(Wahyu 8:1-13)
Di dalam Wahyu 5 ditunjukkan sebuah gulungan kitab dengan tujuh meterai, yang Jahshua ambil. Ini berarti bahwa Jahshua memang dipercayakan dengan semua kedaulatan dan kuasa Jahweh, dan bahwa Ia akan memimpin dunia ini sesuai dengan rencana Jahweh sejak saat itu. Wahyu 8 dimulai dengan perkataan, “Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya. Lalu aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Jahweh, dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala” Jahshua kemudian membuka ketujuh meterai dari gulungan kitab ini, dan menunjukkan kepada kita hal-hal yang akan terjadi.
Pasal dimulai dengan menjelaskan kepada kita bahwa malapetaka ketujuh sangkakala akan dimulai dengan doa-doa orang-orang kudus. Sejak ayat 6 dan seterusnya, pasal ini kemudian berbicara mengenai malapetaka ketujuh sangkakala yang akan diturunkan ke dunia ini.
Malapetaka Sangkakala Pertama
Sangkakala Pertama—Ayat 7: “Lalu malaikat yang pertama meniup sangkakalanya dan terjadilah hujan es, dan api, bercampur darah; dan semuanya itu dilemparkan ke bumi; maka terbakarlah sepertiga dari bumi dan sepertiga dari pohon-pohon dan hanguslah seluruh rumput-rumputan hijau.”
Hal yang pertama harus kita ketahui adalah apakah orang-orang kudus ada di tengah-tengah malapetaka ketujuh sangkakala atau tidak ketika semuanya itu diturunkan ke atas bumi.
Di sini ada tujuh malaikat yang meniup tujuh sangkakala. Kita harus menyadari bahwa, dari antara ketujuh malapetaka itu, kita akan tetap ada di dunia ini dan ikut mengalami keenam malapetaka yang pertama. Kita juga harus menyadari bahwa ketika sangkakala ketujuh dibunyikan, kita akan diangkat, dan bahwa hal ini akan diikuti dengan malapetaka ketujuh cawan.
Ayat 7 menjelaskan bahwa ketika malaikat yang pertama meniupkan sangkakalanya, terjadilah hujan es, dan api, bercampur darah; dan semuanya itu dilemparkan ke bumi; maka terbakarlah sepertiga dari bumi dan sepertiga dari pohon-pohon. Sepertiga dari dunia dan alam, dengan kata lain, hangus terbakar.
Bisakah kita terus hidup kalau alam sudah hangus terbakar menjadi asap? Dengan hujan es, dan api, bercampur darah yang turun ke atas kita, dan kemudian pohon-pohon menjadi abu, bisakah kita hidup dikelilingi lingkungan alam yang demikian yang sudah dibakar habis? Ketika kita sungguh-sungguh diperhadapkan kepada kenyataan yang pahit kehilangan rumah kita karena hujan es, dan api yang bercampur dengan darah, dan habis terbakarnya hutan lebat dan perbukitan, tidak ada di antara kita yang masih tetap ingin hidup lagi, atau, untuk itu, kita bisa terus hidup walaupun kita menginginkannya.
Jangan lupa bahwa anda dan saya harus mengalami malapetaka yang pertama ini. Ketika kita mulai menyadari bahwa kita akan masuk ke dalam malapetaka yang mengerikan ini, kita juga harus menyadari bahwa Antikristus sudah ada di dunia ini pada saat itu. Karena malapetaka yang demikian akan dimulai sebelum Antikristus sepenuhnya muncul dan mengusahakan dominasi mutlaknya atas dunia ini, para pemimpin dunia akan mulai membentuk persatuan-persatuan untuk mengatasi malapetaka itu, dan seorang pemimpin tertentu akan mengumpulkan mereka bersama-sama dengan tujuh pemimpin lain untuk menghasilkan kekuasaan yang sangat besar.
Antikristus kemudian akan muncul secara wajar sebagai penguasa yang mutlak di dalam proses ini. Karena Antikristus menunjukkan kemampuan yang besar untuk mengatus dan memulihkan keadaan dari kehancuran alam, banyak orang, yang terkesan karena kuasanya, akan mulai mengikuti dia, berpikir bahwa dia adalah makhluk ilahi, dan ketenarannya akan muncul, secara pelahan tetapi pasti.
Alkitab menjelaskan kepada kita bahwa ketika malaikat yang pertama meniup sangkakalanya, hal itu akan mendatangkan malapetaka yang pertama dari ketujuh sangkakala yang akan menghanguskan sepertiga dari dunia. Baik kita orang-orang kudus maupun manusia lainnya masih hidup di dunia ketika malapetaka ini menyerang. Apa, kemudian, yang akan terjadi dengan dunia ini? Kekacauan akan merajalela di dunia ini, dengan puing-puing, mayat-mayat, dan orang-orang yang luka berserakan dimana-mana; atmosfir akan ditutup dengan asap yang gelap dan gas beracun yang dihasilkan oleh lubang berapi yang akan menyelimuti dunia inil dan udara akankekurangan oksigen dan juga dunia akan menjadi padang pasir karena api yang secara drastis akan memotong kemampuan planet ini untuk menghasilkan oksigen. Malapetaka yang pertama ini akan membuat dunia menjadi puing-puing, sangat porak poranda sampai menghilangkan kerinduan untuk bisa terus hidup di sana.
