Search

တရားဟောချက်များ

Pokok 8: Roh Kudus

[8-10] Hiduplah oleh Roh! (Galatia 5:16-26, 6:6-18)

Hiduplah oleh Roh!
(Galatia 5:16-26, 6:6-18) 
“Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging - karena keduanya bertentangan - sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu - seperti yang telah kubuat dahulu - bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.
Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu. Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu. Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman. Lihatlah, bagaimana besarnya huruf-huruf yang kutulis kepadamu dengan tanganku sendiri. Mereka yang secara lahiriah suka menonjolkan diri, merekalah yang berusaha memaksa kamu untuk bersunat, hanya dengan maksud, supaya mereka tidak dianiaya karena salib Kristus. Sebab mereka yang menyunatkan dirinya pun, tidak memelihara hukum Taurat. Tetapi mereka menghendaki, supaya kamu menyunatkan diri, agar mereka dapat bermegah atas keadaanmu yang lahiriah. Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia. Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya. Dan semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat atas mereka dan atas Israel milik Allah. Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus. Kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus menyertai roh kamu, saudara-saudara! Amin.”
 

Apa yang harus kita lakukan untuk Berjalan di dalam Roh?
Kita harus mengabarkan dan mengikuti Injil yang indah itu.

Rasul Paulus menulis tentang Roh Kudus di dalam suratnya kepada jemaat di Galatia. Dalam Galatia 5:13-14 dia berkata, “Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: ‘Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!’” 
Singkatnya, karena kita telah diselamatkan dan dibebaskan dari dosa dengan percaya kepada Injil yang indah itu, kita tidak boleh mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk memuaskan diri di dalam keinginan daging, tetapi dengan kasih kita harus saling melayani dan mengikuti Injil yang indah itu. Karena Allah sudah menyelamatkan kita dari segala dosa kita, maka akan sangat tepat kalau kita mengabarkan Injil itu. Paulus juga berkata, “Tetapi jikalau kamu saling menggigit dan saling menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling membinasakan” (Galatia 5:15).
 


Hidup oleh Roh agar dipenuhi Roh Kudus 


Dalam Galatia 5:16 Paulus berkata, “Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.” Lalu dalam ayat 22-26 ia berkata, “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.” Di sini, Paulus menjelaskan bahwa kalau kita hidup oleh Roh, kita akan menghasilkan buah-buah Roh. Roh Kudus memerintahkan agar kita hidup oleh Roh. Tetapi kita memiliki kecenderungan hidup dalam kedagingan. 
Sebagai manusia kita dilahirkan dari daging yang tidak bisa menghasilkan buah-buah Roh. Meskipun kita berusaha untuk hidup oleh Roh, tetapi hakekat diri kita tidak bisa berubah. Itulah sebabnya mengapa hanya mereka yang menerima berdiamnya Roh Kudus dengan percaya kepada Injil yang indah itu bisa hidup oleh Roh dan menghasilkan buah-buah Roh. 
Kalau Alkitab memerintahkan kita untuk hidup oleh Roh, berarti bahwa kita harus mengabarkan Injil yang indah itu supaya orang lain juga memperoleh pengampunan dosa. Kalau kita hidup bagi Injil yang indah itu, kita akan menghasilkan buah-buah Roh. Dengan kata lain, hal itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan berubahnya hakekat manusiawi kita. Pada saat kita hidup dengan Injil yang indah itu, kita akan menghasilkan buah-buah Roh, yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Buah-buah Roh akan menolong kita menyelamatkan orang-orang lain dari dosa-dosa mereka agar mereka memperoleh kehidupan kekal. 
 


