Search

उपदेश

Pokok 9: Kitab Roma (Komentari dalam Surat Roma)

[Pasal 7-5] Daging Melayani Hukum Dosa (Roma 7:24-25)

(Roma 7:24-25)
“Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah, tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa.”
 


Sudah hukumnya daging melayani dosa 

 
Bagaimana kehidupan iman anda? “Roh memang penurut, tetapi daging lemah” (Matius 26:41). Apakah anda tidak demikian?
Alkitab juga mengatakan, “Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah, tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa.” Dan itulah hukum yang mendominasi kita. Hati kita dibuat untuk mengasihi Allah dan kebenaran, tetapi sangat wajar kalau daging melayani hukum dosa. Firman Allah mengatakan bahwa hati melayani Injil dan kebenaranNya, sementara daging hanya melayani dosa.
Apakah anda tahu apakah hukum dosa itu? Kita ingin hidup setia, sehingga kita, orang-orang berdosa dan hamba Allah, merasa berani seperti singa kalau daging kita tidak melayani dosa. Tetapi kita tidak memiliki kuasa ketika daging kita melayani dan menuruti dosa. Kita bisa saja berpikir bahwa kita akan berbahagia dan penuh keberanian dengan tidak melakukan dosa lagi, tetapi kenyataanya, kita tidak sungguh-sungguh memiliki keyakinan untuk tidak melakukan dosa lagi. Hati orang-orang kudus dan hati hamba Allah menjadi kecut karena hal ini. 
“♫Segala dosa saya lenyap!♪ Melalui anugerah di Kalvari!♫” Meskipun kita mendapatkan penebusan dan memuji Allah seperti ini, kita tidak memiliki keyakinan diri untuk hidup ketika kita memikirkan mengenai kehidupan iman di masa yang akan datang. Kita berpikir mengenai kelemahan daging dan sampai kepada kesimpulan ini: “Saya seharusnya tidak hidup demikian di masa yang akan datang; saya seharusnya tidak melakukan dosa lagi.” Tetapi ketika kita bersandar kepada Tuhan sekali lagi dan berdiri teguh di dalam kebenaran Allah sekali lagi, kita mengucapkan janji kepada Allah, “Tuhan, terima kasih. Haleluya. Saya akan mengikut Engkau sampai hari kematian saya.” Kita kemudian dengan penuh kuasa melayani secara berapi-api, tetapi itu tidak bertahan lama karena kita dengan segera akan menjadi kecewa lagi dengan diri kita ketika kita melakukan dosa lagi. Bahkan, semua orang berdosa dan hamba Allah yang sudah diselamatkan juga seperti ini. Kita kemudian menjadi tertekan oleh kenyataan bahwa daging hanya melayani dosa.
Saya tahu Tuhan tidak menghendaki kita untuk terikat oleh kelemahan daging. Ini juga alasannya Paulus membedakan antara roh dengan daging. “Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah, tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa.” Daging kita tidak bisa diperbaiki. Daging hanya melayani hukum dosa. Paulus mengatakan bahwa inilah hukumnya. Daging dibuat untuk mengikuti dan hanya melayani dosa. Apakah anda mengerti hal ini? Inilah hukumnya. Siapa yang bisa mengubahnya? Anda dan saya tidak akan bisa. Siapa yang harus kita layani dengan hati kita? Kita harus melayani Allah. Kita harus mengasihi Allah, kebenaran, jiwa dan kebenaranNya dengan segenap hati kita.
 
 


Jangan berharap banyak terhadap daging kita 

 
 
