Search

خطبے

Pokok 8: Roh Kudus

[8-5] Apakah anda ingin memiliki persekutuan dengan Roh Kudus? (1 Yohanes 1:1-10)

Apakah anda ingin memiliki persekutuan dengan Roh Kudus?
(1 Yohanes 1:1-10)
“Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup -- itulah yang kami tuliskan kepada kamu. Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami. Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus. Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna. Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa. Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.”

Persyaratan apa yang diperlukan Untuk merasakan persekutuan dengan Roh Kudus?
Kita harus mengetahui dan percaya terlebih dahulu kepada Injil air dan Roh dan membasuh diri kita dari dosa dengan iman.
 
Kalau anda ingin memiliki persekutuan dengan Roh Kudus, pertama-tama anda harus tahu bahwa meskipun hanya ada sedikit saja dosa di hadapan Allah akan membuat persekutuan itu tidak mungkin terjadi. Anda mungkin berpikir, “Bagaimana mungkin seseorang sama sekali tidak memiliki dosa di hadapan Allah?” tetapi kalau anda sungguh-sungguh menghendaki adanya persekutuan dengan Roh Kudus, maka seharusnya tidak ada sedikitpun kegelapan di dalam hati anda. Karena itu, agar dapat memiliki persekutuan dengan Tuhan, anda harus tahu bahwa anda harus percaya kepada Injil penebusan dan dibasuh dari segala dosa anda. 
Kalau anda sungguh-sungguh ingin memiliki persekutuan dengan Roh Kudus, maka anda terlebih dahulu harus mengetahui dan percaya kepada Injil air dan Roh serta membasuh dosa anda dengan iman. Kalau anda tidak mengenal Injil air dan Roh dan tidak memasukan Injil itu ke dalam hati anda, maka anda jangan sampai berpikir mengenai persekutuan dengan Tuhan. Persekutuan dengan Roh Kudus hanya bisa terjadi pada saat segala dosa anda dikeluarkan dari hati anda melalui Injil air dan Roh.
Segala dosa dapat dikeluarkan dan dibuang dari pikiran seseorang melalui kebenaran Injil air dan Roh. Allah memberkati anda dengan Roh Kudus pada saat anda percaya kepada Injil air dan Roh yang indah itu. Apakah anda sungguh-sungguh ingin memiliki persekutuan dengan Roh Kudus? Kalau demikian, kenalilah dosa anda dan percayalah kepada Injil yang indah itu agar dosa anda dihapuskan. Baru setelah itu anda bisa memiliki persekutuan dengan Tuhan. 
Kalau anda menghendaki untuk memiliki persekutuan dengan Tuhan, anda harus percaya kepada baptisan yang diterima Yesus dari Yohanes di Sungai Yordan dan juga percaya kepada darahNya di kayu salib. Kalau seseorang sungguh-sungguh ingin memiliki persekutuan dengan Roh Kudus, orang itu harus mengenal siapa Roh Kudus itu. Roh Kudus adalah Yang Maha Kudus. Dan karena itu, Ia hanya bisa berdiam di dalam mereka yang percaya kepada Injil yang indah itu.
Mari kita melihat satu kesaksian dari seseorang yang dosanya telah dibasuh dengan percaya kepada baptisan Yesus oleh Yohanes dan darahNya, dan yang sekarang memiliki persekutuan dengan Roh Kudus.
“Ada banyak orang-orang yang berbeda di dunia ini dan setiap orang hidup dengan pemikiran dan jalannya sendiri-sendiri. Saya termasuk salah satu dari mereka. Saya menjalani kehidupan yang biasa-biasa saja dan sejak saya masih kecil, saya mengikuti ibu saya ke gereja dan secara otomatis percaya kepada Allah. Ayah saya seorang ateis dan terus menerus mengkritik saya karena kepercayaan saya, tetapi semua anggota keluarga yang lain pergi ke gereja. Pengalaman pergi ke gereja mewarnai sebagian besar kehidupan saya. 
Tetapi setelah saya menginjak masa remaja, ketika melihat ayah saya yang terbaring tak berdaya di tempat tidurnya, banyak pemikiran mengenai hidup dan mati, surga dan neraka masuk dalam pikiran saya. Banyak orang berkata bahwa kalau saya percaya kepada Allah, saya akan bisa masuk surga dan menjadi anakNya, tetapi saya tidak pernah merasa yakin akan hal itu. Saya tidak pernah merasa yakin kalau saya sudah menjadi anakNya. Saya sudah belajar bahwa kalau saya menjalani kehidupan yang baik di dunia ini, saya akan masuk surga dan karena itu, saya berusaha untuk baik kepada mereka yang membutuhkan.
Tetapi di hati kecil saya, saya tahu bahwa saya sudah berdosa. Saya bisa saja kelihatan seperti orang baik bagi orang lain, tetapi saya tetap merasa bersalah karena dosa-dosa saya. Saat itu, saya biasa pergi ke gereja dan berdoa, “Tolong saya untuk sungguh-sungguh menjadi anakMu. Tolong saya mengerti kebenaran.” Pada saat berdoa, saya merasakan adanya dorongan di dalam hati saya. Setiap kali saya mendengar pengajaran dari firmanNya, saya tidak bisa menangkap atau mengerti. Saya sungguh-sungguh merasakan kebosanan atas kekosongan hidup saya, dosa saya, kematian dll.
Saya memiliki pikiran, “Saya mau dilahirkan kembali. Kalau saya bisa dilahirkan kembali, maka kehidupan saya tidak akan seperti ini.” Tetapi meskipun saya berpikiran demikian, saya justru semakin jarang pergi ke gereja dan kemudian masa remaja saya berlalu begitu saja. Sekarang saya membutuhkan pekerjaan, tetapi hal itu jauh lebih sulit dari pada yang saya bayangkan. Saya menjadi lebih tertekan, dan bagaimanapun saya mencoba tersenyum, saya tetap tidak bisa. Ketika melihat diri saya dengan kekosongan hati yang ada, saya mulai merasakan depresi menghinggapi saya. Pada saat itulah, saya mendengar Injil dari kakak laki-laki saya.
“Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan” (Kisah Para Rasul 3:19). Inilah Injil air dan Roh. Yang saya pelajari dari gereja saya terdahulu adalah bahwa Yesus mati di kayu salib untuk dosa kita. Tetapi Injil ini mengajarkan kepada saya bahwa Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis untuk menanggung dosa dan dihakimi bagi dosa kita di kayu salib. 
Saya sudah pergi ke gereja sepanjang hidup saya dan berpura-pura menjadi anak Allah tetapi saya gagal. Saya sudah berusaha memahami makna firmanNya tetapi gagal. Namun, setelah saya mendengar Injil air dan Roh yang indah itu, dosa di dalam saya dan segala sesuatu yang selama ini menyiksa saya lenyap dan hati saya penuh dengan damai sejahtera. 
Saya berpikir bahwa kalau saja saya percaya kepada Allah dengan antusias dan tidak pernah absen dari kebaktian di gereja, maka saya akan masuk surga. Tetapi Allah memberikan Injil air dan Roh kepada saya dan dosa-dosa saya diampuni. Ia sudah memberikan kepada saya karunia Roh Kudus. Sebelum saya menerima penebusanNya, saya tidak tahu tentang Roh Kudus maupun kebenaran mengenai bahasa roh. Yang saya lakukan hanyalah pergi ke gereja dan percaya bahwa kalau saya hidup dengan baik dan melayani di gereja saya, maka Allah akan memberkati saya. Tetapi kemudian saya sadar bahwa saya hanya bisa menerima Roh Kudus kalau dosa-dosa saya diampuni melalui Injil air dan Roh yang indah itu.
Sebelumnya, dalam kehidupan saya saya tetap berada di dalam dosa meskipun saya percaya kepada Allah. Saya menjalani kehidupan yang suam-suam, tanpa mengetahui kepentingan menerima Roh Kudus. Tetapi melalui hambaNya, yang mengajarkan Injil seperti yang ada dalam Alkitab, saya percaya dan tahu bahwa Roh Kudus berdiam di dalam kehidupan saya juga. 
Setelah menerima penebusan, pada awalnya saya tidak yakin apakah Roh Kudus ada di dalam saya atau tidak. Tetapi saya terus menerus mempelajari firmanNya dan kemudian saya menyadari bahwa di dalam hati saya, suatu iman yang baru sedang berkembang dan bahwa saya telah menerima Roh Kudus berdiam di dalam kehidupan saya. Itu kenyataan dan saya merasa yakin bahwa Roh Kudus berdiam di dalam saya! Pada saat Ia mengampuni dosa saya, saya tahu bahwa hanya mereka yang bebas dari dosa dapat menjadi anak Allah dan menerima Roh Kudus. 
Saya juga tahu bahwa usaha saya untuk tampak sempurna di hadapanNya atau menjalani kehidupan yang sempurna tidak akan pernah menjadikan saya menerima Roh Kudus. Allah datang kepada mereka yang tahu bahwa mereka orang berdosa dan tidak tahu apa yang harus mereka lakukan sehubungan dengan dosa itu. Ia menemui mereka yang sungguh-sungguh mencari dan membutuhkanNya. 
Ia membuat saya tahu bahwa melakukan kebaikan dan percaya kepada Allah setengah-setengah tidak akan membuat saya masuk surga dan bahwa Yesus Kristus datang ke dunia ini untuk menyelamatkan saya dari dosa-dosa saya melalui Injil air dan Roh yang indah itu. Ia mengaruniakan Roh Kudus untuk berdiam di dalam kehidupan saya selama-lamanya. 
Saya bersyukur kepada Tuhan karena menjadikan saya sebagai anakNya dan memberkati saya dengan berdiamnya Roh Kudus. Kalau bukan karena Tuhan, saya masih tetap akan memiliki dosa di dalam hati saya dan akan menjalani kehidupan kekal di dalam penghukuman neraka.”
Dahulu, saya percaya hanya kepada darahNya di kayu salib dan tidak menerima Roh Kudus meskipun saya sangat menginginkannya. Pada saat itu, saya percaya kepada Yesus tetapi saya masih memiliki dosa di dalam hati saya yang menghalangi saya menerima Roh Kudus. Seorang berdosa tidak bisa menerima Roh Kudus di dalam hatinya. Tetapi masih banyak juga orang berdosa yang berusaha menerima Roh Kudus meskipun hati mereka penuh dengan dosa. 
Kalau anda sungguh-sungguh mau menerima Roh Kudus dan memiliki persekutuan denganNya, anda perlu percaya kepada Injil air dan Roh yang indah itu dan menerima penebusan. Apakah anda masih seorang berdosa? Kalau demikian, anda bisa mendengar Injil yang benar dari mereka yang sudah menerima Roh Kudus. Mereka yang ingin memiliki persekutuan dengan Roh Kudus harus memiliki kehausan di dalam hati mereka dan percaya kepada Injil air dan Roh yang indah itu.
Hanya orang-orang benar yang bisa mendengar perkataan Roh Kudus melalui gereja. Mereka bisa menjalani kehidupan iman mereka yang setia dengan mendengar kepada Injil yang indah itu, tetapi orang berdosa menjalani kehidupan mereka di bawah kutuk dan ditentukan untuk masuk ke neraka tanpa pernah mendengar Injil.
Anda harus belajar mengenai Injil air dan Roh. Mengapa anda perlu percaya kepada Injil ini? Sangat perlu bagi anda untuk keluar dari agama hukum dan membangun iman anda di dalam Injil yang indah itu yang didasarkan kepada Firman Allah. Murid-murid Yesus mengikuti Injil yang indah ini dan sekarang, Injil yang indah itu menjadi milik dari mereka yang telah menerima Roh Kudus. Injil air dan Roh yang indah itu sama persis dengan Injil yang dipercayai oleh para rasul di masa gereja mula-mula. Semua orang Kristen harus menerima Roh Kudus. Baru setelah mereka menerima Roh Kudus, mereka bisa menjadi anak-anak Allah. 
Mereka yang masih tidak percaya kepada Injil air dan Roh yang indah itu pasti masih memiliki dosa di dalam hati mereka. Mereka tidak bisa memiliki persekutuan dengan Roh Kudus. Agar dapat memliki persekutuan dengan Roh Kudus, mereka pertama-tama harus percaya kepada Injil air dan Roh yang diberikan Allah kepada mereka dan menerima Roh Kudus.
 