Keinginan daging vs. keinginan Roh


Paulus berkata, “Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging - karena keduanya bertentangan - sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki” (Galatia 5:17). Karena kita, yang telah ditebus, memiliki keinginan daging dan juga keinginan Roh, maka ada dua unsur yang selalu berperang di dalam diri kita. Hasil dari peperangan itu adalah bahwa salah satunya akan menguasai hati kita.
Roh memimpin kita untuk memiliki kehendak, dari hati sanubari kita, untuk memberitakan Injil yang indah itu dan melayani Tuhan. Roh itu membuat kita sangat bersemangat untuk terlibat dalam pekerjaan-pekerjaan rohani. Roh itu menolong kita untuk menyelamatkan orang lain dari dosa-dosa mereka dengan mengabarkan Injil yang indah dari Allah. 
Tetapi sebaliknya, keinginan daging kita membangkitkan hawa nafsu kedagingan sehingga kita tidak bisa hidup oleh Roh. Konflik ini tidak berkesudahan, antara keinginan daging dengan keinginan Roh. Kalau seseorang dikuasai oleh keinginan dagingnya, ia akan menyerahkan dirinya kepada keinginan daging dan menuruti keinginan daging itu. Keinginan daging melawan keinginan Roh. Keduanya saling berlawanan, sehingga seringkali kita tidak melakukan apa yang sebenarnya ingin kita lakukan. 
Lalu apa saja yang termasuk dalam hidup oleh Roh? Dan hal-hal apakah yang menyenangkan hati Allah? Allah berkata bahwa mengabarkan dan mengikuti Injil yang indah itu adalah yang disebut dengan hidup oleh Roh. Ia memberikan hati yang hidup oleh Roh kepada mereka yang memiliki berdiamnya Roh Kudus, supaya mereka bisa hidup dalam kehidupan rohani. Perintah yang diberikan Allah kepada kita agar kita menghasilkan buah-buah Roh melalui hidup oleh Roh adalah perintah dan keharusan bagi kita untuk bisa menyelamatkan orang lain dari dosa-dosa mereka dengan mengabarkan Injil yang indah itu. Hidup oleh Roh berarti hidup dengan cara yang menyenangkan hati Allah. 
Untuk bisa hidup oleh Roh, pertama-tama kita perlu memiliki berdiamnya Roh Kudus. Kita harus terlebih dahulu percaya kepada Injil yang indah yang diberikan Allah kepada kita kalau kita mau menerima berdiamnya Roh Kudus di dalam kehidupan kita. Kalau kita tidak percaya kepada Injil yang indah itu di dalam hati sanubari kita, kita tidak akan menerima berdiamnya Roh Kudus dan juga tidak akan mendapatkan keselamatan dari dosa, yang berarti kita tidak akan mungkin hidup oleh Roh. 
Roh memberikan kepada kita keinginan untuk memberitakan Injil yang indah itu, untuk melayani Tuhan dan membawa kemuliaan bagi Tuhan. Keinginan ini datang dari hati yang dikhususkan bagi Allah dan untuk memberitakan Injil yang indah itu ke seluruh dunia. Itu juga datang dari hati yang siap melakukan apapun yang diperlukan untuk mengabarkan Injil yang indah itu. Mereka yang percaya kepada Injil yang indah itu dan menerima Roh Kudus setelah mereka menerima pengampunan dosa akan mampu hidup oleh Roh dan mengkhususkan hidup mereka untuk memberitakan Injil. Inilah harta rohani yang mereka terima dari surga. 
Mereka yang didiami Roh Kudus akan taat kepada Roh Kudus dan hidup oleh Roh, meskipun mereka masih memiliki nafsu kedagingan karena Roh Kudus berdiam di dalam kehidupan mereka. Paulus berkata, “Hidup oleh Roh.” Yang dimaksudkannya adalah bahwa kita harus mengabarkan Injil air dan Roh yang indah itu yang diberikan Yesus kepada kita supaya kita dapat menolong orang lain untuk mendapatkan pengampunan dari dosa-dosa mereka. 
Kadangkala pada saat hidup oleh Roh, kita mengikuti keinginan daging. Keinginan daging dan keinginan Roh memang saling berlawanan sepanjang kehidupan kita, tetapi yang harus kita ketahui dan kita kenal adalah bahwa mereka yang didiami Roh Kudus harus menjalani kehidupan oleh roh. Kalau mereka yang didiami Roh Kudus menolak untuk menghasilkan buah-buah Roh, mereka akan binasa dengan menghasilkan buah-buah kedagingan. Buah-buah yang itu adalah buah-buah kebinasaan yang menyengsarakan. Itulah sebabnya maka kita harus senantiasa hidup oleh Roh. 
Kita mendengar tentang “hidup oleh Roh” tetapi masih ada yang bertanya, “Bagaimana saya bisa hidup oleh Roh, kalau saya tidak bisa merasakan adanya Roh Kudus di dalam hidup saya?” Beberapa orang merasa bahwa kita hanya bisa mengenali berdiamnya Roh Kudus kalau Allah menampakkan diri dan berbicara langsung kepada kita. Tetapi itu adalah kesalahpahaman. Roh memberikan kepada kita keinginan untuk hidup bagi Injil air dan Roh yang indah itu. 
Mungkin ada saat-saatnya di mana kita sangat yakin bahwa Ia memang berdiam di dalam kita, tetapi kita tidak bisa merasakannya karena kita hidup dalam keinginan daging. Bahkan mungkin ada yang merasa bahwa Roh Kudus yang ada di dalam kita sedang tidur. Mereka adalah orang-orang yang sudah menerima Roh Kudus tetapi masih hidup oleh keinginan daging mereka sendiri. 
Orang-orang seperti itu hanya mendorong dan mengikuti keinginan daging mereka dan berlaku seperti kehendak daging itu, tetapi pada akhirnya akan menderita karena keinginan dagingnya itu. Bahkan mereka yang telah didiami Roh Kudus memiliki kecenderungan untuk hidup sesuai dengan keinginan daging mereka, karena memang menurut mereka hal seperti itu sudah selayaknya dan lazim. Tetapi mereka yang menyerahkan diri kepada keinginan daging akan menjadi hamba kedagingan. 
Allah memerintahkan kita untuk hidup sesuai dengan kehendak Roh. Itu artinya kita harus melayani Injil yang indah itu. Itu juga berarti bahwa kita harus menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada Injil air dan Roh yang indah itu. Bersukacita di dalam Injil dan hidup di dalamnya, itulah yang disebut hidup sesuai dengan kehendak Roh. Kita harus hidup seperti itu dengan belajar mengenai apa artinya hidup oleh Roh. Apakah anda sedang hidup oleh Roh?
 


