Adakah orang-orang yang, sementara mengejar kebenarannya sendiri, tidak percaya kepada Injil air dan Roh? Kitab Suci mengatakan bahwa orang-orang yang demikian, dengan tidak percaya kepada kebenaran Allah dan justru mengejar kebenarannya sendiri, adalah orang-orang yang melawan Allah. Apa yang akan dilakukan orang-orang seperti itu?
Apakah Allah merencanakan memberikan kepada semua manusia keselamatan dariNya, yang adalah kebenaran Allah, dan mengutus Yesus Kristus melalui bangsa Israel? Tentu saja! Yesus begitu sangat menghendaki menyelamatkan semua orang berdosa dari dosa-dosanya sehingga Ia datang ke bumi ini, disalibkan di kayu Salib, dan bangkit dari kematian. Ia datang, dengan kata lain, untuk menyelamatkan semua yang percaya kepadaNya.
Allah Bapa mengutus Yesus Kristus kepada orang Israel untuk menyelamatkan mereka dari dosa-dosa mereka, tetapi orang Israel tidak mau menerima Yesus, kebenaran Allah. Justru, mereka terobsesi oleh pengejaran akan kebenarannya sendiri. Lebih lagi, mereka tidak bisa menerima Dia sebagai Mesias bagi bangsa mereka dan Juruselamat untuk jiwa mereka.
Paulus mengatakan bahwa ada orang-orang yang diutus Allah, dan melalui merekalah Injil yang indah bisa didengar. Injil yang didengar dari para hamba Allah yang diutusNya adalah Injil yang mengandung kebenaran Allah. Anda tidak boleh melewatkan kesempatan ini. Hanya dengan mendengar Injil air dan Roh ini, yang diberitakan oleh para hamba Allah yang mengenal dan percaya kepada kebenaranNya, anda bisa percaya bahwa Allah sudah memberikan kepada anda pengampunan dosa dan kebenaranNya.
Injil air dan Roh adalah berita yang paling baik dan paling indah di dunia ini. Berita itu begitu indah dan baik yang sudah menyelamatkan orang berdosa dari segala dosanya. Berita indah ini melengkapi kembali jiwa manusia karena Injil air dan Roh yang diberikan Allah memang makanan rohani bagi jiwa.
Dalam Injil penebusan yang indah yang diberikan oleh Allah adalah kuasa untuk mengampuni dosa-dosa semua manusia. Injil air dan Roh memiliki kuasa berkat untuk memberikan kepada kita damai di dalam pikiran kita dengan pengampunan dosa kita.
Berpusat kepada hukum Allah, bangsa Israel sangat sibuk mengejar kebenarannya sendiri. Karena mereka berpikir bahwa kebenaran mereka sendiri berlimpah karena ketaatan mereka kepada hukum Taurat, mereka tidak menerima Yesus sebagai Juruselamat mereka. Mereka begitu bersemangat mengejar pekerjaan hukum Taurat sehingga mereka bahkan tidak menoleh kepada kebenaran Allah. Mereka tidak bersedia menerima Tuhan sebagai Juruselamat mereka sampai sekarang, dan masih berusaha mengejar kebenaran mereka sendiri.
Apakah Kitb Suci menjelaskan bahwa bangsa Israel berbalik melawan kebenaran Allah untuk memantapkan kebenaran mereka sendiri? Berbicara mengenai bangsa Israel yang begitu terobsesi oleh hukum Taurat, Paulus menegur iman mereka dengan mengatakan, “Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya” (Roma 10:4).
Iman legalistik yang mengejar kebenaran diri sendiri bukanlah iman yang benar di hadapan Allah. Ketika bangsa Israel dikuasai keinginan hanya mau mengikuti hukum Taurat Perjanjian Lama, mereka tidak bisa mengerti bahwa Yesus, yang menjadi kebenaran Allah, adalah Juruselamat mereka, dan bahkan berbalik melawan Dia. Dalam semangat mereka untuk membanggakan diri mereka sebagai umat pilihan Allah dimana Firman Allah diberikan kepada mereka dan mereka mentaatinya, bangsa Israel kemudian menjadi sebuah bangsa yang berbalik melawan kebenaran Allah.
Apakah anda sangat ingin untuk memantapkan kebenaran anda sendiri?
Masalah dengan semangat bangsa Israel menegakkan hukum Taurat adalah karena mereka sangat berkehendak memantapkan kebenaran mereka sendiri. Karena kebenaran mereka sendiri, kebenaran Allah yang ditetapkan oleh Tuhan kita menjadi terabaikan.
Akibat dari iman legalistik bangsa Israel adalah mereka akhirnya berbalik melawan kebenaran Allah; jadi, mereka masih belum menyadari betapa parahnya akibatnya. Apa kebaikan atau untungnya mereka mengejar pekerjaan hukum Taurat yang diberikan kepada mereka? Keinginan mereka untuk mengikuti Firman Allah hanya berakhir sebagai hambatan untuk mengenal dan percaya kepada kebenaran Allah. Sekali lagi, kita harus menyadari bahwa “semangat” mereka yang tidak memiliki pemahaman yang benar mengenai hukum Taurat hanya akan membawa mereka berbalik melawan kebenaran Allah.