 

Alkitab berulangkali menyebutkan tentang Roh Kudus 


Berdiamnya Roh Kudus dimulai sejak kebangkitan Yesus. Saat ini adalah saat keselamatan dan saat pencurahan anugerahNya yang tidak terbatas. Tetapi sangat malang kalau kita tidak menerima Injil air dan Roh dan hidup tanpa memiliki persekutuan dengan Roh Kudus. 
Apakah anda memiliki persekutuan dengan Roh Kudus? Apakah anda terhalang untuk memiliki persekutuan dengan Roh Kudus karena dosa-dosa anda? Belajarlah mengenai Injil air dan Roh yang diberikan Allah dan percayalah kepadanya. Kalau anda percaya kepada Injil air dan Roh, Roh Kudus akan berdiam di dalam hati anda dan menyertai anda. Roh Kudus hanya berdiam di dalam hati mereka yang menerima Injil air dan Roh. Roh Kudus sering menyatakan kehendakNya di dalam hati orang-orang benar. Pelayanan Paulus dengan Roh Kudus adalah untuk mengabarkan Injil yang indah itu.
Bagaimana anda bisa mengetahui kalau seseorang sudah menerima Roh Kudus? Apakah tanda-tandanya? Tandanya adalah apakah seseorang sudah percaya atau belum kepada Injil air dan Roh. Kalau orang itu tahu dan percaya di dalam Injil air dan Roh yang indah itu, maka berarti ia adalah seseorang yang didiami Roh Kudus. 
Roh Kudus tidak tinggal di dalam mereka yang tidak percaya kepada Injil yang indah itu. Roh Kudus hanya berdiam di dalam mereka yang telah menerima pengampunan dosa yang datang dari baptisan yang diterima Yesus dari Yohanes dan darahNya di kayu salib. Apakah anda ingin memiliki persekutuan dengan Roh Kudus?
Tahukah anda Injil yang bagaimana yang harus anda percayai untuk dapat menerima Roh Kudus dan memiliki persekutuan dengan Roh Kudus? Injil yang indah itu ditemukan dalam iman kepada baptisan Yesus oleh Yohanes dan darahNya di kayu salib. Kalau anda tidak percaya kepada Injil air dan Roh, dosa-dosa anda tidak bisa diampuni dan Roh Kudus tidak bisa berdiam di dalam anda. Roh Kudus menuntut agar orang-orang harus percaya kepada Injil air dan Roh agar dapat menerimaNya.
Roh Kudus tidak bisa berdiam di dalam hati orang berdosa. Kalau anda mau menerima Roh Kudus, anda harus terlebih dahulu percaya kepada Injil yang indah itu untuk membersihkan anda dari segala dosa anda. Juga, kalau anda mau memiliki persekutuan dengan Roh Kudus, anda harus setia memberitakan Injil yang indah itu. Kalau anda mau dipimpin oleh Roh Kudus, anda harus selalu mengasihi Injil yang indah itu dan berusaha mengabarkannya kemanapun anda pergi. Roh Kuduslah yang memberitakan Injil air dan Roh.
Berdiamnya Roh Kudus terjadi hanya kepada orang-orang benar, yang sudah percaya kepada Injil yang indah itu. Hanya orang-orang benar, yang sudah percaya kepada Injil yang indah itu, bisa memiliki persekutuan dengan Roh Kudus. Injil yang indah yang diaminkan oleh Roh Kudus adalah Injil yang digenapi dengan baptisan Yesus oleh Yohanes dan darahNya (1 Yohanes 5:3-7). 
Petrus juga percaya kepada Injil yang indah itu dan berkata, “Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan - maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah - oleh kebangkitan Yesus Kristus” (1 Petrus 3:21). Di dalam Alkitab, “air” sering menunjuk kepada baptisan yang diterima Yesus dari Yohanes Pembaptis.
Mereka yang bisa menerima Roh Kudus sudah menerima penebusan melalui Injil yang indah itu dan bebas dari dosa-dosa mereka. Mereka yang percaya kepada Injil yang indah itu bisa menyembah Bapa di dalam roh dan kebenaran dengan dipimpin oleh Roh Kudus (Yohanes 4:23). Roh Kudus menolong orang-orang benar untuk menjalani kehidupan yang dipenuhi dengan Roh Kudus. Mereka yang telah didiami Roh Kudus bisa selama-lamanya memuji Tuhan. Roh Kudus menjamin bahwa kita adalah anak-anak Allah. Kita bisa selalu hidup di dalam Injil air dan Roh dan juga di dalam Roh Kudus.
 


Roh Kudus tidak memiliki persekutuan dengan mereka yang mendustai diri mereka sendiri 


