(Roma 3:10-31)
“Seperti ada tertulis: “Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.
Tidak ada seorang pun yang berakal budi,
tidak ada seorang pun yang mencari Allah.
Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna,
tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.
Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga,
lidah mereka mengucapkan dusta,
bibir mereka mengandung bisa.
Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah,
kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah.
Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka,
dan jalan damai tidak mereka kenal;
rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu.
Tetapi kita tahu, bahwa segala sesuatu yang tercantum dalam Kitab Taurat ditujukan kepada mereka yang hidup di bawah hukum Taurat, supaya tersumbat setiap mulut dan seluruh dunia jatuh ke bawah hukuman Allah. Sebab tidak seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa. Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi, yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darahNya. Hal ini dibuatNya untuk menunjukkan keadilanNya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaranNya. MaksudNya ialah untuk menunjukkan keadilanNya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus. Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman! Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat. Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain! Artinya, kalau ada satu Allah, yang akan membenarkan baik orang-orang bersunat karena iman, maupun orang-orang tak bersunat juga karena iman. Jika demikian, adakah kami membatalkan hukum Taurat karena iman? Sama sekali tidak! Sebaliknya, kami meneguhkannya.”
Manusia tidak memiliki sesuatu yang dimegahkan dalam dagingnya
Roma 3:10-12 mengatakan, “seperti ada tertulis: “Tidak ada yang benar, seorangpun tidak. Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.” Kita semua penuh dengan dosa karena kedagingan di hadapan Allah. Bisakah seseorang menjadi orang benar karena dirinya sendiri dengan kedagingan? Bisakah ada kebenaran daging di hadapan Allah? Manusia tidak akan pernah bisa menjadi benar tanpa dibebaskan dari dosa oleh Yesus Kristus.
Mereka yang dosa-dosanya dibasuhkan tidak memiliki sesuatu yang bisa dimegahkan dalam daging mereka. Kita yang dosa-dosanya dihapuskan tidak bisa tidak menanggalkan daging kita dan tidak memiliki kemampuan untuk berbuat baik. Kita tidak bisa berkata kita menjalani kehidupan yang baik kecuali kalau kita melayani Tuhan dan melakukan pekerjaan rohani. Sama seperti yang dikatakan Yesus, “Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh” (Yohanes 3:6), daging hanya senang untuk berjalan dalam hawa nafsu, sedangkan roh, di dalam Roh. Daging tidak pernah bisa diubahkan menjadi roh.
Semua manusia dilahirkan dalam keadaan berdosa, hidup di bawah dosa, mati sia-sia dan akhirnya dibuang ke lautan api neraka. Mereka tidak akan memiliki harapan kalau Allah tidak mengutus AnakNya yang Tunggal ke dunia ini untuk menyelamatkan mereka dari dosa-dosa mereka. Kalau ada harapan untuk kita, itu semata-mata karena Allah memberikan kepada kita pengharapan yang benar. Kalau bukan karena Allah, kita tidak akan memiliki kebenaran dan juga pengharapan. Hal itu benar sekali kalau kita memperhatikan nasib setiap orang termasuk anda dan saya di dunia ini.
Meskipun kita disebut sebagai penguasa atas semua ciptaan yang lain, kita ditentukan untuk lahir dalam keadaan berdosa, apapun kehendak kita, hidup dalam kesia-siaan dan masuk neraka. Betapa sementaranya kita! Kita sering menyamakan kesementaraan kehidupan manusia dengan seekor lalat capung yang lahir dan menjalani kehidupannya sehari dan mati serta kembali menjadi debu dalam kesia-siaan. Kita tidak memiliki pengharapan tanpa Yesus. Satu-satunya hal yang bisa dilakukan manusia adalah lahir, makan, mati dan masuk neraka, betapapun terkenalnya mereka atau betapapun hebatnya penemuan yang mereka hasilkan. Kita hidup dalam kesia-siaan dan musnah dalam kesia-siaan dan ditentukan untuk menerima hukuman kekal.