Daging ingin memuaskan keinginan jasmani, kenyamanan, kesenangan, kedamaian dan kebanggaannya, bukan kebenaran Allah. Daging ingin agar segala sesuatu dilakukan sekehendaknya.
Jangan mengharapkan banyak dari daging kita, dan berkata, “Dengar daging, aku mau engkau melakukan pekerjaan baik.” Tinggalkan pengharapan anda bahwa daging anda akan menjadi lebih baik. Jangan mengira bahwa daging kita mengasihi Allah dan kebenaranNya, atau bahwa ia mau melayani kebenaran Allah dan menderita bagi Dia.
Mereka yang mengharapkan kebaikan dari daging itu bodoh. Kemudian, apa, yang harus kita lakukan? Semua dilakukan sesuai dengan hukum Allah. Bisakah kita mengubah hukum Allah, kalau kita mengetahuinya? Tentu saja kita tidak bisa mengubahnya, karena itulah hukum Tuhan.
Hukum Allah yang membuat daging melayani dosa. Kalau kita merasa tertekan dan wajah kita murung, ini karena kita melayani daging. Daging kita ingin hidup enak, jadi daging selalu membenarkan dirinya sendiri. Janganlah kita membenarkan diri sendiri; tetapi, biarkan daging sebagaimana adanya. Saya ingin agar anda hidup dengan iman kepada Tuhan di dalam hati anda. Daging tidak bisa lepas dari melakukan dosa sampai mati, karena daging hanya melayani dosa. Kita tidak bisa lepas dari melakukan dosa. Mungkin anda berpikir, “Daging mungkin menjadi lebih baik.” Tetapi bukan demikian. Atau ketika anda tanpa sadar melakukan dosa, anda mungkin berpikir, “Itu karena lingkungan yang buruk.” Tidak! Itu bukan karena situasi sama sekali—daging memang dimaksud untuk melayani dosa sejak awalnya!
Daging tidak pernah melakukan apa yang baik. Daging melakukan dosa sampai mati. “Apakah daging akan bertambah baik?” Jangan mengharapkan demikian, karena anda akan sepenuhnya kecewa. Tidak peduli betapa seringnya anda bertekad dan berkata kepada diri anda sendiri, “Aku tidak akan bertindak demikian,” daging tidak bisa tidak melakukan kejahatan, bahkan tanpa anda kehendaki. Siapa di antara kita yang tidak bertekad di dalam pikiran untuk tidak melakukan dosa? Semuanya demikian! Tetapi memang hukum Allah bahwa daging hanya akan melayani dosa. 
Imam dan biarawati Katolik dan juga semua biarawan serta rahib dari semua agama berusaha untuk hidup kudus dengan daging mereka. Tetapi sangat tidak mungkin bagi daging untuk hidup tanpa cela. Mereka menjalani kehidupan yang munafik. Tidak mungkin kita melakukan kebaikan dengan daging kita. Inilah hukum yang ditetapkan Allah. Sama seperti belatung tidak bisa terbang ketika lalat menikmati terbang di angkasa, inilah hukummnya. Sama seperti belatung suka memakan kotoran, daging manusia juga melakukan dosa. Bisakah anda dengan jujur mengatakan bahwa ada yang bisa diharapkan dari daging anda? Tentu saja tidak. Inilah sebabnya Paulus mengatakan, “Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah, tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa” (Roma 7:25).
Daging kita melakukan dosa sampai kita mati. Daging tidak bisa tidak melakukan dosa. Apakah daging tidak akan melakukan dosa lagi kalau dilatih? Tidak! Daging tidak bisa bertambah baik. Apakah itu berarti daging bisa melakukan dosa sekehendaknya? Tidak! Ini bukan yang saya katakan di sini. Yang saya maksudkan adalah bahwa daging tidak bisa tidak melakukan dosa. Dosa-dosa kita tidak bersandar kepada kehendak atau kemampuan kita. Kita tidak bisa tidak melakukan dosa, bahkan jika kita tidak ingin melakukan dosa, dan kita semakin melakukan dosa kalau kita semakin berusaha untuk tidak melakukannya.
“Tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku. Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini” (Roma 7:23-24). Sangat tidak mungkin bagi daging untuk melakukan kebaikan karena daging membawa kita ke dalam perbudakan hukum dosa.
Orang tidak suka membicarakan kebenaran ini dan merasa malu karenanya. Mereka mengatakan, “Bagaimana anda bisa secara terbuka membicarakan hal ini?” Tetapi bukankah Paulus sendiri berbicara dengan sangat terus terang? Daging melayani hukum dosa. Kita melayani dosa, apapun keinginan kita, sampai kita mati. Kita tidak dilahirkan hanya untuk melakukan dosa. Tetapi, tidak bisa disangkali kalau daging menjadi alat dosa.
 