Roh Kudus berkata kepada orang berdosa di dalam 1 Yohanes 1:8, “Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.” Roh Kudus tidak bisa berdiam di dalam mereka yang mendustai diri sendiri. Roh Kudus menegur orang berdosa dengan berkata, “Mengapa engkau tidak percaya kepada Injil yang digenapi dengan baptisan Yesus dan darahNya?” 
Kita akan melihat pengakuan dari seorang Kristen yang sudah dilahirkan kembali, yang pada mulanya percaya bahwa ia bisa menerima Roh Kudus tanpa bukti baptisan Yesus dan darahNya. Orang ini sekarang percaya kepada Injil air dan Roh dan sudah menerima Roh Kudus. Di sini akan ditekankan secara jelas mengenai di mana Roh Kudus berdiam.
“Allah mulai hidup di dalam kehidupan saya waktu saya mulai menyadari alasan keberadaan saya di dunia ini. Pada saat saya melihat diri saya sendiri, saya memikirkan mengenai kelemahan saya untuk menjalani kehidupan yang kejam ini sendiri kemudian membuat saya mulai mencari Allah. Saya tidak membuat penyelidikan khusus mengenai Allah, tetapi secara alamiah menerima keberadaanNya karena Ia memang tidak kelihatan, tetapi Ia ada. Tentu saja saya bertanya, “Apakah Ia benar-benar ada?” tetapi kalau pikiran seperti itu terlintas di dalam pikiran saya, saya sudah merasa takut, karena saya sungguh-sungguh percaya bahwa Ia adalah Pencipta segala sesuatu. 
Mereka yang menolak Allah nampaknya bodoh, tetapi dalam beberapa segi lebih kuat dari pada saya. Mereka nampaknya bisa melalui segala sesuatu dengan kekuatan mereka sendiri sementara saya nampaknya seperti orang yang lemah dan tidak tahu apa-apa. Tetapi karena saya memiliki pengharapan akan kehidupan sesudah kematian, saya memandang kepada Allah dengan penghormatan yang lebih besar lagi. Saya mulai berpikir apakah surga merupakan suatu tempat bagi orang-orang seperti saya yang selalu merasa kurang. Dan pertanyaan itu membuat saya lebih berharap lagi untuk masuk ke Firdaus Surgawi itu.
Orang tua saya merendahkan mereka yang beragama, dan saudara-saudara saya pergi ke gereja tanpa penyerahan diri. Mereka berpikir bahwa ketaatan dan penyerahan diri saya kepada gereja pada akhirnya akan berhenti sendiri, sehingga mereka tidak pernah melarang saya pergi ke gereja sampai saya masuk SMP. Karena itu saya masuk ke gereja-gereja yang ada di sekitar rumah saya, berpindah dari satu gereja ke gereja lainnya sampai saya memutuskan untuk bergabung dengan sebuah gereja kecil di dekat rumah saya ketika saya masuk perguruan tinggi. 
Alasan saya datang ke gereja ini adalah karena gereja ini memberi penekanan yang kuat dalam Injil. Hamba Tuhan di gereja itu adalah seorang yang sangat rohani yang kelihatannya tidak pernah melakukan sesuatu yang melanggar Alkitab. Saya memiliki banyak alasan untuk hidup benar, meskipun saya sedang dalam keadaan tertekan dan stress karena studi saya. 
Alasannya adalah kalau orang-orang menyebut teman-teman segereja saya sesat, saya justru percaya bahwa gereja saya adalah gereja benar dan saya yakin bahwa saya akan masuk surga. Kepastian itu saya dapatkan dari Alkitab. Mereka berkata bahwa orang berdosa tidak akan bisa masuk ke gerbang surga, tetapi orang-orang dari gereja yang lain juga berkata bahwa hati mereka penuh dengan dosa. Saya juga percaya bahwa orang-orang yang datang ke gereja kami adalah orang-orang berdosa sebelum saya masuk ke gereja itu, sehingga saya tidak terlalu memperdulikan kritik itu. 
