(Keluaran 26:1-14)
“Kemah Suci itu haruslah kaubuat dari sepuluh tenda dari lenan halus yang dipintal benangnya dan dari kain ungu tua, kain ungu muda dan kain kirmizi; dengan ada kerubnya, buatan ahli tenun, haruslah kaubuat semuanya itu. Panjang tiap-tiap tenda haruslah dua puluh delapan hasta dan lebar tiap-tiap tenda empat hasta: segala tenda itu harus sama ukurannya. Lima dari tenda itu haruslah dirangkap menjadi satu, dan yang lima lagi juga harus dirangkap menjadi satu. Pada rangkapan yang pertama, di tepi satu tenda yang di ujung, haruslah engkau membuat sosok-sosok kain ungu tua dan demikian juga di tepi satu tenda yang paling ujung pada rangkapan yang kedua. Lima puluh sosok harus kaubuat pada tenda yang satu dan lima puluh sosok pada tenda yang di ujung pada rangkapan yang kedua, sehingga sosok-sosok itu tepat berhadapan satu sama lain. Dan haruslah engkau membuat lima puluh kaitan emas dan menyambung tenda-tenda Kemah Suci yang satu dengan yang lain dengan memakai kaitan itu, sehingga menjadi satu. Juga haruslah engkau membuat tenda-tenda dari bulu kambing menjadi atap kemah yang menudungi Kemah Suci, sebelas tenda harus kaubuat. Panjang tiap-tiap tenda harus tiga puluh hasta dan lebar tiap-tiap tenda empat hasta: yang sebelas tenda itu harus sama ukurannya. Lima dari tenda itu haruslah kausambung dengan tersendiri, dan enam dari tenda itu dengan tersendiri, dan tenda yang keenam haruslah kaulipat dua, di sebelah depan kemah itu. Haruslah engkau membuat lima puluh sosok pada rangkapan yang pertama di tepi satu tenda yang di ujung dan lima puluh sosok di tepi satu tenda pada rangkapan yang kedua. Haruslah engkau membuat lima puluh kaitan tembaga dan memasukkan kaitan itu ke dalam sosok-sosok dan menyambung tenda-tenda kemah itu, supaya menjadi satu. Mengenai bagian yang berjuntai itu, yang berlebih pada tenda kemah itu, haruslah setengah dari tenda yang berlebih itu berjuntai di sebelah belakang Kemah Suci. Sehasta di sebelah sini dan sehasta di sebelah sana pada bagian yang berlebih pada panjang tenda-tenda kemah itu haruslah berjuntai pada sisi-sisi Kemah Suci, di sebelah sini dan di sebelah sana untuk menudunginya. Juga haruslah engkau membuat untuk kemah itu tudung dari kulit domba jantan yang diwarnai merah, dan tudung dari kulit lumba-lumba di atasnya lagi.”
Tudung Kemah Suci
Sekarang kita mengalihkan perhatian kita kepada tudung Kemah Suci. Tudung Kemah Suci terbuat dari empat lapisan. Ketika Allah(Jahweh) memerintahkan kepada Musa untuk membangun Kemah Suci, Dia memberikan kepadanya perincian perintahnya. Yang unik, tutup yang pertama hanya bisa dilihat dari sebelah dalam Kemah Suci, yang menutupi semua papan dan perlengkapan di dalamnya. Tutup ini meliputi semua papan di Kemah Suci, Tempat Kudus dan Maha Kudus, menjuntai sampai ke tanah. Dan itu tetbuat dari kain biru, kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya, juga kerub yang indah juga ditenun kepadanya.
Tudung yang pertama terbuat dari dua pasang tenda yang dikaitkan satu sama lain, masing-masing terbuat dari lima tenda yang lebih kecil yang dirangkapkan. Untuk mengaitkan kedua pasangan tenda itu satu sama lain, lima puluh sosok kain biru harus dibuat yang masing-masingnya saling berhadapan. Kaitan emas juga disambung dengan tenda-tenda itu, menjadikan kedua pasangan tenda itu sebagai sebuah atap kemah yang besar, satu tudung.
Tudung Kemah Suci yang pertama terbuat dari sepuluh tenda, yang kemudian dipasangkan lagi dengan dua pasang tenda yang lebih lebar. Panjangnya adalah 28 hasta. Satu hasta adalah sekitar 45 cm, dan karena itu panjangnya adalah sekitar 12,6 m dalam ukuran jaman ini, sementara lebarnya masing-masing adalah empat hasta, 1,8 m. Lima tenda itu pertama-tama dipasangkan bersama untuk menjadi dua pasang tenda, dan kemudian keduanya dikaitkan satu sama lain dengan lima puluh sosok kain biru dan lima puluh kaitan emas. Demikianlah tudung pertama dari Kemah Suci dibuat. Tetapi masih ada tiga tudung yang lain. tudung pertama dari Kemah Suci terbuat dari tenda tenunan dengan disain seni yang indah berupa kerub dengan kain biru, kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya.
Ini untuk menunjukkan kepada kita jalan menuju ke Kerajaan Surga. Sebagai contoh, kain biru yang dipakai untuk tudung yang pertama dari Kemah Suci menunjuk kepada baptisan yang diterima Yesus dari Yohanes untuk menanggung dosa-dosa dunia. Dengan dibaptiskan, Yesus menanggung segala dosa dunia (Matius 3:15). Karena Yesus menanggung atas dosa-dosa dunia ke atas tubuh-Nya melalui baptisan-Nya, baptisan ini telah sekarang menjadi kiasan dari keselamatan (1 Petrus 3:21).
Tudung yang kedua dari Kemah Suci terbuat dari bulu kambing (Keluaran 26:7). Panjangnya lebih dari tudung yang pertama 90 cm. Dalam 30 hasta, panjangnya adalah 13,5 m, dan lebarnya adalah 1,8 m. Tudung ini terbuat dari sebelas tenda, yang saling dipasangkan satu sama lain dalam dua pasangan tenda, yang satu terdiri dari lima tenda dan yang satunya enam tenda. Kedua pasangan ini kemudian dipasangkan lain dengan yang lainnya dengan menggunakan kaitan tembaga.
Tudung Kemah Suci yang kedua ini, yang terbuat dari bulu kambing, menjelaskan bahwa Yesus sudah membuat diri kita kudus dengan kebenaran Allah(Jahweh). Dengan datang ke bumi ini, ketika Tuhan berusia 30 tahun, Dia dibaptiskan oleh Yohanes karena keinginan-Nya sendiri, dan Dia menanggung segala dosa dunia ke atas diri-Nya. Sebagai akibat dari hal ini, Tuhan membawa segala dosa dunia ke kayu Salib, disalibkan, menghapuskan dosa-dosa kita sekaligus, dan telah dengan itu menjadi Juruselamat kita. Karena itu tudung yang kedua ini, tudung yang berwarna putih yang terbuat dari bulu kambing, menjelaskan bahwa Yesus Kristus yang sudah menjadi kambing lepasan menjadikan kita tidak berdosa dengan baptisan dan darah-Nya.
Tudung yang ketiga dari Kemah Suci terbuat dari kulit domba jantan yang diwarnai merah, yang menjelaskan kepada kita bahwa Yesus memikul dosa-dosa kita dengan dibaptiskan, membawa semuanya ke kayu Salib, mencurahkan darah-Nya dan menanggung penghukuman, dan dengan itu membebaskan kita dari segala dosa kita.
Tudung yang keempat dari Kemah Suci terbuat dari kulit lumba-lumba. Makna dari kulit lumba-lumba adalah bahwa Yesus Kristus, ketika dilihat dari penampilan luar-Nya, tidak memiliki apa-apa yang menarik. Tetapi Dia sebenarnya adalah Allah(Jahweh) sendiri. Kulit lumba-lumba menunjukkan kepada kita gambaran bahwa Yesus Kristus sudah merendahkan diri-Nya sampai taraf menjadi manusia untuk menyelamatkan kita dari dosa-dosa dunia.
Mari kita sekarang memperhatikan keempat tudung Kemah Suci itu dengan lebih terperinci.
Makna Rohani Dari Tudung Kemah Suci Yang Pertama
Bahan-bahan yang dipakai untuk tudung pertama dari Kemah Suci adalah kain biru, kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya. Dia dibuat sedemikian rupa sehingga keempat warnanya akan tampak jelas dari sebelah dalam Kemah Suci. Juga, disain seni yang indah berupa malaikat dipintalkan di sana, sehingga nampaknya ada malaikat yang memandang ke bawah dari sebelah atas Kemah Suci. Makna rohani yang terdapat di dalam keempat bahan itu adalah sebagai berikut.Rahasia dari kain biru yang dinyatakan di dalam bahan untuk penutup Kemah Suci yang pertama adalah bahwa Mesias, sekaligus, menerima segala dosa seluruh dunia melalui baptisan-Nya. Dia datang ke bumi ini dan dibaptiskan oleh Yohanes Pembaptis, wakil umat manusia, untuk menanggung segala dosa dunia, sama seperti korban persembahan di masa Perjanjian Lama telah menerima semua kelemahan orang-orang berdosa yang ditanggungkan kepadanya melalui penumpangan tangan. Dan itu juga menunjukkan kepada kita kebenaran bahwa Yesus membasuhkan segala dosa dunia dengan menanggung penghukuman atas segala dosa itu sekaligus. Kain ungu, di sisi lain, menjelaskan bahwa Yesus Kristus yang datang ke bumi ini adalah Raja segala raja dan Allah(Jahweh) yang mutlak sendiri bagi kita. Dijelaskan di sana bahwa Yesus adalah pada hakekatnya Allah(Jahweh) sendiri. Kain kirmizi yang dinyatakan di Kemah Suci menunjukkan kepada kita bahwa Yesus, sesudah sekaligus menerima segala dosa kita melalui baptisan yang diterima-Nya dari Yohanes, mencurahkan darah-Nya di atas kayu Salib dan dengan demikian menggantikan kita menanggung korban dan penghukuman atas dosa bagi kita. Baptisan Yesus dan kematian-Nya di atas kayu Salib adalah sama seperti tata cara korban di masa Perjanjian Lama dimana korban yang tidak bercacat menerima kelemahan orang berdosa melalui penumpangan tangan dan mencurahkan darah sampai mati untuk menanggung penghukuman atas dosa-dosa ini. Demikian juga, dimasa Perjanjian Baru, Yesus dibaptiskan, naik ke kayu Salib, dan mencurahkan darah-Nya serta mati di sana.Alkitab menunjuk kepada Yesus Kristus sebagai korban persembahan. Nama “Yesus” berarti, “Ia akan menyelamatkan umatNya dari dosa-dosa mereka” (Matius 1:21). Dan nama “Kristus” berarti “Yang diurapi.” Di dalam Perjanjian Lama, tiga macam orang yang mendapat urapan; raja, imam dan nabi. Karena itu, nama “Yesus Kristus” menunjukkan bahwa Dia adalah Juruselamat, Allah(Jahweh) sendiri, Imam Besar dari Kerajaan Surga, dan Tuhan atas kebenaran kekal. Dengan datang ke bumi ini, dibaptiskan oleh Yohanes, dan mencurahkan darah-Nya, Dia sudah menjadi Juruselamat kita yang sejati. Dengan demikian, tudung yang pertama dari Kemah Suci menyatakan bahwa Mesias akan datang melalui kain biru, kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya dan dengan itu menyelamatkan semua manusia yang percaya kepada-Nya dari dosa-dosa dan penghukuman mereka. Pelayanan ini tidak lain dari baptisan Yesus dan darah-Nya di atas kayu Salib. Rahasia keselamatan dinyatakan di dalam empat warna dari tudung yang pertama ini adalah bahwa Mesias datang ke bumi ini, menanggung atas dosa-dosa umat manusia melalui baptisan, disalibkan sampai mati, bangkit kembali dari kematian. Dengan pelayanan ini, Yesus Kristus sudah menyelamatkan mereka yang percaya kepada-Nya dari dosa-dosa mereka, dan sudah menjadikan mereka umat Allah(Jahweh). Yesus Kristus adalah Raja segala raja dan korban persembahan yang sudah menghapuskan segala kelemahan orang-orang berdosa, dan Dia sudah membebaskan mereka yang percaya dari segala dosa dan penghukuman mereka.