Kitab Suci dengan jelas mengatakan bahwa, kepada semua orang yang percaya, Yesus menjadi akhir dari hukum Taurat bagi kebenaran. Tuhan kita menggenapi kebenaran Allah dengan menanggung segala dosa dunia dengan baptisan dan curahan darahNya di kayu Salib, semua untuk menghapus dosa-dosa baik orang Israel maupun orang-orang non Yahudi. Dengan itu, Injil air dan Roh yang mengandung kebenaran Allah, bukan hukum Taurat, sudah menjadi sumber ketenangan di padang pasir bagi semua orang berdosa. Injil air dan Rohlah yang menghapus segala dosa kita dan menyediakan dukungan yang sungguh kepada kita. Apa lagi selain Injil air dan Roh dimana orang-orang berdosa di dunia ini bisa menemukan dukungan di dalam hatinya?
Di sini di dalam Kitab Roma, Paulus mengatakan bahwa memantapkan kebenaran sendiri tanpa percaya kepada kebenaran Allah adalah dosa besar. Injil yang bagaimana yang akan menjadi Injil yang indah bagi kita, orang-orang non Yahudi? Injil yang mengatakan bahwa Tuhan kita Yesus menanggung segala dosa dunia dengan baptisanNya.
Injil ini adalah Injil yang tercatat di dalam Matius 3:13-17, yang menyaksikan bahwa Yesus menanggung segala dosa dunia: “Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya. Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: “Akulah yang perlu dibaptis olehMu, dan Engkau yang datang kepadaku?” Lalu Yesus menjawab, kataNya kepadanya: “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.” Dan Yohanes pun menurutiNya. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atasNya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah AnakKu yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan.” Beginilah Yesus menanggung segala dosa dunia ke atas diriNya dengan baptisanNya oleh Yohanes.
Paulus menegur kaum legalis yang tidak percaya kepada kebenaran Allah dengan bertanya, “Siapakah akan naik ke sorga? yaitu: untuk membawa Yesus turun.” (Roma 10:6) Dengan kata lain, pertanyaan ini berarti, “Siapa yang bisa diselamatkan dari dosa hanya dengan mentaati hukum Taurat?” Tujuan pertanyaan Paulus adalah untuk menggaris bawahi inti bahwa mentaati hukum Taurat tidak akan pernah membawa keselamatan dari dosa. Ia mengatakan, dengan kata lain, bahwa tidak ada yang bisa kita lakukan untuk membersihkan diri kita dari dosa.
Paulus sering berbicara mengenai kebenaran Allah dalam surat-suratnya. Jawaban Paulus kepada iman yang benar dapat ditemukan di dalam Roma 10:10, dimana dikatakan, “Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.” Injil yang diberitakan oleh Paulus adalah Injil yang mengatakan bahwa kita bisa menerima kebenaran Allah dengan percaya kepada baptisan Tuhan dan darahNya kita di kayu Salib, yang melaluinya kebenaran Allah dinyatakan. Kita harus percaya bahwa Tuhan memberikan kepada kita Injil air dan Roh, dan bahwa Ia memberikan kepada semua orang yang percaya kepada Injil ini damai sejati di dalam pikirannya.
Iman sejati datang dari mendengar Firman Allah
Apa yang dikatakan Paulus kepada kita mengenai iman sejati? Roma 10:17 mengatakan, “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Kristus.” Iman sejati, dengan kata lain, datang ketika kita mendengar Injil bahwa hambaNya, yang melaluinya Allah berbicara, memberitakan FirmanNya.
Keyakinan kita akan iman sejati datang dengan mendengar Firman Allah, dan karena itu supaya menjadi orang-orang yang memiliki iman sejati, kita harus mendengar dan percaya kepada FirmanNya. Hanya dengan mendengar Firman Allah kita bisa memiliki iman sejati dan hanya dengan ini iman kita bisa bertumbuh. Inilah sebabnya Allah mengutus kami hamba-hambaNya, yang memberitakan kebenaranNya.
Ketika kita percaya kepada Injil air dan Roh yang diberikan kepada manusia oleh Allah, kita bisa menerima pengampunan dosa dan memiliki ketenangan hati. Pembebasan dari dosa hanya mungkin dengan percaya kepada kebenaran Allah, yang darinya kita akan menemukan damai dalam pikiran kita.
Tidak pernahkan kita diberitahu bahwa kebenaran Tuhan kita akan menghapuskan semua air mata dan membebaskan kita dari semua sakit dan derita? Tentu saja pernah. Dengan percaya kepada kebenaran Injil air dan Roh yang diberikan Allah, semua sakit kita akan diangkat. Injil air dan Roh adalah berita yang paling indah di dunia ini dan penggenapan kebenaran Allah.
Allah mengutus Tuhan kita, yang menggenapi kebenaranNya, kepada bangsa Israel, tetapi yang karena mengejar kebenaran mereka sendiri, menolak untuk berbalik kepadaNya. Apa, kemudian, yang dilakukan Allah? Supaya bangsa Israel iri, Allah memberikan Injil, penggenapan kebenaranNya, kepada orang-orang non Yahudi. Apakah Allah, kemudian, memberikan kesempatan kepada orang-orang non Yahudi untuk percaya kepada Injil air dan Roh? Memang, Ia memberikan kesempatan kepada mereka untuk percaya kepada Injil air dan Roh, meskipun ketika mereka tidak mencari Dia atau menyebut namaNya, dan lebih jarang menyembahNya dibandingkan bangsa Israel.