Namun, Allah memberikan kepada kita hukum untuk mengenal pengetahuan dosa dan kemudian dengan bebas menjadikan kita orang benar dengan anugerahNya melalui pengampunan dosa di dalam Yesus Kristus. Ia mengutus Anak TunggalNya Yesus, yang menanggung dosa dan disalibkan, untuk menjadi pendamaian kepada mereka yang percaya kepada baptisan dan darah Yesus. Allah mengutus Yesus untuk menjadi pendamaian bagi kita dan menjadikan kita orang benar.
Bagaimana bisa mereka yang memiliki pengampunan dosa menjadi orang benar? Apakah kita, yang sudah menerima pengampunan dosa, memiliki kebenaran daging? Apakah kita memiliki sesuatu yang bisa kita megahkan di hadapan Allah? Kita tidak memiliki sesuatupun yang bisa kita megahkan di dalam daging kita. Karena Allah, Tuhan, kita bersukacita dan mengucap syukur kepadaNya, karena kita menerima pengampunan dosa, pengesahan keselamatan dan kehidupan kekal.
Kita yang sudah menerima pengampunan dosa sama sekali tidak berarti tanpa Allah. Apakah daging manusia bisa benar? Apakah kita memiliki sesuatu yang bisa kita megahkan selama kehidupan kita yang 70-80 tahun? Manusia sama sekali tidak memiliki sesuatu untuk dimegahkan. Apa yang kita miliki untuk kita megahkan di hadapan Allah? Daging sama sekali tidak memiliki sesuatu untuk dimegahkan. Daging tidak memiliki sesuatu untuk dimegahkan, bahkan meski hanya 0.1% sekalipun.
Satu-satunya yang bisa kita megahkan hanyalah kebenaran Allah
Yang kita megahkan adalah bahwa Tuhan menyelamatkan kita dari segala dosa, seperti yang tertulis, “Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi.” Tuhan adalah kehidupan kekal dan Juruselamat kita. Ia membuat kita menjadi orang benar. Kita adalah orang benar karena Yesus secara sempurna menyelamatkan kita. Kita tidak memiliki apa-apa untuk dimegahkan di dalam kedagingan atau perbuatan hukum Taurat. Kita selalu bersyukur dan memuji Tuhan karena Ia dibaptiskan dan menghapus dosa dunia untuk menggenapi kebenaranNya.
Kita memiliki kebenaran iman. Tuhan menyelamatkan semua manusia di dunia ini dari dosa-dosa mereka tanpa kecuali. Keselamatan Allah membuat kita bersukacita dan memberikan pengharapan kepada kita. Itu memberikan kepada kita kuasa yang baru. Kita tidak memiliki apapun untuk dimegahkan selain Tuhan. Jauh dari kemungkinan bermegah atas kebenaran kita di hadapan Allah, kita justru harus merasa malu. Banyak orang berusaha mempersembahkan upaya mereka kepada Allah dengan kebanggaan atas perbuatan dan kebenaran mereka sendiri, tetapi kebenaran diri mereka itu hanyalah seperti kain yang kotor saja. Mungkin mereka bisa bermegah atas diri mereka kepada orang lain, tetapi tidak mungkin di hadapan Allah.
Tuhan adalah Juruselamat yang sempurna bagi kita. ‘Yesus’ artinya ‘Juruselamat’ dan Ia disebut sebagai Kristus juga. Ini berarti bahwa Juruselamat yang datang dalam rupa manusia adalah Allah. Kita menyebutNya “Yesus Kristus.” Yesus adalah Juruselamat dan Allah kita. Kita bersyukur kepada Tuhan, memuji Dia, melakukan pekerjaan baik di hadapanNya dan hidup dengan setia karena Allah secara sempurna menyelamatkan kita. Hanya orang yang percaya kepada Allah bisa melakukan perbuatan kebenaran.
Kita bisa melakukan kebenaran tanpa dosa karena Tuhan menanggung dosa dunia ini dan menjadi Juruselamat kita yang menyelamatkan kita dari segala dosa kita. Kita tidak bisa menyelesaikan masalah dosa dengan kekuatan kita sendiri. Manusia tidak bisa menghilangkan dosanya dan juga tidak bisa menuruti kebenaran Allah dengan melakukan perbuatan baik dengan kedagingannya.