Makna Rohani dari Tudung Kemah Suci Yang Kedua
Bahan yang dipakai untuk tutup yang kedua dari Kemah Suci adalah bulu kambing. Ini menjelaskan kepada kita bahwa Mesias akan datang untuk membenarkan manusia dengan membebaskan mereka dari dosa-dosa mereka dan penghukuman atas dosa-dosa ini. Ini menunjukkan, dengan kata lain, bahwa bagi manusia untuk bisa menerima kebenaran Allah(Jahweh), mutlak diperlukan percaya kepada Injil air, darah dan Roh. Kebenaran Allah(Jahweh) sudah membasuhkan hati anda menjadi seputih salju, dan dengan itu dia sudah memampukan kita untuk menerima pengampunan dosa-dosa kita.
Makna Rohani dari Tudung Kemah Suci Yang Ketiga
Bahan yang dipakai untuk tudung yang ketiga dari Kemah Suci adalah kulit domba jantan yang diwarnai merah. Ini menunjukkan bahwa Mesias akan datang ke bumi ini, menanggung atas dosa-dosa dunia dengan dibaptiskan, disalibkan dan dengan itu menjadi korban persembahan bagi dosa-dosa umat-Nya. Darah yang dicurahkan Yesus Kristus di atas kayu Salib membayar upah maut bagi segala dosa dunia. Dengan kata lain, ini menjelaskan bahwa Yesus Kristus sendiri sudah menjadi korban persembahan dan dengan itu sudah menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa mereka (Imamat 16). Pada Hari Raya Pendamaian, dua kambing korban dipersiapkan untuk membawa atas segala dosa bangsa Israel. Salah satunya adalah korban persembahan pandamaian yang diberikan kepada Allah(Jahweh) bagi dosa-dosa mereka. Pada saat itu, Imam Besar menumpangkan tangannya ke atas kepala kambing korban yang pertama, menanggungkan segala dosa umat-Nya ke atasnya sekaligus. Dia kemudian mengambil darah-Nya, memercikannya ke sebelah timur tutup pendamaian, dan memercikannya tujuh kali di hadapan tutup pendamaian. Inilah caranya korban pendamaian bagi bangsa Israel diberikan kepada Allah(Jahweh). Kemudian, di hadapan bangsa Israel yang menyaksikan yang berkumpul di sekeliling Kemah Suci, Imam Besar menumpangkan tangannya ke atas kambing lepasan dan menanggungkan dosa-dosa bangsa Israel selama setahun. Ini untuk memberikan kepada bangsa Israel keyakinan bahwa segala dosa mereka selama setahun yang lalu sudah diambil dari mereka melalui penumpangan tangan Imam Besar. Kambing lepasan ini kemudian diusir ke padang gurun untuk kematiannya, membawa serta segala dosa mereka (Imamat 16:21-22). Inilah janji Allah(Jahweh) bahwa Mesias akan datang ke bumi ini, menanggung segala dosa dunia dengan dibaptiskan oleh Yohanes Pembaptis, wakil dari umat manusia (Matius 11:11-13, 3:13-17), menanggung penghukuman atas dosa-dosa itu dengan merelakan diri disalibkan, dan dengan itu menyelamatkan manusia dari segala dosa mereka.
Makna Rohani dari Tudung Kemah Suci Yang Keempat
Kulit lumba-lumba menunjukkan gambaran diri kita sendiri, sebagaimana gambaran Tuhan ketika Dia datang ke bumi ini. Tuhan kita datang ke bumi ini dalam rupa manusia untuk menjadikan orang-orang berdosa menjadi orang-orang benar. Kulit lumba-lumba juga menjelaskan bahwa Yesus Kristus tidak meninggikan diri-Nya ketika ada di dunia ini, tetapi bahkan merendahkan diri-Nya sebagai manusia dengan kelahiran yang sederhana. Pada masa Perjanjian Lama, Allah(Jahweh) mengatakan melalui nabi-nabi-Nya bahwa Mesias akan datang dan membebaskan orang-orang berdosa atas bumi ini dari kelemahan mereka. Kita bisa melihat bahwa Allah(Jahweh) menggenapi Firman nubuatan-Nya yang dikatakan melalui hamba-hamba-Nya dengan baptisan Yesus dan darah-Nya di atas kayu Salib. Janji nubuatan ini adalah Firman perjanjian bahwa Mesias akan menanggung bukan hanya dosa-dosa bangsa Israel tetapi juga semua dosa dan penghukuman semua manusia yang ada di dunia ini, dan bahwa Dia akan menyelamatkan semua orang percaya dan menjadikan mereka sebagai umat-Nya sendiri. Keluaran 25 menjelaskan mengenai bahan yang dipakai untuk membangun Kemah Suci. Bahan-bahan dari Kemah Suci mencakup kain biru, kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya, bulu kambing, kulit kambing jantan yang diwarnai merah, kulit lumba-lumba, emas, perak, tembaga, rempah-rempah, minyak, dan batu-batu mulia. Semua bahan ini menyatakan bahwa Mesias akan datang ke bumi ini dan menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa mereka melalui baptisan-Nya dan pencurahan darah-Nya. Dengan demikian, tersembunyi di tudung Kemah Suci adalah rencana yang sangat jelas tentang keselamatan dari dosa-dosa mereka yang dibuat Allah(Jahweh) bagi umat-Nya. Mengapa Allah(Jahweh) memerintahkan agar kain biru, kain ungu, kain kirmizi dipakai sebagai bahan untuk tudung Kemah Suci? Dan mengapa Dia memerintahkan untuk memakai bulu kambing, kulit kambing jantan, dan kulit lumba-lumba? Kita harus memperhatikan dengan seksama akan rencana yang dibuat Allah(Jahweh) untuk membebaskan kita dari dosa-dosa dunia. Kita harus percaya kepada pelayanan yang dinyatakan dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi, yang melaluinya Yesus sudah menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa mereka, sebagaimana adanya, dan karena itu kita harus diselamatkan dari dosa-dosa kita dan menjadi umat Allah(Jahweh). Kita harus, dengan kata lain, memahami dan percaya kepada rencana Allah(Jahweh) yang dinyatakan di dalam tudung Kemah Suci.
Dengan Empat Cara
Empat tudung Kemah Suci menjelaskan kepada kita cara yang melaluinya Allah(Jahweh) sudah menyelamatkan kita dari segala dosa kita secara terperinci: Mesias akan datang ke bumi ini dalam rupa manusia, menanggung atas segala dosa dunia dengan baptisan yang diterima-Nya dari Yohanes disalibkan bagi penghukuman atas dosa-dosa ini, dan membayar dosa-dosa umat-Nya serta menyelamatkan mereka dari dosa-dosa mereka dengan darah-Nya sendiri. Akan tetapi, keselamatan ini hanya digenapi bagi mereka yang percaya kepada Mesias sebagai Juruselamat mereka. Kita semua harus percaya bahwa Yesus Kristus, sebagaimana dinyatakan di dalam bahan tudung Kemah Suci, memang datang ke bumi ini melalui baptisan dan kayu Salib-Nya, dan dengan itu sudah menyelamatkan kita sekaligus dari segala dosa kita.
Seturut dengan nubuat kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi yang dinyatakan di dalam tudung Kemah Suci, Anak Allah(Jahweh) harus datang kepada kita sebagai korban persembahan di masa Perjanjian Baru, dibaptiskan, dan mencurahkan darah-Nya disalibkan ke kayu Salib. Lebih lagi, dengan percaya kepada Mesias yang dinyatakan di tudung Kemah Suci, kita bisa memberikan kepada Allah(Jahweh) korban iman yang menyelamatkan kita.
Dengan demikian, kita harus percaya kepada kebenaran yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi. Kalau seseorang tidak menghadap Allah(Jahweh) dan gagal untuk memberikan korban iman dengan percaya kepada pelayanan Yesus yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi, dia pastilah akan dibinasakan karena dosa-dosanya. Tetapi kalau seseorang percaya kepada kebenaran ini, maka dengan iman keselamatannya dia bisa menghadap Allah(Jahweh) kapan saja sebagai anak-anak-Nya. Kemah Suci menunjukkan kepada kita bahwa tidak ada orang yang tidak percaya kepada Yesus Kristus yang menjadi korban persembahan dan yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi bisa masuk ke dalam Kerajaan Allah(Jahweh).
Tudung Kemah Suci dengan demikian menunjukkan kepada kita jalan ke Surga. Kita harus menemukan jalan untuk masuk ke Kerajaan Allah(Jahweh) dengan percaya kepada kebenaran yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi. Siapa saja yang ingin masuk Kerajaan Allah(Jahweh) harus terlebih dahulu menyelesaikan masalah dosa-dosanya dengan percaya kepada kebenaran pengampunan dosa yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi. Dengan demikian, kalaupun orang masuk ke dalam Gereja Allah(Jahweh) dengan percaya kepada kebenaran ini, atau kalau ada orang yang ditolak oleh Allah(Jahweh) karena tidak mau percaya, itu adalah sebuah pilihan yang harus mereka buat.
Tentu saja, hati nurani kita memiliki kebebasan untuk percaya atau tidak kepada kebenaran keselamatan yang dinyatakan di dalam tudung Kemah Suci. Tetapi anda juga harus memahami bahwa akibat dari tidak percaya kepada kebenaran ini akan terlalu parah untuk bisa ditahan oleh siapapun. Akan tetapi, supaya kita bisa masuk ke dalam Rumah Allah(Jahweh) yang bersinar terang sesuai dengan kehendak-Nya, kita harus diselamatkan untuk selamanya dari dosa-dosa kita dengan percaya kepada baptisan yang diterima Mesias dari Yohanes dan darah di kayu Salib. Kita semua harus menerima dan percaya di dalam hati mereka bahwa baptisan Mesias dan darah-Nya di atas kayu Salib ini sudah membayar dosa-dosa mereka semua. Hanya ketika mereka percaya sedemikian mereka bisa menerima pengampunan dosa yang kekal dan masuk ke dalam kemuliaan Allah(Jahweh).
Tudung yang pertama dari Kemah Suci terbuat dari empat kain yang berbeda, dan tudung itu ditutupkan di bawah tudung kedua yang terbuat dari bulu kambing. Ini menunjukkan kepada kita kenyataan bahwa kita bisa menerima pengampunan dosa didasarkan kepada pelayanan Yesus: baptisan dan darah-Nya sendiri. Dengan demikian, pengampunan dosa yang kita telah terima dengan percaya kepada kebenaran Allah(Jahweh) didasarkan kepada iman kita kepada kain biru, kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya yang dinyatakan di dalam tudung yang pertama. Untuk melihat bagaimana pastinya kenyataan ini, mari kita lihat Firman di dalam Alkitab di bawah ini.
Yesaya 53:6 mengatakan, “TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.” Ibrani 9:28 menjelaskan, “demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diriNya untuk menanggung dosa banyak orang.” Dan 2 Korintus 5:21 mengatakan, “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuatNya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” Semua bagian ini kemudian menjelaskan bahwa keselamatan kita sudah digenapi didasarkan kepada pelayanan keselamatan dari Yesus yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi yang dipakai untuk tudung yang pertama dari Kemah Suci. Bahwa Kristus sendiri disalibkan di sebatang kayu dan menjadi pengganti menanggung penghukuman bagi dosa-dosa kita ke atas tubuh-Nya sendiri bisa terjadi karena kenyataan bahwa Dia sudah terlebih dahulu menanggung atas dosa-dosa kita dengan dibaptiskan oleh Yohanes, dan bukan hanya di atas kayu Salib dimana Dia menanggung dosa-dosa dunia.