Tetapi mereka yang menyebut diri sebagai orang-orang Injili sangat berbeda dengan apa yang saya alami dahulu. Mereka berkata bahwa kalau kita percaya dengan cara yang benar, maka kita menjadi orang yang tidak berdosa. Dan hanya mereka yang tidak berdosa yang akan masuk ke surga. Mereka juga berkata bahwa Yesus menanggung penghakiman kita di kayu salib, sehingga kita bukan lagi orang berdosa, tetapi orang-orang benar. Pada mulanya saya tidak percaya kepada hal itu, tetapi pada waktu saya memikirkannya, hal itu menjadi masuk akal untuk saya. Saya masih muda dan kalau saya mau masuk surga, Allah hanya akan mengijinkannya kalau saya tidak berdosa, karena Allah membenci dosa. 
Gereja ini memiliki pengajaran yang berbeda dengan yang biasa saya ikuti, dan ritual ibadahnya juga sedikit berbeda. Tetapi karena surga adalah sebuah tempat dimana hanya beberapa orang yang terpilih saja yang bisa masuk, nampaknya orang-orang di gereja ini memiliki kepercayaan yang benar. Karena mereka menekankan tubuh dan darah Yesus, maka setiap Minggu kami mengadakan Perjamuan Kudus. Karena upacara ini didasarkan kepada perkataan Alkitab, saya mengikutinya. Tetapi kemudian saya tahu bahwa orang-orang di sana hanya mengikuti upacaranya tanpa mengetahui makna yang sesungguhnya.
Saya percaya bahwa Roh Kudus berdiam di dalam hati orang-orang percaya dan di hati orang-orang benar dan bahwa Allah mendengar doa-doa mereka. Karena itu, saya percaya bahwa Roh Kudus berdiam di dalam hidup saya. Saya begitu yakin bahwa Roh Kudus menyertai saya dan saya tidak pernah meragukan Injil yang saya percayai. Pada saat saya melewati masa-masa sulit, saya berbicara kepada Allah seolah-olah Allah memang berada di samping saya. Saya percaya bahwa Ia mendengar perkataan saya pada saat saya menceritakan kepadaNya hal-hal yang tidak bisa saya katakan kepada orang lain. Karena itu saya percaya dan berserah sepenuhnya kepadaNya.
Saya tidak bisa mengerti mereka yang pergi ke Kebaktian Kebangkitan Rohani untuk berkata-kata dalam bahasa roh dan saya mentertawakan mereka yang menghadiri kebaktian-kebaktian doa dan puasa. Ketika melihat usaha mereka yang demikian, saya berpikir, ‘Mengapa mereka melakukan usaha-usaha yang sia-sia seperti itu untuk menerima Roh Kudus? Roh Kudus hanya akan datang kepada seseorang kalau ia tidak berdosa, dan kemudian Ia akan tinggal tetap. Mereka pasti orang-orang berdosa. Roh Kudus tidak akan pernah datang kepada mereka bagaimanapun mereka berusaha.’ Saya merasa sangat kasihan kepada mereka. Saya merasa bahwa mereka begitu bodoh. Dengan pikiran seperti itu, saya sampai berpikir bahwa apa yang saya percayai adalah yang paling baik dan semua yang berbeda adalah dusta. 
Kesombongan hati saya mencapai puncaknya. Selama 10 tahun saya telah menjalani kehidupan keagamaan saya sendiri. Tetapi sejalan dengan berlalunya waktu, pertanyaan-pertanyan mulai muncul di dalam pikiran anugerah hati saya. Saya berpikir, “Saya tidak berdosa karena darahNya di kayu salib, tetapi apakah semua orang percaya juga tidak berdosa? Apakah mereka percaya kepada Injil yang ini juga?” Saya tidak tahu mengapa saya mulai mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini. Pertanyaan-pertanyaan ini melintas begitu saja di dalam pikiran saya dan saya tidak bisa bertanya kepada siapapun. Saya rasa hal itu adalah kepercayaan pribadi dan saya tidak boleh mengganggu. Dan saya tahu bahwa sangat tidak sopan kalau saya mengajukan pertanyaan seperti itu.
Tetapi saya mulai mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu kepada diri saya sendiri. Pada saat saya masuk ke perguruan tinggi, saya mulai melakukan hal-hal yang biasanya dilarang dalam agama, dan hati saya mulai merasakan kegelapan dan kepercayaan saya mulai memudar. Saya tidak lagi merasa yakin dengan kepercayaan saya. ‘Bisakah saya menyebut diri saya orang benar? Benarkah Yesus membasuh dosa-dosa saya?’ Di tengah semua kebingungan itu, saya memaksa diri saya untuk berpikir mengenai Injil Salib dan saya mencuci otak saya sendiri dengan itu. Tetapi semakin saya memaksa diri saya, saya menjadi semakin terhilang dan saya tidak menghadiri ibadah-ibadah gereja lagi. Saya memakai aktifitas kelompok saya sebagai alasan. 