Dari malapetaka ini, kita harus membuat pilihan yang tepat. Hidup dalam dunia yang normal sekarang ini, bisa saja kita menjadi takut akan datangnya malapetaka dan kesengsaraan yang akan datang. Tetapi kita bisa bebas dari ketakutan ini dan menjadi berani, kalau sepertiga alam ini kemudian menjadi terbakar dan manusia meratap dimana-mana, jauh sebelum ini kita sudah akan mengetahui bahwa malapetaka itu memang akan sungguh-sungguh berlangsung, dan bahwa masih ada beberapa malapetaka yang lain yang akan terjadi. Karena kita memiliki pengharapan, kita bisa dipenuhi dengan pengharapan itu, tetapi karena kita juga hidup di dalam daging, kita bisa saja kadangkala diserang oleh ketakutan. Tetapi karena kita mengerti masa depan dari dunia ini, kita menempatkan pengharapan kita bukan kepada dunia ini, tetapi kepada Kerajaan Jahweh. Dengan iman yang demikian, dan dengan berdiamnya Roh Kudus, kita bisa memiliki kemantapan dan keberanian.
Seruan meratap dari manusia di dunia ini akan semakin keras, dan kita, juga, mungkin akan berduka apabila keluarga kita termasuk di antara mereka yang belum menerima pengampunan dosa. Beberapa keluarga kita secara daging, yang belum ditebus dari dosa, mungkin bahkan menjual kita kepada Antikristus untuk mendapatkan sedikit makanan. Yang lainnya, di sisi lain, mungkin datang kepada kita dan bertanya bagaimana caranya untuk menerima pengampunan dosa mereka. Ini lebih dari sekedar mungkin, karena kesempatan untuk ditebus masih tersedia. Alkitab menjelaskan kepada kita bahwa ketika malapetaka ketujuh sangkakala tiba, sepertiga dunia ini akan mati. Ini juga berarti bahwa sua pertiga dari penduduk dunia ini masih tetap akan hidup. Ketika sepertiga populasi dunia ini akan mati hangus terbakar, kita harus menyadari bahwa waktu kemartiran kita dan kembalinya Tuhan tidak akan lama lagi. Jahweh mengatakan bahwa Ia akan menurunkan hujan es dan api bercampur dengan darah daro langit.
Ketika Jahweh menurunkan api dan hujan es kepada kita, kita tidak akan bisa menghindarinya. Akan mustahil, meski sudah ada kemajuan ilmu pengetahuan, untuk mengembangkan dan meletakkan perisai pelindung di atmosfir yang bisa menutupi seluruh dunia dari hujan es dan api yang turun itu. Bahkan kalau kita sudah menemukan alat yang seperti itu, tetap saja tidak akan bisa menahan kekuatan malapetaka yang datang dari Tuhan itu. Kita harus menerima di dalam hati kita kenyataan bahwa malapetaka itu memang akan menjadi kenyataan, dan menjalani kehidupan kita dengan percaya kepada semua firman janji Jahweh dengan hati kita.
Baru-baru ini, saya mendengar ada kabar tentang hujan es yang besarnya seperti kepala manusia, yang berukuran diamtere 45 cm, jatuh di Cina. Karena cepatnya kejatuhan itu, gumpalan es itu, yang berukuran seperti kepala manusia, jatuh dengan kekuatan penuh, merusakkan atap rumah dan menghancurkan semua yang dilewatinya. Yang akan jatuh di dalam malapetaka pertama ini kekuatannya lebih besar. Kita harus percaya di dalam hati kita bahwa api yang akan menelan sepertiga dunia ini, jauh lebih merusak dibandingkan dengan hujan es yang ada di Cina ini, yang memang akan datang; kita harus memelihara iman ini di dalam hati kita; dan kita harus bertindak sesua dengan iman ini ketika malapetaka ini sungguh-sungguh terjadi. Kita harus percaya bahwa dunia ini akan segera dibinasakan. Dan kita juga harus menetapkan diri untuk menghadapi malapetaka ini dengan iman yang demikian, dan membulatkan tekad untuk menjadi martir. Ketika malapetaka ketujuh sangkakala berbunyi, ketujuh malapetaka ini pada kenyataannya akan sungguh-sungguh terjadi di dunia ini. Inilah yang pertama dari antara malapetaka itu.