Ketika Yesus menanggung segala dosa dunia dengan dibaptiskan dan dengan itu menanggung penderitaan kematian di atas kayu Salib untuk menjadi pendamaian bagi mereka, Dia tidak takut. Sebaliknya, Dia justru bersukacita! Mengapa? Karena pada saat inilah Dia “menggenapi semua kebenaran” (Matius 3:15). Untuk membebaskan kita dari dosa-dosa kita, Yesus dibaptiskan dan mencurahkan darah-Nya di atas kayu Salib. Dia melakukannya karena Dia mengasihi kita. Inilah caranya Dia datang ke bumi ini, dibaptiskan oleh Yohanes, dan dengan rela minum cawan pengorbanan. Ini adalah karena Tuhan menanggung atas dosa-dosa dan pelanggaran kita melalui baptisan-Nya sehingga Dia bisa mencurahkan darah-Nya di atas Kalvari dan menjadi pengganti menanggung penghukuman atas dosa-dosa kita sendiri.
Kaitan-kaitan yang Menyambung Tudung Pertama dari Kemah Suci Terbuat dari Emas
Tudung Kemah Suci yang pertama, terbuat dari dua pasang lima tenda, yang dipasangkan dengan menggunakan kaitan-kaitan emas. Ini sesungguhnya menunjukkan bahwa kita bisa masuk Kerajaan Surga hanya kalau kita percaya kepada pengampunan dosa yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi. Kedua pasang lima tenda itu dipasangkan dengan menggunakan lima puluh kaitan emas yang menunjukkan bahwa kita bisa diselamatkan dari segala dosa kita hanya kalau kita memiliki iman kepada keselamatan-Nya. Di dalam Alkitab, emas menunjuk kepada iman yang benar yang percaya kepada Firman Allah(Jahweh).
Dengan demikian, masing-masing kita secara pribadi harus secara pasti percaya kepada semua Firman Allah(Jahweh). Khususnya sangat penting bagi kita untuk memiliki iman kepada kebenaran yang dinyatakan di dalam kain biru. Penyaliban Yesus sendiri, kalau hanya sendiri saja, tidak memiliki dampak apapun bagi keselamatan kita. Mengapa? Karena sebelum penyaliban-Nya, hal yang pertama yang harus dilakukan adalah proses baptisan Yesus yang dengannya orang-orang berdosa bisa menanggungkan dosa-dosa mereka kepada Yesus Kristus secara penuh. Kayu Salib menjadi berguna bagi keselamatan kita ketika kita percaya bahwa Allah(Jahweh) Bapa membuat Yesus Kristus menerima dosa-dosa dunia dengan dibaptiskan.
Apa Yang Dijelaskan Lenan Halus Yang Dipintal Benangnya di dalam Kemah Suci?
Hal itu menjelaskan bahwa Allah(Jahweh) sudah bekerja di antara kita sesuai dengan Firman kebenaran-Nya yang sangat jelas. Mesias sungguh-sungguh datang ke bumi ini dan menanggung dosa-dosa dan penghukuman kita melalui baptisan yang diterima-Nya dari Yohanes dan darah di atas kayu Salib. Dan hal itu menjelaskan bahwa keselamatan dari-Nya sudah digenapi sebagaimana janji-Nya di dalam Firman-Nya.
Pada masa Perjanjian Baru, Tuhan kita memang datang ke bumi ini, menanggung atas dosa-dosa kita dengan dibaptiskan oleh Yohanes, mencurahkan darah sampai mati, menanggung semua penghukuman atas dosa-dosa kita, dan telah dengan itu menepati semua janji keselamatan. Dengan dibaptiskan oleh Yohanes dan disalibkan, Tuhan kita sepenuhnya melengkapi dan menggenapi kehendak Allah(Jahweh) Bapa. Perjanjian yang sudah dibuat Allah(Jahweh) dengan umat-Nya Israel semua digenapi melalui Anak-Nya Yesus.
Siapa, kemudian, harus sungguh-sungguh memperhatikan kepada kebenaran ini? Apakah hanya bangsa Israel? Atau anda dan saya?
Kenyataan bahwa tudung pertama Kemah Suci dipasangkan dengan lima puluh kaitan emas menuntut iman yang sejati dari kita. Ini menunjukkan bahwa kita bisa masuk Kerajaan Allah(Jahweh) hanya kalau kita memahami dan percaya bahwa Yesus sudah membasuh segala dosa kita melalui pelayanan-Nya yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya yang dipakai untuk tudung pertama dari Kemah Suci.
Dengan kata lain, ini menunjukkan bahwa pengampunan dosa hanya bisa diterima melalui percaya kepada Firman kebenaran. Melalui Firman di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Allah(Jahweh) sungguh-sungguh menunjukkan kepada kita secara terperinci bahwa kita bisa mendapatkan keselamatan kita yang sejati hanya dengan percaya bahwa baptisan Yesus dan darah-Nya di atas kayu Salib yang dinyatakan di tudung Kemah Suci sudah menyelamatkan kita dari segala dosa kita.
Allah(Jahweh) memang sudah memampukan kita untuk dibasuh dari segala dosa kita dan menjadi seputih salju dengan percaya kepada kebenaran yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya yang dipakai untuk tudung Kemah Suci yang pertama. Dan Allah(Jahweh) sudah mengijinkan hanya mereka yang memiliki iman ini untuk masuk ke dalam Kerajaan-Nya. Kita harus memahami tentang tudung Kemah Suci dan percaya kepada hal itu. Dengan percaya kepada Yesus Kristus yang sudah datang kepada kita melalui pelayanan kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi, kita bisa sungguh-sungguh memenuhi persyaratan untuk menjadi anak-anak Allah(Jahweh) dan menerima kemuliaan memasuki Kerajaan-Nya.
Ketika Mesias sudah menyelamatkan kita dari segala dosa kita melalui karya-Nya yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi, bagaimana mungkin kita tidak percaya kepada kasih keselamatan yang begitu jelas dan indah dan menolaknya? Bagaimana mungkin kita menolak pengampunan dosa-dosa kita dan Kerajaan Surga, yang bisa kita peroleh hanya dengan iman? Kita semua harus percaya kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat kita sendiri yang sudah menyelamatkan kita dari dosa-dosa dunia dengan dibaptiskan dan mencurahkan darah-Nya di atas kayu Salib. Hanya sesudah itu kita bisa menjadi umat Allah(Jahweh).
Mereka yang tidak percaya kepada kebenaran kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi yang dinyatakan di dalam tudung Kemah Suci yang pertama tidak bisa sungguh-sungguh dibasuh dari dosa-dosa mereka oleh iman. Mereka yang tidak percaya kepada kebenaran ini tidak bisa menjadi anak-anak Allah(Jahweh). Inilah sebabnya kita harus percaya kepada kebenaran keselamatan yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi yang dipakai untuk tudung Kemah Suci, dan dengan itu kita harus menerima kehidupan kekal.
Tudung dari Bulu Kambing Jantan Dibuat Lebih Lebar Dibandingkan Tudung Pertama Kemah Suci
Tudung yang kedua terbuat dari bulu kambing yang lebih lebar dibandingkan dengan tudung yang pertama dari Kemah Suci. Ini berarti bahwa mereka yang melawan Allah(Jahweh) tidak akan bisa melihat sedikitpun kebenaran yang dinyatakan di dalam tudung pertama Kemah Suci. Ada sebenarnya keperluan untuk menyimpan rahasia pengampunan dosa yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi yaitu tudung pertama Kemah Suci. Ini adalah karena Allah(Jahweh) sudah menetapkan bahwa hanya mereka yang menghormati dan takut akan Dia bisa masuk ke dalam Kerajaan-Nya dengan percaya kepada pelayanan Yesus yang dinyatakan dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi.
Ini juga sebabnya Allah(Jahweh) menempatkan kerubim di sisi timur taman Eden, dan ada pedang bernyala yang ditempatkan di setiap jalan, untuk melindungi jalan menuju ke pohon kehidupan, setelah Dia mengusir manusia yang sudah jatuh ke dalam dosa (Kejadian 3:24). Kebenaran yang memampukan kita masuk ke dalam Kerajaan Surga tidak diperbolehkan untuk dilihat oleh siapapun tanpa terlebih dahulu percaya kepada Allah(Jahweh). Inilah sebabnya Allah(Jahweh) membuat tudung kedua yang terbuat dari bulu kambing lebih lebar dibandingkan dengan tudung pertama Kemah Suci.
Tudung kedua dari Kemah Suci menunjukkan bahwa kita bisa menjadi orang benar hanya ketika kita menerima pengampunan dosa yang dinyatakan dalam tudung yang pertama. Atau dengan kata berbeda, Allah(Jahweh) sudah mengijinkan hanya mereka yang percaya kepada Firman-Nya dengan takut dan hormat, dan yang dengan itu berpegang kepada Injil kebenaran, untuk menjadi umat-Nya. Karena inilah cara yang sudah ditentukan Allah(Jahweh) untuk terjadi, Dia tidak mengijinkan siapapun menjadi anak-Nya tanpa terlebih dahulu percaya kepada pengampunan dosa dari kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi yang ditetapkan-Nya. Kehendak Allah(Jahweh) adalah bahwa mereka yang hatinya jahat tidak akan pernah bisa memahami sedikitpun rahasia dari kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi.
Tudung Kedua Kemah Suci Terbuat Dari Bulu Kambing Jantan, dan Kaitannya Terbuat dari Tembaga
Makna rohani dari kaitan tembaga menunjuk kepada penghukuman atas dosa-dosa manusia. Kaitan tembaga menjelaskan bahwa segala dosa membutuhkan pembayaran untuk upahnya secara adil. Dengan demikian, kaitan tembaga berisi kebenaran bahwa Mesias harus mencurahkan darah-Nya di atas kayu Salib karena Dia telah datang ke bumi ini dan menanggung atas dosa-dosa dunia sekaligus dengan dibaptiskan. Karena Mesias sudah terlebih dahulu menanggung dosa-dosa dunia melalui baptisan yang diterima-Nya dari Yohanes, Dia kemudian bisa menanggung penghukuman atas dosa-dosa dunia ini dengan darah yang dicurahkan-Nya di atas kayu Salib.
Dari kaitan tembaga, kita bisa menemukan hukum Allah(Jahweh) yang mengatakan bahwa upah dosa adalah maut (Roma 6:23). Karena itu, kita harus memahami bahwa Allah(Jahweh) menggenapi penghakiman atas dosa-dosa kita melalui Mesias. Karena Yesus Kristus sudah dibaptiskan oleh Yohanes dan mencurahkan darah-Nya di atas kayu Salib, penghakiman atas segala dosa manusia sepenuhnya diselesaikan.
Ketika kita menghadap Allah(Jahweh), anda dan saya harus berpikir di dalam hati nurani tentang apakah kebenaran ini. Kita hidup di dunia ini melakukan dosa setiap hari dengan hati, pikiran dan tindakan kita. Akan tetapi, Mesias menerima semua dosa-dosa tindakan yang kita lakukan setiap hari juga, membayar upah atas dosa ini dengan harga nyawa-Nya sendiri, dan dengan itu sudah menyelesaikan keselamatan bagi kita. Hati nurani kita di hadapan Allah(Jahweh) ditentukan untuk layu dan dan kemudian mati, kalau kita tidak memiliki iman kepada kebenaran-Nya. Karena itu, kita semua sekarang harus percaya kepada kebenaran ini, sehingga jiwa kita yang hampir mati bisa diselamatkan dan hidup kembali.
Apakah hati kita memiliki keinginan untuk percaya kepada kebenaran yang dinyatakan di dalam kait-kait tembaga ini? Kebenaran yang dijelaskan melalui kait-kait tembaga itu adalah bahwa ketika kita tidak bisa menghindar dari penghukuman atas dosa-dosa kita, Mesias menanggung atas dosa-dosa kita dengan dibaptiskan dan menggantikan kita menanggung semua penghukuman atas dosa-dosa ini bagi kita. Yesus sungguh-sungguh menanggung semua penghukuman atas dosa sekaligus dengan baptisan dan darah kayu Salib. Dengan melakukan hal itu, Yesus Kristus sudah memberikan kepada kita iman yang memampukan kita untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah(Jahweh).