Di tengah semua kebingungan dan kekacauan itu, akhirnya saya menemukan kebenaran. Saya mendengar Injil air dan Roh dan hal itu seperti kilat bagi saya. Pengaruh dari Injil itu begitu besar sampai saya menangis. Tetapi dengan mendengar Injil itu, saya harus mengakui bahwa semua yang saya percayai selama ini ternyata palsu.
Saya tidak pernah menyerahkan dosa-dosa saya kepada Yesus. Saya memang percaya bahwa Yesus sudah menanggung dosa saya dan bahwa saya tidak lagi berdosa, tetapi bukan itu yang paling utama. Mengapa Yesus datang ke dunia ini untuk dibaptiskan? Apakah karena Ia ingin menunjukkan bahwa Ia lemah lembut? Atau untuk membuktikan kedatanganNya sebagai manusia? Atau untuk menjadi nubuat atas kematianNya? Saya tidak pernah bermimpi bahwa pengetahuan saya mengenai baptisan merupakan sesuatu yang sangat penting. Yang benar adalah bahwa Yesus dibaptis oleh Yohanes, sebagai wakil umat manusia, dan dengan baptisan itu, segala dosa kita ditanggungkan kepadaNya.
‘Oh! Itulah sebabnya mengapa Yesus menjadi Anak Domba Allah yang menanggung dosa-dosa kita!’ Sekarang semuanya nampak masuk akal. ‘Yesus dihakimi di kayu salib bagiku. Itulah sebabnya aku tidak memiliki dosa lagi di dalam hati!’ Pada saat saya mengetahui Injil air (baptisan Yesus) darah (kayu salib) dan Roh Kudus (Yesus adalah Allah), dosa-dosa di dalam hati saya lenyap. 
Sekarang saya benar-benar tidak berdosa dan orang benar dan Roh Kudus berdiam di dalam saya. Kepercayaan yang saya miliki kepada kayu salib belum cukup untuk membasuh dosa-dosa saya. Kalau anda tidak tahu pasti bagaimana dosa-dosa anda ditanggungkan kepada Yesus, dosa-dosa anda tidak bisa diampuni dan Roh Kudus tidak bisa berdiam di dalam hati anda. Saya bersyukur kepada Tuhan. Saya mampu menerima Roh Kudus melalui Injil yang indah itu. 
Tanpa usaha sedikitpun, saya diampuni melalui Injil air dan Roh dan Roh Kudus berdiam di dalam saya sekarang dan selamanya. Sekarang saya bisa dengan yakin berkata bahwa saya orang yang tidak berdosa dan bahwa Kerajaan Allah sudah menjadi bagian saya. Saya mengambil kesempatan ini untuk bersyukur kepada Tuhan yang memberikan kepada saya berkat yang demikian besar tanpa harus membayar. Haleluya!
Mereka yang menerima Roh Kudus bisa berkata bahwa mereka tidak berdosa di hadapan Allah. Tidak peduli berapa lama anda percaya kepada Yesus, kalau anda tidak percaya kepada Injil yang indah yang Allah berikan kepada kita, anda tetap memiliki dosa di dalam hati anda. Orang-orang seperti itu mendustai diri mereka sendiri dan mendustai Allah. Orang-orang seperti itu belum pernah bertemu dengan Tuhan. Kalau seorang berdosa ingin memiliki persekutuan dengan Roh Kudus, ia harus berhenti mendustai diri sendiri dan mengakui bahwa ia juga berdosa. Hanya dengan demikian saja ia memenuhi syarat untuk percaya kepada Injil air dan Roh. Mereka yang percaya kepada Injil yang indah itu layak menerima Roh Kudus.
Apa yang dikatakan Roh Kudus kepada orang-orang berdosa? Ia menasehati mereka untuk memperoleh pengampunan dosa dengan percaya di dalam Injil yang indah itu yang digenapkan dengan baptisan Yesus dan darahNya. Kalau anda berkata bahwa anda tidak berdosa pada saat anda melakukan dosa, maka anda tidak akan pernah menerima Roh Kudus. Mereka yang tidak percaya kepada Injil air dan Roh dan berkata bahwa mereka tidak pernah berdosa mendustai Allah dan diri mereka sendiri. Orang berdosa harus tahu Injil air dan Roh yang indah itu dan menerima Roh Kudus. Hanya setelah itu mereka bisa dibebaskan dari hukuman Allah yang begitu ngeri.
 