Allah menghapus segala dosa kita dan kita menerima kebenaran Allah. Kita adalah orang benar. Bisakah kita memelihara kebenaran kita dengan menguduskan daging kita dengan perbuatan kebenaran dari diri kita sendiri? Kalau seseorang bisa melakukannya, ia akan menjadi kakak dari Yesus. Yesus tidak akan bisa menjadi Juruselamat untuk orang-orang seperti itu. Kita memiliki insting untuk menjaga kebenaran dan emosi kita sendiri tanpa kita sadari. Kedagingan bertindak atas dasar insting. Kita secara insting bergumul untuk tidak berada di dalam bahaya kalau kita menghadapi bahaya, ingin makan banyak kalau ada makanan enak, dan ingin memainkan kalau melihat sesuatu yang menarik.
Secara insting kita ingin menuruti kebenaran Allah dengan kedagingan kita karena daging kita bertindak berdasarkan insting. Namun, kita tidak akan bisa. Keberadaan keselamatan kita bukanlah melalui kebenaran kita sendiri. Kita tidak akan pernah bisa diselamatkan dengan mentaati sepenuhnya hukum Taurat, melakukan perbuatan baik dengan daging kita atau dengan dedikasi kita kepada Allah. Kehebatan kita sama sekali tidak termasuk di dalam kebenaran Allah, bahkan tidak 0.1% sekalipun. Kita menjadi orang benar dengan percaya bahwa Allah datang ke dunia dalam rupa manusia dan menerima baptisan dari Yohanes Pembaptis sebelum Ia disalibkan untuk menggenapi segala kebenaran, yang secara sempurna menyelamatkan kita dari segala dosa kita.
Tuhan yang menyelamatkan kita adalah Juruselamat yang sempurna
Tuhan menggenapi segala kebenaran dengan menanggung dosa yang dilakukan manusia sebelum Ia mati, menjadi Juruselamat yang sempurna bagi mereka, dan membuat kita orang-orang benar. Allah membuat kita sempurna dengan menggenapi segala kebenaran. Allah memampukan kita bekerja secara rohani. Kita memiliki hak untuk bekerja secara rohani di hadapan Allah karena kita menerima kebenaranNya, menjadi tidak berdosa meskipun daging kita senantiasa melakukan pekerjaan keduniawian. Namun, mereka yang dosa-dosanya tidak dihapuskan tidak bisa bekerja secara rohani. Mereka tidak memenuhi syarat untuk melakukannya.
Kita memenuhi syarat untuk melakukan hal-hal rohani karena Allah. Sekarang kita bisa melakukan pekerjaan Roh. Kita bisa melakukan pekerjaan baik dari Allah tanpa hal-hal kedagingan. Betapa sempurnanya bahwa Allah menjadi Juruselamat kita! Allah, yang menciptakan segala sesuatu termasuk umat manusia, dinyatakan kepada kita sebagai Tuhan keselamatan karena Ia datang ke dunia dan menggenapi segala kebenaran. Dalam hubungannya dengan kita, Allah menjadi Tuhan dan Juruselamat yang menyelamatkan kita.
Keselamatan akan menjadi tidak sempurna kalau seseorang yang lemah dan tidak memiliki kemampuan yang menyelamatkan kita. Akan ada kemungkinan untuk suatu saat gagal. Sebaliknya, Dia yang menyelamtkan kita bukanlah demikian. Dia adalah Allah yang menciptakan segala sesuatu. Yohanes 1:3 mengatakan, “Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada sesuatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.” Siapakah Yesus? Juruselamat. Siapakah Juruselamat? Dia adalah Allah, sang Pencipta. Allah secara sempurna menyelamatkan kita. Keselamatan kita sempurna karena Dia yang menyelamatkan kita. Keselamatan itu akan bersifat kekal. Namun keselamatan akan menjadi tidak sempurna kalau Dia bukan Pencipta, tetapi, hanya sekedar salah satu dari ciptaan. Keselamatan itu tidak akan bertahan lama, dan kebenaranya hanyalah seperti kain lara saja. Kalau seseorang mengenakan pakaian dari kulit yang sempurna, maka pakaian itu tidak akan rusak meskipun ia bermain sepak bola atau luncuran. Tetapi kalau pakaiannya tidak sempurna, pakaian itu akan langsung rusak seketika.
