiri atau melalui para pemimpin kita. 
Di dalam dunia ini, segala sesuatu yang ditelanjangi akan berakhir tetapi di dalam dunia Allah, segala yang dibukakan akan nampak jelas karena terang, karena segala sesuatu yang nampak adalah karena terang. Karena kita jauh dari sempurna, kita melakukan banyak dosa tanpa menyadarinya di dalam dunia ini. Namun, kalau kita menyinarkan terang Allah kepada diri kita sendiri, kita akan menyadari akan dosa-dosa yang ada dan juga bisa mengakuinya. Dan karena itulah kita bisa bersyukur dengan tiada henti-hentinya kepada Allah.
Karena Yesus menanggung dosa dan kesalahan kita, dan segala kebenaran Allah digenapi ketika Ia dibaptiskan di Sungai Yordan, kita bisa dinyatakan dengan terang itu melalui kebenaran Allah. Jutaan dosa yang dilakukan manusia ditanggungkan kepada Yesus ketika Yohanes membaptiskanNya. Ia adalah Anak Domba Allah yang menanggung dosa dunia ini, mati di kayu salib untuk dihakimi bagi dosa-dosa itu dan dibangkitkan. Yesus mengampuni segala dosa manusia dan ketika Ia berkata, “Sudah selesai” (Yohanes 19:30), semua manusia diselamatkan. Kita disucikan melalui iman kita kepada apa yang dibuat oleh Yesus. Karena dosa-dosa kita diampuni, kita bisa masuk kepada terang lagi dan mengikuti Allah dengan benar. 
 

Allah memerintahkan kita untuk mempergunakan waktu dengan baik

Paulus berkata bahwa kalau kita mau memiliki kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus, kita harus mempergunakan waktu dengan baik. Dalam Efesus 5:16-17 dikatakan, “dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.” Kalau kita mau memiliki kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus, kita harus memanfaatkan waktu kita dengan sangat bijaksana. Kita harus mengerti kehendak Allah dan melakukannya. Kita harus memutuskan apa yang lebih berharga: hidup seturut keinginan daging atau menyerahkan diri kepada Allah. 
Setelah kita dilahirkan kembali, Roh Kudus berdiam di dalam kita. Kalau kita menerima berdiamnya Roh Kudus, itu berarti bahwa Tuan kita adalah Tuhan dan Dia adalah Raja kita. Hanya Dia Juruselamat kita dan kita harus mengakui Dia secara mutlak sebagai Tuhan kita. Ia adalah Tuan yang menciptakan saya, mengampuni dosa saya dan memberkati saya. Dan Ia adalah Raja yang berkuasa atas kehidupan dan kematian saya, memberkati atau mengutuk saya. Kita harus mengakui bahwa Tuhan kita adalah Tuan kita, Penguasa kita dan Allah kita sehingga kita harus taat kepadaNya sepanjang kehidupan kita. 
Mari kita lihat apa yang dikatakan dalam Filipi 2:5-11 “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa.” 
Paulus berkata, “menaruh pikiran dan perasaan.” Ia berkata bahwa hal inilah yang ada di dalam hati Yesus Kristus. Yang dikatakan oleh Paulus mengenai “pikiran” adalah mengenai Yesus, yang adalah Allah Pencipta dan yang datang ke dalam dunia ini untuk menyelamatkan umatNya dari dosa-dosa mereka sesuai dengan kehendak BapaNya. Tuhan datang ke dunia ini dan menanggung dosa dunia melalui baptisanNya oleh Yohanes. Dan ketika Ia mati di kayu salib, dosa-dosa dunia dipakukan bersama dengan Dia. Ia dibangkitkan tiga hari kemudian dan menjadi Juruselamat kita. 
Alasan mengapa Yesus Kristus, sang Pencipta, datang ke dunia ini adalah untuk menyelamatkan kita. Ia menunjukkan kasihNya kepada kita melalui baptisan Yesus dan darahNya di kayu salib. Segala ciptaan harus bersujud di hadapanNya dan menghargai kasihNya yang memberikan kepada kita pengampunan dosa dengan merendahkan diriNya sendiri sebagai makhluk, meskipun sebenarnya Ia adalah Pencipta. Itulah sebabnya segala makhluk dapat mengakui bahwa Ia adalah Juruselamat mereka yang sesungguhnya. Ia membuat kita mengaku bahwa Ia tidak hanya Tuhan atas segala makhluk, tetapi juga Tuhan dari segala kebenaran untuk kita. 
Kita, yang percaya kepada Allah dan yang didiami Roh Kudus, harus percaya bahwa “Allah adalah satu-satunya Tuan yang sesungguhnya dari kehidupan saya” dan memiliki kasih di Kristus di dalam kehidupan kita. Kita harus memiliki iman bahwa tuan kita bukanlah diri kita sendiri tetapi Yesus Kristus, yang menciptakan dan menyelamatkan kita dari segala dosa kita. Dan kita juga harus memiliki iman bahwa Ia adalah Tuan yang membuat kehidupan kita diberkati dengan kehidupan yang baru dan menyiapkan segala sesuatu bagi kita dan berkarya bagi kita. 
Ada banyak orang yang tidak mau mengubah tuan setelah mereka dilahirkan kembali. Ada banyak orang yang didiami Roh Kudus tetapi terus mempertahankan tahta mereka di hati mereka. Kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus adalah kehidupan yang mengikut Allah. Kehidupan yang seperti itu tidak bisa didapatkan hanya dalam satu hari, tetapi hanya mungkin terjadi kalau kita percaya bahwa Yesus adalah Tuan dari segala kehidupan kita dan Pencipta kita beserta dengan alam semesta. Kita perlu memiliki iman agar bisa melayani Yesus, Tuhan, Tuan dan Allah kita, yang sudah menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita dan memberikan kepada kita kehidupan yang kekal di Kerajaan Surga. 
Kita harus selalu mengingat kebenaran itu. Banyak orang yang hidup sebagai penguasa atas diri mereka sendiri. Mereka menjaga dan memelihara penguasaan mereka atas kehidupan mereka sendiri. Tetapi sekarang adalah saatnya untuk berubah. Sekarang kita sudah menjadi orang-orang yang mengenal Allah, dan karena itu, Tuan kita yang sejati adalah Allah. 
Kita semua memiliki dosa di dalam hati dan layak untuk dibuang ke dalam neraka karena kesalahan kita. Tetapi kita menemukan Allah melalui iman kita di dalam Injil air dan Roh. Allah begitu mengasihi kita sehingga Ia datang ke dalam dunia ini, menanggung dosa kita dengan baptisan oleh Yohanes dan mati di kayu salib untuk menjadi Juruselamat kita yang sejati. Dan melalui iman kita kepada Allah, kita dibebaskan dari segala dosa kita. Dengan kata lain, kita menerima berdiamnya Roh Kudus. 
Alkitab berkata, “Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus” (Roma 8:9). Ketika kita menerima keselamatan, yaitu berdiamnya Roh Kudus, kita menjadi anak-anak Allah. Roh Kudus adalah Allah dan kita harus berjalan di dalam kebenaran Allah di bawah bimbingan Roh Kudus. Untuk bisa hidup demikian, kita harus menghentikan penguasaan atas diri sendiri. Setelah kita bertemu Yesus dan dibebaskanNya, kita harus menjadikan Dia sebagai satu-satunya Tuan kita.
 