Orang-orang benar bisa memiliki persekutuan dengan Roh Kudus dengan mengakui dosa 


Saya berbicara kepada mereka yang percaya kepada Injil air dan Roh dan dengan demikian, telah menerima Roh Kudus. Mari kita melihat kepada apa yang dikatakan Allah kepada orang-orang benar. Dalam 1 Yohanes 1:9 dikatakan, “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” Ayat ini mengandung arti bahwa kita bisa membasuh dosa-dosa tindakan kita dengan mengingatkan diri kita dan percaya kepada Injil yang indah itu yang menyatakan bahwa Yesus menanggung dosa kita pada waktu Ia dibaptis dan ia memperdamaikannya dengan penyalibannya. Orang-orang benar perlu mengakui dosa-dosa tindakan mereka kepada Allah. Hanya setelah itu mereka memiliki persekutuan dengan Roh Kudus. Orang-orang benar harus mengakui dosa-dosa tindakan mereka dan terus percaya di dalam Injil yang indah itu. 
Dahulu, Injil yang indah tentang baptisan Yesus dan darahNya membasuh segala dosa kita dan karena itu, orang-orang benar harus percaya kepada Injil itu dan bebas dari segala dosa mereka. Tuhan telah mengampuni dosa mereka melalui Injil air dan Roh. Orang-orang benar harus percaya kepada Injil yang indah itu untuk bisa bebas dari dosa mereka. Orang-orang benar bisa menguduskan hati mereka dengan percaya kepada Injil air dan Roh yang indah itu pada saat mereka dicemari oleh dosa-dosa tindakan mereka.
Tuhan kita telah membasuh segala dosa orang-orang benar sejak dahulu melalui baptisan Yesus dan darahNya. Karena itu, mereka yang percaya sudah sungguh-sungguh bebas dari dosa mereka. Namun, orang-orang benar harus mengakui dosa-dosa mereka di hadapan Allah. Lalu mereka harus kembali kepada iman di dalam baptisan Yesus dan darahNya, yang membentuk Injil yang indah itu, agar bebas dari segala dosa mereka. Dengan demikian, mereka bisa senantias menghidupi suatu kehidupan baru yang disertai oleh Roh Kudus. Mereka yang bisa memandang kepada Allah tanpa mengingat kelemahan mereka bisa memiliki persekutuan yang benar dengan Allah karena Injil air dan Roh yang indah itu.
 

Bagaimana kita bisa memperoleh perasaan yang benar tentang persekutuan dengan Roh Kudus?

Ada begitu banyak orang yang mengharapkan untuk memiliki persekutuan dengan Roh Kudus. Tetapi mereka tidak tahu bagaimana untuk menjadikan hal itu sebagai kenyataan, meskipun mereka telah menerima Yesus Kristus. Semua orang bisa menerima Roh Kudus dengan percaya kepada Injil air dan Roh. Sejak itulah persekutuan dengan Roh Kudus bisa dimulai. 
Demikian juga, satu-satunya jalan agar seorang benar bisa memiliki persekutuan dengan Roh Kudus adalah dengan mengetahui dan percaya di dalam kebenaran Injil air dan Roh. Persekutuan antara seorang benar dengan Roh Kudus tidak bisa diperoleh tanpa Injil yang benar. Bagaimana dengan persekutuan dengan Roh Kudus itu sendiri? Hal itu hanya mungkin terjadi dengan percaya kepada kebenaran Injil yang indah itu.
 