Tuhan yang menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita bukanlah tidak sempurna. Tuhan yang menyelamatkan kita adalah Allah, yang sempurna. Keselamatan Yesus, yang dibaptiskan untuk menanggung dosa kita, disalibkan, bangkit kembali dari kematian dan duduk di sebelah kanan Allah, tidak pernah menjadi tidak sempurna, betapapun lemahnya kedagingan orang percaya itu. Inilah keselamatan yang diberikan Allah kepada kita.
Kebenaran kita sendiri harus dihancurkan supaya kita bisa hidup oleh iman
Di dalam Alkitab, mereka yang penuh dengan kebenaran mereka sendiri hidup melalui berbagai macam kesulitan karena Allah ingin menghancurkan kebenaran mereka melalui kesulitan itu. Ada banyak bagian yang menulis, “Namun tempat tinggi tidak bisa dikuasai” dalam catatan mengenai raja-raja. Itu berarti bahwa seorang manusia dari dirinya sendiri tidak sempurna di dalam daging, tetapi ia dijadikan orang benar dengan percaya kepada Tuhan.
Orang-orang kudus yang saya kasihi, Allah menyelamatkan kita secara sempurna, tidak peduli bagaimanapun kelemahan kita. Kita akan mati kalau kita hidup hanya untuk kebenaran kita sendiri. Tetapi Tuhan Allah secara sempurna menyelamatkan kita dari segala dosa kita. Ia akan bersukacita atas kita kalau kita hidup bagi kebenaran Tuhan, meskipun kita lemah. Yesaya 53:5 mengatakan, “Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita.” Allah mengambil semua kejahatan kita sekali untuk selamanya. Kita tidak akan perlu lagi khawatir bahwa kebenaran kita akan runtuh.
Beberapa orang memiliki kepribadian yang sama dengan bejana gelas. Saya mengenal seorang saudari yang pergi ke Amerika. Ia begitu terhormat; berbicara dengan sangat hati-hati dan tidak pernah mengeluarkan sumpah serapah, setiap kali saya bertemu dengan dia. Ia biasa mengatakan, “Oh! Tuan jahat,” kepada orang-orang yang sungguh-sungguh jahat meskipun wanita itu sendiri sudah menerima pengampunan dosa. Ia menerima pengampunan dosa dengan percaya kepada baptisan dan darah Yesus di kayu Salib, meskipun sebenarnya ia sendiri penuh dengan kebenarannya sendiri. Namun, setelah ia menerima pengampunan dosa, ia masih memiliki begitu banyak kebenaran dirinya, karena itu ia begitu berhati-hati berusaha untuk tidak mengekspresikan dirinya karena takut bahwa kebenaran akan runtuh. Ada banyak orang-orang yang seperti wanita itu. Apakah kebenaran itu akan bertahan lama? Kebenaran itu akan dengan segera runtuh.
Apakah daging itu memiliki kelemahan meskipun anda sudah diselamatkan? Ya. Apakah anda menghidupi kehidupan yang sempurna? Kita bisa menjalani kehidupan yang sempurna setelah menerima pengampunan dosa hanya kalau kita hidup oleh Roh. Hanya pekerjaan yang baik yang memenuhi syarat di hadapan Allah. Kita layak mendapat pujian kalau kita melakukan pekerjaan dan hidup oleh Roh. Kita tidak memiliki sesuatupun yang layak dibanggakan dalam kedagingan kita. Beberapa orang di antara orang-orang kudus yang sudah menerima pengampunan dosa berusaha untuk menjaga kebenaran dirinya karena takut bahwa kebenaran itu akan runtuh.