Tuhan memampukan kita melayani Dia dengan baik 
 
Saudara yang kekasih, apa pendapat anda? Apakah anda berpendapat bahwa anda bisa melayani Tuhan dengan daging anda kalau anda terus mencoba? Mungkinkah? Tidak!
Siapa yang menyelamatkan kita dari segala dosa kita? Yesus Kristus. Apakah Yesus Kristus, kemudian menyelamatkan kita dari segala dosa daging yang melayani hukum dosa? Apakah Yesus Kristus sungguh-sungguh menyelamatkan kita, yang melayani hukum dosa dan melakukan dosa sepanjang kehidupan kita, dari segala dosa daging? Jawabannya pasti ya! Tentu saja demikian! Tidak mungkin bahwa daging tidak melakukan dosa, dan tidak mungkin anda diampuni dari dosa-dosa anda dan dibebaskan dari hukuman Allah melalui daging anda. Tuhan menjadikan kita benar dan Ia menyelamatkan kita dari segala dosa, meskipun kita terus menerus melakukan dosa.
Yesus Kristus Tuhan kita sudah menyelamatkan kita. Siapa Tuhan yang sudah menyelamatkan kita? Yesus Kristus. Lalu siapa Yesus? Ia adalah Anak Allah dan Tuhan atas semua orang percaya. Ia adalah Tuhan yang sudah menyelamatkan kita. Yesus Kristus Tuhan kita menyempurnakan kita dari segala dosa. Yesus Kristus memungkinkan kita melayani Dia.
Tuhan memampukan kita untuk hidup tanpa dosa. Kemahakuasaan Tuhan yang membuat kita diselamatkan dari segala dosa kita. Tuhan kita sepenuhnya menyelamatkan dan menjadikan kita orang benar, meskipun daging hanya melayani dosa sampai mati. Inilah sebabnya Rasul Paulus bersyukur kepada Allah melalui Tuhan Yesus Kristus. Kita juga tidak bisa cukup beryukur kepada Allah karena mengutus Yesus Kristus, Tuhan kita.
Kita harus mengenal betapa ajaibnya keselamatan dari Tuhan, dan betapa agung serta penuh kemurahan. Kita tidak bisa tidak bersyukur kepada Tuhan karena kuasaNya yang hebat yang sudah menyelamatkan daging kita yang cemar yang tidak bisa tidak melakukan dosa sampai mati. Tuhan menyelamatkan kita dengan kuasaNya dan menjadikan kita alatNya untuk melayani Dia dengan iman. Tuhan dengan sempurna menyelamatkan kita sehingga kita tidak lagi menjadi hamba dosa. 
Bukankah Tuhan secara sempurna menyelamatkan kita? Tentu saja! Ia sudah sepenuhnya dengan sempurna menyelamatkan kita. Ia memampukan kita melayani Dia dengan baik. Siapa yang melakukan hal yang besar itu? Tuhan kita! Siapa yang mengubahkan orang yang tidak bisa tidak melakukan dosa menjadi orang benar dan bisa melayani Allah? Tuhan kita! Tuhan sudah menyelamatkan kita, yang melakukan dosa sepanjang kehidupan kita, dari segala dosa kita. Ia juga mengubahkan kita sehingga kita bisa melayani kebenaranNya. 
 
 


Tuhan telah menyelamatkan kita dari segala dosa 

 
 