Malapetaka Sangkakala Kedua Yang Diturunkan oleh Jahweh
Sangkakala kedua—ayat 8-9, “Lalu malaikat yang kedua meniup sangkakalanya dan ada sesuatu seperti gunung besar, yang menyalaNyala oleh api, dilemparkan ke dalam laut. Dan sepertiga dari laut itu menjadi darah, dan matilah sepertiga dari segala makhluk yang bernyawa di dalam laut dan binasalah sepertiga dari semua kapal.”
Kita harus memperhatikan kenyataan bahwa orang-orang kudus juga akan hidup sepanjang malapetaka kedua ini.
Dikatakan dis ini bahwa sesuatu yang seperti gunung besar dilemparkan ke dalam laut, yang membuat sepertiga dari laut berubah menjadi darah dan membunuh sepertiga dari makhluk yang bernyawa di dalamnya. Ketika akhir jaman tiba, susunan alam semesta akan berantakan, merusakkan konstelasi bintang-bintang dan menyebabkan mereka saling bertubrukan dan hancur, dan dari situlah akan terjadi banyak meteor yang kemudian akan menabrak bumi ini. Beberapa dari meteor itu akan berhasil menembus atmosfir dan jatuh ke dalam laut dengan kecepatan dan kekuatan peenuh, membuat sepertiga dari laut menjadi darah, membunuh sepertiga dari makhluk yang bernyawa di sana, dan menghancurkan sepertiga kapal-kapal. Ini malapetaka sangkakala kedua diantara malapetaka ketujuh sangkakala.
Apakah kemudian kita bisa makan ikan dari laut, atau berenang di sana, sesudah semua ini terjadi? Tentu saja hal itu tidak mungkin lagi. Ketika suatu ateroid yang seperti gunung yang besar jatuh ke laut, sepertiga dari laut akan berubah menjadi darah, sepertiga dari makhluk yang bernyawa di sana akan mati, membuat laut menjadi busuk karena bangkainya, dan gelombang pasang serta gempa bumi tidak hanya menghancurkan banyak kapal tetapi juga membunuh banyak orang.
Saya ingat menyaksikan sebuah film tentang asteroid yang jatuh ke laut dan menyebabkan gelombang pasang yang menutupi seluruh dunia. Produser film itu, saya yakin, memiliki gambaran yang sangat jelas tentang akhir jaman di dalam pikiran mereka ketika membuat film ini. Malapetaka besar yang menyerang dunia ini adalah kenyataan yang bisa dimengerti dengan gampang bahkan oleh orang yang tidak percaya. Orang-orang yang tidak teerhitung banyaknya akan terbunuh oleh malapetaka meteor yang jatuh. Tetapi karena hanya sepertiga penduduk dunia yang terbunuh, anda dan saya masih terus hidup di dunia ini sampai malapetaka ketujuh cawan dicurahkan.
Orangd dulunya sering percaya bahwa pengangkatan akan terjadi setelah Masa Kesengsaraan Besar selesai, tetapi dengan munculnya teori pengangkatan pretribulasi, banyak teeolog yang kemudian justru percaya kepada teori pengangkatan pretribulasi ini. Lebih buruk lagi, ajaran amilenialisme, yang menyangkal adanya Kerajaan Seribu Tahun, juga muncul di jaman ini. Para teolog, dalam ketidakmampuan mereka untuk memahami keseluruhan Kitab Wahyu, sekarang berusaha hanya untuk melarikan diri dari Firman ini. Mereka yang akan kehilangan pengharapan di dunia ini karena malapetaka yang akan datang akan menjadi kontras yang sangat jelas dengan orang-orang kudus yang dilahirkan kembali yang akan bertahan dalam situasi itu, karena menempatkan pengharapan mereka hanya kepada Kerajaan Seribu Tahun dan Langit Baru dan Bumi Baru yang dijanjikan oleh Tuhan.
Kita harus mempersiapkan iman kita karena akhir jaman sudah semakin mendekat kepada kita, dan bukannya melakukan hal itu, banyak orang justru lebih senang berbicara mengenai pengangkatan pretribulasi atau amilenialisme, bersuaha untuk menghindar dari menghadapi iman yang benar. Karena mereka percaya bahwa Jahshua akan kembali ke angkasa ketika mereka melakukan kegiatan sehari-hari mereka, kehidupan yang tidak ada gangguan, dan karena mereka percaya bahwa mereka akan secara langsung diangkaat ke Kerajaan Jahweh tanpa terlebih dahulu mengalami malapetaka itu, mereka tidak mempersiapkan iman mereka untuk Masa Kesengsaraan Besar sama sekali.
Secara sepintas, mereka yang merasa santai dan tidak mempersiapkan diri untuk Masa Kesengsaraan Besar mungkin nampak sangat berani. Alasan mengapa orang-orang berdosa yang tidak dilahirkan kembali nampaknya sangat berani di Masa Kesengsaraan Besar adalah karena jiwa mereka, sesudah menjadi mabuk karena dusta para nabi palsu, sudah mati, dan sama sekali tidak memiliki keinginan rohani sama sekali. Karena alasan yang sama, yaitu karena jiwa mereka sudah mati, orang tidak mau mendengar dan bahkan menolak Injil air dan Roh, yang memampukan mereka untuk dilahirkan kembali dari air dan Roh dan masuk ke dalam Kerajaan Jahweh (Yohanes 3:5).