Namun, Tuhan tidak bersukacita atas hal itu. Kebenaran manusia akan tetap hancur suatu saat. Akan lebih baik kalau hal itu dengan segera hancur. Hal itu tetap saja akan runtuh setelah 10 atau 20 tahun. Karena itu, manusia lahiriah akan lebih baik kalau hancur sekarang ini saja sehingga manusia batiniah bisa hidup oleh iman. Manusia berusaha untuk menjaga agar tidak meruntuhkan kebenaran mereka sendiri, meskipun hal itu tetap saja akan suatu saat runtuh.
Tuhan menjadi Juruselamat kita. Betapa sempurnanya Juruselamat kita! Ia menyelamatkan anda dan juga saya. Apakah anda menjadi orang berdosa lagi karena kelemahan daging anda? Tidak. Allah menggenapi semua kebenaran. Kebenaran kita seringkali runtuh setelah kita dilahirkan kembali oleh air dan Roh. Kejahatan kita seringkali dinyatakan saat kita mengikuti Tuhan. Hal itu menyatakan diri saat berusaha menyembunyikan diri, dalam kehidupan orang-orang yang introvert dan dinyatakan kepada orang-orang lain dalam kehidupan orang-orang yang extrovert. Ketika kebenaran kita dinyatakan, hanya kebenaran kita yang runtuh sementara kebenaran Allah berdiri teguh.
Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh
Saya ingin agar anda percaya bahwa Tuhan Allah menjadi Juruselamat sempurna kita. Karena itu, kita harus hidup oleh iman. Allah ingin agar kebenaran kita dihancurkan dan Ia berkenan akan hal itu. Yohanes 3:6 mengatakan, “Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.” Daging tidak pernah bisa menjadi roh. Di dalam agama Buddha, ada “doktrin emansipasi dari keberadaan dunia.” Doktrin itu mengajarkan bahwa daging bisa menjadi roh. Daging tidak akan pernah bisa menjadi roh. Tidak akan pernah. Siapa yang bisa melakukannya? Ayolah. Tidak akan ada yang mungkin bisa melakukannya.
Sung-chul, seorang rahib Budha dari Korea yang sangat terkenal, meninggal beberapa tahun yang lalu. Ia mengejar kebenaran dengan bermeditasi menghadap tembok selama hampir 20 tahun. Ia tidak berbaring untuk tidur selama sepuluh tahun, dan ia berusaha untuk hanya memiliki pikiran yang baik, mengalahkan pikiran jahat, perzinahan, percabulan, pembunuhan, pencurian, kejahatan, kesombongan yang muncul di dalam dirinya. Banyak orang yang menganggap bahwa ia adalah Buddha hidup. Namun, ia sendiri tahu bahwa ia tidak bisa menghilangkan nafsu dagingnya sama sekali, karena itu ia meninggalkan sepenggal puisi Nirwana ketika ia hampir mati, setelah mengasah pikirannya selama hampir 2 dekade di perut gunung:
“Karena saya sudah menyesatkan banyak pria dan wanita seumur hidup saya, dosa-dosa saya lebih besar daripada gunung yang tertinggi. Aku akan masuk ke dalam neraka yang tidak berkesudahan, dan ratapanku akan bisa dibagi dalam puluhan ribu cara. Sepotong matahari merah tenggelam di balik pegunungan biru.”
Semua agama manusia di dunia mengagumi kepribadian yang tinggi dan yang nampaknya seperti pengajaran yang masuk akal. Namun, ia yang mengatakannya sendiri akan masuk neraka.
Daging tidak akan pernah bisa menjadi roh, tetapi jiwa kita menjadi anak-anak Allah ketika kita dilahirkan kembali dengan percaya kepada keselamatanNya. Kita bisa menjadi ciptaan baru dengan anugerah Allah yang membangkitkan kita di dalam kebenaranNya. Manusia tidak akan pernah bisa diperbaharui dengan usaha kita sendiri.