Bisakah seseorang yang tidak didiami Roh Kudus hidup oleh Roh?


Mereka yang belum dilahirkan kembali tidak akan tahu apa artinya hidup oleh Roh. Karena itu, banyak orang yang berusaha untuk menerima Roh Kudus dan mencarinya dengan cara mereka sendiri. Mereka berpikir bahwa tindakan menginginkan dipenuhi Roh Kudus adalah sama dengan dipenuhi Roh Kudus itu sendiri.
Sebagai contoh, ketika orang-orang berkumpul di suatu gereja untuk berbakti, hamba Tuhan akan berdoa keras-keras dan kemudian jemaatnya berseru memanggil nama Tuhan. Beberapa dari mereka berkata-kata dalam bahasa roh seolah-olah mereka dipenuhi oleh Roh Kudus, tetapi tidak ada seorangpun, termasuk mereka sendiri, yang bisa mengerti apa yang mereka katakan. Sementara itu, beberapa dari mereka jatuh ke tanah dan tubuh mereka mulai bergetar tanpa mereka sadari. Mereka sebenarnya kerasukan roh jahat, tetapi mereka berpikir bahwa mereka sudah menerima Roh Kudus. Kemudian dengan suara keras bergemuruh mereka berseru, “Tuhan, Tuhan.” Mereka memanggil nama Tuhan, mengalirkan air mata dan bertepuk tangan. Fenomena seperti inilah yang biasa dianggap “dipenuhi dengan Roh Kudus.” 
Hamba Tuhan itu lalu berkata-kata dalam bahasa roh sambil memukul-mukul mimbar dan jemaatnya berseru, “Tuhan! Tuhan!” Mereka sangat menyukai situasi seperti itu dan bahkan beberapa orang berkata bahwa mereka mendapatkan penglihatan tentang pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat di Taman Eden atau melihat wajah Yesus pada waktu mereka tidak sadar. Mereka salah mengerti bahwa hal-hal seperti itu adalah sebagai cara untuk menerima Roh Kudus, dipenuhi dengan Roh Kudus dan hidup oleh Roh. Tindakan-tindakan mereka yang salah adalah akibat dari kesalahan pemahaman mereka mengenai Firman Allah dan Roh Kudus.
“Hidup oleh Roh.” Itulah yang diperintahkan Allah kepada kita yang telah dilahirkan kembali. Itu berarti bahwa kita harus melakukan hal-hal yang menyenangkan hati Allah. Paulus membandingkan antara perbuatan sebagai hasil buah-buah Roh dengan perbuatan daging. Ia berkata, “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri” (Galatia 5:22-23). 
“Hidup oleh Roh” berarti mengabarkan Injil yang indah itu dan menyelamatkan orang lain dari dosa-dosa mereka. Kalau kita melakukan hal itu, kita akan mampu menghasilkan buah-buah Roh. Buah-buah Roh adalah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri, dan kita hanya bisa menghasilkan buah-buah Roh itu kalau kita hidup dengan Injil yang indah itu. Kalau seseorang melayani dan mengabarkan Injil yang indah itu, mengorbankan dirinya untuk Injil yang indah itu, maka ia bisa memiliki kehidupan rohani yang dipenuhi dengan Roh Kudus. 
Sebagai salah satu dari buah-buah Roh, “kebaikan” berarti melakukan perbuatan-perbuatan baik. Kata itu berarti kebajikan. Melakukan kebajikan bagi Injil yang indah itu dan melakukan sesuatu bagi kepentingan orang lain termasuk dalam kebaikan. Kebaikan yang tertinggi di mata Allah adalah memberitakan Injil bagi keuntungan orang lain. 
“Kemurahan” berarti memiliki belas kasihan kepada orang-orang lain. Mereka yang memiliki belas kasihan kepada orang lain, yang melayani Injil dengan kesabaran dan kemurahan akan mendapatkan damai sejahtera. Mereka yang hidup oleh Roh akan sangat bersukacita kalau melihat pekerjaan Tuhan digenapkan, suka melakukan pekerjaanNya, mengasihi orang lain dan setia dalam segala hal. Meskipun tidak ada orang lain yang memerintahkan mereka untuk melakukan hal itu, mereka yang didiami Roh Kudus akan setia dalam pekerjaan Tuhan sampai semua tugasnya diselesaikan. Ia lemah lembut dan senantiasa menguasai diri. Ia memiliki buah-buah Roh. Orang yang memiliki Roh Kudus di dalam dirinya harus hidup oleh Roh. Hanya kalau orang itu hidup oleh Roh, ia bisa menghasilkan buah-buah Roh.
Anda juga bisa menghasilkan buah-buah Roh kalau anda berjalan di dalam Roh. Tetapi kalau tidak, maka anda justru akan berjalan di dalam nafsu kedagingan. Alkitab berkata di dalam Galatia 5:19-21, “Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu - seperti yang telah kubuat dahulu - bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.”
 