Tetapi orang-orang yang dilahirkan kembali harus mempersiapkan iman mereka untuk kesengsaraan akhir jaman, tidak peduli bagaimanapun kenyamanan mereka di dalam kehidupan kita sekarang. Mereka harus siap untuk masa depan yang akan terjadi dengan memelihara di dalam pikiran mereka kerinduan untuk memberitakan Injil kpada mereka yang akan setia kepada Jahweh, sehingga mereka juga bisa menyelamatkan sebanyak mungkin orang di sepanjang masa Kesengsaraan itu.
Mengabaikan kedatang Masa Kesengsaraan Besar yang semakin mendekat adalah suatu kebodohan. Mereka yang melakukannya akn tidak berdaya di depan malapetaka itu, seperti yang terjadi di Perang Korea. Sebelum Perang Korea terjadi, Amerika Serikat sudah mendeteksi adanya mobilisasi besar-besaran di pasukan Korea Utara dan memperingatkan Korea Selatan akan kemungkinan adanya invasi mendadak, tetapi pemerintah dan pihak militer Korea Selatan sepenuhnya mengabaikan peringatan itu, sampai mereka mengirim pasukan untuk mengadakan liburan dan membiarkan para perwira yang bertugas di garis depan untuk menikmati weekend mereka pada hari ketika invasi itu sungguh-sungguh terjadi.
Karena mereka tidak siap untuk perang walaupun intelijen tentang invasi Korea Utara sudah disiapkan bagi mereka, mereka tidak bisa menahan serangan Kora Utara dan kemudian dipaksa mundur, dalam waktu singkat, sampai ke front terakhir di ujung sebelah selatan sekali. Pada saat Korea Selatan dengan terburu-buru memanggil kembali pasukannya dari liburan dan berusaha untuk mengorganisir pasukan untuk peperangan itu, garis depan mereka sudah ditembus dan mereka tidak memiliki pilihan lain kecuali terus mundur dengan korban yang sangat besar.
Demikianlah celaka yang akan menimpa kita kalau kita tidak percaya kepada firman Jahweh yang memberitahukan mengenai akhir jaman. Tetapi kalau kita dengan tulus mempercayainya, kita bisa lepas dari celaka yang demikian. Wahyu berbicara mengenai pengungsian pada masa Kesengsaraan, tetapi tidak dijelaskan dengan jelas mengenai lokasinya. Akan tetapi, dikatakan di ana bahwa orang-orang kudus akan dilindungi dan dipelihara di suatu tempat pengungsian. Pengungsian ini tidak lain dari gereja. Dimana lagi orang bisa menemukan tempat perlindungan di dunia ini? Beberapa orang mengatakan bahwa mereka bisa bertahan kalau melarikan diri ke Israel. Tetapi sebenarnya Israel akan menghadapi kesengsaraan yang jauh lebh besar. Anda harus menyadari bahwa karena Antikristus sendiri akan membangun markas pusatnya di Israel, malapetaka akan menjadi semakin parah di sana.
Bahkan meskipun Firman kesengsaraan ini tidak langsung nampak nyata saat ini, namun anda tetap harus memahaminya di dalam hati anda dan mempersiapkan diri untuk masa yang akan datang. Anda harus percaya kepada hal tu dengan hati anda, dan dengan iman ini anda harus memberitakan Injil kepada manusia seolah-olah anda memang sudah hidup di Masa Kesengsaraan Besar. Anda harus mempersiapkan hati manusia dan memimpin mereka kepada tempat perlindungan dengan mengabarkan Injil air dan Roh kepada mereka. Jahweh sudah memelihara kita di dalam gerejaNya sehingga kita bisa memberitakan kepada manusia hal-hal yang akan datang itu dan menolong mereka mempersiapkan iman mereka untuk masa akhir jaman.
Inilah sebabnya kita melakukan apa yang sedang kita lakukan sekarang ini—yaitu, mengabarkan Injil air dan Roh dengan sepenuh kekuatan kita. Kita memberitakan Firman Wahyu pada masa ini bukan untuk memegahkan diri kita sendiri, tetapi karena itulah Firman yang sangat penting untuk jaman sekarang ini, baik untuk orang yang percaya maupun orang yang tidak percaya. Hanya dengan mempersiapkan iman itu sejak sekarang saja hati kita tidak akan terguncang ketika kesengsaraan dan malapetaka itu menimpa kita.