Kita harus berpikir mengenai hal ini karena kita adalah manusia. Saya berpikir mengenai betapa hebatnya keselamatan Tuhan karena saya hanya manusia. Kalau saya tidak tahu bahwa daging hanya melayani dosa, saya akan selalu kecewa dengan itu. Mungkin saya akan berhenti dari kehidupan iman karena dosa-dosa saya, meskipun saya sudah menerima pengampunan dosa. 
“Sebelum saya diselamatkan, saya bisa berdiri tegak, meskipun saya melakukan dosa. Tetapi kalau saya masih orang berdosa, tidak ada bedanya apakah saya diselamatkan atau tidak. Apa gunanya saya dilahirkan kembali?” Mungkin anda berpikir bahwa anda perlu menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya. Mungkin anda merasa bahwa daging anda akan, karena anda sudah diselamatkan, menjadi lebih baik tetapi ternyata tidak. Mereka yang belum dilahirkan kembali tidak akan memahami apa yang saya katakan.
Kita bisa bersyukur kepada Yesus hanya kalau kita tahu dan percaya bahwa segala dosa daging sudah diampuni. Saya bersyukur kepada Tuhan, yang menghapus dosa yang saya lakukan sampai saya mati.
Dalam edisi terdahulu dari buku pujian bahasa Korea, ada sebuah lagu yang berbunyi: “♪Haleluya! Puji Dia! ♫Segala dosa masa lalu sudah diampuni! Dan saya hidup dengan Tuhan Yesus, dan saya berjalan dengan Tuhan Yesus, kemana saja saya pergi adalah Kerajaan Surga♪” Apa artinya? Kalau Tuhan menghapus hanya dosa masa lalu, apa yang akan kita lakukan selanjutnya? Kita harus tidak melakukan dosa lagi; kita harus tekun menaikan doa pertobatan setiap kali melakukan dosa, dan kita harus hidup baik. Tetapi ini hanya dusta Iblis yang sangat jahat.
Tidak ada yang melebihi manisnya dusta ini. Iblis mengelabui kita dengan mengatakan, “Segala dosa masa lalumu sudah diampuni. Jadi kalau engkau berjalan dengan Yesus, dan kalau engkau tidak melakukan dosa lagi, engkau bisa masuk Kerajaan Surga. Tetapi setiap kali engkau melakukan dosa di masa yang akan datang, engkau harus menaikkan doa pertobatan untuk diampuni, sehingga engkau bisa masuk Kerajaan Surga. Apakah engkau mengerti?” Kebanyakan orang percaya kepada hal ini ketika membaca Alkitab. Mereka menyanyi, menangis, “♪Haleluya! Puji Dia! ♫Segala dosa masa lalu sudah diampuni! Dan saya hidup dengan Tuhan Yesus, kemana saja saya pergi adalah Kerajaan Surga♪”
Tetapi mereka tidak bisa berhenti melakukan dosa. Itulah hukum Allah untuk daging. Daging tidak bisa tidak melakukan dosa lagi dan lagi. Sehingga mereka berpikir bahwa mereka harus menaikkan doa pertobatan. Mereka dengan tekun menaikkan doa pertobatan untuk menerima pengampunan dosa dari segala dosa harian mereka. “♪Haleluya! Puji Dia! ♫Segala dosa masa lalu sudah diampuni! Dan saya hidup dengan Tuhan Yesus, kemana saja saya pergi adalah Kerajaan Surga♪” Tetapi apakah itu tahan sampai dua atau tiga hari? Mereka melakukan dosa satu jam kemudian, bukan sehari kemudian. Mungkin mereka berdoa dan berpuasa meminta pengampunan, tetapi mereka tidak bisa lepas dari hukum Allah yang tidak bisa diubah ketika hidup dalam daging mereka.
Apakah kata-kata lagu itu benar? Apakah hanya dosa-dosa masa lalu yang diampuni? Tuhan kita menghapus segala dosa anda, bukan hanya dosa-dosa masa lalu. Kita bisa memuji Dia sekarang “♪Haleluya! Puji Dia! ♫ Segala Dosa sudah diampuni! Dan saya hidup dengan Tuhan Yesus, kemana saja saya pergi adalah Kerajaan Surga♪” 
Mereka yang sudah diselamatkan mungkin bingung setelah melakukan dosa lagi, kalau mereka tidak tahu bahwa memang hukum Allah bahwa daging mereka melakukan dosa sampai mati. Mereka bisa kehilangan damai di dalam pikiran mereka setiap kali mereka menemukan kejahatan daging mereka seperti mereka yang belum dilahirkan kembali. Mereka merasa damai hanya kalau mereka tidak melakukan dosa. Inilah fenomena yang bisa didapati di dalam kehidupan semua orang Kristen yang belum menerima pengampunan dari dosa-dosa mereka. Mungkin mereka hanya menyanyi dengan mulut mereka, “♫Segala dosa saya sudah lenyap.♪Segala dosa anda juga. Segala dosa kita sudah lenyap!♫” Tetapi kalau mereka melakukan dosa lagi, mereka berpikir harus meminta pengampunan dosa sekali lagi. Semakin sering mereka melakukan dosa, semakin pelan mereka menyanyi, “♫Segala dosa saya sudah lenyap, ♫segala dosa anda sudah lenyap...” dan mereke manjedi kecewa dengan berlalunya waktu. 
Tuhan kita sudah dengan sempurna menyelamatkan kita dari segala dosa kita. Tuhan kita sudah menyelamatkan kita dari segala dosa sehingga kita bisa memuji dan bseryukur kepadaNya setiap waktu dam situasi. Kita bisa menikmati damai dengan Dia dan berdoa kepada Allah meminta tolong setiap waktu melalui Yesus Kristus.
 