Inilah sebabnya orang-orang non Yahudi bisa menjadi anak-anak Allah dengan percaya kepada berita indah penggenapan kebenaranNya. Ini juga mengapa Kitab Suci mengatakan bahwa kebenaran Allah dihormati dan dimuliakan di luar bangsa Israel.
Berapa banyak orang yang sungguh-sungguh mengucap syukur kepada Tuhan karena Ia memberikan kepada kita Injil air dan Roh yang sudah menggenapi kebenaran Allah? Tuhan kita sudah menghapus segala dosa dunia dengan Injil air dan Roh yang indah. Namun, terlalu banyak orang Kristen yang tidak percaya kebenaran ini. Apakah kita, kemudian, memiliki kebenaran di dalam diri kita yang bisa kita tunjukan di hadapan Allah? Tidak! Lalu, mengapa kita tidak percaya? Apakah ini karena kita tidak tahu Injil apa yang menggenapi kebenaran Allah? Tetapi mengenal Injil ini sangat sederhana.
Kita, juga, adalah orang-orang yang akan mengejar kebenaran kita sendiri, sama seperti yang dilakukan orang Israel, tetapi Allah menyelamatkan kita dari segala dosa dengan memberikan kepada kita Injil air dan Roh yang indah. Kita bersyukur kepada Tuhan yang memberikan Injil air dan Roh kepada kita, penggenapan kebenaran Allah, untuk kita percayai.
Jangan berkata, “Siapa yang akan naik ke surga?”
Ayat 6 mengatakan, “Tetapi kebenaran karena iman berkata demikian: “Jangan katakan di dalam hatimu: Siapakah akan naik ke sorga?”, yaitu: untuk membawa Yesus turun.” Penebusan kita dan pelayanan kita kepada Injil kebenaran hanya bisa terjadi karena iman kita kepada Injil air dan Roh, bukan karena usaha kita. Kalau bukan karena iman kita kepada kebenaran yang menggenapi kebenaran Allah, kita tidak akan menjadi apa-apa selain orang berdosa, sebagai orang legalis yang mengejar kebenaran sendiri, yang menjengkelkan Allah.
Sama seperti keselamatan kita datang dengan percaya kepada kebenaran Allah, kita juga bisa hidup bagi Tuhan kita dengan memiliki iman kepada kebenaran ini. Kekuatan bagi kita untuk maju dalam kehidupan kita datang dari iman kepada kebenaran Allah, saat pengetahuan kita akan kebenaran ini muncul karena iman kita kepada Injil air dan Roh.
Adakah kebenaran lain selain iman kepada kebenaran Allah bagi mereka yang ditebus? Tidak ada. Hakekat kekristenan adalah berpusatkan kepada iman, dan tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa keseluruhan isi iman Kristen adalah kebenaran Allah. Mereka yang dibenarkan bisa hidup dan memberitakan Injil dengan iman mereka kepada kebenaran ini. Apakah mereka yang percaya kepada kebenaran Allah, kemudian, juga menghadapi kesulitan? Ya. Tetapi dengan iman kepada kebenaran Allah, mereka bisa mengatasi semua bahaya, saat mereka percaya dan yakin bahwa Allah akan membereskan masalah mereka. Kepercayaan yang demikian berasal dari iman kepada kebenaran Allah.
Bagaimana dengan iman lain yang tidak mencakup kebenaran Allah? Apakah mereka itu iman jenis yang salah, yang didasarkan kepada perbuatan manusia? Benar sekali. Iman mereka yang percaya kepada Yesus, tanpa percaya kepada kebenaran Allah, bukan iman yang benar.
Dapatkah anda dan saya ditebus dari dosa-dosa kita tanpa terlebih dahulu percaya kepada kebenaran Allah? Bisakah kita beriman kepada Allah tanpa beriman kepada kebenaranNya? Keduanya sangat tidak mungkin. Kekuatan orang benar untuk melayani Tuhan datang dari kuasa Roh Kudus, yang diberikan kepada mereka sebagai anugerah untuk iman mereka kepada kebenaran Allah. Bisakah anda hidup di dunia ini hanya dengan kekuatan anda atau milik duniawi anda? Bisakah anda menemukan damai pikiran dengan semuanya itu?
Kita bisa melayani Injil dengan damai dengan percaya kepada kebenaran Allah. Mereka yang melayani Injil air dan Roh memiliki iman, keberanian, kekuatan, dan damai. Orang benar yang tidak melayani Injil air dan Roh, penggenapan kebenaran Allah, tidak memiliki damai dan keberanian. Apakah pikiran orang benar membutuhkan keberanian? Ya. Mereka membutuhkan damai bukan hanya untuk memberitakan Injil air dan Roh, tetapi juga untuk menghidupi kehidupan mereka sampai tingkat sepenuhnya.