Perbuatan daging telah nyata

Perbuatan daging memang sangat nyata. Kata yang pertama dalam perbuatan daging adalah “percabulan” yang berarti terlibat dalam hubungan yang tidak semestinya dengan lawan jenis. Yang kedua adalah, “kecemaran.” Yang ketiga, “hawa nafsu.” Lalu ada “penyembahan berhala,” yang berarti melayani sesuatu yang lain dan20.10 bukan melayani Allah. Kemudian, sihir. Selanjutnya perseteruan. Kalau seseorang yang tidak memiliki Roh Kudus hidup dalam keinginan daging, maka ia tidak bisa melakukan apa-apa selain menunjukkan perseteruannya dengan orang lain karena memang itulah sifatnya. Lalu ada perselisihan. Artinya, orang itu suka berbantah-bantah dengan sahabatnya atau keluarganya. Selanjutnya ada iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri. Semua itu adalah ciri-ciri dari orang-orang yang hidup dalam kedagingan mereka. 
Selanjutnya ada “percideraan”. Kalau seseorang hanya berjalan sesuai dengan keinginan dagingnya, sangat tidak mungkin baginya untuk melakukan pekerjaan gereja dan dia pada akhirnya akan meninggalkan gereja itu dan berjalan sesuai kehendaknya sendiri. Selanjutnya adalah “roh pemecah.” Orang-orang yang berjalan dalam keinginan daging melakukan semuanya demi memuaskan kehendaknya sendiri. Tetapi hidup yang seperti itu sangat berbeda dengan kehendak Allah dan kemudian pada akhirnya akan menjauh dari Injil. Tidak ada seorangpun yang memiliki iman kepada Firman Allah yang akan menyimpang dari kehendak Allah. “Kedengkian, kemabukan, pesta pora,” juga hasil-hasil dari keinginan daging. Mereka yang hidup oleh keinginan daging akan selalu melakukan hal-hal yang seperti itu. Itulah sebabnya Allah memerintahkan kita, “Hiduplah oleh Roh.” Kita, yang sudah dilahirkan kembali, harus hidup oleh Roh. 
Mereka yang belum dilahirkan kembali hanya memiliki nafsu kedagingan di dalam hati mereka. Itulah sebabnya mereka terlibat dalam “percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala.” Para hamba Tuhan palsu yang belum dilahirkan kembali melakukan “sihir” kepada para pengikut mereka supaya pengikut mereka itu menyumbangkan sejumlah besar uang. Mereka memberikan tanggung jawab dan posisi yang tinggi kepada mereka yang menyumbang banyak. Mereka yang hidup oleh keinginan daging menunjukkan “kebencian” mereka kepada orang lain. Mereka memecah gereja-gereja menjadi banyak denominasi, menyombongkan denomimasi mereka sendiri dan menuduh denominasi-denominasi lain sebagai gereja sesat. “Perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian” semuanya ada di dalam hati mereka yang belum dilahirkan kembali. Dan hal yang sama juga bisa terjadi di antara kita orang-orang saleh kalau kita tidak hidup sesuai dengan kehendak Roh.
 