 


Kalau kita tahu bahwa daging hanya melayani hukum dosa, kita bisa menghindari dosa dengan iman 

 
 
Mengapa kehidupan iman anda sangat berat? Anda dikeliling kehidupan iman yang berat karena anda tidak mengenal kebenaran, yaitu bahwa daging hanya melayani hukum dosa? Kita harus menjalani kehidupan rohani dengan mengenal kebenaran ini.
Kita bisa mengenal kebenaran Allah dan berubah setiap kali kita mendengar kepada firmanNya dan memiliki persekutuan satu dengan yang lain. “Jikalau kamu tetap dalam firmanKu, kamu benar-benar adalah muridKu dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu” (Yohanes 8:31-32). “Saya bersyukur kepada Allah—melalui Yesus Kristus Tuhan kita!” Tuhan sudah dengan sempurna menyelamatkan kita dari segala dosa sehingga kita bisa bersyukur kepada Allah setiap saat. Apakah anda percaya ini? Tuhan sudah menyelamatkan kita dari segala dosa kita.
Jangan pernah dikalahkan dan ditutupi oleh pemikiran anda sendiri—semuanya tidak akan membawa anda kemana-mana. Kita bisa mengikut Tuhan, bersyukur kepadaNya, dan menghidupi kehidupan iman hanya kalau kita tidak berada di bawah kuk dosa. Kalau iman kita berhubungan dengan perbuatan kita, dan kalau kita tahu kita akan melakukan dosa lagi, kita tidak bisa selalu bersukacita dan mengikuti Tuhan. Kalau keselamatan Tuhan sedikit saja cacatnya, kita tidak akan bisa mengikut Tuhan dengan tenang. 
Kita bersyukur kepada Tuhan karena Ia menanggung segala dosa kita. Kita memuji dan mengikuti Dia dengan kuasa. Kalau saya tidak bisa mengatasi masalah dosa-dosa saya sendiri, bagaimana saya bisa menyelamatkan orang lain dari dosa-dosa mereka? Bagaimana saya bisa memberitakan Injil kepada orang lain? Bagaimana orang yang tenggelam bisa menyelamatkan orang tenggelam yang lain? Kalau kita mengakui bahwa daging kita tidak bisa tidak melakukan dosa, kita bisa lepas dari dosa. Tetapi kalau kita tidak mengakui kebenaran ini, maka kita bisa dipengaruhi oleh doktrin palsu agama yang disebut “Kekristenan.”
Ada sebuah cerita lucu, dan mungkin anda sudah tahu. Suatu waktu, ada seorang imam Katolik yang masih muda yang mengadakan perjalanan memakai kereta kuda mengunjungi orang sakit di sebuah desa yang sangat jauh dengan dua orang biarawati. Imam itu duduk di tengah karena ia yang harus mengendalikan kudanya. Biarawati yang cantik duduk di sebelah kanan dan yang tidak cantik di sebelah kiri. Tidak ada masalah ketika jalan masih halus dan lebar di kota, tetapi ketika mereka sampai di jalan yang sempit dan tidak rata di daerah pegunungan, kereta itu mulai bergoyang dengan sangat keras. Tebak apa yang dipikirkan imam Katolik itu. Kalau keretanya miring ke arah kanan, ia berdoa, “Oh, Allah, jadilah kehendakMu.” Tetapi kalau miring ke sebelah kiri, ia berseru di dalam hatinya, “Oh, Tuhan. Jauhkan aku dari pencobaan.” Ia menaikkan dua macam dosa: “Oh, Allah, jadilah kehendakMu” dan “Oh, Tuhan. Jauhkan aku dari pencobaan.” 
Kita semua sama seperti dia. Daging kita hanya melayani hukum dosa, tetapi kita harus mengerti kehendak Tuhan dan mengikuti Dia dengan iman yang seturut kehendakNya, karena kita tidak memiliki apa-apa yang bisa diharapkan di dalam diri kita sendiri. Kita mati dan tidak ada kemungkinan daging kita bertambah baik.
 