 
Kita harus menyerahkan tahta hati kita kepada Yesus 

Kita tidak bisa mengikut Tuhan kalau kita menganggap bahwa kitalah tuan dari kehidupan kita sendiri. Kalau Allah memerintahkan kita untuk melayani Dia, kita akan berkata “ya” tanpa menunda-nunda kalau kita tidak menganggap bahwa kita adalah tuan atas diri kita sendiri. Kalau tidak demikian, kita mungkin akan berkata, “Mengapa aku harus melakukan hal itu kepadaMu?” Orang yang menjadi tuan atas dirinya sendiri akan menolak untuk melakukan apa yang diperintahkan Allah kepadanya, dan berpikir, “Kalau Ia mau memerintah aku, Ia harus meminta tolong kepadaku.” Kepada orang-orang yang demikian, perintah Allah hanyalah omong kosong yang membosankan. 
Untuk bisa dipenuhi Roh Kudus, kita harus mentaati perintahNya. Kita tidak boleh bersikap seperti sapi yang harus ditarik-tarik untuk mengikuti tuannya, tetapi kita harus dengan sukarela mengikuti Allah. Kita harus mengikut Tuhan, Juruselamat kita, yang memimpin kita ke jalan yang benar. Allah adalah Tuhan, yang memberkati kita dengan keselamatan. Kalau kita melayani Dia sebagai Tuan kita dan mentaati perintah-perintahNya, kita bisa dipenuhi Roh Kudus. Kalau anda dan anggota keluarga anda menyerahkan tahta kehidupan anda kepada Kristus dan menempatkanNya di atas segala sesuatu, anda akan mendapatkan anugerah dan berkat di dalam kehidupan anda. 
Anda mungkin pernah melihat sebuah gambar mengenai seseorang yang sedang berlayar menantang badai dan Yesus berdiri di sampingnya. Kalau nampaknya dalam kehidupan kita kita bisa mengatasi masalah kehidupan dan melakukan pekerjaan Tuhan, sebenarnya Yesus Kristuslah yang memimpin dan memegang tangan kita. Allah yang Mahakuasa yang memperhatikan kehidupan kita. Ia menyelamatkan kita. Ia menjaga kita dari Iblis, memimpin kita dan berdaulat atas kehidupan kita. 
Karena Ia adalah Tuan kita, maka Ia bisa mendampingi dan memberkati kita. Tetapi kalau kita tidak mengakui Dia sebagai Tuan kita, maka Ia tidak bisa menjalankan peranan itu. Karena Ia adalah Allah yang berkepribadian, Ia tidak akan memaksa kita melakukan kehendakNya. Meskipun Ia Allah yang Maha Kuasa, Ia tidak akan melakukan apa-apa bagi kita kecuali kalau kita secara sukarela melayani Dia sebagai Tuan kita dan meminta pertolonganNya.
 