Para pelayan, rahib dan romo Katolik yang ikut dalam pelayanan penjara memberi nasehat kepada para narapidana untuk menghidupi kehidupan yang baik sepanjang hidup mereka. Namun, daging sama sekali tidak pernah berubah. Allah ingin agar kita meninggalkan kebenaran kita sendiri dan dengan teguh percaya bahwa Tuhan adalah Juruselamat kita. Percayalah kepada baptisan dan salib Yesus. Kemudian, anda akan memiliki iman keselamatan yang besar.
Sekarang Allah mencari orang-orang percaya
Tuhan menjadi pendamai bagi kita. Ia sudah dibaptiskan untuk menanggung semua hal yang memisahkan Allah sang Bapa dari manusia. Ia disalibkan untuk membayar upah dosa, dihukum menggantikan kita, dan menyelamatkan kita dari segala dosa. Allah menjadi pendamai bagi kita.
Ia berkata, “Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darahNya. Hal ini dibuatNya untuk menunjukkan keadilanNya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaranNya. 26 MaksudNya ialah untuk menunjukkan keadilanNya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus” (Roma 3:25, 26).
Allah datang ke dunia dan menggenapi segala kebenaran. Semua manusia di dunia ini tidak memiliki dosa. Tidak seorangpun yang masuk neraka kalau percaya kepada keselamatan yang sempurna dari Allah. Seseorang masuk neraka karena ketidakpercayaannya. Seseorang bisa diselamatkan kalau ia meninggalkan kebenaran dan kemunafikannya serta menerima Allah sebagai Juruselamat dengan percaya kepada baptisan Yesus dan kematianNya di kayu Salib. Kita hidup dalam keadaan tidak memiliki dosa dalam pandangan Allah karena Ia menanggung dosa dunia ke atas diriNya dan menghapuskan segala dosa itu.
Saya percaya kepada Allah. Anda juga. Ia adalah Juruselamat. Kita tidak memiliki dosa. Tuhan Allah menyelamatkan kita secara sempurna. Satu-satunya masalah yang ada adalah bagaimana kita menjalani kehidupan kita seumur hidup kita? Kita harus hidup oleh Roh Kudus. Kita tidak memiliki alasan untuk khawatir mengenai hilangnya dosa-dosa kita. Firman, “Allah menghapus semua dosa yang dulu kita lakukan,” berarti Allah tidak mengutuk kita atas segala dosa kita. Kita tidak memiliki dosa dan tidak ada yang harus dihukum karena Allah sudah menyelamatkan kita dari segala dosa dengan menerima baptisan dari Yohanes Pembaptis untuk menanggung semua dosa dan kemudian disalibkan. Karena itu, Allah tidak mengutuk kita atas dosa-dosa kita. Ia mencari mereka yang percaya kepada kebenaran ini di dalam hatinya.
Alkitab mengatakan bahwa tidak ada seorangpun yang benar, tetapi kita dibenarkan oleh iman kepada Allah. Allah mengatakan, “Seperti ada tertulis: “Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak. Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka mengucapkan dusta, bibir mereka mengandung bisa. Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah, kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah. Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka, dan jalan damai tidak mereka kenal; rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu” (Roma 3:10-18).
Allah datang ke dunia dan menanggung segala dosa orang yang melakukan segala kejahatan di dalam dunia ini dan tidak memiliki kebenaran serta tidak memiliki hidup yang berarti di sungai Yordan. Apakah anda percaya kepada hal itu?
Sekarang, Allah mencari orang-orang yang percaya bahwa Ia menyelamatkan mereka dari segala dosa mereka. Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar. Ia menguatkan kita, orang-orang benar. Ia memperhatikan kita, beserta kita, dan selalu bekerja dengan kita. Allah mempercayakan kepada kita pekerjaan kebenaran. Yesus akan lebih sedih kalau kita merasa sedih atas semua kejahatan daging kita. “Mengapa engkau sedih atas dosa-dosamu saat aku sudah menyelamatkanmu dari segala dosa.”
Yang harus kita lakukan sekarang adalah percaya kepada Allah, hidup dalam Roh Kudus dan mengabarkan Injil untuk menuai jiwa-jiwa. Itulah hal-hal yang perlu kita ketahui. Apakah anda percaya kepada hal ini? Jangan tunjukkan kebenaran anda sendiri atau mencoba untuk menegakkannya, membandingkan kebenaran anda dengan kebenaran untuk pamer. Jangan menghina orang-orang yang tidak benar dari dirinya sendiri. Kenyataannya, tidak ada orang yang menjadi orang benar karena keberadaannya sendiri.