Kita mengikuti Tuhan karena Ia dengan sempurna menyelamatkan kita
 
Betapa beratnya kalau kita masuk Kerajaan Surga dengan melakukan perbuatan baik, atau kalau keselamatan bergantung kepada seberapa kita melakukan perbuatan baik atau melakukan dosa? Tuhan mengatakan kepada kita, “Engkau melakukan dosa sepanjang kehidupanmu. Tetapi Aku sudah menanggung segala dosamu yang akan kau lakukan sampai mati. Aku sudah menjadikan engkau orang benar. Aku menjadikan engkau orang benar yang tidak memiliki dosa. Aku sudah dengan sempurna menyelamatkan engkau. Tidakkah engkau bersyukur kepadaKu?” Apakah jawaban kita? “Ya, kami bersyukur, Tuhan!” Ia akan bertanya, “Maukah engkau mengikuti Aku?” Apa jawaban kita, “Ya, kami mau.”
Maukah anda mau mengikut Allah? Tentu saja kita mau mengikut Tuhan, karena Ia yang menghapus segala dosa kita. Kalau Tuhan hanya menghapus 90% dari dosa-dosa kita, anda tidak akan bisa mengikuti Dia. Mungkin anda mengeluh kepada Allah dan mengatakan, “Engkau seharusnya menghapus juga dosa saya yang 10%! Bagaimana saya bisa menyelesaikan masalah dosa-dosa ini sendiri? Bagaimana aku bisa mengikuti Engkau kalau aku harus membersihkan semua kekotoranku?” Lalu, karena dosa-dosa ini, kita berhenti mengikuti Allah. 
Namun, sekarang kita mau mengikut Tuhan secara sukarela karena Ia sudah dengan sempurna menyelamatkan kita dari segala dosa kita. “Ya, Engkau menyelamatkan aku dengan sempurna. Aku bisa mengikuti Engkau sejak sekarang! Terima kasih, Tuhan! Aku memuji Engkau. Aku memuliakan Engkau. Aku mengasihi Engkau!” Kita bisa memantapkan diri kita untuk melayani Tuhan karena kita mengasihi Dia dan kita ingin mengikut Dia. Kita ingin mengikut Tuhan dari lubuk hati kita karena Dia sudah menyelamatkan kita dari segala dosa kita, dan karena kita sudah disentuh oleh kasihNya.
Demikian juga dengan datang ke gereja. Datang ke ibadah Minggu lebih mudah kalau kita memang ingin datang; kalau kita tidak merasa suka karena alasan tertentu, datang ke gereja seminggu sekali saja sudah sangat berat untuk kita. Kalau anda harus mendengar perkataan tragis yang sama setiap minggu—“Bapa dan ibu, bertobatlah dari segala dosa yang anda lakukan selama seminggu yang lalu.”—anda akan berhenti pergi ke gereja setelah beberapa tahun. Mereka yang memiliki kemauan yang keras mungkin bisa bertahan lebih lama, mungkin satu atau dua dekade, tetapi mereka, juga, akan berhenti. Banyak guru palsu memaksa orang yang menderita karena dosa-dosa mereka untuk bertobat. Ini karena mereka berpikir terlalu berat dan sulit untuk percaya kepada Yesus.
Kita mengikut Tuhan, karena terkesan dengan kasihNya. Kita tidak bisa tidak memuji Tuhan, dan menyanyi, “♪Aku mengasihi Yesus! Aku tidak bisa menukarkan Yesus dengan semua apapun di dunia ini ♪” Kita mengikuti Yesus karena kita sungguh-sungguh mengasihi Dia.
Betapa ajaib keselamatanNya. Tuhan memampukan kita melayani Dia tanpa ada sedikitpun dosa. “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut” (Roma 8:1-2). Tuhan memberkati kita untuk selalu bersyukur dan memuji Dia. Ia ingin kita bersukacita dan mengikuti Dia senantiasa. Ia menyelamatkan kita. Apakah anda percaya kepada hal ini?
Jangan ditenggelamkan oleh kelemahan anda. Tuhan menghapus segala dosa orang-orang yang jahat dan berpikiran buruk. Lalu, bukankan ini membuat anda ingin mengikut Tuhan? Inilah mengapa kita mengasihi Tuhan kita. Tuhan kita tidak memaksa kita untuk mengikuti Dia atau menekan supaya kita memuji Dia. Allah sudah memberkati kita. Ia menjadi Bapa dan kita menjadi anak-anakNya, dan Allah mengajak kita mengikuti Dia. Ia mengajak semua hamba-hambaNya untuk melayani Dia.
Semua yang sudah diselamatkan oleh Allah adalah hamba-hambaNya. Allah memberkati semua pekerjaNya dan mengajak mereka mengikuti Dia. Tuhan tidak memanggil kita karena perbuatan kita. Tuhan mengatakan kepada kita, “Saya dengan sempurna menyelamatkan kamu dari segala dosamu. Watakmu tidak bisa dibiarkan. Percabulan ada di dalam hatimu. Keadaanmu tidak terkatakan. Engkau bodoh. Engkau harus dikutuk karena dosa-dosa leluhurmu. Tetapi Aku menyelamatkan kamu dan tidak peduli akan hal yang lain. Kamu tidak bisa tidak melakukan dosa sepanjang hidupmu, tetapi Aku menghapus segala dosamu. Aku sudah menderita bagimu dan bangkit dari kematian untuk melenyapkan segala dosamu. Aku melakukannya karena Aku mengasihimu. Aku mengasihimu. Apakah engkau mengasihi Aku?” Apa jawaban kita? “Ya, aku mengasihi Engkau, Tuhanku. Engkau tahu bahwa aku juga mengasihiMu. Terima kasih, Tuhan!”
“Ikutlah Aku, dan aku akan menjadikan engkau penjala manusia.” “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa,” kata Tuhan. Apakah anda percaya kepada hal ini? Betapa jahatnya kita! Berapa banyak dosa yang kita lakukan di hadapan Allah? Jangan berpura-pura tidak memiliki dosa.
Kita melakukan dosa dengan tidak terhitung sepanjang kehidupan kita. Tetapi Tuhan sudah selamanya menghapus segala dosa kita, meskipun dosa-dosa kita sebanyak bintang di angkasa. Tuhan Yesus secara sempurna dan tepat menghapus segala dosa kita.
 