Jahweh akan, tentu saja, memberikan kepada kita perlindingan yang khusus, karena kita hidup di dalam dunia yang mengerikan, keras, dan penuh kesulitan, kalau kita mengetahui apa yang akan terjadi di akhir jaman dan mempersiapkan iman kita untuk mengalahkan kesengsaraan itu, kita bisa semakin luas memberitakan Injil itu. Juga, karena kita akan meletakkan keyakinan pengharapan yang semakin besar dan semakin penuh keyakinan kepada Kerajaan Jahweh, kita tidak akan terhanyut oleh arus dunia ini, atau menjual iman kita, tetapi justru semakin banyak melakukan pekerjaan iman. Inilah sebabnya kita memberitakan Firman Wahyu dan melayani semakin banyak pekerjaan iman.
Malapetaka Sangkakala Ketiga
Sangkakala ketiga—ayat 10-11, “Lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah bintang besar, menyalaNyala seperti obor, dan ia menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air. Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit.”
Orang-orang kudus juga akan hidup selama malapetaka ketiga ini. Malapetaka sangkakala kedua diturunkan mengenai laut, tetapi saat ini sangkakala ketiga akan membawa malapetaka itu kepada sungai-sungai dan mata-mata air. Sebuah bintang besar dari langit di sini menunjuk kepada sebuah komet. Sunga-sungai dan mata-amat air yang akan kejatuhan komet itu akan menjadi pahit, karena semuanya akan berubah menjadi apsintus. Di masa dahulu, orang sering menggali apsintus dan menggunakan getahnya untuk tujuan pengobatan, yang pahitnya tidak terbayangkan. Alkitab mengatakan bahwa karena apsintus yang pahit itu akan menyebar ke seluruh persediaan air di dunia ini, banyak orang yang kemudian akan mati setelah minum di sana.
Karena sepertiga dari air segar di dunia ini berubah menjadi apsintus, banyak orang yang akan mati karenanya, tetapi Tuhan akan melindungi umatNya melalui malapetaka ini. Penyebab yang paling mungkin atas kematian yang bersifat massal ini adalah karena semacam wabah yang diakibatkan air, kemungkinan karena semacam perubahan biokimia di dalam air itu yang diakibatkan oleh kejatuhan komet itu. Manusia tidak mati, dengan kata lain, hanya karena air itu berubah menjadi pahit, tetapi karena sesuatu yang lain. Kita tahu dan percaya bahwa semua hal ini adalah benar, dan bahwa semuanya itu tidak akan terhindarkan lagi akan terjadi di masa yang akan datang.
Malapetaka Sangkakala Keempat
Sangkakala keempat—ayat 12, “Lalu malaikat yang keempat meniup sangkakalanya dan terpukullah sepertiga dari matahari dan sepertiga dari bulan dan sepertiga dari bintang-bintang, sehingga sepertiga dari padanya menjadi gelap dan sepertiga dari siang hari tidak terang dan demikian juga malam hari.”
Jangan lupa bahwa orang-orang kudus masih akan hidup di dunia ini sepanjang malapetaka keempat ini.
Kalau sepertiga dari hari tidak ada sinar, itu berarti bahwa terang di hari itu berkurang hanya menjadi sekitar empat jam dari yang biasanya rata-rata sekitar tujuh sampai delapan jam. Karena bulan dan bintang-bintang juga akan kehilangan sepertiga terangnya, maka seluruh dunia akan menjadi gelap. Ketika seharusnya terang siang, tiba-tiba saja kegelapan akan datang. Film Pengangkatan mengikuti teori pengangkatan pretribulasi, tetapi di sana anda bisa melihat seluruh dunia berubah menjadi gelap pada saat hari sedang terang, yang menyebabkan semua orang akan berteriak dan menjadi panik. Bayangkan sendiri: senadainya jam menunjukkan pukul 11 pagi, dan tiba-tiba saja matahari menjadi gelap dan tidak ada terang lagi. Anda, juga, akan ditimpa ketakutan, seolah-olah anda baru saja dikunjungi malaikat maut.
Kita tahu bahwa kita akan menjalani hidup di masa yang mengerikan seperti itu, tetapi anda tidak perlu takut. Jahweh akan melindungi dan semakin memberkati kita. Pada saat ini, iman anda akan menjadi begitu kuat sehingga Jahweh akan menjawab doa-doa anda dan bekerja bagi anda pada saat anda berdoa kepadaNya. Karena Jahweh berjanji untuk selalu menyertai kita sampai akhir jaman, Jahweh tidak akan pernah meninggalkan kita sendirian di Masa Kesengsaraan Besar di akhir jaman. Tanpa ada sedikitpun keraguan, Ia akan senantiasa menyertai kita. Dengan demikian, karena Jahweh akan senantiasa beserta kita setiap waktu, kita harus percaya bahwa Ia akan melindungi kita dan mengijinkan kita untuk tetap bertahan, dan kita harus menyebarkan iman ini kepada orang-orang lain dan mempersiapkan iman mereka juga.