Apakah pikiran anda damai? Kalau anda hidup untuk diri anda sendiri, tidak akan ada alasan untuk damai di dalam pikiran anda bertumbuh. Mengapa anda akan membutuhkan damai atau iman kalau yang anda butuhkan untuk memenuhi keinginan daging hanyalah hidup dalam daging? Tetapi kalau anda melayani Allah, damai di dalam pikiran anda juga perlu bertumbuh. Untuk melayani Injil yang menggenapi kebenaran Allah, iman dan damai anda harus dan memang akan bertumbuh.
Mereka yang percaya kepada Injil kebenaran Allah bertanggungjawab untuk menyebarkan damai mereka ke seluruh penjuru dunia. Karena ini bukan isu yang harus diperhatikan oleh seseorang saja, tetapi ada kebutuhan untuk menyebarkan damai pikiran yang diberikan Yesus Kristus kepada semua orang, kita perlu memberitakan Injil kebenaran Allah ke seluruh penjuru dunia. Damai Allah masih dibutuhkan untuk orang-orang lain, seperti juga bagi kita. Kita perlu meminta lebih banyak kepada Allah dalam usaha kita untuk menyebarkan damai ini kepada orang-orang lain. Ketika kita hidup untuk mengabarkan kebenaran Allah, damai pikiran kita selalu akan bertumbuh, dan kita akan menemukan tujuan kehidupan kita yang sangat jelas dan berharga.
Kalau anda mau belajar damai sejati yang diberikan oleh Allah, anda perlu tahu dan percaya kepada Injil yang menggenapi kebenaranNya. Anda perlu mengalami sendiri damai pikiran yang dipersiapkan Allah bagi anda.
Anda sudah melayani Tuhan dengan baik sampai sejauh ini, tetapi anda perlu terus melayaniNya dengan baik, sampai anda dipanggil ke hadiratNya, sehingga orang-orang lain bisa mendapat bagian damai anda. Ketika anda mencari damai dengan iman anda kepada kebenaran Allah, orang-orang yang percaya yang mengikuti jejak anda kepada penebusan juga bisa hidup bagi damai orang-orang lain.
Mereka yang muda dalam iman adalah orang-orang baru dalam perkara iman, dan terbatas kemampuannya untuk memahaminya. Tetapi ketika kita hidup oleh iman kita, mereka yang di belakang kita, meskipun membutuhkan waktu, akan pada akhirnya sampai kepada pemahaman mengenai bagaimana orang-orang yang ditebus menjalani kehidupannya dalam damai, dengan mengikuti jejak langkah kaki iman kita.
Apakah anda menemukan kesulitan untuk mengajar mereka yang mengikuti perjalanan anda untuk hidup oleh iman? Mengajar untuk kehidupan yang demikian tidak terjadi hanya dalam jangka waktu satu malam. Mungkin perlu waktu yang sangat lama sebelum anda bisa membawa mereka kepada jenis iman yang dibutuhkan untuk kehidupan damai. Tetapi pada waktunya, mereka yang sudah ditebus dengan percaya kepada kebenaran Allah akan belajar hidup dengan damai seperti orang-orang beriman, sama seperti orang percaya yang terdahulu yang melayani Allah menemukan damai pikiran dariNya, dengan belajar dari kita yang sudah menjalaninya.
Anda dan saya, kita semua harus hidup oleh iman di dalam kebenaran Allah. Orang benar harus hidup oleh iman mereka kepada Firman. Kehidupan kita di masa sekarang dan masa yang akan datang harus ditentukan oleh iman. Kitab Suci bertanya kepada kita, “Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakanNya?” (Romans 10:14) Karena kita percaya kepada kebenaran Allah, kita harus memberitakan Injil kepada dunia. Dengan iman, kita bisa mengatasi semua tantangan yang mungkin kita hadapi ketika kita memberitakan Injil.
Kehidupan orang benar yang tidak hidup oleh iman adalah mereka yang sudah kehilangan damai pikiran mereka. Percaya kepada kebenaran Allah memungkinkan manusia mendapatkan kedamaian pikiran mereka. Ketika kita percaya kepada Firman Allah dan kebenaranNya untuk segala sesuatu, kita akan diberi damai kita.
Anda harus berdiri teguh dalam damai dan iman anda dengan percaya kepada kebenaran Allah. Anda juga harus memuji Allah, karena Tuhan sudah memungkinkan anda untuk hidup dalam pembebasan kebenaran dan damaiNya. Kiranya anda menjalani kehidupan anda dengan memberitakan Injil, dengan iman kepada Allah, yang dariNya anda menerima damai anda.
Pernahkah kita mampu melihat dari Kitab Roma betapa sempurnanya kebenaran Allah itu? Roma menjelaskan dengan sangat terperinci mengenai kebenaran Allah ini. Kebenaran Allah yang kita bicarakan bukanlah kebenaran buatan manusia, tetapi buatan Allah, dan hanya Dia saja.
Kebenaran Allah adalah sempurna dan lebih dari cukup untuk menyelamatkan kita dari segala dosa. Dengan menanggung segala dosa dunia ke dalam baptisanNya, Yesus membereskan semuanya, dengan sempurna. Bahwa kita bisa percaya kepada Yesus Kristus adalah karena kenyataan kalau kebenaran Allah itu sempurna. Karena kebenaran Allah sepenuhnya menyelamatkan kita dari segala dosa kita, sangat penting bagi kita untuk percaya kepada Injil yang sudah menggenapi seluruh kebenaranNya.