Kita bersyukur kepada Allah yang menyelamatkan kita melalui baptisan san salibNya
Kita tidak memiliki apapun untuk dimegahkan dihadapan Allah kecuali kasihNya, yang menyelamatkan kita secara sempurna. Yang harus kita lakukan hanyalah memegahkan keselamatan dari Allah, memuji dan memuliakan Dia, dan mengabarkan Injil air dan Roh. Kita tidak perlu khawatir akan dosa dan tentang masuk neraka. “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus” (Roma 8:1). Tidak pernah. Apakah anda melihatnya? Seseorang masuk neraka kalau ia tidak dipersatukan dengan kenyataan bahwa Tuhan menyelamatkan dia dengan tindakan kebenaranNya. Namun, seseorang tidak perlu khawatir akan masuk neraka kalau ia percaya kepada hal itu.
Tuhan Allah menyelamatkan kita dari segala dosa dengan baptisan dan darah Yesus. Betapa bersyukurnya kita! “Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat. Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain.” (Roma 3:28-29).
Allah bukan hanya Allah orang Yahudi saja, tetapi juga Allah bangsa-bangsa lain. Ia adalah Allah atas semua umat manusia. Tuhan Allah menyelamatkan kita dari segala dosa kita. Untuk melakukannya, Ia datang ke dunia ini, dibaptiskan untuk menanggung segala dosa kita, dan disalibkan untuk menanggung hukuman bagi segala dosa. Karena itu, Dia menjadi Allah dan Juruselamat semua umat manusia. Inilah kesimpulan dari Roma pasal 3. Rasul Paulus percaya kepada hal ini. Kita percaya juga.
Rasul Paulus tidak hanya berbicara mengenai kelemahan daging, tetapi juga tentang kebenaran Allah tanpa hukum Taurat. Kita tidak bisa diselamatkan melalui perbuatan hukum Taurat. Dengan apa kita bisa dibebaskan? Dengan iman kepada keselamatan Allah. Tuhan Allah menjadi pendamai bagi kita dan menanggung segala dosa yang sudah kita lakukan. Karena itu, orang-orang yang tidak percaya akan dihukum karena dosa melawan Roh Kudus. Ia tidak menghukum dosa-dosa yang dilakukan karena kelemahan daging karena tidak ada lagi dosa di dalam dunia ini.
Karena itu, kita harus percaya kepada Tuhan Allah. Tidak ada kutuk atau hukuman kepada orang percaya. Allah adalah Allah orang percaya, karena itu kita harus hidup sepanjang kehidupan kita dan hidup dalam Roh Kudus. Kita bisa selalu melakukan hal-hal yang dikehendaki Roh Kudus karena segala dosa kita sudah diampuni, meskipun daging kita ingin memuaskan hawa nafsunya. Tuhan Allah adalah Allah untuk orang-orang Yahudi dan orang-orang bukan Yahudi. Ia juga adalah Allah untuk orang percaya dan orang yang tidak percaya. Ini berarti bahwa Allah ingin semua manusia diselamatkan dari dosa mereka. Ia bisa menjadi Juruselamat untuk orang-orang yang tidak percaya. Ia sudah menjadi Juruselamat orang percaya.
Saya bersyukur kepada Tuhan Allah dari lubuk hati yang terdalam. Betapa sengsaranya saya kalau bukan karena Tuhan Allah, kalau Ia tidak datang ke dunia dalam rupa manusia, kalau Ia tidak dibaptiskan di sungai Yordan untuk menghapus dosa saya. Kalau Ia tidak menjadi Juruselamat yang sempurna bagi kita, kita akan menjadi orang berdosa lagi setelah menerima pengampunan dosa karena kita lemah sampai kita mati. Saya sungguh-sungguh bersyukur kepada Tuhan Allah.