Tiga Malapetaka yang Selanjutnya
Ayat 13 mengatakan, “Lalu aku melihat: aku mendengar seekor burung nasar terbang di tengah langit dan berkata dengan suara nyaring: “Celaka, celaka, celakalah mereka yang diam di atas bumi oleh karena bunyi sangkakala ketiga malaikat lain, yang masih akan meniup sangkakalanya.””
Ketika malaikat menyerukan celaka sampai tiga kali, akan ada tiga kali lagi malapetaka yang akan terjadi di dunia ini. Dari antara malapetaka ketujuh sangkakala, dengan kata lain, masih ada tiga yang tersisa. Kita harus menyadari bahwa pada aat sangkakala ketujuh pengangkatan kita akan menjadi kenyataan. Ketika malapetaka sangkakala keenam sudah berakhir, dan malaikat yang ketujuh membunyikan sangkakalanya, orang-orang kudus akan langsung dibangkitan dan diangkat. Ketika semua orang kudus diangkat dan bertemu dengan Tuhan di angkasa, malapetaka ketujuh cawan kemudian akan dicurahkan ke dunia ini.
Kita harus menyadari bahwa dunia ini akan segera masuk ke dalam awal malapetaka ketujuh sangkakala dan malapetaka ketujuh cawan, dimana malapetaka ketujuh cawan akan dicurahkan dengan malapetaka sangkakala ketujuh sesuai dengan kehendak Jahweh. Dan kita harus percaya kepada hal itu dengan sepenuh hati kita, memelihara iman kita sekarang sehingga iman kita bisa bertumbuh kuat untuk bertahan melalui semua malapetaka itu. Kalau manusia percaya tanpa terlebih dahulu memahami apapun mengenai akhir jaman, mereka akan sangat terkejut ketika Kesengsaraan sungguh-sungguh datang sehingga bisa saja mereka kemudian menjadi orang-orang yang murtad.
Dengan demikian, agar kita tetap menang sampai akhirnya, iman kita kepada hal-hal itu haruslah diikuti oleh pemahaman yang akurat tentang akhir jaman. Saat ini, ketika akhir jaman sudah semakin mendekat, kita kemudian tidak boleh mengabaikan gereja atau jatuh dan menjadi terlalu jauh darinya. Segenap hati kita harus dipersatukan di dalam gereja, dan bagaimanapun, kita semua harus percaya kepada firman Jahweh sebagaimana yang diberitakan kepada kita melalui gereja, saling bergandengan tangan dan hidup oleh iman.
Ketika malapetaka itu terjadi, beberapa orang yang belum diselamatkan bahkan keluarga, saudara, atau sahabat anda sendiri akan datang kepada anda. Bahkan di masa-masa biasa, ketika ditanya mengenai siapakah keluarga, saudara, atau sahabat kita, Tuhan kita mengatakan bahwa mereka yang melakukan kehendak Bapa adalah keluarga, orang tua, dan saudara-saudara kita. Ketika dunia kesengsaraan tiba, orang-orang yang dilahirkan kembali akan semakin menyadari tentang siapakah sebenarnya saudara, saudari, dan keluarga mereka. Karena kita memahami dan saling menolong saat ini dengan iman ini, dan karena Jahweh sudah membebaskan anda dan saya juga dari semua malapetaka ini, Ia akan menjaga kita, melindungi kita dari malapetaka itu, dan merawat kita di dalam gerejaNya sebagai anak-anakNya. Iman ini harus ditanamkan dengan kuat di dalam kita.
Mereka yang menjual kita di masa akhir jaman bisa saja justru dari keluarga kita secara daging. Dengan demikian, meskipun mereka adalah keluarga dan saudara kita, kalau mereka tidak dilahirkan kembali dari air dan Roh, iman kita harus cukup kuat untuk menganggap mereka sebagai orang-orang asing sejak awalnya. Mereka, dengan kata lain, bisa saja melakukan hal-hal yang jauh lebih buruk lagi kepada kita dibandingkan dengan orang-orang yang sama sekali asing bagi kita. Tidak peduli apakah mereka sebenarnya keluarga kita sendiri secara daging—kalau mereka belum diselamatkan, maka kita harus menyadari bahwa mereka sangat bisa menjadi musuh kita begitu saja. Kita harus membuka hati kita untuk apa yang sering kita dengar dari firman Jahweh mengenai issu ini dan percaya kepada hal itu sebagai kebenaran.
Sama seperti Jahweh menjadi Sodom dan Gomora sebagai lautan api dengan menurunkan hujan api dan belerang, Ia juga akan menjatuhkan malapetaka yang sama di akhir jaman kepada orang-orang berdosa. Kebinasaan yang dijatuhkan Jahweh atas Sodom dan Gomora adalah kenyataan yang dikuatkan dengan bukti-bukti arkeologis.
Di jaman ini, banyak dibuat film yang membuat kisah mengenai kebinasaan manusia karena tabrakan antara bumi dengan asteroid. Film-film yang demikian dibuat didasarkan kepada Firman di dalam Alkitab yang mencatat malapetaka-malapetaka yang akan terjadi di akhir jaman yang akan turun ke atas dunia ini. Kemungkinan akan terjadinya meteor yang jatuh ke bumi ini sebenarnya cukup tinggi, membuat semakin besar kemungkinannya bahwa malapetaka itu akan sungguh-sungguh menjadi kenyataan di dalam dunia ini.
Contoh yang bagus adalah bukti paleontologi dari fosil-fosil dinosaurus, yang menunjukkan bahwa bumi ini mengalami suatu perubahan yang sangat besar di masa purbakala. Bentuk-bentuk kehidupan yang sudah punah menunjukkan keberadaan mereka sebelumnya melalui fosil-fosil mereka. Beberapa ilmuwan meyakini bahwa kepunasan dari bentuk-bentuk kehidupan purbakala, termasuk dinosaurus, bisa dijelaskan adalah karena bencana tabrakan antara bumi dengan asteroid. Malapetaka meteor yang tertulis di dalam Wahyu 8, dengan demikian, sangat besar kemungkinannya untuk sungguh-sungguh tetjadi di dunia ini.
Tidak Akan Lama Lagi …
Kita harus menyadari bahwa malapetaka yang akan datang ke dunia ini tidak akan lama lagi. Beberapa ilmuwan bahkan sudah berusaha melakukan kloning manusia, suatu tantangan yang paling nyata kepada Jahweh. Jadi, semua malapetaka itu siap untuk diturunkan oleh Jahweh pada masa ini. Manusia tidak boleh lupa akan Jahweh di dalam persandaran mereka kepada kuasa ilmu pengetahuan.
Manusia sekarang berusaha untuk merespons semua malapetaka di dunia ini dengan kuasa pengetahuan ilmiah mereka. Tetapi tidak ada penemuan hebat ilmiah yang akan bisa mencegah terjadinya malapetaka dari Jahweh, karena semua malapetaka itu jauh lebih dahsyat dibandingkan dengan bencana apapun yang pernah dialami manusia selama ini. Ketika kita melihat kemajuan ilmiah buatan manusia jaman ini, kita bisa melihat bahwa manusia sedang menantang kedaulatan Jahweh, ingin untuk menjadi seperti Dia. Tetapi tidak peduli betapa jauhnya kemajuan ilmiah yang dicapai oleh manusia, tidak ada seorangpun yang bisa menghentikan malapetaka yang akan diturunkan oleh Jahweh. Semua malapetaka itu memang diminta tidak lain oleh manusia itu sendiri.
Satu-satunya cara untuk lepas dari malapetaka yang diturunkan oleh Jahweh ini adalah menemukan kebenaran keselamatan melalui Injil air dan Roh yang diberikan oleh Tuhan, dan mengambil perlindungan di dalam tangan Tuhan dengan percaya kepada hal itu. Lepas dari malapetaka itu dengan memahami dan percaya bahwa hal itu adalah satu-satunya cara untuk menghindar dari penghukuman Jahweh yang paling mengerikan inilah iman kepada Injil air dan Roh.
Semua berkat dan kutuk ada di tangan Jahweh. Kalau Jahweh memutuskan untuk memelihara dunia ini, maka dunia ini akan terus ada; kalau tidak, maka dunia ini hanya akan binasa. Hidup dalam masa seperti ini, kalau anda percaya dan mengikuti firman Jahweh lebih tulus dan semakin takut kepadaNya, Jahweh akan menuntun anda kepada Injil air dan Roh yang akan bisa melindungi anda dari malapetaka mengerikan yang akan datang.
Bahkan saat ini juga, banyak orang di seluruh dunia ini yang mati dan gemetar ketakutan karena gempa bumi, badai, dan wabah. Lebih lagi, tidak pernah ada kesudahan perang dimana-mana, dimana bangsa melawan bangsa dan negara melawan negara. Dengan demikian, ketika Antikristus muncul nanti tidak lama lagi dan menyelesaikan semua masalah yang mendesak seperti situasi yang kacau itu, banyak orang akan mengikut dia. Ini yang kemudian akan disertai dengan turunnya malapetaka yang paling mengerikan di dunia ini, dan, dunia ini akan sepenuhnya binasa karena malapetaka yang diturunkan Jahweh itu.
Jahweh akan menciptakan Langit Baru dan Bumi Baru dan memberikannyakepada mereka yang sudah diselamatkan dari dosa mereka. Tujuan dari Jahweh menciptakan Langit Baru dan Bumi Baru adalah untuk memberikan kepada mereka yang sudah dilahirkan kembali karena percaya kepada Injil air dan Roh. Tidak lama, Jahweh akan membinasakan dunia yang pertama dan membuka dunia yang kedua. Sama seperti dinosaurus di jaman purbakala musnah, begitu juga dunia modern dengan peradaban ilmiah ini akan lenyap, dan kita akan menyaksikan dengan mata kita sendiri akan datangnya suatu dunia yang baru yang akan diberikan oleh Jahweh.