Dengan percaya kepada kebenaran Allah, kita bisa menghidupi kehidupan kita untuk mengagumi, bersyukur, dan memujinya. Manusia bisa berdiam di dalam kekudusan Allah hanya dengan percaya kepada kebenaranNya. Dengan percaya kepada kebenaran ini, pikiran kita dibersihkan, kita bisa memuji Allah, dan kehidupan kita bisa kita lakukan untuk kemuliaanNya.
Kalau kebenaran Allah tidak sempurna, kita tidak akan bisa dibebaskan dari segala dosa kita. Meskipun dosa asal kita mungkin diampuni dengan percaya kepada Yesus, semua dosa yang kita lakukan setiap hari sejak itu akan selalu membutuhkan doa pertobatan harian.
Tetapi setelah kita ditebus dengan percaya kepada kebenaran Allah, yang dinyatakan di dalam Injil air dan Roh, kita kemudian bisa menyadari bahwa bahwa kebenaran Allah ini adalah mutlak. Inilah sebabnya saya bersyukur tiada batasnya akan kenyataan bahwa kebenaran Allah adalah bisa dipercayai serta sempurna untuk selamanya. Karena kebenaran Allah sudah membebaskan kita dari semua dosa yang mungkin kita lakukan dalam kehidupan kita, kita bisa diselamatkan dari dosa dengan percaya kepada kebenaranNya.
Mereka yang tidak bisa membandingkan antara kebenaran Allah dengan kejahatan manusia tidak bisa percaya kepada kebenaranNya karena mereka memang tidak bisa menyadari seberapa besarnya. Bahkan manusia yang paling sempurna tidak ada bandingannya dengan kebenaran Allah, dan inilah sebabnya kita percaya kepada kebenaranNya, dan kemudian diberi hak untuk berdiam di dalam kekudusanNya. Kita menjadi, dengan kata lain, mereka yang memuliakan Allah dengan percaya dan berdiam di dalam kebenaranNya.
Kita perlu memiliki pemahaman yang benar mengenai kebenaran Allah di dalam hati kita — yaitu, kita harus menyadari bahwa kebenaran Allah sudah sepenuhnya dan selengkapnya membebaskan kita dari segala dosa kita. Apakah kita tidak melakukan dosa yang tidak terhitung dalam kehidupan kita? Bagaimana, kemudian, Allah melakukan tindakan kebenaranNya yang sudah membebaskan kita dari dosa-dosa yang tidak terhitung itu? Ia menggenapinya dengan datang ke bumi ini dalam daging kita, menanggung segala dosa kita dengan dibaptiskan oleh Yohanes, mati di kayu Salib dan bangkit dari kematian — dengan menggenapi, singkatnya, seluruh kebenaran Allah.
Semua orang, tua dan muda, kaya dan miskin, kuat dan lemah, melakukan dosa. Siapa, kemudian, yang menyelamatkan kita dari segala dosa dunia ini? Yesus Kristus yang, dengan menggenapi kebenaran Allah, membebaskan kita dari segala dosa kita. Bahwa Allah mengutus Yesus untuk sepenuhnya menanggung segala dosa kita dan kemudian sepenuhnya menghapuskan semuanya adalah kebenaran Allah itu sendiri.
Tidak ada yang lain selain kebenaran Allah ini yang sudah menyelamatkan kita dari segala dosa kita. Kebenaran Allah sudah membebaskan kita dari segala dosa dunia sekaligus. Bukankah kebenaranNya secara penuh dan lengkap memang sangat sempurna? Kita menyebut kasih ini yang diberikan Allah kepada kita, yang tidak hanya akan bertahan selama hidup kita, tetapi juga sampai kekekalan, kebenaran Allah.
Seperti Yohanes Pembaptis mengatakan ketika ia melihat Yesus sehari setelah ia membaptiskanNya, “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.” (Yohanes 1:29). Kemudian Yesus berkata kepada Yohanes ketika ia menolak membaptiskanNya, “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kebenaran Allah” (Matius 3:15). Apa arti bagian ini? Artinya adalah kebenaran bahwa baptisan Yesus dan kematianNya di kayu Salib adalah kebenaran Allah itu sendiri. Kebenaran Allah ini tidak membuang kita ketika kita lemah dan kehilangan kemuliaanNya.
Kita hanya bisa memuji Allah dan memuliakanNya karena kasih yang berlimpah ini yang sudah menyelamatkan kita dan memungkinkan kita berdiam di dalam kebenaranNya. Mereka yang percaya kepada kebenaran Allah akan hidup bagi kebenaranNya sepanjang kehidupannya. Sangat lebih baik bagi kita untuk percaya kepada Allah dibandingkan dengan kepada manusia atau dunia. Kehidupan yang indah adalah kehidupan yang memberitakan Injil pembebasan sempurna dari dosa. Inilah sebabnya kita mutlak perlu mengenal dan percaya kepada kebenaran Allah.