Roh Kudus membuat orang Kristen yang sudah dilahirkan kembali menghasilkan buah-buah Roh 

Mereka yang sudah dilahirkan kembali harus menjalani kehidupannya untuk memberitakan Injil yang indah itu. Karena terlalu berat bagi kita untuk mengikut Tuhan sendirian, kita harus melakukan pekerjaan pelayanan kepada Injil yang indah itu dengan bergabung ke dalam gereja Tuhan. Kita harus berdoa bersama dan mempersembahkan tenaga kita untuk menjadi seseorang yang hidup oleh Injil yang indah tentang Roh Kudus. Orang-orang yang hidup oleh Roh hidup untuk memberitakan Injil air dan Roh. Dengan kata lain, hidup oleh keinginan daging berarti menjalani kehidupan hanya untuk dirinya sendiri dan hidup oleh Roh berarti bekerja untuk menyelamatkan jiwa-jiwa orang lain. Banyak orang Kristen yang sudah dilahirkan kembali menjalani kehidupan yang indah itu. Mereka hidup bagi kebaikan orang lain. 
Ada begitu banyak orang di dunia ini yang sama sekali belum pernah mendengar mengenai Injil yang indah itu. Kita mengasihi juga orang-orang di Afrika dan Asia. Kita mengasihi orang-orang di Amerika dan Eropa dan juga di daerah-daerah lainnya. Kita harus menunjukkan kasih kita dengan memperkenalkan Injil air dan Roh kepada mereka. 
Kita harus hidup oleh Roh. Tidak ada hukum yang menentang hal itu. “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu” (Galatia 5:22-23). Adakah hukum yang menentang hal-hal itu? Tidak. Inilah hukum Roh yang harus kita taati. Paulus memerintahkan agar kita hidup oleh Roh. Sama seperti Tuhan Yesus Kristus memberikan hidupNya bagi orang-orang berdosa, kita juga harus memberitakan Injil kepada orang lain. Menyelamatkan orang lain dari dosa-dosa mereka adalah salah satu tanda hidup oleh Roh. Kita harus hidup oleh Roh. 
Paulus berkata dalam Galatia 5:24-26, “Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.” Kita harus menjalani kehidupan kita untuk menyelamatkan jiwa-jiwa yang terhilang kalau kita mau hidup oleh Roh. Kita harus melakukan pekerjaan Roh dan berjalan bersamaNya. Roh Kudus yang diberikan Allah kepada kita memimpin kita hidup dengan Yesus Kristus di dalam hati kita. Roh Kudus adalah Raja Kasih. Allah mau memakai kita sebagai alat untuk kasihNya.
Paulus berkata, “Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya” (Galatia 5:24). Ia juga berkata bahwa mereka yang dilahirkan kembali sudah mati bersama dengan Kristus. Mereka yang sungguh-sungguh dilahirkan kembali sudah sungguh-sungguh mati bersama Kristus. Kita tidak menyadarinya, tetapi kita mati bersama Kristus ketika Ia disalibkan untuk membayar hutang dosa-dosa kita. Dengan kata lain, kenyataan bahwa Yesus disalibkan berarti bahwa anda dan saya sudah mati bersamanya di kayu salib. KematianNya adalah kematian kita dan kebangkitanNya melambangkan jaminan akan kebangkitan kita. Anda dan saya hidup dan mati di dalam Yesus Kristus melalui iman kita. Kita perlu memiliki iman kita. Iman kita itulah yang akan memimpin kita untuk hidup oleh Roh. 
Allah memberikan kepada kita kuasa untuk hidup oleh Roh. Karena itu, kita yang sudah diampuni segala dosa kita harus hidup oleh Roh. Mereka yang telah menerima Roh Kudus harus bersyukur bahwa dosa-dosa mereka telah diampuni dan menyerahkan kehidupan mereka untuk memberitakan Injil yang indah itu bagi keselamatan mereka yang masih terhilang. Meskipun seseorang sudah menerima pengampunan dosa dan dilahirkan kembali, ia akan terpisah dari gereja Tuhan dan tidak mampu melayani Dia kalau ia terus hidup sesuai dengan keinginan dagingnya sendiri. Anda dan saya harus hidup sesuai dengan Injil air dan Roh sampai Hari Kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus.
 