Ketika seseorang memiliki dosa di dalam hatinya di hadapan Allah(Jahweh), maka Dia harus dibuang ke neraka. Karena dosa-dosa kita, yang kita patut dapatkan adalah kematian kekal. Tetapi Mesias datang menjadi korban persembahan menggantikan kita bagi dosa-dosa kita dan sudah dengan itu menyelamatkan kita dari segala penghukuman mereka. Kita yang seharusnya dihukum di dalam neraka karena dosa-dosa kita, tetapi karena percaya kepada Mesias yang menggantikan kita menanggung penghukuman, kita sekarang bisa masuk ke dalam Kerajaan Allah(Jahweh).
Dengan percaya kepada kebenaran ini di dalam hati kita, kita harus ditebus dari dosa-dosa dunia kita dan lepas dari penghukuman atas dosa-dosa kita. Itu adalah untuk melakukan karya keselamatan bahwa Mesias menerima dosa-dosa dunia dengan dibaptiskan oleh Yohanes, dan disalibkan bagi dosa-dosa dunia ini. Dengan memahami dan percaya kepada kebenaran ini, kita tidak hanya harus menerima pengampunan dosa, tetapi kita juga harus diselamatkan dari segala penghukuman dosa.
Kita harus percaya bahwa Mesias bisa menerima dosa-dosa kita ke atas diri-Nya dan menanggung penghukuman atas dosa-dosa ini hanya dengan datang ke bumi ini dan pertama-tama menerima baptisan di dalam bentuk penumpangan tangan. Kalau Mesias menanggung atas segala dosa dunia kita melalui baptisan yang diterima-Nya dari Yohanes, dan kalau Dia disalibkan untuk membayar upah atas dosa-dosa ini, maka kita harus percaya kepada hal itu. Untuk mereka yang kemudian menjadi percaya, Allah(Jahweh) memberikan kehidupan yang baru.
Karena kita ditentukan masuk neraka atas dosa-dosa kita, Mesias menerima dosa-dosa kita dan mati menggantikan kita, dengan itu menanggung penghukuman atas dosa-dosa kita sendiri. Bagi kita yang seharusnya mati karena penghukuman bagi dosa-dosa kita, Tuhan kita justru yang menanggung penghukuman ini bagi kita. Kalau Tuhan disalibkan sampai mati untuk menyelamatkan kita dari penghakiman atas dosa-dosa kita, kita harus percaya demikian.
Kita harus menerima keselamatan dari Tuhan atas jiwa-jiwa kita, ke dalam hati kita, bukan hanya di dalam pengakuan jasmani saja tetapi dengan iman rohani kita kepada Firman-Nya. Masing-masing anda secara pribadi, yang sekarang sudah mendengar berita ini, harus percaya kepada kebenaran ini di dalam hati anda. Karena Mesias sudah menyelamatkan kita dengan baptisan dan pencurahan darah-Nya, mereka yang percaya bisa sesungguhnya diselamatkan.
Kalau orang tidak percaya bahwa mereka memang ditentukan untuk masuk neraka, maka mereka tidak akan melihat kebutuhan untuk diselamatkan dengan percaya kepada Mesias yang datang dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi. Tetapi kalau orang memang percaya bahwa mereka memang ditentukan masuk neraka, maka mereka bisa dengan jelas melihat kebutuhan mereka untuk diselamatkan melalui percaya kepada Mesias ini yang datang dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi. Inilah sebabnya Yesus mengatakan, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa” (Markus 2:17). Ketika mereka kemudian percaya kepada kebenaran ini di dalam hati mereka, mereka kemudian akan menerima pengampunan dosa di dalam hati kita mereka.
Kalau kita melihat diri kita sendiri dengan ukuran Hukum Allah(Jahweh), maka kita tidak akan bisa menyangkal bahwa kita memang sungguh-sungguh berdosa, dan bahwa kita harus dikutuk selamanya karena dosa-dosa kita. Bukan hanya kita harus mengakui kepada diri kita bahwa kita memang ditentukan masuk neraka karena dosa-dosa kita, tetapi kita juga harus memiliki keinginan yang besar untuk menghindar dari penghukuman itu, sehingga kita dapat dibasuhkan atas semua dosa kita dengan percaya kepada berita ini. Inilah satu-satunya jalan hidup untuk menanggung penghukuman yang adil atas segala dosa kita dengan iman.
Tanpa iman kepada pelayanan Yesus yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi yang dipakai untuk tudung Kemah Suci yang pertama, kita pastilah akan menghadapi neraka sekarang. Baptisan yang diterima Mesias dan darah yang dicurahkan-Nya di atas kayu Salib adalah sangat berkaitan erat dengan keselamatan bagi jiwa kita.
Karea kita dilahirkan sebagai keturunan Adam dan dengan itu penuh dengan dosa, maka kita ditentukan masuk neraka. Karena itu kita harus mengakui di hadapan Allah(Jahweh) bahwa semua orang berdosa memang ditentukan masuk neraka, tetapi apakah anda mengakuinya? Ketika Allah(Jahweh) memandang kepada kita, Dia melihat bahwa kita sudah ditentukan masuk neraka, dan ketika kita memandang diri kita di hadapan Allah(Jahweh) juga, kita, juga, melihat bahwa kita memang sudah ditentukan masuk neraka. Itu adalah karena anda dan saya memang harus masuk neraka itulah bahwa Juruselamat kita datang ke bumi ini untuk menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita.
Dengan datang ke bumi ini, dibaptiskan, mencurahkan darah-Nya dan mati, Tuhan kita menggenapi karya-Nya menyelamatkan kita. Kalau kita tidak pada dasarnya ditentukan masuk neraka, sama sekali tidak perlu bagi Tuhan untuk melakukan karya keselamatan itu. Tetapi dengan jelas, meskipun kita yang sudah dilahirkan kembali saat ini tidak memiliki dosa di dalam hati kita sekarang ini, kita, juga, dahulu adalah orang-orang berdosa.
Setiap orang yang penuh dosa pasti harus masuk neraka. Upah dosa adalah maut. Ini berarti bahwa orang-orang berdosa pasti sekali akan dibuang ke dalam neraka. Tetapi mereka yang, dengan iman, menerima anugerah pengampunan dosa yang diberikan oleh Tuhan kita Yesus Kristus mendapatkan kehidupan kekal. Ketika anda dan saya percaya kepada Yesus sang Mesias sebagai Juruselamat kita, Tuhan menyelamatkan kita dari segala penghukuman atas dosa kita di dalam kasih-Nya kepada kita. Amin! Haleluya!
Kita Harus Menguji Diri Kita dan Melihat Apakah Kita Memiliki di dalam Hati Kita Iman Sejati Yang Diberikan oleh Tuhan
Mari kita melihat diri kita sendiri. Sudahkah anda dan saya percaya seturut dengan hukum di dalam Firman Allah(Jahweh)? Kalau demikian, kemudian apa yang akan terjadi kepada kita di hadapan Allah(Jahweh)? Tidakkah kita harus dihukum oleh Allah(Jahweh) karena dosa-dosa kita? Allah(Jahweh) kita bukan Allah(Jahweh) yang tidak adil yang tidak menghukum orang penuh dosa. Karena Allah(Jahweh) itu kudus dan benar, Dia tidak akan membiarkan orang penuh dosa. Allah(Jahweh) sudah mengatakan bahwa Dia pasti akan membuang ke neraka semua mereka yang penuh dosa di hadapan-Nya karena ketidakpercayaan mereka.
Dia sudah mengatakan kepada kita bahwa Dia akan membuang mereka ke dalam neraka yang menyala-nyala dengan api dan belerang dimana bahkan cacing sekalipun tidak akan mati. Allah(Jahweh) akan membuang ke neraka semua orang yang berusaha untuk membasuhkan dosa-dosa mereka sendiri dan menghibur hati mereka dengan diri mereka. Inilah sebabnya Tuhan mengatakan kepada orang-orang itu, “Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (Matius 7:23).
Dengan demikian, kita harus percaya kepada Mesias, dan kita harus percaya kepada baptisan yang diterima-Nya ketika Dia datang ke bumi ini, kepada darah di atas kayu Salib, dan kebangkitan-Nya dari kematian. Mengapa? Karena pada dasarnya, kita semua dahulu berdosa di hadapan Allah(Jahweh) dan karena itu ditentukan masuk neraka. Inilah sebabnya Mesias datang dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi, memberikan korban persembahan keselamatan dengan tubuh-Nya sendiri, dan dengan itu sudah menghapuskan segala dosa kita. Kita kemudian harus percaya bahwa Tuhan dibaptiskan dan menjadi korban semuanya bagi kita. Kalau kita tidak memahami sendiri bahwa kita memang ditentukan masuk neraka, maka kita tidak memiliki bagian apapun di dalam Tuhan.
Namun, begitu banyak orang yang tidak memikirkan diri mereka sebagai harus masuk neraka karena dosa-dosa mereka. Mereka berpikir bahwa mereka terlalu baik untuk berkonsultasi dengan dokter mereka. Orang-orang yang demikian adalah orang-orang yang menganggap Yesus hanya sebagai orang yang lembut dan berperilaku baik, manusia yang terhormat dan seorang guru, dan mereka juga adalah orang-orang yang percaya kepada Yesus hanya untuk menganggap diri mereka untuk menjadi orang baik. Tuhan kita mengatakan kepada orang-orang yang demikian, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit” (Matius 9:12). Mereka harus menguji hati mereka secara menyeluruh dari sudut pandang Alkitab sekarang juga, kalau tidak mereka harus berakhir masuk neraka.
Alasan mengapa kita percaya kepada Mesias adalah supaya ditebus dari dosa-dosa kita dengan percaya kepada-Nya sebagai Juruselamat kita. Itu adalah bukan untuk membangun kebaikan kita sendiri bahwa kita percaya kepada Mesias. Namun, itu adalah karena dosa-dosa kita sehingga sepenuhnya perlu bagi anda dan saya untuk percaya kepada Mesias. Inilah sebabnya kita percaya: Bahwa Yesus sang Mesias dilahirkan ke atas bumi ini; bahwa Dia dibaptiskan oleh Yohanes ketika berusia 30 tahun; bahwa Dia memikul segala dosa dunia dam mencurahkan darah-Nya dengan penyaliban-Nya; bahwa Dia bangkit dari kematian pada hari yang ketiga; bahwa Dia naik ke Surga; bahwa Dia sekarang duduk di sebelah kanan Allah(Jahweh) Bapa—semua itu adalah untuk menjadi saksi bagi pengampunan dosa kita. Karena semua itu adalah karya Juruselamat yang sudah membebaskan kita dari dosa-dosa kita, kita perlu sungguh-sungguh percaya kepada semua mereka, dan tidak mengabaikan yang manapun.
Dalam pemahaman kita sendiri, itu mungkin nampaknya tidak masalah kalau membuat tudung Kemah Suci hanya dengan memasang beberapa helai kain tebal, tetapi di dalam Alkitab Allah(Jahweh) secara pasti memberikan perincian spesifikasinya sampai kepada bagaimana cara membuatnya, bagaimana beberapa kait dibuat dari emas dan yang lainnya dari tembaga. Menurut anda mengapa Allah(Jahweh) memerintahkan demikian? Dia memerintahkan demikian karena semua hal ini berarti untuk menyatakan makna rohani bagi kita. Inilah sebabnya kita tidak boleh meninggalkan salah satu bagianpun.
Kita Harus Sungguh-Sungguh Percaya kepada Baptisan dan Darah Yesus Kristus Yang Sudah Menjadi Mesias
Karena dosa-dosa kita, kita harus dilemparkan ke neraka, tetapi Yesus Kristus sang Mesias datang ke bumi ini dan sudah menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita. Yesus sungguh-sungguh sudah dibaptiskan, disalibkan, dan mencurahkan darah-Nya. Dengan demikian, itu adalah suatu kejahatan kalau kita hanya mengatakan bahwa kita tidak berdosa tanpa terlebih dahulu percaya di dalam hati kita kita akan baptisan Yesus dan darah yang dicurahkan-Nya di atas kayu Salib. Yesus, yang telah menjadi Mesias, memang datang ke bumi ini untuk menyelamatkan kita, sungguh-sungguh menerima dosa-dosa manusia ke atas tubuh-Nya sendiri melalui baptisan-Nya, menanggung penghukuman kita dan mati, bangkit kembali dari kematian, dan sudah dengan itu menjadi Juruselamat kita yang sejati dan kekal. Yesus sudah menyelamatkan kita dengan cara ini karena hanya demikian saja kita bisa ditebus dari segala dosa kita dengan percaya kepada Yesus ini.
Untuk menggenapi karya keselamatan, Mesias harus dibaptiskan oleh Yohanes Pembaptis dan kemudian mati di atas kayu Salib. Ini berarti bahwa sejak awal, kita memang harus dihukum karena dosa-dosa kita. Tetapi pada kenyataannya, sekarang kita tidak lagi perlu menanggung penghukuman ini. Mengapa? Karena Mesias yang tidak memiliki dosa dan karena itu tidak harus dihukum sungguh-sungguh menerima segala dosa kita yang ditanggungkan kepada-Nya, dan Dia mengganti kita menanggung segala dosa kita. Karena itu, itu adalah hanya dengan percaya sepenuh hati kepada baptisan Yesus dan darah-Nya di atas kayu Salib saja bahwa kita bisa dibebaskan dari segala penghukuman atas dosa-dosa kita.
Kita bisa melihat stiker “Yesus mengasihimu!” di banyak kaca belakang mobil-mobil. Apakah itu yang Yesus ingin untuk anda ketahui? Keselamatan dari Tuhan bukanlah sesuatu yang terbentuk dari kata-kata yang demikian. Dia ingin agar anda mengerti, “Aku sungguh-sungguh mengasihimu. Karena itu, Aku sudah mengampuni dosa-dosamu. Percaya saja kepada-Ku, dan Aku akan membuat kamu anak-anak-Ku.” Mesias memang sungguh-sungguh dibaptiskan dan disalibkan, dan mencurahkan darah-Nya serta mati, semuanya untuk membebaskan kita dari dosa-dosa kita. Tuhan memang sudah menyelamatkan kita dan membebaskan kita dari penghakiman yang menunggu kita.
Tuhan menjadi tabib kita yang menyembuhkan penyakit dosa-dosa kita. Dengan datang ke bumi ini, Dia sungguh-sungguh menerima segala dosa kita ke atas tubuh-Nya dengan dibaptiskan, disalibkan dan mencurahkan darah, bangkit dari kematian, dan dengan itu sudah menyelamatkan kita. Ketika kita dahulu harus masuk neraka karena dosa-dosa kita, Tuhan sudah menyembuhkan kita dari penyakit semua dosa-dosa kita. Kita harus disembuhkan dari segala dosa kita melalui iman yang benar.
Kalau manusia tidak perlu dibuang ke dalam neraka meskipun mereka penuh dosa, maka tidak ada perlu bagi Mesias untuk datang ke bumi ini dan mencurahkan darah-Nya. Tetapi alasan mengapa manusia teramat sangat perlu untuk percaya kepada Yesus adalah karena mereka sungguh-sungguh sudah memiliki penyakit dosa yang mengerikan yang akan membawa mereka ke neraka. Memang, manusia yang memiliki penyakit dosa yang mengerikan ini tidak bisa menghindar dari pembuangan ke dalam nereka, dan inilah sebabnya tidak perlu dipertanyakan harus percaya kepada baptisan dan darah Yesus yang sudah menjadi Mesias.
Semua manusia yang memiliki dosa di dalam hati mereka pastilah harus menerima penghukuman neraka, karena ketika dikaitkan dengan hukum Allah(Jahweh), upah dosa adalah maut bagi semua orang. Secara sederhana, kalau seseorang memiliki bahkan sedikit saja sisi dosa di dalam hatinya, kemudian Dia harus dibuang ke dalam neraka. Inilah sebabnya Yesus harus datang kepada kita. Jadi ketika kita sungguh-sungguh percaya kepada Mesias yang sudah secara sempurna menghapuskan segala dosa kita, kita kemudian bisa diselamatkan dari segala dosa kita. Kita harus percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat kita, dan kita harus percaya dengan cara tepat seperti apa yang sudah dilakukan-Nya bagi kita.
Yesus memang adalah Allah(Jahweh) sendiri. Dia adalah Pencipta yang sejati. Tetapi Dia meninggalkan kemuliaan ilahi-Nya dan sungguh-sungguh berinkarnasi menjadi serupa dengan manusia untuk sementara waktu, semuanya untuk membebaskan anda dan saya, yang dikasihi-Nya, dari penghukuman dosa yang mengerikan dan neraka, kebinasaan, dan kutuk. Dan Dia sudah sungguh-sungguh dibaptiskan, disalibkan, dibangkitkan, dan kemudian naik ke Surga. Inilah kebenaran itu. Kita tidak boleh meremehkan kebenaran yang sejati ini, seolah-olah ini hanya sekedar lelucon. Untuk percaya kepada kebenaran yang nyata ini bukanlah sebuah pilihan bagi anda. Kita harus sungguh-sungguh percaya kepada kebenaran yang nyata ini di dalam hati kita, dan kita harus memahaminya dengan pasti.
Apakah kambing dan domba yang dipakai untuk korban persembahan memiliki dosa apapun? Tidak ada binatang yang memiliki gagasan sedikitpun tentang apakah dosa itu. Tetapi karena binatang ini menerima dosa-dosa bangsa Israel di masa Perjanjian Lama melalui penumpangan tangan, mereka harus sungguh-sungguh dibunuh untuk menggantikan mereka. Mengapa? Karena upah dosa adalah maut, dan inilah apa yang sudah ditentukan Allah(Jahweh). Jadi korban persembahan di Hari Raya Pendamaian yang sudah menerima dosa-dosa bangsa Israel juga pasti harus mati. Jadi dengan alasan yang sama juga Yesus Kristus harus mati, karena Dia sudah menanggung segala dosa dunia melalui baptisan-Nya.
Untuk siapakah karya ini sebenarnya dilakukan? Mereka sungguh-sungguh untuk anda dan saya. Apakah, kemudian, ini sesuatu yang bisa saja kita percaya atau tidak? Manusia tidak percaya karena mereka sepenuhnya meremehkan seriusnya penyakit dosa mereka. Tetapi kalau mereka sudah memahami kenyataan bahwa mereka harus dibuang ke neraka meskipun untuk dosa yang paling kecil sekalipun, maka mereka tidak akan bisa menganggap keselamatan yang dari Yesus Kristus sang Mesias sebagai sesuatu pilihan saja, sesuatu yang bisa saja mereka percaya atau tidak percaya tanpa konsekwensi apapun.
Kalau manusia memiliki dosa, meskipun hanya sekecil benih, maka mereka pasti akan dibuang ke neraka. Mereka akan dibinasakan. Segala sesuatu yang mereka lakukan di atas bumi ini pada akhirnya akan berakhir dalam kutuk kekal mereka. Mereka yang berpikir bahwa tidak masalah untuk melakukan dosa sedang terjebak dalam halusinasi. Konsekwensi dosa tidak perlu ditanyakan lagi adalah maut. Tentu saja, masih banyak orang yang nampaknya menjalani kehidupan yang berhasil meskipun mereka memiliki dosa di dalam hati mereka. Orang-orang muda memiliki kecenderungan memuja kaum selebriti, memimpikan untuk bertemu dengan mereka suatu hari. Tetapi apakah kehidupan mereka yang nampaknya begitu hebat itu akan bertahan sampai selamanya? Banyak di antara mereka yang kemudian menjadi sangat sengsaa kalau mereka sudah meninggalkan ketenaran lima belas menit mereka.
Ada beberapa orang yang setiap kali melakukan sesuatu akan berakhir dengan tidak baik. Sebelum anda bertemu dengan Tuhan, anda, juga, mungkin seperti itu juga, ketika tidak ada sesuatupun yang sungguh-sungguh baik seperti yang anda inginkan. Anda seolah-olah menjalani kehidupan yang di bawah kutuk, apa yang anda pikir sebagai sesuatu yang pasti ternyata tidak terlaksana, dan apa yang anda pikir akan berjalan baik ternyata hancur berantakan. Mungkin anda memiliki mimpi yang besar, tetapi tidak ada satupun yang terwujud, dan mimpi itu semakin lama semakin mengecil, sampai akhirnya lenyap sama sekali. Ketika anda menyadari bahwa bahkan mimpi anda yang terkecil tidak bisa menjadi kenyataan, maka mimpi anda memang pada akhirnya akan berantakan.
Mengapa bisa demikian? Itu adalah karena dosa-dosa yang ada di dalam hati anda. Manusia yang memiliki dosa di dalam hati mereka tidak akan pernah bisa bahagia. Allah(Jahweh) tidak pernah memberkati mereka, meski bagaimanapun mereka berusaha. Kalau ada di antara manusia yang nampaknya berhasil meski dia berdosa, anda harus memahami bahwa Allah(Jahweh) sudah meninggalkan mereka. Anda harus mengerti bahwa meskipun keadaan mereka seakan-akan berhasil, Allah(Jahweh) sudah menetapkan untuk membuang mereka ke dalam neraka. Kalau dunia ini sudah dipenuhi hanya oleh orang-orang yang tidak memiliki dosa, maka tidak akan diperlukan lagi adanya neraka. Tetapi Allah(Jahweh) sudah sungguh-sungguh menciptakan neraka, dan Dia sudah menciptakannya untuk mereka yang memiliki dosa di dalam hati mereka.
Allah(Jahweh) memerintahkan untuk membuat tudung Kemah Suci yang pertama dengan menggunakan kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi untuk memberikan kepada kita pengampunan dosa-dosa kepada hati kita. Dan itu juga menyatakan bahwa ketika masa Perjanjian Baru tiba, Yesus Kristus akan menanggung segala dosa dunia dengan dibaptiskan oleh Yohanes, dan bahwa Dia kemudian akan disalibkan sampai mati untuk menanggung penghukuman atas dosa-dosa ini. Tuhan kita memang sudah menjadi Juruselamat orang-orang berdosa.
Inilah sebabnya Dia sudah memberikan pengampunan dosa melalui karya-Nya dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi. Apakah anda memahami hal ini sekarang? Yesus Kristus sudah sungguh-sungguh dibaptiskan di Sungai Yordan untuk menanggung atas dosa-dosa kita, dan Dia disalibkan serta mencurahkan darah-Nya untuk membayar upah bagi dosa-dosa ini. Bahwa Dia dibaptiskan adalah untuk menanggung dosa-dosa kita. Apakah anda percaya bahwa Yesus mati di atas kayu Salib karena Dia sudah menanggung atas dosa-dosa kita melalui baptisan yang diterima-Nya dari Yohanes?
Dalam Daging Kita, Anda dan Saya Dahulu Seperti Kulit Lumba-Lumba
Tudung yang keempat terbuat dari kulit lumba-lumba. Lumba-lumba adalah nama terjemahan dari binatang mammalia yang disebut “Tachash” di dalam bahasa Ibrani dalam Perjanjian Lama. Kata itu diterjemahkan sebagai beberapa macam binatang mammalia yang berbeda—sebagai contoh, “sapi laut” (NIV), “anjing laut” (ASV), “kulit kambing halus” (NLT), dan “lumba-lumba” (NASB). Kita tidak bisa menentukan secara pasti apakah binatang mammalia ini. Para ahli bahasa Alkitab mengatakan bahwa kata “Tachash” kemungkinan berasal dari bahasa asing. Akan tetapi bagaimanapun, binatang mammalia “Tachash” adalah binatang yang kulitnya dipakai untuk membuat tudung Kemah Suci yang keempat. Dan mungkin bisa disebutkan bahwa tudung ini tidaklah indah dan tidak menunjukkan tanda-tanda sebagai sesuatu yang menarik.
Tutup keempat yang terbuat dari kulit lumba-lumba menunjukkan bahwa Yesus Kristus datang ke bumi ini dalam rupa manusia. Lebih lagi, Dia sama sekali tidak memiliki penampilan yang menarik. Alkitab menjelaskan mengenai keadaan-Nya dengan mengatakan, “Sebagai taruk Ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya” (Yesaya 53:2).
Bahwa Anak Allah(Jahweh) datang ke bumi ini dalam rupa manusia dalam kelahiran yang hina adalah untuk menyelamatkan kita semua yang tidak bisa tidak hidup dalam kehidupan yang memalukan sampai kita mati. Ketika Allah(Jahweh) melihat kita, keturunan Adam, Dia juga melihat bahwa kita tidak menarik sama seperti tudung dari kulit itu. Lebih lagi, kita hanya suka melakukan dosa. Sama seperti lumba-lumba yang kotor, manusia hanya tertarik untuk memberi makan perut mereka sendiri, sejak lahir sampai akhir kehidupan mereka. Inilah alasan yang sesungguhnya mengapa Yesus datang dalam rupa manusia, dan yang penuh dengan penderitaan.
Hanya mereka yang sungguh-sungguh memahami betapa seriusnya keadaan penuh dosa mereka yang bisa percaya kepada Mesias dan diselamatkan dari dosa-dosa dan penghukuman mereka. Dengan demikian, mereka yang mengabaikan dosa-dosa mereka sendiri, dan mereka yang tidak mengenal dan tidak percaya kepada penghukuman atas dosa-dosa mereka, tidak memenuhi syarat untuk menerima pengampunan dosa. Allah(Jahweh) mengatakan kepada kita bahwa orang-orang yang demikian tidak lebih baik dari binatang (Mazmur 49:20).
Meskipun kita sudah diciptakan serupa dengan gambar Allah(Jahweh), tidak semua orang menerima kasih Allah(Jahweh). Mereka yang tidak percaya kepada rencana keselamatan dari Allah(Jahweh) tidak bisa menerima pengampunan dosa ke dalam hati mereka, dan karena itu mereka harus dibinasakan seperti binatang yang musnah. Itu adalah karena Allah(Jahweh) sudah memiliki rencana bagi manusia sehingga Dia menciptakan mereka serupa dengan gambar-Nya.
Perhatikan secara seksama apa yang dilakukan atau dipikirkan orang lain. Saya tidak menunjuk kepada anda secara khusus, tetapi saya menunjuk kepada semua manusia. Kebanyakan orang bahkan tidak memahami Pencipta yang sudah menciptakan mereka. Lebih lagi, banyak di antara mereka yang mengatakan bahwa mereka tidak melakukan dosa, dan bahwa mereka lebih baik dibandingkan dengan orang-orang lain. Betapa dungu dan bodohnya manusia itu? Mereka yang tidak mengenal Allah(Jahweh) adalah penuh dengan kesombongan. Ketika kita membandingkan diri kita dengan orang lain, apa perbedaan sebenarnya yang bisa kita temukan? Seberapa lebih baik atau lebih buruk kita? Akan tetapi manusia tetap saja menyakiti orang lain hanya untuk mengejar kepentingan mereka yang mementingkan diri sendiri—betapa salahkah ini?
Kita bahkan tidak bisa mengukur berapa banyaknya dosa yang dilakukan semua manusia terhadap Allah(Jahweh) di sepanjang hidupnya. Saya tidak mengatakan ini untuk menghina pribadi manusia, tetapi saya hanya menunjukkan kenyataan bahwa meskipun Allah(Jahweh) sudah menciptakan manusia menjadi sangat berharga, banyak di antara mereka masih tidak menyadari bahwa mereka sungguh-sungguh harus dibinasakan karena dosa-dosa mereka. Manusia tidak mengerti bagaimana harus mengurus jiwa mereka; mereka tidak tahu bagaimana mempersiapkan masa depan untuk diri mereka sendiri; mereka tidak mengenal Firman Allah(Jahweh); dan mereka tidak mau percaya kepada-Nya meskipun mereka tidak memiliki pilihan yang lain untuk menghindar darri kebinasaan kekal mereka. Tidak ada yang lain kecuali orang-orang ini yang adalah tidak lebih baik dari binatang yang binasa.
Tetapi Allah Tidak Meninggalkan Kita dalam Kebinasaan Kita
Untuk menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita, kenyataannya, Yesus datang ke bumi ini, dan untuk menghapuskan segala dosa kita, Dia dibaptiskan, mencurahkan darah-Nya di atas kayu Salib, dan bangkit kembali dari kematian. Tuhan dengan itu sudah menjadi Juruselamat sejati kita. Kita harus percaya kepada kebenaran ini. Apakah anda percaya? Entah bagaimana, tidakkah anda mengatakan, karena ketidak-pahaman anda dan kurang mengertinya anda akan pengetahuan Alkitab, “Apa yang penting di sini? Kalau kita percaya kepada Yesus bagaimanapun, kemudian kita akan semua masuk Surga?” Dan ada juga orang-orang yang mengatakan, “Kalau kita percaya kepada darah di atas kayu Salib saja, maka Surga sudah menjadi milik kita.” Tetapi apakah jenis iman yang demikian sungguh-sungguh benar?
Allah(Jahweh), pada kenyataannya, adalah Allah(Jahweh) kebenaran. Dia adalah Yang menjelaskan kepada kita mengenai rencana-Nya, yang menggenapi karya keselamatan tepat sebagaimana Firman-Nya, yang sudah memberikan kepada kita pengampunan dosa, dan yang menemui kita melalui kebenaran ini. Allah(Jahweh) itu hidup. Allah(Jahweh) ada di sini pada saat ini juga, bersama dengan masing-masing kita secara pribadi. Manusia yang memiliki dosa di dalam hati mereka jangan sampai mendustai Allah(Jahweh). Kalau manusia yang memiliki dosa di dalam hati dan hati nurani mereka mulai memakan diri mereka, maka mereka harus menyelesaikan masalah ini dengan percaya kepada baptisan yang diterima-Nya dan darah yang dicurahkan-Nya. Orang penuh dosa harus percaya kepada kebenaran yang menjelaskan bahwa karena mereka memang ditentukan masuk neraka, Tuhan sudah menyelamatkan mereka dari segala dosa mereka melalui baptisan dan darah-Nya di atas kayu Salib.
Sebenarnya tidak ada seorangpun yang tidak mampu menyelsaikan masalah dosa-dosa mereka dengan percaya kepada air dan darah. Tetapi meskipun Tuhan sudah menyelamatkan kita melalui air, darah dan Roh (1 Yohanes 5:6-8), kalau dari sisi kita tidak memahami dan percaya kepada kenyataan ini dan kemudian dibinasakan, maka diri kita yang sepenuhnya bertanggungjawab atas akibat ini. Kita semua harus mengakui di hadapan Allah(Jahweh), “Saya ditentukan masuk neraka karena saya orang berdosa. Tetapi saya percaya kepada Injil air, darah, dan Roh.” Kita harus memiliki iman yang demikian. Kita harus percaya di dalam hati kita bahwa Tuhan sudah menyelamatkan kita dari segala dosa kita melalui air, darah, dan Roh. Dengan hati yang tulus dan iman, kita harus mempersatukan diri kita dengan kebenaran yang dinyatakan di dalam Injil air dan Roh. Hanya dengan itu kita bisa diselamatkan dari segala dosa kita.
Dengan demikian, kita semua harus memahami semua itu, dan kita harus percaya kepada kebenaran mereka. Tanpa memahami kebenaran yang dinyatakan di dalam Kemah Suci dan Injil air dan Roh, beberapa orang yang mengatakan, “Karena saya percaya, saya akan masuk Surga meskipun saya masih memiliki dosa.” Tetapi Allah(Jahweh) mengatakan bahwa semua orang yang memiliki dosa akan dibuang ke neraka; Dia tidak mengatakan bahwa mereka tidak akan dibuang ke neraka bahkan ketika mereka memiliki dosa kalau mereka percaya kepada Yesus. Ini sama seperti menjadi orang yang paling bodoh di seluruh dunia. Mengatakan bahwa mereka akan masuk ke Surga hanya karena mereka percaya kepada Yesus, ketika, pada kenyataannya, mereka percaya kepada apa yang mereka sukai, adalah perwujudan dari kebodohan, ketidakmengertian, dan kebutaan iman yang penuh.
Beberapa yang lain mengatakan, “Saya tidak pernah melihat satupun orang yang masuk neraka, dan saya juga tidak pernah melihat ada orang yang masuk Surga. Kita tidak akan tahu tentang hal itu sampai datangnya Hari Penghakiman.” Tetapi sungguh-sungguh ada Surga dan neraka. Apakah di dunia ini hanya ada hal-hal yang bisa kita lihat dengan mata kita? Bisakah anda melihat angin dengan mata anda? Tentu saja ada perkara-perkara yang tidak kelihatan. Semua orang berdosa yang tidak percaya kepada Allah(Jahweh) karena mereka tidak bisa melihat Dia adalah binatang yang binasa.
Dengan demikian, manusia harus menyadari bahwa kalau mereka memiliki dosa di dalam hati mereka, mereka akan dibinasakan, dan karena itu mereka harus percaya kepada Injil air dan Roh serta lepas dari penghakiman Allah(Jahweh). Mereka yang bijak adalah yang, bahkan jika mereka tidak melakukan banyak kesalahan kepada orang-orang di sekitar mereka, tetap saja memahami bahwa mereka sudah melakukan banyak kesalahan terhadap Allah(Jahweh), dan karena itu mengakui bahwa mereka pasti akan dihukum ketika mereka tidak lama lagi berdiri di hadapan-Nya.
Kita jangan sampai dibinasakah hanya karena ketidakmengertian kita dan mereemehkan Allah(Jahweh) serta penghakiman-Nya. Dia pastilah akan menghukum semua orang berdosa dengan api yang kekal dari neraka. Kalau manusia dibinasakan karena tidak percaya kepada kebenaran yang dinyatakan di Kemah Suci bahkan ketika mereka sudah pernah mendengarnya, maka mereka pastilah anak-anak Iblis. Apa yang dikehendaki Mesias dari kita adalah memiliki iman yang memampukan kita untuk menerima pengampunan dosa dan masuk ke dalam Kerajaan Surga.
Allah Tidak Membuat Kita Seperti Mainan
Ketika Allah(Jahweh) menciptakan kita manusia, tujuan-Nya adalah untuk memampukan kita hidup tanpa tersiksa oleh dosa, tetapi menikmati hidup kekal, keagungan, dan kemuliaan dengan Allah(Jahweh) sebagai anak-anak-Nya sendiri. Supaya tidak membuang kita ke neraka, Mesias dibaptiskan, menanggung atas dosa-dosa dunia, mencurahkan darah-Nya di atas kayu Salib, dan dengan itu sudah menghapuskan segala dosa kita. Ketika Allah(Jahweh) mengasihi kita sedemikian, kalau kita tidak mengakui kasih ini dan hanya setengah hati percaya kepada keselamatan yang telah diberikan-Nya kepada kita, maka kita pasti tidak akan luput dari murka Allah(Jahweh).
Allah(Jahweh) sudah membebaskan kita dari segala dosa kita dengan mengorbankan Anak-Nya sendiri. Itu adalah karena Mesias sudah dibaptiskan untuk menanggung segala dosa kita ke atas tubuh-Nya dan memberikan diri-Nya sebagai korban bagi dosa-dosa kita sehingga Dia sungguh-sungguh sudah menyelamatkan kita dari segala dosa dunia. Itu adalah karena kita ditentukan masuk neraka karena dosa-dosa kita sehingga Tuhan kita berbelas kasihan kepada kita, dan adalah karena hal ini sehingga Dia dibaptiskan, mencurahkan darah sampai mati, bangkit dari kematian, dan sudah dengan itu menyelamatkan kita dari segala dosa kita dan menjadikan kita anak-anak Allah(Jahweh). Allah(Jahweh) tidak menjadikan kita sebagai mainan-Nya.