Mereka yang sudah menerima pengampunan dosa akan bersaksi, “Yesus sudah menanggung segala dosa dengan dibaptiskan oleh Yohanes! Dan Ia menanggung hukuman menggantikan aku bagi segala dosa dunia!” Ketika kita percaya kepada kebenaran Allah, kita hanya bisa bersyukur kepadaNya untuk berkat itu.
Ketika anda tersandung karena kelemahan anda, jatuh ke dalam dosa karena daging, atau ketika anda putus asa dan malu atas dosa-dosa anda, pandanglah kepada kebenaran Allah yang sudah menjadikan anda lengkap. Tidakkah kebenaran Allah juga menjadikan kita orang benar? Tidakkah Yesus sempurna menanggung segala dosa kita melalui baptisanNya? Tidakkah penebusanNya menyelamatkan kita dari segala dosa kita, termasuk dosa-dosa yang akan kita lakukan di masa yang akan datang?
Hanya ketika kita percaya bahwa Yesus Kristus sudah menyelamatkan kita secara lengkap dan menyeluruh saja kita bisa percaya kepada kebenaran Allah. Hanya ketika kita percaya kepada kebenaran Allah kita akan dibenarkan. Mereka yang percaya kepada kebenaran Allah bisa menjadi alat bagi kebenaranNya. Kesempurnaan kebenaran Allah itu lengkap. Mereka yang mengejar kebenaran mereka sendiri, sementara tidak mengenal kebenaran Allah, hanyalah orang-orang bodoh yang merancang kebinasaan mereka sendiri, dan dikutuk Allah.
Perhatikan peringatan Paulus, “Mereka bersemangat mengikut Allah, tetapi tidak dengan pengetahuan.”
Bagaimana kita menjalani kehidupan iman, ditebus, dan menjadi umat Allah ketika kita tidak mengenal kebenaranNya? Mereka yang mengikuti hukum Taurat harus tahu bahwa dosa-dosa mereka akan membawa mereka kepada kebinasaan dan syukur kepada Allah yang sudah menyelamatkan mereka sepenuhnya. Bahwa Yesus sudah menjadi Juruselamat kita, bahwa kita percaya kepadaNya, dan bahwa kita memuliakan Dia adalah karena kita dan percaya kepada kebenaran Allah. Hanya dengan percaya kepada kebenaranNya ini saja kita menjadi anak-anakNya, tidak memiliki dosa, dan menerima kehidupan kekal. Mereka yang mengaku percaya kepada Yesus dan hidup dengan setia, tetapi tidak mengenal kebenaran Allah akan mendapatkan kutuk.
Paulus memberi kesaksian di surat Roma bahwa bangsa Israel, sementara tidak mengenal kebenaran Allah, berusaha memantapkan kebenaran mereka sendiri, dan dengan melakukannya, tidak taat kepada kebenaran Allah. Mereka juga harus percaya kepada kebenaran Allah.
Kita harus percaya bahwa Allah sudah membebaskan kita dari segala dosa dunia. Segala dosa kita termasuk ke dalam segala dosa dunia. Semuanya sudah lenyap dengan penggenapan kebenaran Allah. Apakah anda percaya kepada kebenaran ini?
“Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya”
Kebenaran Allah adalah kegenapan hukum Taurat. Alasannya adalah karena Yesus Kristus menjawab semua persyaratan hukum Taurat dengan menanggung segala dosa dunia dengan baptisan dan penyalibanNya.
Pasti bahwa upah dosa adalah maut, tetapi dituliskan bahwa kebenaran Allah adalah kegenapan hukum Taurat. Mengapa? Ini karena Allah Bapa sudah menyelamatkan kita sepenuhnya dengan mengutus AnakNya yang Tunggal ke bumi ini untuk dibaptiskan supaya menanggung segala dosa manusia, mati di kayu Salib, dan bangkit dari maut.
Percaya kepada kebenaran Allah dengan hati anda dan mengikuti kebenaran hukum Taurat adalah dua hal yang berbeda. Apakah anda menerima pengampunan dosa karena perbuatan anda? Apakah anda menerima keselamatan karena perbuatan baik anda sendiri? Semua agama lain di dunia mengajarkan cara demikian untuk membereskan masalah dosa-dosa anda dengan melakukan perbuatan baik. Pemahaman agama Budha mengenai dosa, contohnya, mengajar bahwa anda bisa menebus dosa-dosa di kehidupan yang lalu dengan melakukan perbuatan baik di dalam kehidupan sekarang. Apakah ini masuk akal untuk anda?
Seseorang hanya lahir satu kali dan mati satu kali, dan kemudian akan dihakimi. Karena semua manusia dilahirkan ke dalam dunia ini sekali dan kemudian kembali kepada Bapa, tidak ada yang akan kembali ke dunia ini dalam lingkaran kehidupan yang lain. Inilah sebabnya manusia harus ditebus dengan percaya kepada kebenaran Allah ketika ia ada di bumi ini. Betapa tidak masuk akal pengajaran Budha mengenai karma ini bukan?