 
Jangan gila hormat, tetapi hiduplah dengan dipenuhi Roh Kudus 

Paulus berkata, “janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.” Apakah yang dinamakan gila hormat? Hal itu adalah berjalan sesuai dengan nafsu kedagingan. Ada banyak orang di dunia yang sangat gila hormat. Banyak orang mengumpulkan uang, memupuk penghormatan, mengasihi keindahan dunia dan menjalani kehidupan hanya untuk masa sekarang ini saja. Tidak ada hasil apa-apa yang akan didapatkan dan mereka justru akan layu dan kemudian lenyap ditelan waktu. Itulah sebabnya mengapa orang-orang yang hidup oleh keinginan daging sering disebut gila hormat. Kalau memang orang itu menjadi kaya, apakah ia memiliki damai sejahtera dan kepuasan? Buah-buah kedagingan pada akhirnya akan layu dan lenyap. Hal-hal duniawi tidak memiliki manfaat bagi jiwa orang lain dan hanya bagi dirinya sendiri. Semuanya itu hanya baik untuk daging seseorang saja. 
Alkitab berkata, “Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan” (Amsal 11:24). Mereka yang belum dilahirkan kembali berusaha untuk menyimpan banyak uang. Bagi mereka hal-hal duniawi adalah segala-galanya, sehingga mereka tidak memiliki tempat bagi orang lain di dalam hati mereka. Itulah sebabnya yang mereka kehendaki dan yang mereka perdulikan hanyalah diri mereka sendiri. Tetapi dikatakan dalam Alkitab bahwa ada seseorang yang menahan dan menimbun secara berlebihan, tetapi kemudian kemiskinan datang kepadanya. Banyak orang berjalan dalam keinginan daging mereka, tetapi akibatnya sama, pada akhirnya mereka mati karena kejahatan mereka. Semua itu adalah akibat dari gila hormat.
 
 
Mereka yang suka mengikuti keinginan Roh

Paulus ingin menghidupi kehidupan dalam Roh. Dan memang dia menjalani kehidupan yang demikian. Ia mengajar kita untuk hidup dalam kebaikan melalui Firman Allah. Ia berkata dalam Galatia 6:6-10, “Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, dengan orang yang memberikan pengajaran itu. Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu. Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.” 
Paulus menasehatkan kepada mereka yang mengenal Firman Allah untuk membagikan segala yang ada padanya kepada orang yang mengajarkan kepadanya. Yang dimaksud dengan “segala yang ada padanya” adalah usaha untuk menyenangkan Tuhan dengan menyelamatkan jiwa-jiwa yang terhilang melalui kehidupan yang hidup oleh Roh dan mengabarkan Injil. Mereka yang dilahirkan kembali harus bergabung dengan mereka yang mengajar dan hidup oleh Roh dengan memiliki pikiran, kasih dan juga pertimbangan yang sama. 
“Membagi segala sesuatu yang ada padanya.” Segala sesuatu yang ada padanya berarti menyelamatkan orang lain dari dosa-dosa mereka melalui gereja. Paulus menyuruh kita untuk melakukan segala sesuatu dalam pikiran yang sama, doa yang sama dan juga ketaatan yang sama. Kita harus bekerja bagi Tuhan bersama-sama. 
Paulus berkata, “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.” Di sini, “dipermainkan” berarti “dilecehkan atau diejek.” Jadi, “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan” berarti bahwa kita tidak boleh melecehkan atau mengejek Allah. Contohnya orang tidak boleh meremehkan Firman Allah, menafsirkannya sesuai dengan pikiran mereka sendiri dan tidak percaya kepada Firman Allah itu. Paulus berkata, “Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.” Artinya, mereka yang menabur dalam kedagingan akan menuai kesesatan dan kebobrokan, tetapi mereka yang menuai dalam Roh akan menuai kehidupan kekal. 
Apa yang akan kita tuai kalau kita hidup berdasarkan Injil air dan Roh yang indah itu? Kita akan menerima kehidupan kekal dan keselamatan dari dosa-dosa kita. Kita akan menuai buah-buah Roh dengan membawa jiwa-jiwa orang lain kepada pengampunan dari dosa-dosa mereka dan kepada kehidupan kekal melalui berkat-berkat Allah. 
Tetapi bagaimana dengan orang-orang yang hidup bagi dagingnya sendiri? Mereka menuai kebobrokan dan tidak ada yang lain selain kematian di masa depan mereka. Tidak ada yang tersisa bagi mereka selain kematian. Manusia lahir dengan tangan kosong dan mati dalam keadaan tangan yang kosong juga. 
Kalau ia bekerja bagi keselamatan orang-orang lain, mereka akan menuai menghasilkan buah-buah Roh dan memiliki kehidupan yang kekal. Tetapi kalau ia terus berjalan sesuai dengan nafsu kedagingan, maka ia akan menghasilkan kebobrokan. Kemudian ia akan menuai kutuk dan menyalurkan kutuk itu kepada orang-orang lain. Karena itu, Paulus yang tahu segala sesuatu tentang hidup dengan iman, menasehati kita agar tidak berjalan di dalam kedagingan. 
“Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.” Paulus adalah seorang hamba Allah yang sudah hidup oleh Roh. Ketika orang-orang melihat di dalam Alkitab bahwa ia hidup oleh Roh, beberapa orang mungkin berpikir bahwa Roh Kudus akan secara langsung berbicara kepada mereka, memerintahkan mereka melakukan sesuatu, seperti, “Paulus, belok ke kiri dan temui seseorang” atau “jangan temui orang yang itu.” Tetapi hal itu sama sekali tidak benar. 
Paulus hidup oleh Roh dengan mengabarkan Injil keselamatan kepada orang lain dan menolong untuk menyelamatkan jiwa-jiwa mereka. Paulus juga melayani Tuhan dengan bergabung bersama mereka yang juga hidup oleh Roh. Di antara orang-orang Kristen, ada orang-orang yang tidak hidup oleh Roh tetapi hidup oleh keinginan hawa nafsu kedagingan mereka. Mereka inilah yang menolak Paulus tetapi melawannya dan bahkan menganiaya dia. Paulus berkata bahwa ia tidak akan berhubungan dengan mereka yang melawan dan bahkan menganiaya murid-murid Yesus Kristus. 
Kalau anda mau hidup oleh Roh, anda harus hidup oleh Injil. Orang-orang yang disunat menganiaya Paulus. Dalam Galatia 5:11 dikatakan, “Dan lagi aku ini, saudara-saudara, jikalau aku masih memberitakan sunat, mengapakah aku masih dianiaya juga? Sebab kalau demikian, salib bukan batu sandungan lagi.” Orang-orang yang disunat adalah mereka yang sangat menguasai praktek kehidupan orang-orang disunat, yang berkata, “Meskipun seseorang dilahirkan kembali karena imannya kepada Yesus, ia tetap harus disunat. Kalau ia tidak disunat kulit khatannya, maka ia bukanlah seorang anak Allah.” Mengapa mereka menganiaya Paulus? Paulus percaya bahwa penebusan dan berkat kehidupan kekal hanya datang dari iman kepada baptisan Yesus dan darahNya di kayu salib. Itulah yang diajarkannya. 