Serahkan segala sesuatu kepadaNya

Serahkan segala sesuatu kepadaNya agar Ia bisa menggenapi kedaulatanNya atas kita. Layani Dia dan akui bahwa Dia adalah Tuan kita. Karena kita jauh dari sempurna, kita harus menyerahkan segala sesuatu kepadaNya dan menyerahkan semua tanggungjawab kita kepadanya. Sekali saja kita menyerahkan keluarga kita, kehidupan sehari-hari kita dan semua yang lain kepadaNya, kita akan menerima hikmat dari Allah dan mampu menjalani kehidupan seperti yang Dia kehendaki, menyelesaikan semua masalah dengan iman dan kuasa yang diberikan Allah kepada kita.
Masalah-masalah kita kemudian ditanggung oleh Tuan kita, yang berarti bahwa kalau kita siap mengikuti Yesus yang adalah Allah yang Maha Kuasa, Ia akan memikul beban dan tanggungjawab kita. Kita akan mampu menjalani kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus dan menikmati damai sejahtera yang diberikan olehNya. Sebagai orang Kristen yang setia, kita harus bersujud di hadapan Allah, mengakui dan melayani Dia sebagai Tuan kita. 
Mari kita lihat apa yang dikatakan dalam Filipi 3:3 mengenai iman yang harus kita miliki untuk bisa dipenuhi Roh Kudus. “Karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah.” Yang dimaksud dengan “bersunat” adalah bahwa kita adalah orang-orang yang menyembah Allah di dalam Roh, bersukacita di dalam Yesus dan tidak mengandalkan hal-hal lahiriah. 
Hidup sebagai orang-orang bersunat berarti memotong dosa di dalam hati kita dan menyerahkannya kepada Yesus Kristus, yang telah dibaptiskan oleh Yohanes. Mereka yang dipimpin oleh Roh berhutang kehidupan mereka kepada Roh Kudus. Mereka melayani dan bersukacita di dalam Yesus Kristus dengan berkata, “Yesus telah memimpin saya ke dalam kehidupan yang penuh kemuliaan. Ia membenarkan dan memberkati saya. Ia memberikan kepada saya semua anugerah yang membuat saya mampu melayaniNya.” Kita perlu hidup seperti itu. Inilah kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus. Paulus berkata, “Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah” (1 Korintus 10:31).
Dalam Filipi 3:13-14 dikatakan, “Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.” Allah memerintahkan agar kita melupakan apa yang di belakang kita dan mengarahkan diri ke depan untuk apa yang dihadapan kita. Kita harus berjuang untuk mencapai tujuan kita. Tanpa memperdulikan apa yang kita lakukan di masa lalu, apakah kebenaran atau kekeliruan, kita harus melupakan semua yang di belakang kita itu dan mengarahkan diri ke depan untuk mencapai tujuan kita. Tujuan itu adalah melayani kehendakNya untuk bersandar kepada Yesus Kristus dengan percaya kepadaNya. 
Kita jauh dari sempurna, karena itu kita sering jatuh kalau kita merasakan godaan daging. Namun dengan memandang kepada Allah dan memiliki iman, kita bisa membuang segala kelemahan dan kesalahan kita. Pada saat Yesus Kristus dibaptis oleh Yohanes dan mati di kayu salib, segala dosa kita ditanggungkan kepadaNya. Pada saat Ia menjadi Juruselamat kita melalui kebangkitanNya, kita diberi kehidupan baru karena kepercayaan kita kepadaNya. Karena itu, kita harus membuang segala sesuatu yang ada di belakang kita, mengarahkan diri ke depan kepada apa yang ada di hadapan kita dan berjuang untuk mencapai tujuan akhir kita. 
 