Percaya bahwa kita sudah ditebus dari dosa-dosa kita adalah percaya kepada kebenaran Allah. Percaya kepada kebenaran Allah adalah percaya hanya kepada kebenaranNya saja, bukan kepada perbuatan kita sendiri. Bagaimana, kemudian, iman kebenaran Allah berbicara? Seperti yang tertulis di dalam Kitab Roma, ia berbicara demikian, “Jangan berkata di dalam hatimu: siapa yang akan naik ke surga?” Ini karena kebenaran Allah ditemukan dengan percaya di dalam hati seseorang, bukan dengan kekuatan fisik.
Kita menjadi anak-anak Allah dan manusia tidak berdosa yang menerima kehidupan kekal dengan percaya kepada kebenaran Allah. Karena kita tidak menyelesaikan dosa kita sendiri, tidak peduli bagaimanapun baiknya perbuatan kita, usaha kita hanya akan menjadikan semakin banyak dosa di hadapan Allah. Inilah sebabnya kita harus membuang iman yang demikian dan justru hanya percaya kepada kebenaran Allah untuk mengejar kebenaranNya. Beberapa orang bertanya, “Tidak bisakah kita diselamatkan hanya dengan percaya kepada Yesus meskipun kita tidak mengenal kebenaran Allah? Tidakkah ada tertulis bahwa siapa saja yang berseru memanggil nama Tuhan akan diselamatkan?” Tetapi keselamatan tidak hanya datang sekedar karena menyebut nama Yesus, tetapi dengan mengenal dan sepenuhnya percaya kepada kebenaran Allah.
Siapa saja yang percaya kepada kebenaran Allah tidak akan merasa malu
Ayat 11 mengatakan, “Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan.” Apa arti bagian ini? Siapa saja yang percaya kepadaNya tidak akan dipermalukan karena ia percaya kepada kebenaran Allah. “Barangsiapa yang percaya kepada Dia” menunjuk kepada orang yang percaya kebenaranNya.
Bagaimana dengan bagian, “Barangsiapa memanggil nama TUHAN akan diselamatkan?” (Roma 10:13) Ini berarti bahwa mereka yang mengenal dan percaya kepada Injil air dan Roh memanggil nama Yesus, saat mereka percaya kepada Dia sebagai Allah Juruselamat. Saat kita menerima keselamatan kita melalui kebenaran Allah, kita percaya bahwa penebusan kita diberikan dengan percaya kepada kebenaran ini.
Tanpa iman ini, dengan kata lain, tidak peduli berapa banyak kali kita memanggil nama Yesus akan sia-sia, kita tidak akan diselamatkan dari dosa kita. Karena Kitab Suci secara keseluruhan berbicara mengenai kebenaran Allah di dalam Yesus, memanggil nama Tuhan saja tidak akan membawa penebusan bagi kita.
Alkitab mengatakan mengenai kebenaran Allah sejak awal. Seperti yang tertulis di dalam Kitab Kejadian, Allah meletakan pohon pengetahuan yang baik dan buruk di Taman Eden, dan melarang Adam dan Hawa memakan dari pohon pengetahuan itu. Yang dilakukan Allah adalah menuntut adanya iman mereka kepada FirmanNya. Allah, dengan cara lain, mengharapkan agar mereka makan buah kehidupan untuk mendapatkan kehidupan kekal.
Firman Allah mengatakan, “Orang benar akan hidup oleh iman.” Kita, juga, hidup oleh iman di dalam kebenaran Allah sepanjang kehidupan kita—sejak ketika kita percaya kepadaNya dan diselamatkan sampai ketika kita menerima keselamatan kita, dan akhirnya, kita masuk ke dalam Kerajaan Surga.
Banyak orang Kristen di dunia ini mengatakan bahwa keselamatan dari dosa diberikan dengan percaya kepada Yesus, tetapi kenyataannya, terlalu banyak di antara mereka yang tidak dibebaskan dari dosa-dosa mereka karena mereka tetap tidak mengenal kebenaran Allah. Apakah akibatnya kalau manusia percaya kepada Yesus tanpa mengenal kebenaran Allah? Orang-orang yang demikian akan menunjukkan tanda-tanda luar bahwa mereka orang percaya yang taat melalui ibadah dan doa mereka. Tetapi karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah, mereka akan tetap hanya menjadi pelaku agama, dan juga tetap menjadi orang berdosa yang tidak dibebaskan.
Banyak orang dari lingkungan Kristen dan bangsa Israel tidak mengerti akan kebenaran Allah, dan karena itu tidak taat kepada kebenaranNya. Mereka yang percaya kepada Yesus, tetapi tidak percaya kepada kebenaran Allah, dimeteraikan oleh kebenaran ini. Ini bukan karena melakukan perbuatan baik, memberikan persembahan yang banyak, atau tidakan pribadi lainnya di hadapan Allah yang membuat orang-orang yang percaya kepada Yesus, selama mereka tetap tidak mengenal kebenaran Allah, menerima kebenaran ini.
Mereka yang percaya kepada kebenaran Allah percaya kepada kepadanya, apapun situasi yang ada di sekitar mereka, dan dengan demikian menghidupi kehidupan pujian dan ucapan syukur kepada kemuliaan Allah. Kepada mereka di antara kita yang percaya kepada kebenaran Allah, semakin kekurangan kita dinyatakan, semakin kebenaranNya bersinar terang di hadapan jiwa kita. Saya berdoa supaya anda juga mendapatkan penerangan yang demikian.