Allah berkata bahwa manusia berdosa sepanjang kehidupan mereka

Dalam 1 Yohanes 1:10 dikatakan, “Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.” Tidak ada seorangpun yang tidak berdosa di hadapan Allah. Alkitab berkata, “Di bumi tidak ada orang yang saleh: yang berbuat baik dan tak pernah berbuat dosa” (Pengkhotbah 7:20). Semua manusia berdosa di hadapan Allah. Kalau ada orang yang berkata bahwa ia tidak berdosa, maka ia adalah seorang pendusta. Manusia berdosa sepanjang kehidupan mereka sampai mereka mati dan itulah sebabnya Yesus dibaptiskan oleh Yohanes untuk menanggung dosa mereka. Kalau kita tidak berdosa, maka kita tidak akan perlu percaya kepada Allah sebagai Juruselamat kita.
Tuhan berkata, “FirmanKu tidak ada di dalam kamu.” Kepada mereka yang berpikir bahwa diri mereka tidak berdosa. Kalau seseorang tidak memiliki iman kepada Injil air dan Roh yang indah itu, ia layak dibinasakan. Kalau seorang benar atau seorang berdosa berkata bahwa ia tidak pernah melakukan dosa di hadapan Allah, maka ia tidak layak untuk percaya kepada Injil yang indah itu.
Allah memberikan kepada semua orang anugerah yang ajaib dan Injil yang indah itu. Kita mengakui segala dosa kita dan bertobat agar mendapatkan pengampunan dosa dengan Injil yang indah itu. Kita bisa kembali kepada Injil yang indah itu yang diberikan Allah kepada kita sebagai pengampunan dosa kita dan percaya kepada Injil itu untuk dapat memiliki persekutuan dengan Roh Kudus. Perasaan persekutuan dengan Roh Kudus yang sesungguhnya adalah di dalam Injil air dan Roh, dan hanya mereka yang memiliki Injil air dan Roh bisa memiliki persekutuan dengan Allah. 
Manusia jauh dari Allah karena dosa-dosa yang diwarisi dari Adam dan Hawa. Tetapi sekarang kita, yang sudah mewarisi benih dosa, bisa memandang ke depan untuk memiliki persekutuan dengan Allah lagi. Untuk mendapatkannya, kita harus kembali kepada iman di dalam Injil Yesus Kristus, Injil air dan Roh dan mendapat pengampunan dari dosa yang sudah menjauhkan kita dari Allah. 
Mereka yang percaya kepada Injil yang indah itu akan diselamatkan dari dosa-dosa mereka dan Allah akan memenuhi mereka dengan Roh Kudus. Orang-orang benar bisa memiliki persekutuan dengan Allah, karena mereka telah menerima Roh Kudus. Mereka yang telah terputus hubungannya dengan Allah karena dosa-dosa harus kembali kepada Injil air dan Roh yang indah itu. Hanya dengan cara demikian mereka bisa sungguh-sungguh memiliki persekutuan dengan Allah.
Berdiamnya Roh Kudus datang melalui iman kepada Injil yang indah itu. Kita harus tahu bahwa berdiamnya Roh Kudus hanya terjadi melalui percaya kepada Injil air dan Roh. Percaya kepada Injil yang indah itu membuka jalan yang baru bagi Allah. Allah akan meruntuhkan tembok pemisah yang memisahkan antara kita dengan Dia, karena dosa asal dan dosa tindakan kita, dan kemudian memungkinkan kita memiliki persekutuan dengan Allah melalui iman kita kepada Injil air dan Roh yang indah itu. 
Kita harus memantapkan persekutuan dengan Roh Kudus sekali lagi. Persekutuan dengan Roh Kudus yang sesungguhnya dapat diperoleh melalui pemahaman kepada Injil air dan Roh agar bisa memiliki ketaatan kepada iman. Persekutuan dengan Roh Kudus terjadi ketika kita memiliki iman kepada kanyataan mengenai pengampunan atas segala dosa kita dari Injil yang indah itu. Mereka yang belum pernah menerima pengampunan dosa tidak bisa memiliki persekutuan dengan Roh Kudus. Dengan kata lain, tidak ada seorangpun yang bisa memiliki persekutuan dengan Roh Kudus tanpa percaya kepada Injil air dan Roh. 
Kalau untuk memiliki persekutuan dengan Roh Kudus merupakan sesuatu yang sulit bagi anda, maka anda harus mengakui bahwa anda tidak percaya kepada Injil air dan Roh dan bahwa dosa-dosa anda belum diampuni. Apakah anda rindu untuk memiliki persekutuan dengan Roh Kudus? Percayalah kepada Injil yang digenapi melalui baptisan Yesus dan darahNya. Hanya dengan cara itulah anda akan menerima pengampunan dosa dan kemudian anda akan menerima Roh Kudus di dalam hati anda. Injil yang indah ini akan memampukan anda memiliki persekutuan dengan Roh Kudus.