Iman yang menjadikan seseorang menjadi benar datang dari belajar kebenaran dan mengajarkannya. Paulus menganggap bahwa kebenaran Injil air dan Roh adalah kebenaran yang sangat penting. Ia percaya bahwa mereka yang mengetahui kebenaran itu bisa hidup oleh Roh dan tidak lagi perlu untuk disunatkan. Itulah yang diajarkannya. Tetapi orang-orang yang disunat percaya bahwa sunat adalah sebuah bagian yang sangat penting bagi iman seseorang dalam keselamatan. Tetapi sebenarnya, tidak ada Injil selain yang diberikan oleh Allah dan karena itu kita tidak boleh menambahkan atau mengurangi dari kebenaran itu. 
Pada saat Paulus berjalan di dalam Roh, ia diremehkan dan bahkan dianiaya oleh sesamanya orang Yahudi. “Mereka yang secara lahiriah suka menonjolkan diri, merekalah yang berusaha memaksa kamu untuk bersunat, hanya dengan maksud, supaya mereka tidak dianiaya karena salib Kristus. Sebab mereka yang menyunatkan dirinya pun, tidak memelihara hukum Taurat. Tetapi mereka menghendaki, supaya kamu menyunatkan diri, agar mereka dapat bermegah atas keadaanmu yang lahiriah. Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus,” (Galatia 6:12-15). Lalu Paulus berkata kepada mereka yang disunat, “Mereka yang secara lahiriah suka menonjolkan diri, merekalah yang berusaha memaksa kamu untuk bersunat, hanya dengan maksud, supaya mereka tidak dianiaya karena salib Kristus.”
Paulus menegur mereka yang berjalan menuruti keinginan daging. Mereka berjalan sesuai dengan nafsu daging dalam perbuatan mereka dan banyak orang menyukai mereka. Tetapi Paulus mengakhiri hubungannya dengan mereka. Paulus berkata, “Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus.” Yesus Kristus dibaptiskan oleh Yohanes untuk menanggung dosa dunia dan mati di kayu salib untuk menyelamatkan Paulus dan semua orang lain yang dipanggil Tuhan Allah kita. Paulus berkata, “sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia. Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya.” Paulus, yang telah mati bagi dunia, hidup lagi di dalam Kristus. 
Kita memang telah mati di dalam kematian Kristus. Tetapi kita sering melupakan kebenaran itu. Kita harus percaya kepada kebenaran ini. Kalau kita tidak memiliki iman kepada kebenaran ini, kita terikat kepada nafsu daging dan oleh keluarga kita, dan hal itu menghalangi kita untuk berjalan dengan Tuhan. Daging kita begitu lemah sehingga keluarga kitapun tidak akan mampu menolong kita dalam mengikuti Dia. Hanya Tuhan yang bisa menolong kita. Tetapi kita sekarang telah disalibkan bagi dunia. Bagaimana mungkin seorang yang sudah mati menolong orang-orang dunia dalam urusan dunia mereka? Orang-orang yang mati di dunia ini tidak akan bisa memiliki hal-hal dunia. 
Yesus dibangkitkan. KebangkitanNya memungkinkan kita dilahirkan kembali ke dalam sebuah kehidupan rohani yang baru. Di sana kita memiliki pekerjaan baru, keluarga yang baru dan pengharapan yang baru. Kita adalah orang-orang yang dilahirkan kembali. Kita, sebagai tentara surga, memiliki kewajiban untuk mengabarkan Firman Allah. Paulus mengakui bahwa ia menjadi orang yang menolong orang lain menerima keselamatan bukan melalui kekuatan fisik tetapi memakai metode-metode rohani. Ia berkata bahwa ia sudah mati dan dilahirkan kembali melalui Yesus Kristus. Mari kita berjuang untuk menjadi orang-orang yang berani memberikan pengakuan yang sama tentang kepercayaan kita. 
Paulus berkata di dalam Galatia 6:17-18, “Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus. Kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus menyertai roh kamu, saudara-saudara! Amin.” Paulus memiliki tanda-tanda milik Yesus. Ia sama sekali tidak mempedulikan kesehatannya untuk bisa berjalan di dalam Roh. Ia tidak bisa menulis, karena penglihatannya semakin merosot. Karena itu tidak sedikit dari surat-surat Paulus ditulis oleh sahabat-sahabatnya seperti Tertius, yang mencatat dari apa yang dikatakan Paulus. Meskipun secara fisik ia lemah, ia bersukacita karena bisa hidup oleh Roh dan berkata, “Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari” (2 Korintus 4:16). 
Paulus memberi peringatan kepada kita agar menjadi orang-orang yang berjalan di dalam Roh. Ia juga berkata, “Hidup oleh Roh berarti hidup bagi Injil.” Anda dan saya harus ingat apa artinya berjalan di dalam Roh. Kita tidak boleh mengejar kesia-siaan, tetapi melayani dan hidup bagi Injil. Mari kita hidup oleh Roh sepanjang kehidupan kita. 
Dengan percaya kepada Injil air dan Roh, Roh yang benar ada di dalam hati kita. Allah akan dengan senang menjawab kalau kita berdoa sesuai dengan Injil. Menghasilkan buah-buah Roh berarti hidup oleh Roh dan menebus jiwa-jiwa. Anda bisa menghasilkan buah-buah Roh, yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri, kalau anda hidup oleh Roh dan hidup bagi Injil. Untuk mengabarkan Injil air dan Roh, kita harus menderita, bersabar, menunjukkan kemurahan dan melakukan kebaikan kepada jiwa-jiwa yang masih sesat. 
Buah-buah Roh dapat dihasilkan di dalam mereka yang menyelamatkan jiwa-jiwa yang sesat dengan melakukan perbuatan baik dan mengabarkan Injil yang menyebabkan mereka menerima berdiamnya Roh Kudus. Inilah yang diperlukan untuk menghasilkan buah-buah Roh dan berjalan di dalam Roh.