Bisakah kita menerima kebenaran Allah karena kita dalam taraf tertentu memiliki beberapa kebaikan di dalam daging kita? Tentu saja tidak! Tidak ada kebaikan di dalam diri kita, selain daripada kebenaran Allah. Karena Allah sudah secara sempurna menyelamatkan kita dari segala dosa kita dengan kebenaranNya, kita percaya dan memuji di dalam kebenaran ini. KebenaranNya sudah menyelamatkan kita sepenuhnya dari segala dosa kita.
Jangan terjebak kepada iman yang berpusat kepada perbuatan ketika anda memasuki sudut-sudut yang gelap di dalam kehidupan anda, tetapi selalu percayalah kepada kebenaran Allah, apapun situasi anda. Kebenaran Allah itu sempurna sampai kekal. Semua manusia di dunia ini harus mengenal kebenaranNya, dan mereka harus percaya kepada hal itu dengan taat kepada Injil air dan Roh. Karena begitu banyak yang mengaku memiliki iman kepada Yesus tetapi masih hidup seturut dengan kebenaran hukum Taurat, mereka harus memastikan bahwa mereka memang mengenal kebenaran Allah.
Paulus menyimpulkan dengan mengatakan bahwa Injil Allah menggenapi kebenaranNya. Tanpa pengetahuan akan Injil Allah yang sejati, tidak ada seorangpun yang akan bisa menjelaskan apa artinya kebenaranNya. Orang-orang itu mungkin mengatakan, ketika ditanya dalam diskusi mengenai makna kebenaran Allah, “Yesus adalah Juruselamat saya yang mati di kayu Salib, bangkit dari kematian, dan menyelamatkan saya dari segala dosa saya.” Tetapi mereka akan menambahkan bahwa mereka harus menaikkan doa pertobatan untuk dosa harian mereka, dan bahwa untuk menjadi sempurna, mereka akan dikuduskan secara bertahap.
Anda harus mengerti terlebih dahulu apa itu kebenaran Allah. Kalau anda mengenal diri anda sendiri dan kebenaran Allah, anda tidak akan memiliki pilihan lain kecuali percaya kepada kebenaranNya, karena anda akan menyadari betapa tinggi, besar, dan luasnya kebenaran Allah kalau dibandingkan dengan diri anda sendiri. Tetapi kalau anda tidak mengenal kebenaranNya, anda akan senantiasa terdorong dengan pengejaran akan kebenaran diri anda sendiri. Mereka yang terdorong oleh kebenaran mereka sendiri tidak sedang mentaati kebenaran Allah, karena mereka hanya ingin mengejar pembenaran diri mereka sendiri.
Kita harus mengenal kebenaran Allah sebelum kita bisa mempercayai dan mengucap syukur atasnya. Dengan mengenal kebenaran Allah, kita bisa percaya bahwa Yesus menanggung segala dosa dunia dengan menanggungkannya ke atas diriNya dengan baptisan dan kematianNya di kayu Salib. Kalau kita bisa dibenarkan dengan perbuatan baik kita sendiri, kita tidak akan membutuhkan keselamatan dengan kebenaran Allah. Tetapi ketika kita menyadari bahwa hal itu sangat tidak mungkin, kita bisa menghargai kebenaranNya karena Allah menyelamatkan kita, yang tidak bisa hidup dengan didasarkan kepada perbuatan baik.
Apakah pikiran dan perbuatan anda semua baik? Tentu saja tidak! Karena kita memiliki banyak kekurangan itulah Allah menyelamatkan kita secara sempurna dengan kebenaranNya. Sejak percaya kepada kebenaran Allah yang menyelamatkan kita, kita berkeinginan untuk memberitakan kebenaranNya kepada semua manusia di dunia yang tidak mengenalnya.
Orang yang tidak mengenali dirinya sendiri selalu menemukan kesalahan orang lain dan berbicara buruk mengenai mereka. Tetapi kalau ia orang yang percaya kepada kebenaran Allah, ia harus dengan bangga mengatakan kebenaran ini, dan tidak boleh memegahkan kebenaran diri sendiri. Tetapi mereka yang tidak percaya kepada kebenaran Allah melakukan dosa meremehkan kebenaranNya. Allah akan menghukum mereka atas dosa-dosa mereka.
Allah mengutus PutraNya ke dunia ini dan memberikan kepada anda kebenaranNya. Saat kita mendekati hari akhir, kita tidak boleh saling membantah mengenai kebenaran terhadap hukum Taurat siapa yang paling baik atau paling buruk. Mereka yang percaya kepada kebenaran Allah tidak boleh hanya memperdulikan diri sendiri dengan daging, tetapi hanya harus mengucap syukur kepada Allah dengan percaya kepada kebenaranNya.
Mari kita bersyukur kepada Allah yang sudah sepenuhnya menyelamatkan kita dengan kebenaranNya. Karena kebenaran Allah sudah mengampuni segala dosa anda, anda tidak boleh menjadi seperti mereka yang melawan Allah dengan mengejar kebenaran mereka sendiri.