Allah menjadikan kita pekerjaNya dengan mengenakan kebenaranNya kepada kita 
 
Kadangkala kita berpikir tidak bisa lagi mengikuti Allah kalau kita memperhatikan diri kita. Hati kita seringkali nampak bersinar seperti hari yang terang, tetapi juga kadangkala suram. Dan dari waktu ke waktu, kita menemukan diri kita ada dalam kegelapan dalam mengikuti Tuhan setelah kita dilahirkan kembali. Kita berubah seperti musim. Allah memberikan kepada Nuh delapan musim setelah ia keluar dari bahtera. “Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam” (Kejadian 8:22).
Naik turunnya iman kita juga tidak berhenti juga. Kita memuji Yesus dengan sukacita dalam beberapa hari, tetapi kemudian menjadi marah ketika kita menghadapi kesulitan.
“Dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka. Jadi apabila untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan korban karena dosa.” Inilah apa yang dikatakan Tuhan (Ibrani 10:17-18). 
Daging tidak bisa tidak melakukan dosa sampai mati. Itulah hukum daging. Daging melayani hukum dosa. Ini berarti bahwa daging hanya bisa melakukan dosa. Tetapi Allah menjadikan mereka yang hanya bisa melakukan dosa menjadi hambaNya. Bagaimana Allah menjadikan kita hambaNya? Tentu saja Ia tidak bisa menjadikan mereka yang memiliki dosa menjadi hambaNya.
Allah menjadikan anda hambaNya dengan menghapus segala dosa yang anda lakukan sampai akhir hayat anda dan membayar upah dosa untuk menjadikan anda sempurna. Ia menguduskan dan memanggil anda menjadi pekerja kudusNya. Ia menjadikan kita hambaNya. Meskipun kita lemah, kita sekarang memiliki kuasa. “Kuasa apa,” mungkin anda bertanya. Kita memiliki kuasa kebenaranNya. Kita memiliki kuasa yang sempurna dengan mengenakan kebenaran Tuhan. Kita sudah dijadikan sempurna, dengan kata lain. Meskipun kita lemah di dalam daging, kita kuat di dalam Roh.
 

Siapa bisa melayani Tuhan?
 
“Sebagai orang berdukacita, namun senantiasa bersukacita; sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu” (2 Korintus 6:10). Kita tidak memiliki dosa, meskipun kita nampaknya berdosa. Kita tidak memiliki dosa, meskipun kita melakukan dosa. Kita bisa menolong banyak orang untuk diselamatkan dengan Injil air dan Roh. Inilah misteri Kristus dan rahasia Kerajaan Surga.
Saya memuji Tuhan yang sudah sepenuhnya menyelamatkan kita. Siapa bisa melayani Tuhan? Mereka yang ingin melayani Tuhan dengan berusaha tidak melakukan dosa, atau mereka yang percaya bahwa Tuhan menghapus segala dosa yang mereka lakukan sepanjang hidup mereka? Hanya yang kedua yang bisa melayani Tuhan dan menyenangkan Dia. Hanya mereka yang percaya bahwa Tuhan dengan sempurna menghapus segala dosa mereka yang bisa melayani Dia. Mereka dengan rela menyerahkan diri kepada Tuhan dan memberikan semua milik mereka bagi pekerjaan Tuhan. Mereka bangga menjadi pekerjaNya, karena bisa melakukan sesuatu, betapapun kecilnya, bagi Tuhan. 
Beberapa orang takut bahwa kebenaran mereka sendiri akan hancur, sehingga mereka tidak pernah marah, bahkan dalam situasi dimana mereka seharusnya marah. Keselamatan diri sendiri mereka harus dihancurkan. Kita harus mengerat dan memotong serta membuangnya di tempat sampah. Kita bisa mengucap syukur kepada Tuhan dan memuliakan kebenaranNya hanya kalau kita menanggalkan kebenaran kita sendiri.
Orang-orang yang demikian bisa bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan dengan menyanyi, “Masuklah melalui pintu gerbangNya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataranNya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepadaNya dan pujilah namaNya” (Mazmur 100:4). Mereka yang memiliki kebenaran diri sendiri, meskipun diselamatkan, tidak bisa melayani Tuhan sampai akhir. Mereka yang tahu bahwa daging hanya bisa melakukan dosa sepanjang hidupnya dan percaya bahwa Tuhan menghapus segala dosa mereka, termasuk yang akan datang, mau mengasihi dan melayani Tuhan dengan sabar. Di dalam hati mereka ada kerinduan untuk mengasihi Tuhan.
Apakah anda memiliki hati yang mengasihi dan ingin melayani Tuhan? Apakah anda memiliki hati yang bersyukur kepadaNya?
 