Menjaga kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus 


Kita harus terus maju untuk mencapai hal-hal yang di depan kita dan terus berjuang untuk mendapatkan sasaran yang lebih tinggi. Saya harap anda bisa melupakan semua yang di belakang anda secepatnya, kalau semuanya itu menjadi beban bagi anda. Ada banyak hal yang tidak bisa kita lakukan karena kelemahan kita, tetapi hal itu bukan yang terpenting, karena perkara yang paling penting bagi kita adalah apa yang ada di hadapan kita. Karena kepentingan apa yang ada di hadapan kita itu, kita harus menyerahkan tahta kehidupan kita kepada Yesus melalui iman dan memberikan diri kita dipimpin olehNya. Kita harus membiarkanNya memutuskan bagaimana jalannya kehidupan masa depan kita dan melakukan apa yang dikehendakiNya.
 
 
Kita harus menjalani kehidupan seperti murid-murid Yesus 

Kita bisa menjalani kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus hanya kalau kita sudah kuat di dalam iman. Ini sangat penting. Mari kita lihat 2 Timotius 2:1-10. “Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus. Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain. Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya. Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga. Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya. Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu. Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku. Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu. Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka juga mendapat keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal.”
Sama seperti yang dikatakan Paulus kepada Timotius, Roh Kudus juga berkata kepada kita, “Jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus. Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.” 
“Jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus.” Untuk menjadi kuat di dalam kasih karunia Kristus Yesus berarti bahwa kita harus kuat didalam iman kepada Injil air dan Roh dengan percaya kepadaNya dan bersandar kepadaNya. Yesus Kristus datang ke dunia ini untuk menerima segala dosa kita melalui baptisanNya, mati di kayu salib, dibangkitkan dan menjadi Juruselamat kita. Ini berarti bahwa kita harus kuat di dalam kasih karunia Allah dan bersyukur kepadaNya. Allah menyelamatkan kita dan karena itu kita harus menerima keselamatan melalui iman sebagai kasih karunia Allah. Inilah keselamatan pengampunan dosa. Hal itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan menaikkan doa fajar setiap hari atau menyumbangkan dana untuk membangun gereja. Semua itu tidak ada hubungannya dengan penerimaan keselamatan. 
Keselamatan kita melalui pengampunan dosa berarti bahwa Yesus Kristus, tanpa melihat perbuatan kita, dibaptis untuk menanggung dosa kita, lalu mati di kayu salib untuk menghapuskan segala pelanggaran kita. Ia dibangkitkan untuk menyelamatkan kita dari segala dosa kita. Para pendeta diampuni dari dosa mereka dengan percaya kepada Injil ini, sama seperti orang-orang awam. Orang yang percaya kepada Yesus dengan sepenuh hatinya akan menerima pengampunan dosa. Dengan demikian kita bisa memiliki keyakinan di dalam anugerah keselamatan dan menguatkan iman kita. 
Kalau kita mau menjalani kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus, kita harus menjadi kuat di dalam iman kepada Injil air dan Roh. Ada bagian-bagian di dalam kehidupan kita yang tidak bisa kita kuasai, yang mengandung banyak kelemahan hidup kita. Itulah sebabnya mengapa kita harus kuat di dalam anugerah keselamatan. Setiap kali kegagalan terjadi, kita harus merenungkan iman kita dan berkata kepada diri sendiri, “Allah menyelamatkan aku melalui Injil air dan Roh. Yesus mengampuni dosaku melalui Injil air dan Roh.” Kita menjadi orang benar dengan percaya kepada Injil ini dan menguatkan diri kita dengan didiami Roh Kudus. Kita diselamatkan dari dosa-dosa kita dan menjadi kuat dengan percaya kepada Injil air dan Roh. Kita menjadi orang-orang yang diberkati melalui iman kita.
Paulus berkata, “Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah” (1 Korintus 10:31). Ini sangat penting. Hal itu berarti bahwa kita harus menyerahkan segala kehidupan kita kepada Allah. “Jika engkau makan atau jika engkau minum.” Kita perlu makan, minum dan menjadi kuat bagi Allah untuk melakukan pekerjaanNya. Kita harus makan makanan yang baik bagi kesehatan kita untuk bisa mengabarkan Injil.
“Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya” (2 Timotius 2:4). Anda harus menjalani kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus untuk bisa mengabarkan Injil. Kita bisa menjalani kehidupan yang setia kalau kita menjalani kehidupan kita untuk mengabarkan Injil. Semua orang yang memiliki kesetiaan seperti itu memiliki kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus. Bahkan semua persembahan anda, yang anda dapatkan melalui kerja keras anda, harus anda pakai untuk Injil.
Kalau anda mau menjaga kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus, anda harus mendedikasikan diri anda kepada Tuhan, melayani Dia, menggunakan uang anda untuk Injil dan membagi semua kesedihan dan sukacita bersama Tuhan. Kalau anda mau menjalani kehidupan yang demikian, kita harus hidup di dalam iman dengan kehendak yang kuat untuk melayani Injil. 
Banyak orang yang menjalani kehidupan untuk kepentingan diri sendiri. Mereka membangun tembok dan mengumpulkan harta bagi mereka sendiri dan menguasainya sendiri. Kita harus mengakui Allah sebagai satu-satunya Tuan. Tuhan berkata, “Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.” Menjalani kehidupan sebagai prajurit yang baik berarti mengikuti peraturan ketentaraan yang ada. Tuhan yang akan memecahkan semua masalah kita, melindungi kita dan menjaga kita kalau kita hidup bagi Dia sebagai prajuritNya yang setia. Ia memerintahkan kita untuk mencari dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya (Matius 6:33).
Tidak ada sesuatupun yang salah di dalam Firman Allah. Kalau kita mengikut Dia, kita akan mengalami kebenaran firmanNya. Tetapi ingat bahwa terlebih dahulu anda harus didiami Roh Kudus, yang berdiam di dalam hati anda. Seseorang yang tidak didiami Roh Kudus tidak akan bisa menyerahkan tahta hidupnya kepada Allah. Hanya seseorang yang didiami Roh Kudus yang bisa menyerahkan tahta hidupnya kepada Allah dan dengan demikian mengalami kepenuhan Roh Kudus dan memiliki sukacita dan damai sejahtera di dalam hatinya.
Berdiamnya Roh Kudus akan terjadi kepada anda hanya kalau anda percaya kepada Injil air dan Roh. Kalau anda menginginkan kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus dan diberkati, anda harus melayani Allah sebagai Raja dan hidup bagi kebaikan Kerajaan Allah. Setelah itu baru anda akan dipenuhi Roh Kudus dan hati anda akan berkelimpahan dan kehidupan anda akan berhasil kalau anda terus mendapatkan berkat sebagai anak-anak Kerajaan Allah.
Saya sudah memberitakan khotbah supaya mereka yang sudah menerima keselamatan dari dosa dan didiami Roh Kudus dengan percaya kepada Tuhan akan menjalani kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus. Saya sudah menjelaskan bagaimana kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus dan bagaimana mempertahankan kehidupan yang demikian. Saya juga sudah menjelaskan bahwa dengan iman anda harus menyerahkan segala mahkota anda kepada Tuhan dan dengan iman anda harus melayani Dia dan menjaga kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus.
Sekali lagi, kepada seseorang yang didiami Roh Kudus, dilahirkan kembali bukanlah tujuan akhir kehidupan mereka. Ia harus terus menerus menjalani kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus. Kita harus tahu dengan pasti serta percaya bahwa roh dan daging kita hanya bisa diberkati kalau kita menjalani kehidupan yang demikian.
Kehidupan yang demikian tidak terjadi secara spontan. Hal itu hanya terjadi kalau kita percaya kepada Tuhan sebagai Tuan kita dan menempatkan Dia sebagai yang terutama di dalam kehidupan kita. Allah menyelamatkan kita dan sudah memberikan kepada kita kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus, kehidupan yang melayani Injil. Ia juga memberikan kepada kita pekerjaan dan tanggungjawab untuk melakukan pekerjaanNya sehingga kita bisa terus menjaga kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus.
Anda harus mendedikasikan diri anda dan hidup bagi Dia. Layani Dia dengan mengabarkan Injil yang indah itu. Hati anda kemudian akan dipenuhi Roh Kudus, dan anugerah serta sukacita akan mengalir dari kehidupan anda. Di hari kedatanganNya, anda akan mendapat berkat untuk berdiri di hadapan Allah untuk menerima upah dariNya. Anda dan saya harus senantiasa rindu untuk memiliki kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus. Kita harus terus berusaha untuk memiliki kehidupan iman yang demikian. Begitulah caranya menjaga kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus.
Sudahkah anda menyerahkan tahta hati anda agar bisa memiliki kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus? Saya harap agar anda membiarkan Allah memegang kedudukan yang paling utama di dalam hati anda. Setelah itulah Ia akan memberkati anda sehingga anda bisa memiliki kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus.