Search

佈道

Pokok 11: Kemah Suci

[11-20] Mezbah Pembakaran Ukupan (Keluaran 30:1-10)

Mezbah Pembakaran Ukupan
(Keluaran 30:1-10)
“Haruslah kaubuat mezbah, tempat pembakaran ukupan; haruslah kaubuat itu dari kayu penaga; sehasta panjangnya dan sehasta lebarnya, sehingga menjadi empat persegi, tetapi haruslah dua hasta tingginya; tanduk-tanduknya haruslah seiras dengan mezbah itu. Haruslah kausalut itu dengan emas murni, bidang atasnya dan bidang-bidang sisinya sekelilingnya, serta tanduk-tanduknya. Haruslah kaubuat bingkai emas sekelilingnya. Haruslah kaubuat dua gelang emas untuk mezbah itu di bawah bingkainya; pada kedua rusuknya haruslah kaubuat gelang itu, pada kedua bidang sisinya, dan haruslah gelang itu menjadi tempat memasukkan kayu pengusung, supaya dengan itu mezbah dapat diangkut. Haruslah kaubuat kayu pengusung itu dari kayu penaga dan kausalutlah dengan emas. Haruslah kautaruh tempat pembakaran itu di depan tabir penutup tabut hukum, di depan tutup pendamaian yang di atas loh hukum, di mana Aku akan bertemu dengan engkau. Di atasnya haruslah Harun membakar ukupan dari wangi-wangian; tiap-tiap pagi, apabila ia membersihkan lampu-lampu, haruslah ia membakarnya. Juga apabila Harun memasang lampu-lampu itu pada waktu senja, haruslah ia membakarnya sebagai ukupan yang tetap di hadapan TUHAN di antara kamu turun-temurun. Di atas mezbah itu janganlah kamu persembahkan ukupan yang lain ataupun korban bakaran ataupun korban sajian, juga korban curahan janganlah kamu curahkan di atasnya. Sekali setahun haruslah Harun mengadakan pendamaian di atas tanduk-tanduknya; dengan darah korban penghapus dosa pembawa pendamaian haruslah ia sekali setahun mengadakan pendamaian bagi mezbah itu di antara kamu turun-temurun; itulah barang maha kudus bagi TUHAN.”
 
 
Mezbah Pembakaran Ukupan
 

Mezbah Pembakaran Ukupan Adalah Tempat Doa


Mezbah Pembakaran Ukupan terbuat dari kayu penaga, yang berbentuk segi empat, ukurannya satu hasta (45 cm) baik panjang maupun lebarnya, dan 2 hasta tingginya. Ditempatkan di Tempat Kudus, Mezbah Pembakaran Ukupan itu disalut dengan emas seluruhnya, dengan bingkai emas di sekelilingnya. Empat gelang emas diletakkan di bawah bingkai itu supaya mezbah itu bisa diangkut. Di atas Mezbah Pembakaran Ukupan ini, tidak ada yang lain kecuali minyak urapan dan rempah-rempah pilihan yang boleh dipakai (Keluaran 30:22-25). 
Mezbah Pembakaran Ukupan adalah mezbah dimana doa dinaikan kepada Allah(Jahweh). Tetapi sebelum kita berdoa di Mezbah Pembakaran Ukupan, kita harus terlebih dahulu menemukan apakah kita memenuhi syarat untuk berdoa kepada Allah(Jahweh) di mezbah ini atau tidak. Siapa saja yang berusaha untuk memenuhi syarat untuk bisa berdoa kepada Allah(Jahweh) yang kudus harus menjadi tidak bedosa setelah membasuh dosa-dosanya dengan iman. Untuk itu, dia harus dibasuh dari dosa-dosanya dengan iman kepada korban bakaran dan bejana pembasuhan. 
Allah(Jahweh) tidak mendengarkan doa-doa orang berdosa (Yesaya 59:1-3). Mengapa? Karena Allah(Jahweh) menerima hanya mereka yang sudah dibasuh dari segala dosa mereka dengan percaya kepada Injil air dan Roh. Karena Allah(Jahweh) sudah membasuh segala dosa kita dengan kebenaran yang dinyatakan di dalam kebenaran kain biru dan kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya, Allah(Jahweh), dengan kata lain, berkenan untuk mendengarkan doa orang-orang benar (Mazmur 34:15, 1 Petrus 3:12). 
 
 
Hakekat dan Kenyataan dari Semua Manusia 
 
Ketika kita memperhatikan dengan seksama, kita melihat bahwa semua manusia, termasuk anda dan saya, pada dasarnya dilahirkan sebagai benih dosa, dan karena itu mereka semua berdosa. Setiap orang masing-masing adalah benih pelaku kejahatan. Karena manusia pada asalnya lahir dengan dosa, mereka tidak bisa tidak menjalani kehidupan yang jahat. Pikirkan mengenai diri anda sendiri, siapapun anda mungkin. Kita bisa mengakui di hadapan Allah(Jahweh) bahwa kita adalah orang-orang jahat yang tidak bisa menghindar dari neraka. Lebih lagi, ketika kita menilai tindakan kita di hadapan Allah(Jahweh), kita sampai kepada pemahaman bahwa sesuai dengan hukum Allah(Jahweh) yang menyatakan bahwa upah dosa adalah maut, kita memang tidak bisa menghindar dari penghukuman-Nya yang adil atas dosa.
Karena apa yang keluar dari hati manusia hanyalah pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, kesombongan dan kecerobohan, dan lain-lainnya, mereka melakukan hal itu setiap kali mereka mendapatkan kesempatan (Markus 7:21-23). Bagaimana mungkin hati manusia, yang pada dasarnya dilahirkan sebagai benih pelaku kejatahan dan tidak bisa tidak melakukan dosa setiap kali keadaan memungkinkan dan kesempatan muncul, bisa tidak merasa malu di hadapan Allah(Jahweh)? Hal itu mustahil kalau dengan kekuatan manusia sendiri. Tetapi ada satu-satunya iman yang memungkinkan kita untuk tidak merasa malu di hadapan Allah(Jahweh), dan itu adalah di sini. Kita semua harus mengetahui dan percaya kepada kebenaran yang terbuat dari kain biru dan kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya, yang memungkinkan kita dibasuh dari segala dosa kita dan dengan itu bisa berdiri di hadapan Allah(Jahweh) tanpa merasa malu. Dengan demikian, kita semua teramat sangat membutuhkan Injil air dan Roh.
Tidak seorangpun di antara kita yang bisa menyangkali kenyataan bahwa kita ditentukan untuk masuk neraka karena dosa-dosa kita dan hanya bisa menerima hal ini. Dan bagi mereka yang mengakui di hadapan Allah(Jahweh) bahwa mereka memang ditentukan untuk masuk neraka, itu adalah tidak begitu sulit untuk percaya di dalam hati mereka kepada keselamatan yang diberikan Allah(Jahweh) kepada mereka. Ketika kita menghadap Allah(Jahweh) dengan kebenaran dan ketulusan, kita tidak bisa menyembunyikan hati kita dari Dia, dan karena itu kita sampai kepada pengenalan akan penghakiman kebenaran Allah(Jahweh). Semua manusia ditempatkan dalam keadaan begitu rupa sampai mereka tidak bisa menghindar dari penghukuman atas dosa-dosa mereka oleh penghukuman yang adil dari Allah(Jahweh). 
Kebenaran hukum Allah(Jahweh) yang menyatakan bahwa upah dosa adalah maut bukanlah hukum yang bisa dihindari oleh orang-orang berdosa dengan memakai pemikiran mereka sendiri atau sekedar iman agamawi saja. Karena Hukum Allah(Jahweh) itu begitu terperinci, tepat, dan adil, hal itu memaksa siapa saja yang menghadapnya untuk mengakui bahwa dirinya memang ditentukan untuk masuk neraka karena dosa-dosanya. Semua orang berdosa akan sampai kepada pemahaman bahwa mereka tidak bisa lepas dari penghukuman Allah(Jahweh) bahkan kepada dosa-dosa mereka yang kecil sekalipun. 
Karena itu, kita sangat membutuhkan Juruselamat yang membebaskan kita semua dari dosa, dan kita harus menemukan siapa Juruselamat ini. Inilah Yesus Kristus, Juruselamat seluruh manusia. Dia adalah Juruselamat yang datang ke bumi ini, yang dibaptiskan oleh Yohanes untuk menanggung dosa-dosa dunia, yang menanggung penghukuman atas kelemahan semua orang berdosa dengan disalibkan dan mencurahkan darah-Nya, dan yang dengan itu telah menyelamatkan kita dari segala dosa kita. 
Kita semua sudah salah paham bahwa menerima pengampunan dosa itu adalah sesuatu yang teramat sangat sukar. Bahkan, kita berpikir bahwa kita hanya bisa diselamatkan kalau kita memahami keseluruhan isi Alkitab, atau bahwa keselamatan kita membutuhkan beberapa macam perbuatan baik. Tetapi kebenaran keselamatan yang diberikan oleh Allah(Jahweh) adalah berbeda. Kebenaran keselamatan ini membukakan dan menunjukkan jalan bagi kita untuk diselamatkan dari segala dosa kita dengan menguji hati nurani kita di hadapan Hukum Allah(Jahweh), mengakui segala dosa yang ditemukan di dalam hati kita, dan percaya kepada Injil air dan Roh. Kebenaran inilah yang sudah dibayangkan sebelumnya di pintu gerbang Kemah Suci.
Pengampunan dosa manusia datang dari kebenaran keselamatan yang sangat berharga yang digenapi melalui kain biru dan kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya. Itu adalah dengan percaya kepada kebenaran ini bahwa semua bisa menerima pengampunan dosa sekaligus. Untuk itu, semua manusia harus mengakui bahwa mereka ditentukan untuk masuk neraka karena dosa-dosa mereka dan percaya kepada Injil yang dinyatakan di dalam kain biru dan kain ungu, kain kirmizi, dan dengan itu menerima pengampunan dosa mereka sekaligus. Injil yang Allah(Jahweh) telah berikan kepada kita adalah Injil yang terdapat di dalam kain biru dan kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya. 
Semua manusia harus percaya kepada Injil kebenaran ini, karena kalau mereka tidak percaya kepada kebenaran yang terdapat di dalam Injil ini, kemudian mereka tidak bisa dibebaskan dari dosa-dosa mereka. Tetapi mereka yang percaya kepada kebenaran keselamatan yang Allah(Jahweh) sudah genapi dengan Injil air dan Roh cukup layak untuk diselamatkan dari segala dosa mereka dan menjadi anak-anak Allah(Jahweh) sendiri. Dengan demikian, untuk menjadi orang-orang yang bisa menghadap Allah(Jahweh) dan berdoa kepada-Nya, kita harus terlebih dahulu percaya kepada kebenaran air dan Roh, Injil pengampunan dosa. Ketika kita diselamatkan dari segala dosa dengan memahami Injil sejati dan percaya kepada hal itu dengan segenap hati kita, kita kemudian memenuhi syarat untuk berdoa kepada Allah(Jahweh). Iman yang memampukan kita untuk berdoa kepada Allah(Jahweh) adalah diperoleh dengan percaya di dalam hati kita kepada Injil air dan Roh, Injil yang dari Allah(Jahweh).
Sangat keliru untuk berdoa kepada Allah(Jahweh) tanpa iman yang memahami dan percaya kepada kebenaran kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi yang terdapat di pintu gerbang Kemah Suci. Iman yang demikian adalah sama dengan dosa menghujat dan menghina Allah(Jahweh). Bagaimana mungkin kita mau menjadi musuh Allah(Jahweh) dengan menolak untuk percaya kepada kebenaran yang dinyatakan di dalam Kemah Suci di dalam hati kita? 
Ketika anda menolak untuk percaya kepada Yesus Kristus yang datang dengan kebenaran kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi, itu adalah jalan pintas menuju kepada permusuhan dengan Allah(Jahweh). Ini adalah tindakan ketidakpercayaan yang sangat mengerikan yang melawan Allah(Jahweh). Jiwa yang terus melakukan dosa meremehkan kekudusan Allah(Jahweh) adalah mereka yang tidak percaya kepada keselamatan yang Allah(Jahweh) sudah genapi bagi mereka dan bahkan percaya sesuai dengan pemikiran dan pemahaman mereka sendiri. Jiwa-jiwa yang demikian adalah orang-orang yang, menutupi diri mereka sendiri dengan daun ara yang disebut “kemunafikan,” meremehkan kasih dan anugerah Allah(Jahweh). 
Tetapi anda harus menyadari bahwa meskipun orang-orang ini bisa mendustai hati mereka sendiri, mereka tidak bisa lepas dari penghukuman Allah(Jahweh). Mereka yang memiliki keyakinan yang demikian akan dikutuk untuk menderita penghukuman yang mengerikan akibat dosa oleh kebenaran hukum Allah(Jahweh). Mengapa? Karena mereka tidak berusaha untuk memahami Injil air dan Roh yang dengannya Tuhan sudah menghapuskan dosa mereka, dan juga tidak mau percaya kepada Injil ini. 
Ketika hati kita cemar bahkan di dalam pandangan kita sendiri, bagaimana mungkin kita menyembunyikan dosa-dosa kita dari Allah(Jahweh) yang kudus? Ini sangat mustahil! Siapa saja yang berusaha untuk menyembunyikan dosa-dosanya akan ditinggalkan oleh kasih dan anugerah Allah(Jahweh). Mereka yang mendustai hati mereka sendiri akan berakhir menjadi hamba-hamba setan yang mendustai Allah(Jahweh) dan sesama manusia. Perasaan bahwa mereka entah bagaiman berusaha untuk mendustai Allah(Jahweh) dengan membutakan mata mereka sendiri adalah gambaran dari kesombongan pribadi yang berasal dari pikiran yang sudah menyimpang. Bahkan, mereka yang bersandar kepada pemahaman sendiri adalah orang-orang yang menantang Injil air dan Roh, dan yang berusaha untuk menjadi hamba Allah(Jahweh) atas dasar kemauan mereka sendiri.
Manusia harus menyadari bahwa meskipun mereka mungkin bisa mendustai hati mereka sendiri, mereka tidak akan pernah bisa mendustai Allah(Jahweh). Dan mereka harus mengubah pikiran mereka untuk percaya sesuai dengan Firman Allah(Jahweh). Bagaimana mungkin orang bisa membasuh dosa-dosa mereka tanpa percaya kepada Injil air dan Roh? Sebagaimana dikatakan bahwa upah dosa adalah maut, tidak ada orang berdosa yang sudah mendustai hatinya di hadapan Allah(Jahweh) yang bisa lepas dari penghukuman Allah(Jahweh). Kalau kita mengakui Hukum Allah(Jahweh), kemudian menjadi sangat jelas bahwa kita semua memang ditentukan masuk neraka karena dosa-dosa kita. Dengan demikian, semua orang yang berusaha untuk datang kepada Allah(Jahweh) harus diselamatkan oleh percaya kepada kebenaran Injil yang dinyatakan di pintu Kemah Suci. 
Namun, karena banyak yang tidak bisa memahami akan kenyataan bahwa mereka harus dihukum karena dosa-dosanya, mereka juga tidak bisa menerima ke dalam hati mereka Injil keselamatan yang sudah datang dalam kebenaran kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi, dan, sebagai akibatnya, mereka semua menuju ke neraka. Bagaimanapun mereka sudah menjadi Kristen atau belum, mereka yang tidak percaya kepada Injil air dan Roh akan menghadapi penghukuman yang sama. Dengan demikian, kita jangan sampai mendustai hati nurani kita sendiri di hadapan Allah(Jahweh), tetapi memegang di dalam hati kita kepada Injil air dan Roh, dan memahami serta percaya kepada Injil kebenaran ini. 
 
 

Kita Harus Membasuh Dosa-Dosa Kita dengan Percaya Kepada Firman Kebenaran


Manusia memiliki dua hati nurani: yang pertama adalah hati nurani daging, dan yang kedua adalah hati nurani iman yang menghormati Injil kebenaran. Kita harus jujur kepada keduanya, tetapi dari antara keduanya, kita tidak mungkin tidak memilikinya, secara khusus, hati nurani iman yang memahami Injil kebenaran. Kita harus menguji hati nurani iman kita di hadapan Firman Allah(Jahweh); percaya bahwa Yesus menerima dosa-dosa kita dengan dibaptiskan, dihukum di atas kayu Salib, dan dengan itu sudah menyelamatkan kita; dan membasuh, dengan iman ini, dosa-dosa hati nurani kita. Saya sangat marah bahwa meskipun kebenaran ini sudah teramat sangat pasti, tetapi masih ada orang-orang yang tidak percaya kepada Injil kebenaran ini.
Ada aturan iman untuk membersihkan hati nurani kita. Pertama, kita harus mengakui dan meneguhkan kenyataan bahwa kita memang ditentukan untuk masuk neraka, dan yang kedua, kita harus percaya di dalam hati kita bahwa Juruselamat kita datang ke bumi ini, dibaptiskan oleh Yohanes bagi dosa-dosa kita, mati di atas kayu Salib, bangkit dari kematian, dan dengan itu telah menyelamatkan kita dari segala dosa. Orang-orang berdosa harus diselamatkan dari semua kelemahan mereka dan menerima hidup kekal dengan iman mereka kepada Injil air dan Roh yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi. 
Meski pada kenyataannya kita harus diselamatkan dari dosa-dosa kita, beberapa orang masih tidak percaya, meskipun mereka sudah mengerti tentang pengampunan dosa yang digenapi melalui kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi. Bagaimana mungkin demikian? Tentu saja, mereka harus bertanggungjawab atas semua akibat dari ketidakpercayaan mereka sendiri. Kalau kita memahami kebenaran yang terdapat di dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi namun tidak mau percaya, maka kita masih akan tetap penuh dengan dosa, dan kalau kita masih penuh dengan dosa, maka tidakkah kita akan dihakimi bagi dosa-dosa itu sesuai dengan hukum Allah(Jahweh)? Masing-masing kita secara pribadi, laki-laki atau perempuan, semuanya harus diselamatkan dari segala dosa dengan percaya di dalam hati kita kepada kebenaran keselamatan yang Allah(Jahweh) sudah genapi melalui kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi. 
Manusia harus memiliki jenis iman yang menyelamatkan mereka dari dosa-dosa mereka. Mereka harus memiliki iman yang hanya percaya kepada Injil air dan Roh. Apakah anda percaya kepada Injil yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi, bahwa Tuhan menanggung segala dosa kita dengan dibaptiskan dan sudah menyelamatkan kita dengan curahan darah-Nya di atas kayu Salib? Ketika anda terlebih dahulu memikirkan diri anda sendiri, apakah anda mengakui kenyataan bahwa anda memang ditentukan untuk masuk neraka? Apakah anda menyadari bahwa meskipun anda ditentukan masuk neraka, Tuhan tetap saja sudah menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita kita dengan kebenaran yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi? 
Anda harus menyadari bahwa untuk membereskan segala dosa kita itulah Tuhan datang ke bumi ini, dibabtiskan, dan mencurahkan darah-Nya. Untuk menghapuskan dosa-dosa anda dan saya, Tuhan kita datang ke bumi ini dalam rupa manusia, menerima sekali untuk selamanya segala dosa manusia ke atas tubuh-Nya dengan dibaptiskan oleh Yohanes di Sungai Yordan ketika berusia 30 tahun, dan menanggung penghukuman dosa sekaligus dengan disalibkan dan mencurahkan darah-Nya. Sekaligus, Allah(Jahweh) sudah melenyapkan segala dosa mereka yang percaya.
Kita bisa diselamatkan dari segala dosa kita dengan percaya kepada kebenaran yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi. Kita harus menguji dan menegaskan apakah kita sudah sungguh-sungguh diselamatkan dari segala dosa kita oleh kebenaran ini atau tidak. Kita harus memiliki iman yang percaya kepada Yesus Kristus yang datang dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi sebagai Juruselamat kita. Sebagaimana yang dikatakan Alkitab, “Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan” (Roma 10:10). Roma 10:17 juga menegaskan, “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.” 
Firman Kristus ini mengatakan bahwa kita diselamatkan karena percaya kepada keselamatan yang digenapi di dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi. Pengampunan dosa bukanlah sesuatu yang bisa diperoleh melalui percaya kepada pemikiran kita sendiri, tetapi itu adalah sesuatu yang diterima melalui percaya di dalam hati kita kita kepada keselamatan yang sudah datang dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi. Iman yang sungguh-sungguh bisa membebaskan kita adalah iman yang percaya kepada Injil air dan Roh. 
Haruskah kita kemudian berdoa kepada Allah(Jahweh) dengan menempatkan iman kita kepada kebenaran ini? Tentu saja! Kita harus senantiasa memberikan semua doa dan permohonan di dalam Roh, mengenakan ikat pinggang kebenaran (Efesus 6:14, 18). Tetapi apa, kemudian, kebenaran ini? 
Inilah Injil yang mengatakan kepada kita bahwa Tuhan kita datang ke bumi ini untuk menyelamatkan kita, dibaptiskan oleh Yohanes Pembaptis ketika berusia 30 tahun, membawa segala dosa dunia, dipakukan tangan dan kaki-Nya, diludahi, mencurahkan darah-Nya, dan dengan itu sudah membasuh segala dosa kita. Kita harus mengakui bahwa dengan iman kita kepada kebenaran ini bahwa pengampunan dosa bisa digenapkan. Tuhan kita sudah menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita dengan menanggung penghukuman atas dosa melalui baptisan-Nya dan darah-Nya di kayu Salib. 
“Tuhan, Engkau begitu mengasihi kami sehingga Engkau menjadikan kami sebagai anak-anak Allah(Jahweh) sendiri.” Demikianlah cara kita mengakui iman kita. Ketika yang kita miliki hanyalah dosa, Tuhan kita masih memberikan kepada kita kesempatan memenuhi syarat untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga dengan menghapuskan segala dosa kita melalui baptisan dan penyaliban-Nya. Kita semua harus percaya kepada kebenaran ini dan menerima kehidupan kekal. 
Apakah alasannya sampai anda tidak percaya kepada kebenaran ini? Bagi saya, saya tidak akan bisa mengatakan apapun kalaupun Tuhan tidak sungguh-sungguh dibaptiskan untuk menyelamatkan saya dari segala dosa saya, akan tetapi memang untuk saya, Dia sungguh-sungguh dibaptiskan, mencurahkan darah-Nya, dan dengan itu menyelamatkan saya dari dosa-dosa saya. Dan karena itulah saya percaya! Tidak ada alasan sama sekali bagi kita untuk tidak percaya kepada Injil ini. Sangat jelas sekali bahwa kalau seorang berdosa tidak percaya kepada kebenaran Injil air dan Roh, maka mereka pastilah akan dimasukkan ke dalam neraka. Tetapi saya ingin masing-masing anda secara pribadi untuk diselamatkan saat ini dari dosa anda dengan percaya kepada Injil kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi.
Ada saat dimana saya sendiri juga tetap sebagai orang berdosa meskipun saya mengaku percaya kepada Yesus. Karena ingin menjadi orang Kristen yang baik, saya berusaha keras untuk tidak merasa malu kepada siapapun di bawah langit. Tetapi sebaliknya, saya tetap melakukan dosa dari waktu ke waktu; satu-satunya penghiburan adalah ketika saya membandingkan diri saya dengan orang lain, saya berpikir bahwa saya paling tidak lebih baik dibandingkan dengan mereka. Namun, hati nurani saya terus mengatakan bahwa saya masih memiliki dosa, dan karena upah dosa adalah maut sesuai dengan hukum Allah(Jahweh), saya tetaplah orang yang ditentukan untuk masuk neraka karena kekurangan saya.
Setelah satu decade kehidupan saya yang legalistik dan melelahkan, saya hampir mati secara rohani. Namun, Allah(Jahweh) membangunkan saya oleh anugerah bahwa Yesus Kristus sudah dibaptiskan untuk saya dan menanggung dosa-dosa saya. Dia menanggung bukan hanya segala dosa saya, tetapi juga segala dosa semua manusia di seluruh dunia. Dia kemudian memikul penghukuman atas dosa-dosa itu dengan membawanya ke kayu Salib dan disalibkan serta mati di sana, bangkit kembali dari kematian, dan dengan itu sudah menjadi Juruselamat saya yang sejati yang hidup bahkan sekarang. Ketika saya sampai kepada pemahaman akan Injil ini, saya tidak bisa tidak mempercayainya. Dan dengan percaya bahwa Yesus Kristus sudah menjadi Allah(Jahweh) keselamatan saya melalui baptisan dan curahan darah-Nya di atas kayu Salib, segala dosa saya sudah dihapuskan. Saya sudah menerima pengampunan dosa ke dalam hati saya dengan iman. 
Bukanlah karena saya mengerti dengan baik semua Firman Allah(Jahweh) yang membuat saya menerima pengampunan dosa-dosa saya, tetapi saya ditebus dari dosa-dosa saya karena saya mengerti dosa-dosa hati nurani saya, menanggungkan segala dosa itu kepada Yesus Kristus melalui baptisan-Nya, dan percaya di dalam hati kita saya bahwa Yesus menanggung penghukuman di atas kayu Salib untuk membayar upah dosa-dosa saya. Itu adalah karena saya menerima pengampunan dosa sehingga saya sekarang menghidupi kehidupan saya untuk memberitakan Injil. Anda dan saya adalah sama; tidak ada perbedaan antara anda dan saya pada kenyataannya. 
Sama seperti anda, saya telah juga dulu menuju ke neraka, dan sama seperti anda, saya telah juga menerima pengampunan dosa dengan percaya kepada Injil air dan Roh yang sama. Dengan percaya kepada Injil yang dengannya Tuhan sudah menghapuskan dosa-dosa saya, anda dan saya sama-sama sudah diselamatkan oleh iman. Karena itu saya menaikkan syukur kepada Tuhan. Itu adalah dengan cara ini kita sekarang memiliki hati nurani iman dengan menerima pengampunan dosa secara sempurna melalui air dan Roh sehingga kita sekarang bisa menghadap Allah(Jahweh) dan berdoa kepada-Nya sebagai anak-anak-Nya sendiri yang sudah menerima pengampunan dosa.
Sebagaimana yang dikatakan Alkitab kepada kita bahwa keharuman dari Mezbah Pembakaran Ukupan terbuat minyak urapan dan rempah-rempah yang harum, Yesus sudah menjadikan kita kudus dengan Injil kudus kebenaran. Di masa lampau di Perjanjian Lama, bangsa Israel harus membuat ukupan ini dan membakarnya di mezbah tepat sebagaimana yang diperintahkan Allah(Jahweh). Jadi di dalam Tempat Kudus, ukupan dibakar dan aromanya naik ke atas setiap hari. Ukupan ini berarti doa kepada Allah(Jahweh). 
Pada masa Perjanjian Baru, supaya anda bisa membakar ukupan ini di Tempat Kudus, anda harus terlebih dahulu percaya kepada Injil kebenaran dan menerima pengampunan dosa di dalam hati kita anda. Dengan kata lain, hanya dengan percaya kepada Injil kebenaran saja seseorang bisa membakar ukupan doa. Bagaimana mungkin kita bisa membakar ukupan dengan cara yang sama seperti pembakaran yang dilakukan pada masa Perjanjian Lama? Ketika peralatan Kemah Suci seperti mezbah korban bakaran dan Mezbah Pembakaran Ukupan tidak tersedia bagi kita sekarang, bagaimana mungkin kita bisa membuat ukupan dan membakarnya di mezbah? Kita bisa membakar ukupan doa oleh iman, karena Yesus Kristus sudah menghapuskan dosa-dosa kita dan menyelamatkan kita. Karena hati kita sudah dibasuh oleh iman ketika kita menerima pengampunan dosa, kita sekarang bisa membakar ukupan yang naik kepada Allah(Jahweh) dengan doa kita yang dinaikkan dengan tekun.
Kita percaya bahwa hanya dengan iman sepenuh hati kepada Injil air dan Roh saja maka segala dosa kita ditanggungkan kepada Yesus Kristus, dan bahwa Yesus Kristus menggantikan kita menanggung penghukuman atas dosa-dosa kita bagi kita. Hati anda dan saya dengan demikian sudah menjadi bersih. Karena segala dosa di dalam hati kita ditanggungkan kepada Yesus, hati kita sudah menjadi, oleh iman, sepenuhnya bersih sekali untuk selamanya. Kalau segala dosa anda ditanggungkan kepada Yesus melalui baptisan yang diterima-Nya dari Yohanes, maka segala dosa anda dibasuh dan dihapuskan sekaligus. Tidak ada lagi dosa yang tersisa di dalam hati anda. Karena dosa-dosa kita dihapuskan dan dibersihkan melalui kepercayaan kita kepada Injil, kita sekarang bisa menghadap Allah(Jahweh) yang kudus dan meminta pertolongan-Nya. Bahwa kita bisa berdoa kepada Allah(Jahweh) itu didasari oleh iman kita, bahwa kita sudah menerima pengampunan dosa karena sepenuhnya percaya kepada Injil, yang sekarang sudah menjadi bagian dari ketulusan hati kita.
Saudara dan saudari, pergilah ke Mezbah Pembakaran Ukupan dan berdoalah dengan tekun. “Bapa, tolonglah saya. Inilah keadaan yang sedang saya alami, dan inilah yang saya butuhkan. Saya ingin mengabarkan Injil yang sejati dan hidup dengan benar, Bapa. Saya ingin menjalani kehidupan yang terpuji yang sesuai dengan kehidupan seseorang yang sudah sungguh-sungguh ditebus dari dosa. Dan saya ingin menghasilkan buah-buah kebenaran. Berikan kepadaku iman kepada-Mu. Saya ingin menghidupi kehidupan saya sesuai dengan kehendak-Mu.” Seperti ini, meminta bagi kebuutuhan seseorang adalah arti dari doa. Hal itu berarti meminta pertolongan Allah(Jahweh) sesuai dengan kebenaran-Nya.
Anda mungkin memiliki beberapa kehendak dan kerinduan juga. Karena kita semua sudah dibenarkan oleh iman kita kepada Injil air dan Roh yang sudah membenarkan kita, sekarang sudah menjadi mungkin bagi kita untuk meminta Allah(Jahweh) untuk segala sesuatu dengan doa kita. Mereka yang bisa berdoa kepada Allah(Jahweh) meminta pertolonganNya adalah orang-orang yang berbahagia. Sekarang karena kita semua sudah menerima pengampunan dosa dengan percaya kepada Injil air dan Roh, tidak ada keraguan bahwa kita semua bisa berdoa kepada Allah(Jahweh). 
Mereka yang, karena iman mereka kepada Allah(Jahweh) dan Injil air dan Roh, sudah menerima pengampunan dosa ke dalam hati mereka sudah paling tidak sudah memenuhi syarat untuk menghadap Allah(Jahweh) yang kudus dan meminta pertolongan-Nya. Dan semua orang percaya yang sudah dilahirkan kembali tidak akan bisa dihindari dan secara langsung datang untuk berdoa untuk meminta pertolongan Bapa di dalam kehidupan mereka, sebagaimana seorang anak berseru untuk bantuan orang tuanya ketika dia adalah di dalam masalah. Iman mereka yang sudah membawa mereka kepada pengampunan dosa bukan hanya iman yang memampukan mereka menyebut Allah(Jahweh) sebagai Bapa mereka, tetapi juga iman yang memampukan mereka untuk berdoa meminta pertolongan Bapa setiap saat sebagai anak-anak-Nya laki-laki dan perempuan. Karena Allah(Jahweh) memang sudah menjadi Bapa kita karena iman kita, kita sekarang pantas untuk meminta pertolongan-Nya melalui doa kita sesuai dengan kebutuhan kita. 
Saya tidak tahu, tentu saja, apakah doa pribadi anda atau bagaimana semuanya dipenuhi oleh Allah(Jahweh) setelah anda menerima pengampunan dosa. Tetapi yang saya tahu adalah bahwa ketika kita berdoa kepada Allah(Jahweh) untuk memampukan kita bersatu dengan Gereja-Nya dan memberitakan Injil, Dia pasti akan menjawab doa-doa kita. Di dalam proses inilah kita mulai akan mendoakan orang-orang lain. Pertama-tama, orang hanya berdoa untuk kebutuhan dagingnya sendiri saja. Tetapi dengan karya Roh Kudus, kita kemudian menyadari bahwa kita ada dalam keadaan yang sangat mendesak untuk berdoa bagi orang-orang lain juga, dan karena itu kita dengan setia berdoa juga bagi keselamatan orang-orang lain dan pemberitaan Injil air dan Roh ke seluruh dunia. Mengapa? Karena doa orang-orang kudus yang dilahirkan kembali dituntun oleh Roh Kudus. Tuhan mengatakan kepada kita, “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (Matius 6:33).
Tetapi di antara orang-orang yang dilahirkan kembali, mereka yang belum dewasa secara rohani tidak tahu bagaimana berdoa untuk hal-hal yang benar, karena mereka belum mengalami jawaban Allah(Jahweh) atas doa-doa mereka. Ini karena mereka masih belum tahu betapa berkuasanya iman kepada kebenaran Allah(Jahweh). Mereka yang imannya kecil tidak hanya tidak tahu apakah doa mereka akan dijawab atau tidak, tetapi lebih lagi, mereka dihantui oleh keraguan. 
Dengan demikian, mereka harus berdoa bersama dengan mereka yang sudah percaya sebelum mereka. Mereka yang imannya masih muda merasa ragu untuk berdoa kepada Allah(Jahweh). Dan ketika mereka akhirnya berdoa, mereka hanya meminta apa yang mereka inginkan— “berikan pada saya, berikan pada saya, berikan pada saya.” Tetapi kalau mereka yang masih muda di dalam iman bersatu di dalam Gereja bahkan tanpa iman yang besar kepada Allah(Jahweh), mereka masih bisa belajar tentang apa doa yang sesungguhnya, karena pendahulu iman mereka di dalam Gereja berdoa bagi kebenaran Allah(Jahweh). Juga, karena Roh Kudus memberikan iman doa kepada mereka yang bersatu di dalam Gereja, mereka sedikit demi sedikit mulai berdoa bagi kebenaran Allah(Jahweh). “Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya” (Yakobus 5:16).
Doa-doa yang setia dari orang-orang yang dilahirkan kembali yang memiliki hak untuk berdoa kepada Allah(Jahweh) sangat besar kuasanya. Doa-doa mereka yang memiliki iman kepada Allah(Jahweh) sungguh-sungguh dijawab oleh-Nya. Ketika orang-orang berdoa kepada Allah(Jahweh), supaya doa-doa mereka dijawab oleh Bapa, mereka harus terlebih dahulu percaya bahwa Allah(Jahweh) adalah Bapa mereka sendiri, dan bahwa Dia menjawab doa mereka tepat seperti iman mereka. Dengan demikian, ketika para pendahulu iman bersatu bersama dan berdoa bagi mereka yang mengikuti jejak mereka dan bagi pekerjaan kebenaran memberitakan Injil, mereka merasakan pengalaman akan karya besar. Kalau anda berdiri di sisi pendahulu iman yang percaya kepada Allah(Jahweh), anda akan sangat tertolong di dalam iman anda. Karena Allah(Jahweh) mengerti bahwa kita sangat membutuhkan pertolongan bukan hanya dalam hal anugerah keselamatan tetapi juga dalam berbagai segi kehidupan lainnya, Dia menjawab doa-doa kita. Inilah sebabnya kita semua membutuhkan iman yang bersatu dengan Gereja Allah(Jahweh). 
Ketika kita berdoa untuk hal-hal yang berkenan kepada Allah(Jahweh), iman kita akan sangat diteguhkan. Sebagaimana anak-anak rohani belajar untuk berdoa pada akhirnya akan sampai kepada doa yang demikian dari diri mereka sendiri dan menjadi dewasa, kita juga bisa datang dan berdoa kepada Allah(Jahweh) Bapa bagi masalah kita sendiri pada kesempatan selanjutnya. Mereka yang dengan melakukan demikian sungguh-sungguh percaya kepada Allah(Jahweh) kemudian akan hidup oleh iman di dalam jejak yang mengikuti kebenaran yang sejati. Sebagaimana yang dikatakan Alkitab kepada kita bahwa orang-orang benar akan hidup oleh iman, mereka hidup bukan hanya untuk diri mereka sendiri saja, tetapi bagi keselamatan jiwa-jiwa yang lain juga.
Bagaimana kita bisa memenuhi syarat untuk berdoa kepada Allah(Jahweh)? Kita bisa memenuhinya dengan dilahirkan kembali melalui iman kita kepada Injil air dan Roh yang diberikan oleh Allah(Jahweh). Itu adalah hanya untuk mereka yang sudah menerima pengampunan dosa dengan percaya kepada Injil air dan Roh bahwa keberanian iman yang memampukan seseorang untuk berdoa kepada Allah(Jahweh) Bapa diberikan. Iman adalah anugerah dari Allah(Jahweh). Untuk dapat memenuhi syarat untuk berdoa berarti menerima berkat iman yang besar dari Allah(Jahweh). 
Di antara banyak orang Kristen yang percaya di atas planet ini, berapa banyak menurut anda yang memenuhi syarat untuk berdoa dengan iman yang demikian? Tidak banyak! Salah satu dari berkat Allah(Jahweh) yang paling agung dari Allah(Jahweh), terutama sekali, bahwa kita bisa memiliki iman yang sudah menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita dengan kebenaran yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi. Dan yang kedua adalah bahwa kita sudah menerima kuasa dan memenuhi syarat untuk berdoa kepada Allah(Jahweh) sebagai anak-anak-Nya sendiri; dan yang ketiga, bahwa kita sudah memiliki iman yang memungkinkan kita hidup sebagai pekerja-Nya.
 
 
Allah Tidak Menjawab Doa Orang-Orang Berdosa
 
Beberapa orang berdosa, meskipun mereka mengatakan percaya kepada Yesus, berdoa kepada Allah(Jahweh) untuk menghapus dosa-dosanya dengan naik ke atas gunung dan menyerukan nama Tuhan dengan tanpa henti. Meskipun di malam yang dingin dan berangin, mereka masih mendaki gunung, menutupi tubuh mereka dengan selimut plastik, dan meski mereka sering merasa takut, mereka masih berdoa tanpa henti dengan semua kepasrahan mereka. Tetapi doa-doa mereka hanya berdengung di tempat kosong saja. 
Meski mereka berdoa sepanjang malam, mereka tidak memiliki iman apapun bahwa Allah(Jahweh) akan sungguh-sungguh menjawab doa mereka. Alasan mengapa mereka berdoa dengan penuh kepasrahan meski kurang iman demikian adalah karena untuk memamerkan kepada orang lain, hanya sekedar sebuah pertunjukan saja. Doa-doa mereka adalah doa yang tidak dijawab. Bahkan, mereka tahu di dalam hati nurani mereka bahwa doa-doa mereka tidak sampai kepada Allah(Jahweh), karena mereka masih memiliki dosa di dalam hati kita mereka. Karena mereka belum menerima pengampunan dosa, tidak ada jawaban untuk doa mereka yang banyak itu, tidak peduli bagaimanapun kerasnya mereka berdoa, berseru dan meratap, berteriak sekuat tenaga mereka, dan melakukan segala sesuatu untuk meminta agar Allah(Jahweh) melakukan apa yang mereka inginkan. 
Apa yang perlu mereka sadari adalah bahwa prasyarat untuk berdoa kepada Allah(Jahweh) bisa dipenuh kalau mereka terlebih dahulu menerima pengampunan dosa. Tetapi karena banyak orang berdosa tidak memiliki pilihan sampai mereka mengenal Injil air dan Roh, mereka tidak bisa tidak meneruskan kehidupan iman mereka sebagai orang-orang berdosa. Ketika manusia tidak dibasuh sekaligus dengan percaya di dalam hati mereka kepada Injil air dan Roh yang diberikan Tuhan, maka doa-doa mereka semua adalah sia-sia. Setiap kali orang berdosa berusaha untuk berdoa kepada Allah(Jahweh), hati nurani mereka berseru, “Engkau pikir doamu akan sampai kepada Allah(Jahweh)? Kamu bermimpi! Semuanya itu sia-sia!” Jadi meskipun mereka berusaha untuk terus berdoa kepada Allah(Jahweh), “Berikan saya ini, berikan saya itu,” doa-doa mereka pada dasarnya adalah tidak ada hasilnya. 
“Sebelum engkau berdoa kepada-Ku, terlebih dahulu terimalah pengampunan dosa-dosamu.” Inilah kehendak Allah(Jahweh). Ketika mereka yang tidak menerima pengampunan dosa berdoa kepada Allah(Jahweh), mereka menyadari dari pengalaman bahwa hati nurani mereka tidak sesuai dengan pikiran mereka. Ketika orang berdosa berdoa, mereka terus mengatakan, “Berikan saya ini, Tuhan, dan berikan saya itu juga,” tetapi tidak ada jawaban untuk doa yang demikian. Jauh dari hal itu, hati nurani mereka justru mengatakan, “Tidak mungkin! Doa-doamu akan tetap tidak terjawab, karena engkau penuh dengan dosa!” Ketika bahkan di dalam hati nurani mereka sendiri tidak bisa menerima iman mereka, bagaimana mungkin mereka mendustai Allah(Jahweh), bagaimana mungkin mereka diterima-Nya, dan bagaimana mungkin doa-doa mereka dijawab? Orang-orang berdosa sama sekali tidak memenuhi syarat untuk berdoa kepada Allah(Jahweh). Jauh dari hal itu, bahkan hati mereka sendiri tidak percaya kepada doa mereka.
 
 

Doa-doa Kita Mulai Dijawab Ketika Kita Menjadi Orang Berdosa oleh Iman


Tetapi doa dari banyak orang yang dulunya orang berdosa mulai dijawab ketika mereka menerima pengampunan dosa-dosa mereka dengan percaya kepada Injil air dan Roh yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi di Kemah Suci. Mereka yang percaya kepada Injil air dan Roh di dalam pusat hati mereka mungkin memiliki kekurangan di dalam diri mereka, tetapi mereka bisa menghadap Allah(Jahweh) oleh iman, dan oleh iman mereka bisa dengan berani berdoa kepada Dia, meminta kepada-Nya atas kebutuhan mereka. Ketika mereka yang menerima pengampunan dosa oleh iman berdoa kepada Allah(Jahweh) sesuai dengan kehendak-Nya, kemudian mereka bisa berdoa dengan berani.
Tetapi ketika mereka berdoa untuk daging mereka sendiri, kadangkala mereka merasa tidak cocok. Kita orang benar adalah orang-orang yang paling berbahagia ketika kita berdoa untuk pekabaran Injil air dan Roh, bagi jiwa-jiwa yang lain. Ketika kita berdoa untuk pekabaran Injil yang dinamis, tanpa halangan dari keinginan daging, kemudian kita bisa mengatasi halangan kekurangan kita melalui doa-doa iman. Tetapi kadangkala, kita merasa frustasi ketika kita tidak bisa mengatasi halangan yang demikian oleh iman. Pada saat yang demikian, yang bisa kita lakukan hanyalah berdoa, dan percaya bahwa Allah(Jahweh) pada akhirnya akan menjawab. Dan memang demikian, pada saatnya kita akan menyaksikan bahwa doa ini memang dijawab oleh Allah(Jahweh). 
Apa yang harus kita lakukan adalah berdoa dan menunggu, tidak merasa heran karena ketidaksabaran mengapa doa-doa kita tidak langsung dijawab. Allah(Jahweh) ingin kita berdoa oleh iman, dan kita percaya bahwa jika doa-doa kita ada dalam keselarasan dengan kehendak Allah(Jahweh), kemudian Dia akan menjawab semuanya ketika saatnya tiba. Dan ketika kita menerima pengampunan dosa oleh iman, dan ketika kita berdoa oleh iman di dalam kehidupan kita, maka kita akan melihat dengan mata kepala kita sendiri pengalaman bahwa banyak dari doa kita memang dijawab.
Tetapi sudahkah anda hidup oleh iman seperti ini? Kalau demikian, maka kemudian anda bisa sungguh-sungguh berdoa kepada Allah(Jahweh). Ketika kita menguji diri kita sekali lagi, kita menyadari bahwa kita ditentukan untuk masuk neraka, dan kita juga menyadari sekali lagi bahwa kita bisa memenuhi syarat untuk berdoa hanya dengan menerima pengampunan dosa melalui iman kita kepada Injil air dan Roh. Dengan demikian, kita harus mengingat dengan pasti bahwa mereka yang bisa berdoa adalah orang-orang yang sudah menerima pengampunan dosa dengan percaya bahwa Tuhan sudah menghapuskan segala dosa sepanjang kehidupan mereka dengan Injil air dan Roh.
Di antara mereka yang belum dilahirkan kembali, ada banyak orang yang sangat bangga akan diri mereka sendiri. Bagaimana dengan anda? Apakah anda memiliki sesuatu yang bisa anda banggakan? Apakah tangan anda kuat? Apakah kaki anda kuat? Tidak peduli bagaimana kuatnya tubuh anda, semuanya tidak akan bisa bertahan bahkan terhadap kuman pilek yang paling biasa sekalipun, dan juga tidak bisa bertahan lama dalam batas kekuatannya, dan menunjukkan kelemahan yang sesungguhnya. Apakah anda menyadari tepat betapa lemahnya manusia itu? Kita bisa mati hanya karena satu gigitan nyamuk saja, atau langsung mati kejatuhan batu ketika sedang berjalan. Kita tidak ada apa-apanya. Kalau seseorang mengatakan satu kalimat yang menyinggung kebanggaan kita, hati kita begitu terluka dan kita menjadi setengah mati. Bukankan demikian? Tentu saja demikian!
Berapa banyak orang yang mati sebelum usianya 60 tahun? Ada banyak sekali orang yang mati bahkan sebelum mencapai 30 tahun. Makhluk yang lemah itu tidak lain adalah manusia. Kekuatan kekal manusia tidak akan pernah ada dimanapun. Bolehkah makhluk yang lemah demikian, kemudian, mengeraskan hatinya sedemikian di dalam hati mereka dan tidak percaya kepada Firman Allah(Jahweh) di pusat hati mereka? Tidak memiliki sesuatu untuk dibanggakan, atau untuk berpura-pura kuat—itulah keberadaan manusia.
Dengan demikian, kita harus menyadari kelemahan kita sendiri, memahami kekurangan dan dosa kita, percaya kepada Injil kebenaran yang digenapi di dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi di dalam hati kita kita, dan dengan itu bisa memenuhi syarat untuk berdoa kepada Allah(Jahweh). Kita harus memiliki iman kepada Allah(Jahweh). Untuk memiliki iman yang menyenangkan Allah(Jahweh) ini di pusat hati kita, orang harus percaya kepada Injil air dan Roh, tetapi masih banyak yang tidak percaya di dalamnya. Bisakah anda memperoleh hak untuk berdoa kepada Allah(Jahweh) dari Injil yang lain selain Injil air dan Roh? Bisakah dosa-dosa anda dihapuskan kalau Yesus, yang datang ke bumi ini, tidak menanggung dosa-dosa anda dengan dibaptiskan menggantikan anda? Bisakah anda menanggungkan dosa-dosa di dalam hati anda kepada Yesus dan membasuhkan semuanya tanpa percaya kepada baptisan yang diterima Yesus? 
Jawabannya adalah tidak, tidak, dan sama sekali tidak! Itu adalah karena Yesus memikul dosa-dosa dunia dengan baptisan yang diterima-Nya dari Yohanes segingga Dia disalibkan dan menanggung penghukuman atas dosa dengan darah-Nya sendiri. Bisakah kemudian anda diselamatkan tanpa baptisan Yesus dan kayu Salib? Tentu saja tidak! Bahwa Yesus dibaptiskan adalah untuk menanggung segala dosa kita sekaligus dan membasuhkan semuanya, untuk menghilangkan dosa-dosa kita. Dan bahwa Dia disalibkan adalah untuk menanggung penghukuman atas dosa-dosa kita. Dengan percaya kepada kebenaran Injil air dan Roh inilah kita ditebuskan dari segala dosa kita.
Jadi, kita bisa menghadap Allah(Jahweh) setiap saat dan dengan berani mengatakan, “Tuhan, saya begitu kurang, tetapi karena Engkau sudah menyelamatkan saya dengan air dan darah-Mu, sekarang saya tidak berdosa. Engkau datang ke bumi ini, sekaligus menanggung segala dosa dengan dibaptiskan, membawa dosa-dosa dunia ini ke kayu Salib, dihukum untuk mereka, dan bangkit kembali dari kematian. Dan dengan itu, Tuhan, Engkau sungguh-sungguh menjadi Allah(Jahweh) keselamatan saya. Itu adalah dengan iman saya kepada kebenaran inilah saya percaya kepada-Mu.” Ketika kita memelihara iman kita, dengan kata lain, kita bisa senantiasa menghadap Allah(Jahweh) dan berdoa kepada-Nya meski ada kekurangan kita. Kita bisa berdoa untuk pengembangan Kerajaan-Nya, kita bisa berdoa untuk saudara dan saudari kita, dan kita bisa berdoa untuk jiwa-jiwa yang lain yang belum menerima pengampunan dosa.
Itu adalah hanya ketika manusia percaya kepada Injil air dan Roh sajalah mereka bisa tetap dalam keadaan yang tidak merasa malu di bawah langit. Tetapi karena tidak memiliki iman kepada Injil air dan Roh, beberapa orang mungkin berusaha untuk memenuhi kekosongan itu dengan sesuatu yang lain—anda akan menyadari bahwa usaha yang demikian tidak ada gunanya. Inilah sebabnya hati mereka tertekan dan tersiksa, menjadikan kehidupan mereka tidak tertahankan. Baik akan kebenaran atau dusta, semua manusia ingin percaya kepada sesuatu. Putuskan untuk diri anda sendiri. 
Ujilah diri anda sendiri untuk melihat apakah anda sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan dengan iman yang percaya kepada Injil air dan Roh, atau apakah and tidak percaya kepada Injil air dan Roh. Tuhan sudah menghapuskan dosa anda dengan air dan darah—kalau anda percaya kepada hal ini, kemudian, masihkah ada dosa di dalam hati kita anda? Kalau anda sungguh-sungguh percaya, di dasar hati dan roh anda, di dalam Injil air dan Roh ini, maka kemudian pastilah tidak ada dosa sama sekali. Dengan iman sepenuh hati anda kepada kebenaran ini, terimalah pengampunan dosa yang sesungguhnya saat ini.
Karena Allah(Jahweh) sudah memberikan pengampunan dosa kepada kita melalui kebenaran yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya, kita sekarang sudah menerima pengampunan dosa yang kekal. Dan karena hal ini, mereka yang percaya kepada kebenaran ini sudah menjadi anak-anak Allah(Jahweh) sendiri, yang berpakaian anugerah yang memampukan mereka untuk datang kepada-Nya. Karena itu, kita harus saling mengasihi, memahami kekurangan satu sama lain, melayani pekerjaan Allah(Jahweh) sampai akhir, dan kemudian menghadap Dia dan berdiri di hadapan-Nya.
Mereka yang sudah menerima pengampunan dosa mengasihi semua orang berdosa. Hati orang-orang benar merindukan bahwa semua orang berdosa mengenal kebenaran yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi dan kemudian dilahirkan kembali. Tetapi ada orang-orang jenis tertentu yang tidak bisa sungguh-sungguh mengasihi orang lain. Mereka adalah orang-orang berdosa yang keras kepala—orang-orang Kristen yang mendustai hati nurani iman mereka sendiri dan menipu diri dengan berpikir bahwa mereka percaya kepada Allah(Jahweh) meskipun mereka masih tetap menjadi orang berdosa. 
Dengan percaya kepada Injil air dan Roh dan menerima pengampunan dosa di dalam hati kita kita, kita semua harus mempertahankan hati nurani iman. Mari kita bertanding dalam perlombaan kita dengan baik sampai akhir, memelihara hati nurani iman kita dan tidak kehilangan iman kita. Dan ketika seseorang nampaknya mau mengalami masa yang berat secara rohani, kemudian saling bertolonganlah dan saling bergandeng tangan dengan kuat. Tidak peduli apapun yang terjadi, orang-orang benar tidak boleh meninggalkan Gereja. Kalau orang-orang benar meninggalkan Gereja Allah(Jahweh), mereka akan langsung mati. Meninggalkan Gereja Allah(Jahweh) itu sama seperti kehilangan rumah anda sendiri. Kehilangan rumah anda itu kehilangan tempat pengungsian anda, dan karena itu hati anda tidak akan menemukan ketenangan atau penghiburan dimanapun, dan anda pada akhirnya akan mati.
Gereja Allah(Jahweh) adalah tempat dimana domba-domba-Nya dipelihara dan menemukan ketenangan dan kelegaan. Dengan demikian, ketika domba kehilangan kekuatan mereka dan menjadi lemah, Gereja Allah(Jahweh) menolong hati mereka untuk dikuatkan dengan mendengarkan Firman. Ketika anda menerima Firman dengan percaya kepada hal itu di dalam hati anda, kemudian Roh Kudus di dalam diri anda akan bersukacita, hati anda juga akan dikuatkan, dan, sebagai hasil akhir, anda akan menerima kehidupan kekal. 
Kita semua orang-orang benar mengucapkan syukur kita kepada Allah(Jahweh). Kita bersyukur kepada Tuhan, karena untuk bisa memenuhi syarat untuk berdoa, Dia sudah memberikan kepada kita Injil air dan Roh. Haleluya! Saya berdoa kepada Allah(Jahweh) yang hidup agar Dia akan memampukan kita untuk percaya kepada-Nya dan hidup oleh iman.