Beberapa waktu yang lalu, ketika salah satu saudari dari gereja saya kuliah di sebuah perguruan tinggi, saya mendapat kesempatan untuk mengikuti upacara wisudanya. Di sana, di galeri seni yang diadakan, saya melihat banyak lukisan. Salah satu lukisan yang dibuat oleh wisudawan di kanvas menggambarkan mengenai Adam dan Hawa yang makan dari pohon pengetahuan akan yang baik dan jahat, dengan judul lukisan, “Apakah Allah(Jahweh) menciptakan manusia sebagai mainan?” Lalu seseorang menuliskan jawaban di bawah kanvas itu, berbunyi, “Tuhan waktu itu bosan, lalu Dia menciptakan kita sebagai mainan-Nya.”
Tidak ada yang lebih keliru dibandingkan dengan jawaban ini. Mengapa, kemudian, Allah(Jahweh) menciptakan pohon pengetahuan akan yang baik dan jahat dan melarang Adam dan Hawa memakannya? Padahal, Dia tahu sebelumnya bahwa mereka akan memakan buah itu, akan tetapi Dia masih saja menciptakan pohon itu dan melarang mereka memakannya. Ketika mereka kemudian makan, lalu Dia mengusir mereka keluar dari Taman Eden karena jatuh ke dalam dosa. Dia kemudian mengatakan bahwa orang penuh dosa akan langsung menuju ke neraka. Mengapa Allah(Jahweh) melakukan hal itu? Apakah Allah(Jahweh) sungguh-sungguh menciptakan kita karena Dia tidak memiliki mainan dan menjadi bosan? Apakah Dia menciptakan manusia hanya karena Dia terlalu bosan dan tidak bisa tahan lagi? Tentu saja tidak!
Saudara dan saudari, yang sungguh-sungguh dikehendaki Allah(Jahweh) adalah untuk menjadikan kita sebagai umat-Nya sendiri, membuat kita hidup kekal, dan hidup bersama dengan kita bahagia selamanya. Pemeliharaan Allah(Jahweh) yang mengijinkan semua hal terjadi kepada manusia adalah untuk menjadikan kita makhluk kekal yang menikmati keagungan dan kemuliaan selamanya dan yang hidup di dalam keadaan yang dimuliakan sampai selama-lamanya. Jadi, ketika anda dan saya, karena tipu daya Iblis, sudah jatuh ke dalam dosa dan ditentukan masuk neraka, Allah(Jahweh) mengutus Anak Tunggal-Nya ke bumi ini untuk menyelamatkan kita. Dan dengan menjadikan Anak-Nya dibaptiskan dan menanggung segala dosa dunia, mencurahkan darah-Nya, dan bangkit kembali dari kematian, Allah(Jahweh) sudah menyelamatkan kita dari Iblis.
Namun, begitu banyak orang yang memiliki kesalahpahaman yang sangat buruk bahwa Allah(Jahweh) entah bagaimana menciptakan kita menjadi mainan-Nya untuk menghilangkan kebosanan-Nya. Di antara mereka yang mundur dari kepercayaan kepada Yesus dan juga yang sejak awal tidak percaya kepada-Nya, ada orang-orang yang, karena kepahitan mereka kepada Allah(Jahweh), mengatakan, “Mengapa Allah(Jahweh) menciptakan saya dan kemudan menjadikan saya menderita? Mengapa Allah(Jahweh) memaksa bahwa saya harus percaya? Mengapa Dia mengatakan bahwa Dia akan memberikan saya keselamatan kalau saya percaya, tetapi tidak kalau saya tidak percaya?” Mereka mengatakan hal-hal hal yang demikian karena mereka tidak mengenal bukti keselamatan yang sangat yang sudah diberikan Allah(Jahweh) kepada manusia.
Bukti yang sangat jelas dari Mesias ini adalah untuk menerima kita sebagai umat Allah(Jahweh) dan dengan itu menjadikan kita anak-anak-Nya sendiri, mengijinkan kita menikmati semua kemuliaan dan keagungan Surga sebagai anggota keluarga-Nya. Inilah tujuan penciptaan Allah(Jahweh) atas manusia. Saya, sendiri, juga tidak bisa memahami kebenaran ini sampai saya dilahirkan kembali dari air dan Roh. Tetapi setelah saya menerima pengampunan dosa dan dilahirkan kembali, saya bisa memahami, “Ah! Jadi inilah sebabnya Allah(Jahweh) menciptakan saya!”
Apakah yang sesungguhnya dilakukan Mesias untuk menanggung atas dosa-dosa kita ketika Dia datang ke bumi ini sekitar 2.000 tahun yang lalu? Apa yang dilakukan-Nya untuk menanggung dosa-dosa kita? Dia menerima baptisan dan mencurahkan darah-Nya! Dan itu adalah tindakan kebenaran dan korban kebenaran yang bertujuan untuk menghilangkan dosa-dosa kita.
Di sini terletak alasan mengapa kita harus sungguh-sungguh percaya kepada Allah(Jahweh), dan sebabnya kita harus percaya kepada Yesus Kristus sebagai Allah(Jahweh) Juruselamat kita. Itu adalah karena anda dan saya sudah ditentukan masuk neraka sehingga Allah(Jahweh) sendiri harus sungguh-sungguh datang ke bumi ini untuk menyelamatkan kita. Dengan kata lain, Yesus harus dibaptiskan oleh Yohanes, harus mati di atas kayu Salib, dan harus bangkit kembali dari kematian. Alasan mengapa kita harus sungguh-sungguh percaya kepada pengampunan dosa yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi adalah supaya kita bisa ditebus dari segala dosa kita. Itu adalah untuk menggenapi pemeliharaan Allah(Jahweh) kepada kita sehingga kita harus memiliki iman. Dan ketika kita percaya kepada keselamatan dari Tuhan, kita melakukan demikian bukan untuk kepentingan orang lain, tetapi untuk kepentingan kita sendiri.
Ini Adalah Masa Yang Paling Awal Untuk Percaya kepada Keselamatan Dari Allah
Kalau seseorang ingin menjangkau pemahaman ini, maka orang itu harus menyingkirkan iman keliru mereka saat ini juga dan percaya kepada Injil air dan Roh di dalam hati: “Saya tidak tahu kalau saya ditentukan masuk neraka. Saya hanya percaya karena dikatakan bahwa Yesus menghapuskan dosa-dosa saya. Tetapi iman saya didasari oleh pengetahuan yang salah! Saya harus belajar apa yang benar dan mendasari iman saya kepada pengertian yang benar. Sampai sekarang, saya sudah percaya secara salah, tetapi ini belum terlalu terlambat. Semua yang harus saya lakukan adalah memahami, sejak saat ini, bahwa saya ditentukan masuk neraka karena dosa-dosa saya, percaya di dalam hati saya bahwa Mesias sudah menyelamatkan saya melalui baptisan dan pencurahan darah-Nya, dan kemudian menerima pengampunan dosa-dosa saya. Jadi dulu saya ditentukan masuk neraka!”
Pada kenyataanya, hanya sedikit orang Kristen yang memiliki pemahaman yang benar dan tepat akan Injil air dan Roh ketika mereka pertama kali percaya. Saya sendiri, juga, sampai 10 tahun sejak pertama kali saya menjadi Kristen sampai saya sungguh-sungguh memahami sepenuhnya bahwa Yesus menanggung atas dosa-dosa dunia dengan baptisan-Nya dan disalibkan sampai mati di atas kayu Salib, dan hanya sesudah itu saya sungguh-sungguh diselamatkan dengan percaya kembali kepada Yesus sebagai Juruselamat saya pribadi. Jadi sesudah 10 tahun menjadi orang Kristen, saya membuang iman saya yang salah, dan datang kepada pemahaman yang benar akan Injil air dan Roh dan percaya kepada hal itu secara benar. Tetapi bagi orang-orang lain, mungkin, itu mungkin bahkan makan waktu sampai lebih dari 20 tahun untuk memahami kebenaran dan percaya kembali.
Ketika orang-orang yang demikian sampai kepada pemahaman, bahkan setelah 20 tahun, bahwa Allah(Jahweh) sudah merencanakan untuk menyelamatkan mereka melalui air dan Roh, mereka kemudian harus percaya bahwa Yesus dibaptiskan dan disalibkan untuk dosa-dosa mereka sendiri. Tidak ada yang lebih jahat dalam pandangan Allah(Jahweh) disbanding memahami kebenaran tetapi tidak mau mempercayainya. Tetapi kalau mereka percaya kepada Injil air dan Roh sekarang, bahkan sudah hidup 10 tahun, 20 tahun sebagai orang Kristen, apakah ini entah bagaimana buruk? Tentu saja tidak! Sama sekali tidak ada yang salah atau memalukan akan hal ini. Ketika manusia sungguh-sungguh mengerti dan percaya kepada pengampunan dosa yang dinyatakan dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi, maka mereka akan sungguh-sungguh diselamatkan. Iman kepada Injil air dan Roh itulah yang berkenan kepada Allah(Jahweh). Saya berharap bahwa anda semua akan percaya keselamatan ini yang sungguh-sungguh sudah diselesaikan, yang penggenapannya datang melalui kain biru dan kain kirmizi.
Tudung Kemah Suci terbuat dalam perincian yang sangat jelas. Hanya dengan melihat kenyataan bahwa kulit kambing yang diwarnai merah ditempatkan di atas tudung yang terbuat dari bulu kambing jantan, dan bahwa kulit lumba-lumba kemudian diletakkan di atas tudung itu, kita bisa melihat perwujudan yang sangat jelas akan kebenaran bahwa kita semua ditentukan masuk neraka, tetapi kemudian Tuhan datang ke bumi ini, sungguh-sungguh menanggung segala dosa kita dengan dibaptiskan, dan menjadi korban persembahan bagi dosa-dosa kita dengam mencurahkan darah-Nya dan mati di atas kayu Salib. Kita semua bisa percaya kepada Injil air dan Roh. Apa yang Tuhan sudah sungguh-sungguh menyelamatkan kita adalah melalui karya Yesus yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi. Tudung Kemah Suci tidak lain menunjuk kepada rahasia keselamatan ini.
Apa yang penting bukan hanya mempelajari Alkitab. Apa yang berkenan kepada Allah(Jahweh) bukan hanya mempelajarinya, tetapi percaya—yaitu, kalau Alkitab mengatakan bahwa Allah(Jahweh) menetapkan untuk menyelamatkan kita melalui karya Yesus yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi, maka anda dan saya harus sungguh-sungguh menerima ini ke dalam hati anda dan percaya demikian. Inilah caranya kita memperkenankan Allah(Jahweh). Kalau di dalam hati kita mau sungguh-sungguh mendengar Firman Allah(Jahweh), mengakui dosa-dosa kita sendiri, dan percaya kepada baptisan Tuhan dan darah di atas kayu Salib, maka kita bisa sungguh-sungguh menerima pengampunan dosa-dosa kita. Tetapi kalau kita tidak percaya kepada pengampunan dosa ini yang diberikan oleh Tuhan, dan justru percaya kepada-Nya hanya sebatas teori saja, maka kita akan senantiasa tersiksa oleh hati nurani yang bersalah.
Kalau kita tidak menyelesaikan masalah dosa tindakan kita dengan percaya kepada air dan Roh, maka hati nurani yang bersalah ini akan terus memakan hati kita. Namun, kalau kita percaya kepada Injil air dan Roh, maka kita bisa dibebaskan dari rasa bersalah ini, karena ketika kita sudah tidak berdosa dengan menerima pengampunan dosa yang sempurna, bagaimana mungkin kita masih tersiksa oleh dosa lagi? Beginilah seharusnya kita percaya. Kita harus percaya kepada Injil air dan Roh dan membuat masalah dosa-dosa kita diselesaikan. Mereka yang tidak bisa melakukannya tidak memiliki pilihan kecuali terus berada di dalam belenggu dosa.
Hidup itu singkat, dan penuh penderitaan. Allah(Jahweh) mengijinkan penderitaan untuk semua manusia. Apakah alasan Allah(Jahweh) mengijinkan penderitaan bagi kita? Itu adalah karena melalui penderitaan dosa kita, Dia ingin kita menyadari betapa berharganya Injil air dan Roh ini, percaya kepada Injil ini, dan dengan itu sungguh-sungguh membereskan dosa-dosa kita. Dia membawa penderitaan dosa supaya anda dan saya akan percaya di dalam hati anda bahwa Mesias sudah membasuh segala dosa anda melalui baptisan dan darah-Nya di atas kayu Salib. Tidak percaya kepada Injil air dan Roh sebagai kebenaran adalah hal yang terbodoh untuk dilakukan. Dosa-dosa manusia bisa dihapuskan hanya dengan iman yang sungguh-sungguh percaya kepada Injil air dan Roh.
Allah(Jahweh) mengatakan kepada kita untuk membereskan masalah dosa-dosa kita dengan percaya kepada Injil yang sejati. Kita harus percaya kepada Yesus, Juruselamat yang sejati. Anda, juga, harus sungguh-sungguh percaya kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat anda sendiri di dalam hati anda. Anda harus mengakui segala dosa anda di hadapan Allah(Jahweh), percaya kepada Injil air dan Roh, dan dengan itu diselamatkan. Ketika di dalam hati anda percaya kepada baptisan Yesus sang Juruselamat dan darah-Nya di atas kayu Salib, maka anda akan sungguh-sungguh ditebus dari dosa-dosa anda. Hanya ketika kita percaya baptisan dan darah Yesus di atas kayu Salib sebagai kebenaran kita bisa diselamatkan dari segala dosa kita.
Urutan dari Tudung Tepat Sesuai dengan Urutan Keselamatan Kita
Ketika berkaitan dengan urutan keselamatan kita, prioritas pertama kita adalah untuk mengenali dengan benar bahwa sejak saat kita dilahirkan ke dunia ini, kita semua berdosa sebagaimana kulit lumba-lumba, binatang yang harus binasa. Dan kita harus percaya bahwa kita pasti mati dan dibuang ke dalam neraka karena dosa-dosa kita. Lebih lagi, kita juga harus percaya bahwa untuk diselamatkan dari segala dosa kita, kita sungguh-sungguh memerlukan korban persembahan, dan dengan itu, Mesias harus sungguh-sungguh datang dan menanggung segala dosa kita dengan dibaptiskan. Kita harus percaya bahwa Juruselamat kita haruslah bukan manusia biasa, tetapi Allah(Jahweh) sendiri. Dan kita harus percaya bahwa Yesus sang Juruselamat memang sudah menyelamatkan kita dari segala dosa kita melalui baptisan dan kayu Salib-Nya.
Kalau bukan demikian, maka Allah(Jahweh) hanya akan membuat dua tudung atas Kemah Suci. Kalau keselamatan bisa dicapai dengan meninggalkan baptisan Yesus, maka kemudian tidak akan gunanya membuat empat tudung Kemah Suci yang berbeda, dan Allah(Jahweh) hanya akan menutupinya dengan kulit lumba-lumba dan kulit kambing. Tetapi apakah memang hanya dua tudung saja yang sungguh-sungguh dipakai? Tidak! Kemah Suci harus ditutup dengan empat tudung yang berbeda; tenda yang terbuat dari kain biru, kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya; tenda yang lain terbuat dari bulu kambing, dan tudung yang lain terbuat dari kulit kambing jantan; dan yang terakhir terbuat dari kulit lumba-lumba.
Kita harus percaya kepada kebenaran sebagaimana adanya—yaitu, Yesus menerima segala dosa kita dengan dibaptiskan, mati di atas kayu Salib, dan dengan itu sudah menyelamatkan jiwa kita yang kotor dan perlu dikasihani yang ditentukan masuk neraka, menjadikan kita sebagai umat Allah(Jahweh) sendiri. Inilah rahasia yang tersembunyi di balik empat tudung Kemah Suci, dan urutan peletakkan dari keempat tudung di Kemah Suci tidak lain dari urutan keselamatan bagi kita.
Untuk memasangkan tudung pertama dan tudung kedua Kemah Suci bersama, kaitan emas dan tembaga diperlukan. Dan di ujung dari dua pasang tenda itu dibuat sosok-sosok dari kain biru. Tetapi bagi mereka yang hanya percaya kepada darah di atas kayu Salib, itu adalah mustahil untuk memahami apakah arti dari kaitan emas dan tembaga yang dikaitkan dengan sosok dari kain biru itu. Hanya mereka yang percaya kepada Injil air dan Roh bisa memahami dan percaya kepada rahasia yang tersembunyi di balik empat tudung itu.
Sosok-sosok kain biru menunjuk kepada baptisan yang diterima Yesus di Sungai Yordan. Mengapa, kemudian, manusia tidak percaya kepada baptisan yang melaluinya Yesus menerima segala dosa dunia, tetapi hanya percaya kepada darah di atas kayu Salib? Itu adalah karena mereka tidak percaya kepada Firman Allah(Jahweh) sebagaimana adanya. Ketika kita mengakui percaya kepada Yesus, kita tidak bisa percaya kepadaNya dengan benar kalau kita menambah atau mengurangi sesuatu dari Firman Allah(Jahweh) itu. Kita harus percaya kepada Firman Allah(Jahweh) sebagaimana adanya, dengan mengatakan “ya.”
Di antara banyak orang di jaman ini yang mengaku percaya kepada Yesus, kebanyakan di antara mereka hanya percaya kepada darah yang dicurahkan-Nya di atas kayu Salib, meninggalkan baptisan yang diterima-Nya. Inilah sebabnya mengapa sangat banyak orang Kristen tidak bisa memahami rahasia kebenaran yang dinyatakan di dalam tudung Kemah Suci. Dan inilah sebabnya orang Kristen jaman ini tidak percaya kepada pengampunan dosa yang sejati yang sudah secara sempurna digenapi oleh Mesias. Mereka percaya kepada Yesus, semuanya sia-sia, hanya sebagai salah satu pendiri agama dunia. Dengan demikian, banyak orang Kristen yang kenyataannya berjalan di jalan yang keliru. Mereka melakukan dosa setiap hari, akan tetapi mengatakan bahwa mereka bisa masuk Surga hanya dengan bertobat setiap hari. Ini menjelaskan alasan mengapa banyak orang dunia sekuler sangat sering menghina orang-orang Kristen.
Ketika kita bertanya kepada orang Kristen, “Bagaimana, dan dengan iman yang bagaimana, kita bisa sungguh-sungguh membereskan masalah dosa anda?” maka banyak yang akan menjawab, “Kita bisa membereskannya dengan menaikan doa-doa pertobatan ketika percaya kepada pencurahan darah Yesus di atas kayu Salib.” Ketika kita kemudian bertanya, “Sudahkan dosa-dosa anda sudah dibereskan dari hati anda?” mereka menjawab, “Sebenarnya, masih ada dosa di dalam hati saya.” Manusia yang memiliki dosa di dalam hati mereka tetap bukan umat Allah(Jahweh). Orang-orang yang demikian ada di luar Yesus Kristus. Mereka harus datang kepada Yesus Kristus dengan percaya kepada Injil air dan Roh secepatnya.
Kita harus memahami secara terperinci dengan cara apakah Tuhan kita sudah membasuh segala dosa kita, sebagaimana adanya. Itu adalah dengan cara membawa dosa-dosa dunia ke atas kayu Salib melalui baptisan yang sudah sungguh-sungguh diterima-Nya dari Yohanes dan mencurahkan darah-Nya sehingga Tuhan sudah sungguh-sungguh menghapuskan segala dosa kita. Kalau kita mau menghadap ke hadirat Allah(Jahweh), maka kita harus masuk dengan kepercayaan kepada keselamatan yang dinyatakan dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi. Tidak perduli bagaimana penyerahan seseorang kepada Allah(Jahweh), masih ada kemungkinan bahwa dia memiliki kesalahpahaman dan salah percaya sepanjang waktu. Supaya kita bisa masuk ke dalam Kerajaan Surga, kita harus menerima keselamatan yang terbuat dari dari kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi, yang melaluinya Mesias sudah sungguh-sungguh menghapuskan segala dosa kita, sebagai kebenaran, dan percaya di dalamnya.
Kalau iman kita di hadapan Allah(Jahweh) itu keliru, maka kita harus memperbaikinya dan percaya kepadanya secara benar, tidak perduli seberapa sering. Kita harus percaya kepada keselamatan, bahwa Tuhan sudah sungguh-sungguh menanggung atas dosa-dosa kita dan membasuhkan semuanya melalui baptisan-Nya, sebagai kebenaran. Kita harus sungguh-sungguh percaya bahwa Tuhan menanggung segala penghukuman dosa sekaligus melalui baptisan-Nya, dan bahwa Dia menanggung semua penghukuman atas dosa-dosa kita melalui darah di atas kayu Salib.
Dengan iman yang benar kepada pelayanan Yesus yang dinyatakan dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi di Kemah Suci, kita bisa menghadap Mesias. Melalui Kemah Suci, kita sekarang bisa menangkap makna Injil air dan Roh dengan lebih jelas, dan untuk memahami bahwa imannya didirikan di atas kebenaran yang dinyatakan dalam kain biru, kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya. Iman yang teramat sangat penting yang harus kita miliki sekarang adalah iman yang sungguh-sungguh percaya di dalam hati akan keselamatan yang terbentuk dari kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi.
Kita sekarang mendengar dan belajar tentang kebenaran yang terdapat di dalam Kemah Suci yang terbuat dari kain biru, kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya. Mesias menantikan kita saat ini, sesudah sungguh-sungguh menebus segala dosa kita melalui karya-Nya yang dinyatakan dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi.
Allah(Jahweh) menuntut anda untuk percaya kepada kebenaran ini dengan segenap hati anda. Apakah anda masih memiliki dosa di dalam hati anda? Kalau demikian, anda harus mengakui di hadapan Allah(Jahweh) betapa gelap dan menjijikan dosa-dosa yang ada di dalam hati anda, percaya kepada kebenaran yang dinyatakan dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi, dan dengan itu menerima pengampunan segala dosa anda. Ketika anda sungguh-sungguh percaya bahwa Yesus sudah menebus segala dosa anda, anda kemudian bisa menanggungkan segala dosa yang ditemukan di dalam hati anda kepada-Nya dan menerima pengampunan dosa yang sempurna-Nya.
Kita semua harus percaya, di dalam hati kita, kepada pengampunan dosa yang terbuat dari kain biru, kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya yang sungguh-sungguh direncanakan Allah(Jahweh) kepada kita. Allah(Jahweh) sudah memberikan kepada kita Injil yang membentuk pelayanan yang ajaib dari Yesus, yaitu kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi, dan sudah dengan itu memampukan kita untuk menerima pengampunan dosa dan menikmati semua kuasa dan kemuliaan sebagai anak-anak-Nya sendiri. Tuhan sudah memampukan kita untuk diselamatkan dari segala dosa dan penghukuman kita, dan untuk menerima kehidupan kekal, dengan percaya kepada karya keselamatan yang diberikan kepada kita yang dinyatakan dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi.
Saya bersyukur kepada Tuhan yang menjadikan mungkin bagi kita untuk diselamatkan dengan percaya kepada kebenaran yang dinyatakan dalam kain biru, kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya. Dengan percaya kepada kebenaran ini, kita semua bisa ditebus dari segala dosa kita dan masuk ke dalam Kerajaan Surga oleh iman. Haleluya!