Tuhan memampukan kita hidup bahagia tanpa dosa
 
Kita, hamba Allah, hidup dalam kecukupan dan lebih berbahagia dibandingkan dengan mereka yang berpenghasilan satu juta dollar setiap tahunnya. Kita makan semangka di musim panas dan makan persik dan anggur pada musimnya. Kita bisa makan apa saja yang kita ingini. Kita bukan miskin. Pernahkah anda hidup dalam kemiskinan setelah ditebus? Kita hidup dalam kecukupan.
Kita bisa hidup berkelimpahan kalau kita hidup dengan Tuhan. Orang yang hidup dengan Tuhan tidak akan berkekurangan. Apakah anda percaya kepada hal ini? Kita hidup tanpa kekurangan, meskipun kita tidak kaya dalam ukuran dunia. Apakah anda percaya kepada hal ini? Apakah ada kebutuhan dan keinginan anda yang tidak terpenuhi sejak anda percaya bertemu Tuhan? Kita tidak kekurangan apapun. Kita lebih kaya sekarang dibandingkan dengan dahulu. Saya, salah satunya, bisa hidup dan tidur lebih baik sekarang dibandingkan dahulu. 
Tuhan kita dengan sempurna menyelamatkan kita. Kata-kata tidak cukup untuk mengungkapkan berkat ini. Tuhan kita sudah dengan sempurna menyelamatkan kita, dan memampukan anda dan saya untuk bersyukur kepada Allah melalui Dia. Betapa hebat anugerahNya!
“Aku manusia celaka!” kata Paulus, melihat dagingnya. “Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?” Kita melakukan dosa sepanjang kehidupan kita. Siapa yang menyelamatkan kita dari segala dosa yang kita lakukan dengan daging kita? Tuhan Yesus Kristus menyelamatkan kita. Seperti Paulus, saya, juga, mengucap syukur kepada Allah melalui Yesus Kristus Tuhan kita. Terima kasih Tuhanku untuk menghapus segala dosaku.
Rasul Paulus tidak hidup dalam kebenarannya sendiri setelah menerima kebenaran Allah. Ia mengaku beberapa kali bahwa tubuhnya sudah terjual kepada dosa. Ada yang mengatakan bahwa Paulus menulis pasal 7 sebelum diselamatkan dan pasal 8 sesudah ia diselamatkan. Itu sama sekali tidak benar.
Firman Allah bisa diterapkan baik kepada mereka yang sudah diselamatkan maupun yang belum. Itu bisa diaplikasikan bagi semua orang. Kebanyakan teolog, tanpa mengerti firman Allah, cenderung memisahkan pasal 7 dari pasal 8, dan mengaplikasikan pasal yang terdahulu untuk mereka yang belum diselamatkan dan yang kemudian bagi mereka yang sudah diselamatkan. Itu berarti membagi firman Allah ke dalam paragraf, meskipun mereka tidak tahu bagaimana memisahkan paragraf. Ada banyak orang yang pintar tetapi penuh tipu daya dalam bidang ini.
Tuhan sudah sepenuhnya dan selengkapnya menghapus segala dosa kita. Saya ingin anda hidup oleh iman, dengan bersyukur kepada Allah. Saya ingin anda menghaluskan semua kerut di wajah anda. Tuhan sudah menghapuskan semua kegelapan dosa dari hati anda. Saya bersyukur kepada Tuhan yang sudah menyelamatkan kita dari segala dosa daging.