Kita kemudian harus berpikir tentang bagaimana kita harus menjalani kehidupan sekarang ini. Kita harus percaya kepada semua malapetaka yang akan terjadi ini seperti yang tercatat di bagian yang kita baca, dan menjalani sisa kehidupan kita bagi kebenaran Jahweh, mempersiapkan diri untuk dunia selanjutnya dengan iman. Kita harus memiliki pemahaman akan Kitab nubuatan Wahyu. Saya mengatakan hal ini sekarang karena ketika harinya tiba, semua pemahaman yang anda dapatkan akan terbukti memiliki kegunaan yang sangat besar bagi iman anda.
Semua benda angkasa yang memiliki potensi untuk bertabrakan dengan bumi, mulai dari asteroid yang bertebaran di antara Mars dengan Yupiter sampai kepada komet tidak bernama yang tidak terhitung jumlahnya, secara umum disebut sebagai “Near Earth Objects (NEOs)/ Benda Angkasa Dekat Bumi.” MASA pernah mengeluarkan sebuah daftar yang menuliskan 893 NEO di tata surya kita saja. Kalau salah satu dari NEO itu bertabrakan dengan bumi, kehancuran yang terjadi karena tabrakan itu tidak akan bisa terbayangkan. Akibat kehancurannya mungkin lebih besar daripada ribuan bom nuklir yang digabung secara bersama-sama.
Bayangkan kalau hal itu terjadi ke bumi saat itu. Bahwa hutan-hutan dunia, air, dan kapal akan dihancurkan itu tejadi. Semua manusia, karena itu, harus percaya kepada Injil air dan Roh dan menghidupi kehidupan mereka dengan mempersiapkan diri bagi kehidupan kekal.
Tuhan sudah mengatakan kepada kita bahwa ketika malapetaka alam itu akan terjadi di bumi ini, sepertiga matahari, bulan, dan bintang-bintang akan kehilangan sinarnya. Tetapi sedikit yang memahami hal ini, dan lebih sedikit lagi yang mempercayainya. Dengan demikian, hanya orang dalam jumlah yang sedikit yang akan percaya kepada Injil air dan Roh dan memberitakan kebenaran ini.
Pikiran kita harus waspada. Malapetaka itu pasti akan datang. Kita harus menemukan iman dan kemantapan dengan jenis yang bagaimana yang harus kita jalani di sepanjang hidup kita. Anda dan saya harus menyadari bahwa jaman ini hanya satu langkah lagi sebelum masuk Masa Kesengsaraan Besar, dan kita harus menghidupi kehidupan kita yang tersisa dengan iman, tanpa sedikitpun merasa ragu di dalam hati kita.
Kalau kita tidak percaya kepada Firman nubuatan tentang Kesengsaraan itu sekarang, hati kita akan menjadi hampa, tujuan kita akan hilang, dan kita akan dilumpuhkan oleh kekhawatiran di sepanjang kehidupan kita. Ini tidak boleh terjadi. Pada saat yang sama, lebih lagi kita tidak boleh menaruh pengharapan kita kepada dunia ini, seolah-olah kita tidak akan pernah meninggalkan duna ini. Beberapa orang yang memiliki pengetahuan ilmiah dengan baik sungguh-sungguh memahami bahwa tidak ada pengharapan di dalam dunia ini. Jahweh pasti akan membinasakan dunia ini.
Jahweh akan menciptakan Kerajaan Jahshua yang baru dan mengijinkan orang-orang benar untuk hidup di dalamnya. Dan Ia akan mengijinkan mereka yang percaya kepada Injil air dan Roh hidup di dalam Dia selamanya.
Kita harus membuang kehendak dan pemikiran pribadi kita di hadapan Jahweh, dan dengan kerendahan hati menerima dan percaya kepada Firman nubuatanNya. Kita harus mengabarkan Injil air dan Roh, dan kemudian bertemu dengan Tuhan ketika Ia datang. Mari kita hidup untuk pekerjaan Jahweh ini. Ketika Tuhan datang kembali ke dunia ini, kita akan menerima kehidupan yang baru, tubuh kita akan diubahkan menjadi seperti tubuhNya, dan kita akan hidup kembali di dalam dunia baru dariNya, semuanya tepat seperti yang dikatakanNya kepada kita.
Kita tidak mengetahui dengan pasti hari dan waktu kedatangan Tuhan kembali. Tetapi dengan melihat kepada tanda-tanda dunia ini, kita bisa tahu bahwa semua malapetaka yang ditulis di dalam firman Jahweh sudah semakin mendekat kepada kita. Kita kemudian percaya kepada Jahweh yang sudah menubuatkan semua hal itu, dan yang sudah menunjukkan kepada kita jalan keselamatan.